Anda di halaman 1dari 6

No Referensi Topik Masalah

1 Feby Ayu Lestari , ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS Semakin pesatnya perkembangan suatu
AKIBAT ADANYA PUSAT wilayah maka akan diikuti pula dengan
PERBELANJAAN DIKAWASAN PASAR PAGI meningkatnya volume lalu lintas yang terjadi di
PANGKALPINANG kota Pangkalpinang. Hal lain yang
TERHADAP KINERJA RUAS JALAN , mempengaruhi kemacetan lalu lintas
journal.ubb.ac.id/index.php/sipil/article/view/272 disebabkan pula dengan adanya parkir
, diakses :1 April 2017 dibadan
jalan dan adanya pedangang kaki lima yang
berjualan dibadan jalan

2 Ivandoli Situmorang dan Zulkarnain A. Muis , Penyebab terjadinya kemacetan tersebut salah
PENGARUH PEMBANGUNAN PUSAT satunya yaitu pembangunan pusat kegiatan di
PERBELANJAAN BARU kota Medan. Pusat kegiatan ini dapat berupa
TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS pusat perkantoran, perdagangan dan
(STUDI KASUS: MEDAN FOCAL POINT JL. permukiman. Pusat perdangangan yaitu
RINGROAD GAGAK HITAM) , Medan Focal Point akan dibangun di Jalan Ring
jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/view/7603 , Road Gagak Hitam. Dengan dibangunnya pusat
diakses : 1 April 2017 perbelanjaan tersebut akan menimbulkan efek
terhadap kinerja ruas jalan yang berada di
sekitarnya.
No Referensi Topik Masalah
3 Fitria Rahmadani , ANALISA PERMODELAN Permasalahan transportasi seperti kemacetan,
BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA keterlambatan adalah akibat bangkitan
GUNA LAHAN SMP DI KOTA PADANG, pergerakan yang terjadi pada waktu
eng.unila.ac.id/wp- bersamaan sehingga terjadi pembebanan lalu
content/uploads/2015/08/T010.pdf , diakses : 1 lintas yang begitu besar pada ruas jalan yang
April 2017 menuju pada kawasan pendidikan pasa di
Sekolah Menengah Petama Negeri.

4 Anik Rahmawati Wahyuningsih, Agus Riyanto, Keberadaan rumah sakit pada sebuah tata
Ahmad Munawar, ANALISIS BANGKITAN DAN guna lahan akan menyebabkan peningkatan
TARIKAN LALULINTAS bangkitan dan tarikan lalulintas. Penelitian ini
(Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit bertujuan untuk membuat model tarikan dan
Umum di Klaten) , bangkitan perjalanan yang ditimbulkan oleh
eprints.ums.ac.id/26516/12/naskah_publikasi_.p tata guna lahan rumah sakit di Klaten.
df , diakses : 1 April 2017
No Referensi Topik Masalah
5 S.H. Aly, S. Rauf, M.Riady, ANALISA PERMODELAN Sekolah Dasar merupakan salah satu lokasi
BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN LALU yang biasa mengalami masalah kemacetan lalu
LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SD NEGERI KOTA lintas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
MAKASSAR , repository.unhas.ac.id/.../JURNAL antara lain terjadinya peningkatan jumlah
%20TUGAS%20AKHIR%20RIADY.docx , diakses : 1 kendaraan, buruknya pelayanan angkutan
April 2017 umum serta kondisi sistem jaringan jalan yang
tidak memadai.
Metode Penelitian Hasil
Metode Kondisi kinerja lalu lintas yang terjadi akibat
yang digunakan pada penelitian ini yaitu adanya pusat perbelanjaan dikawasan pasar
mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Pagi Kota Pangkalpinang dengan nilai derajat
Indonesia (MKJI), 1997. kejenuhan (DS) 0,11, FV = 38,42 km/jam yang
pada kondisi dilapangan kecepatan (V) yang
ditempuh untuk mobil 23,67 km/jam dan
motor 29,93 km/jam dan kapasitas (C) =
4095,6 smp/jam. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa derajat kejenuhan (DS)
pada kawasan Pasar Pagi ini dalam kondisi arus
lalu lintas bebas dan kapasitas jalan dapat
menampung volume lalu lintas yang terjadi.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Hasil penelitian ini menunjukkan nilai DS tahun
Volume lalu lintas (Q), Kapasitas (C), Derajat 2013 untuk ke 4 ruas jalan masih
Kejenuhan (DS). Kapasitas jalan menggunakan dikatergorikan arus pada kondisi stabil.
5 variabel yaitu kapasitas dasar (C), faktor Sedangkan untuk perkiraan 5 tahun ke depan
penyesuaian lebar jalan, (FCw), faktor terjadi perubahan nilai pada tiap ruas jalan
penyesuaian pemisah arah (FCsp), faktor yaitu ada yang menjadi tidak stabil (0.88).
penyesuaian hambatan samping (FCsf), dan Berdasarkan MKJI apabila nilai D/S > 0.85
faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs). maka arus jalan dikatakan sudah tidak stabil
Sedangkan Derajat Kejenuhan (DS) (macet).
mengunakan 2 variabel yaitu volume lalu lintas
(Q) dan kapasitas (C). Nilai DS nantinnya akan
dibandingkan untuk perkiraan 5 tahun
kedepan dengan tahun sekarang.
Metode Penelitian Hasil
Metode penelitian yang digunakan adalah Faktor – faktor yang mempengaruhi biaya
metode survey. Pengumpulan data dilakukan transportasi (Y) siswa SMPN di Kota Padang
melalui pengisian kuesionersesuai jumlah adalah jauhnya jarak rumah ke sekolah (X9)
sampel yang ada. Hasil survey di analisa dan lamanya waktu perjalanan (X10). Model
dengan menggunakan persamaan Regresi tarikan pergerakan siswa SMP di Kota Padang
linear berganda adalah Y = 0,639 + 0,766x9 + 0,055x10 dengan
nilai R2 = 0,639.

Penelitian dilakukan dengan mengambil data Hasil uji korelasi dan kalibrasi menunjukkan
primer berupa banyaknya tarikan dan bahwa tarikan perjalanan di hari Minggu (Y1),
bangkitan perjalanan pada hari kerja dan hari tarikan perjalanan di hari kerja (Y2), bangkitan
minggu dari enam rumah sakit umum yang perjalanan di hari minggu (Y3) dan bangkitan
berada di Klaten, sedangkan data skunder perjalanan di hari kerja (Y4) dipengaruhi oleh
berupa luas lahan, banyaknya karyawan, banyaknya karyawan (X2) dan banyaknya
banyaknya bed rawat inap, banyaknya poliklinik (X4). Persamaan model regresinya
poliklinik, dan luas lahan parkir diperoleh dari adalah Y1 = -16,551 + 0,212.X2 + 3,382.X4; Y2
pihak pengelola rumah sakit. Pengolahan data = -18,092 + 0,216.X2 + 4,884.X4 ; Y3 = -11,343
dilakukan dengan metode stepwise, kemudian + 0,198X2 + 2,898 X4; Y4 = -17,108 + 0,235.X2
dilakukan uji statistik F dan uji statistik t. + 4,567.X4.
Selanjutnya persamaan regresi linier berganda
digunakan untuk memodelkan tarikan dan
bangkitan perjalanan pada tata guna lahan
rumah sakit umum di Klaten.
Metode Penelitian Hasil
Data primer didapatkan melalui survei Model Pergerakan Mobil Pengantar dengan
langsung, yaitu dengan membagikan metode Enter yaitu : Y = -8615,89 + 183,712 X5
questioner kepada siswa/i yang berada di + 54,095 X6 – 538,554 X13 dan Model
Sekolah Dasar yang dijadikan sampel. Pergerakan Mobil Pengantar dengan metode
Sedangkan data sekunder berasal data sekolah Stepwise yaitu Y = -138,466 + 0,808 X1. Model
tersebut dan didapatkan dari pegawai yang Pergerakan Mobil Penjemput dengan metode
bekerja di sekolah tersebut. Survey dilakukan Enter yaitu : Y = -8400,033 + 178,764 X5 +
pada tujuh SD Negeri yang berada di pusat 53,499 X6 – 530,383 X13 dan Model
Kota Makassar dan terletak pada ruas jalan- Pergerakan Mobil Pengantar dengan metode
jalan utama. Data hasil survey dianalisis Stepwise yaitu Y = -85,448 + 0,888 X1 –
dengan metode regresi untuk mendapatkan 279,352 X8. Pergerakan Mobil Pengantar dan
model yang terbaik berdasarkan nilai Mobil Penjemput pada Sekolah Dasar Negeri di
Determinasi (R2). Kota Makassar yang berbasis zona kota
Makassar secara bersamaan dipengaruhi oleh
Kapasitas Sekolah (X5), Luas Kelas (X6) dan
Perbadingan jumlah guru dengan jumlah kelas
(X13) namun jika menggunakan metode
stepwise, maka Pergerakan Mobil Pengantar
pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Makassar
yang berbasis zona kota Makassar hanya
dipengaruhi oleh Jumlah Siswa (X1) sedangkan
Pergerakan Mobil Pengantar pada Sekolah
Dasar Negeri di Kota Makassar yang berbasis
zona kota Makassar hanya dipengaruhi oleh
Jumlah Siswa (X1) dan Perbandingan Jumlah
Siswa Dengan Luas Sekolah (X8).

Anda mungkin juga menyukai