Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG

PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN JEPANG


(Cucumis sativus)
[ APPLICATION OF ORGANIC LIQUID FERTILIZER AND STABLE
MANURE, ITS EFFECT ON GROWTH AND YIELD OF JAPANESE
CUCUMBER (Cucumis sativus) ]
Oleh
Sri Hidayati*) dan Hilmi Halim*)
*)
Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Surabaya

ABSTRAK

Penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh dosis pupuk organik cair dan pupuk kandang terhadap
pertumbuhan dan hasil mentimun Jepang (Cucumis sativus L.), dan interaksi antara kedua pupuk. Percobaan
dilakukan di Experimental taman Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Surabaya. Desain percobaan faktorial
berdasarkan blok lengkap acak dengan dua faktor dan tiga ulangan, masing-masing dengan dua sampel tanaman.
Faktor pertama adalah aplikasi pupuk organik cair dengan dua tingkat, yaitu diterapkan pada tanah, dan
disemprotkan ke tanaman. Faktor kedua adalah komposisi campuran antara pupuk kandang dan tanah dalam empat
tingkatan, yaitu 1 : 1 , 1 : 2 , 1 : 3 , dan 2 : 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik cair dan
pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap bobot buah. Berat buah terbaik diperoleh pada penyemprotan menanam
dengan komposisi tanah dan pupuk kandang 1 : 1. Aplikasi pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan dan hasil mentimun kecuali pada jumlah buah . Pertumbuhan terbaik diperoleh pada perlakuan
disemprotkan ke tanaman. Penerapan pupuk kandang pada umumnya memiliki efek yang sangat signifikan terhadap
pertumbuhan tanaman, tetapi tidak secara signifikan berpengaruh terhadap semua parameter hasil. Hasil terbaik
pada parameter pertumbuhan diperoleh dalam aplikasi dengan komposisi tanah dan pupuk kandang 1 : 1.

Kata kunci: Pupuk organik cair, pupuk kandang, mentimun Jepang

ABSTRACT

An experiment was conducted to study the effects of dose of liquid organic fertilizer and stable manure on
growth and yield of Japanese cucumber (Cucumis sativus L.), and interaction between both fertilizer. Experiment
was done at Experimental garden of Faculty of Agriculture Merdeka University Surabaya. Design of experiment
was factorial based on randomized complete blocks with two factors and three replications, each with two samples
of plant. The first factor was application of liquid organic fertilizer with two levels, i.e. applied to the soil, and
sprayed to plant. The second factors was composition of mixture between stable manure and soil in four levels, i.e.
1 : 1, 1 : 2, 1 : 3, and 2 : 3. The results showed that application of liquid organic fertilizer and stable manure
significantly influenced fruit weight. The best fruit weight was obtained on spraying to plant with composition of
soil and manure 1 : 1. Application of liquid organic fertilizer significantly influenced growth and yield of
cucumber except on number of fruit. The best growth was obtained in treatment sprayed to plant.
Application of stable manure in general had very significant effect on growth of plant, but did not significantly
influenced on all parameters of yield. The best results on growth parameters was obtained in application with
composition of soil and manure 1 : 1.

Key words : Liquid Organic Fertilizer, Stable manure, Japanese Cucumber

PENDAHULUAN (Samadi, 2002). Sayuran buah ini banyak dikonsumsi


masyarakat Indonesia dalam bentuk segar. Nilai gizi
Mentimun ini merupakan salah satu tanaman mentimun cukup baik karena sayuran buah ini
sayuran dan bahan pangan yang dibutuhkan manusia. merupakan sumber vitamin dan mineral. Kandungan
Walaupun tubuh memerlukan bahan pangan ini dalam nutrisi per 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g
jumlah yang kecil, tetapi peranan vitamin dan mineral protein, 0,1 g pati, 3 g karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5
sangat menentukan. Karena peranannya yang penting mg besi, 0,02 thianine, 0,01 riboflavin, 14 mg asam,
tersebut, sayuran ini akan senantiasa dibutuhkan 0,45 vitamin A, 0,3 vitamin B1, dan 0,2 vitamin B2
manusia dalam jumlah besar dan berkesinambungan (Sumpena, 2001). Kebutuhan buah timun ini akan

130 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian


meningkat terus sejalan dengan kenaikan jumlah Cooper (Cu) maksimum 0.25 dan Mg (Magnesium)
penduduk, kenaikan taraf hidup masyarakat, tingkat maksimum 0.0125.
pendidikan masyarakat, dan semakin tingginya Pupuk kandang berfungsi memberi makanan
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya nilai gizi. organik, memperbaiki struktur tanah dan
Sehingga timun merupakan salah satu jenis sayuran meningkatkan daya menahan air (Soemadi, W dan
buah yang sangat potensial dikembangkan dan Abdul Mutholib, 2000). Sesuai yang terdapat pada
memiliki peluang bisnis yang sangat cerah untuk Anonymous (2012e), bahwa media tanam mentimun
memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin dalam pot yang disarankan adalah dengan
meningkat pada tahun-tahun mendatang (Cahyono, B, perbandingan tanah : pupuk kandang dengan
2003). perbandingan 1 : 1; 2 : 1; dan yang terakhir adalah
Prospek tanaman mentimun semakin cerah, dengan perbandingan 3 : 1.
karena pemasaran hasilnya tidak hanya dilakukan di Mengingat pentingnya kedua macam pupuk
dalam negeri (domestik) tetapi ke luar negeri (ekspor). tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian
Untuk itu diperlukan peningkatan produksi dan tentang pupuk organik cair dan pupuk kandang
produktivitas dari mentimun, salah satunya melalui terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun
pemupukan (Rukmana, 1995). jepang (Cucumis sativus L.)
Sari (2000), mengatakan bahwa usaha
peningkatan hasil tanaman mentimun saat ini perlu METODELOGI PENELITIAN
dilakukan. Mengingat produksi mentimun di Indonesia
masih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Penelitian ini dilaksanakan di kebun
Cina (12 ton/Ha) dan Jepang (44,23 ton/Ha), Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Merdeka
sedangkan di Indonesia rata-rata produksi mentimun Surabaya di Kelurahan Karah Kecarnatan Jambangan,
3,5-4,8 ton/ha. Kotamadya Surabaya.
Peningkatan hasil dapat dilakukan dengan Bahan penelitian yang digunakan adalah
berbagai cara, salah satunya adalah dengan perbaikan benih mentimun jepang, media tanam diambil dan
teknik bercocok tanam, antara lain yaitu dengan daerah Sidoarjo bertekstur remah, jenis tanahnya
pemupukan. Pemupukan memegang peran penting alluvial. sebagai perlakuan digunakan Pupuk Organik
karena pemupukan merupakan salah satu cara untuk Cair Dua dan Pupuk Kascing. Alat yang digunakan
memperbaiki tingkat kesuburan tanah dalam adalah polybag ukuran 30 x 40 cm, timbangan analitik,
meningkatkan produksi tanaman. Salah satu meteran, jangka sorong, spray, penggaris serta alat
pemupukan yang digunakan adalah menggunakan tulis.
pupuk organik cair dan pupuk kandang. Dimana Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
kedua pupuk tersebut mempunyai fungsi sebagai Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua
sumber hara bagi tanaman. faktor dengan tiga ulangan dan dua tanaman sampel.
Pupuk Cair Organik adalah zat penyubur Dimana Faktor pertama adalah aplikasi pupuk organik
tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan cair terdiri dari dua level dan Fator kedua adalah
berwujud cair. Pupuk cair merupakan salah satu jenis komposisi pupuk kandang yang terdiri dari empat
proses fermentasi. Dimana manfaat pupuk organik cair level.
antara lain adalah Untuk menyuburkan tanaman, Dimana Faktor pertama merupakan
Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah, perlakuan Aplikasi pupuk organik cair terdiri dari dua
Untuk mengurangi dampak sampah organik di level, yaitu perlakuan disiramkan ke tanah dan
lingkungan sekitar, Untuk membantu revitalisasi perlakuan disemprotkan ke tanaman.
produktivitas tanah, untuk meningkatkan kualitas Faktor kedua adalah perlakuan Komposisi
produksi (Anonymous, 2012b). pupuk kandang terdiri dari empat level yaitu
Salah satu contoh pupuk organik cair yang perlakuan dengan pemberian komposisi: 1 tanah : 1
digunakan adalah pupuk organik cair plus DD. Pupuk pupuk kandang; perlakuan pemberian komposisi 2
organik cair plus ini dibutuhkan untuk pertumbuhan tanah : 1 Pupuk Kandang; perlakuan pemberian
daun, tunas dan ranting baru; mempercepat komposisi 3 tanah : 1 pupuk kandang; dan perlakuan
terbentuknya bunga dan buah; memperkuat tanaman dengan pemberian komposisi 3 tanah : 2 pupuk
dari serangan hama; mencegah tanaman dari layu dan kandang.
kerontokan daun, bunga dan buah. Pupuk organic ini Pengamatan yang dilakukan mulai dari
digunakan untuk segala jenis tanaman dan aplikasinya tanaman berumur dua minggu setelah tanam dengan
bisa disemprotkan ke tanaman atau disiramkan ke interval satu minggu sekali sampai dengan panen,
tanah. Dosis anjuran adalah 15 cc/liter. pengamatan dilakukan pada semua tanaman contoh.
Komposisi dari pupuk orgnik ini adalah : pH Sedangkan parameter yang diamati yaitu:
5 – 7; Nitrogen ˂ 2 %; P2O5 ˂ 5 %; K2O a. Panjang tanaman, pengamatan ditentukan dengan
(Potasium) ˂ 5 %; Iron (Fe) maksimum 0.4 %; Zinc cara mengukur jarak antara pangkal batang utama
(Zn) maksimum 0.25 %; Boron (B) maksimum 0.125; sampai ujung tanaman dengan cara
Manganese (Mn) maksimum 0.25; Molybdenum (Mo) menegakkannya dan alat yang digunakan adalah
maksimum 0.001; Cobalt (CO) maksimum 0.005; alat ukur meter.

Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 131


b. Jumlah daun per tanaman, pengamatan dilakukan Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
dengan cara menghitung daun yang sudah interaksi akibat perlakuan aplikasi pupuk organik cair
membuka sempurna. dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil
c. Jumlah buah per tanaman, dihitung semua daun mentimun jepang tidak berpengaruh nyata terhadap
yang telah membuka sempiurna dan pengamatan pertumbuhan panjang tanaman pada semua umur
dilakukan saat panen pengamatan.
d. Berat segar buah per tanaman, pengamatan Secara terpisah perlakuan aplikasi pupuk
dengan cara menimbang semua bagian tanaman organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil
dan dihitung saat panen, dengan menggunakan mentimun jepang berpengaruh nyata terhadap
timbangan. pertumbuhan panjang tanaman pada umur 14 HST dan
e. Panjang buah, pengamatan dilakukan dengan cara berpengaruh sangat nyata pada umur 21 HST dan
mengukur panjang buah dan dihitung saat panen umur 28 HST. Sedangkan perlakuan pupuk kandang
dengan menggunakan alat ukur meter. menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap
pertumbuhan panjang tanaman pada semua umur
HASIL DAN PEMBAHASAN pengamatan.

1. Panjang Tanaman

Tabel 1. Rata-rata Panjang Tanaman (cm) Akibat Perlakuan Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Kandang
pada Berbagai Umur Pengamatan
Umur Pengamatan
Perlakuan 14 HST 21 HST 28 HST
O1 24.63 a 63.58 a 102.79 a
O2 26.92 b 67.50 b 106.00 b
BNT 5% 1.80 2.19 2.54
K1 28.75 c 69.58 b 115.25 c
K2 25.92 b 63.67 a 107.08 b
K3 21.00 a 61.08 a 102.67 a
K4 27.42 b 67.83 b 108.83 b
BNT 5 % 2.54 3.10 3.59
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%
HST : Hari Setelah Tanam

Rata-rata panjang tanaman akibat perlakuan 2. Jumlah Daun


aplikasi pupuk organik cair dan pupuk kandang dapat Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa interaksi akibat perlakuan aplikasi pupuk organik cair
perlakuan aplikasi pupuk organik cair secara dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil
disemprotkan ke tanaman (O2) memberikan rata-rata mentimun jepang tidak berpengaruh nyata terhadap
panjang tanaman terpanjang pada semua umur pertumbuhan jumlah daun pada semua umur
pengamatan, masing-masing adalah 26,92 cm (umur pengamatan.
14 HST); 67,50 cm (umur 21 HST) dan 106,00 cm Secara terpisah perlakuan aplikasi pupuk
(umur 28 HST), yang kemudian diikuti oleh perlakuan organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil
disiramkan ke dalam tanah (O1). Sedangkan perlakuan mentimun jepang berpengaruh nyata terhadap
pemberian pupuk kandang dengan komposisi 1 tanah : pertumbuhan jumlah daun pada umur 14 HST dan
1 pupuk kandang (K1) memberikan hasil panjang berpengaruh sangat nyata pada umur 21 HST dan
tanaman terpanjang, yaitu sebesar 115,25 cm pada umur 28 HST. Sedangkan perlakuan pupuk kandang
umur 28 HST, kemudian disusul oleh perlakuan K4 menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap
(108,83 cm) yang tidak berbeda nyata dengan pertumbuhan jumlah daun pada semua umur
perlakuan K2 (107,08 cm). Panjang tanaman terendah pengamatan.
diperoleh oleh perlakuan K3 yaitu 102,67 cm pada
umur pengamatan 28 HST.

132 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian


Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun (helai) Akibat Perlakuan Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Kandang pada
Berbagai Umur Pengamatan

Umur Pengamatan
Perlakuan 14 HST 21 HST 28 HST
O1 5,41 a 11,17 a 22,38 a
O2 5,79 b 11,92 b 26,88 b
BNT 5% 0,37 0,53 0,96
K1 6,25 b 12,50 b 26,25 c
K2 5,67 a 11,17 a 24,25 b
K3 5,17 a 10,67 a 22,00 a
K4 5,33 a 11,83 b 25,58 b
BNT 5 % 0,53 0,74 1,35
Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%
HST : Hari Setelah Tanam

Rata-rata Jumlah Daun akibat perlakuan 3. Panjang Buah


aplikasi pupuk organik cair dan pupuk kandang dapat Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa interaksi akibat perlakuan aplikasi pupuk organik cair
perlakuan aplikasi pupuk organik cair secara dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil
disemprotkan ke tanaman (O2) memberikan rata-rata mentimun jepang tidak berpengaruh nyata terhadap
jumlah daun terbanyak pada semua umur pengamatan, pertumbuhan panjang buah.
masing-masing adalah 5.79 helai (umur 14 HST); Secara terpisah perlakuan aplikasi pupuk
11.92 helai (umur 21 HST) dan 26.88 helai (umur 28 organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil
HST), yang kemudian diikuti oleh perlakuan mentimun jepang berpengaruh nyata terhadap
disiramkan ke dalam tanah (O1). Sedangkan perlakuan pertumbuhan panjang buah. Sedangkan perlakuan
pemberian pupuk kandang dengan komposisi 1 tanah : pupuk kandang tidak menunjukkan pengaruh nyata
1 pupuk kandang (K1) memberikan jumlah daun terhadap pertumbuhan panjang buah.
terbanyak, yaitu sebesar 26.25 helai pada umur 28 Rata-rata panjang buah akibat perlakuan
HST yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan K4 aplikasi pupuk organik cair dan pupuk kandang dapat
(25.58 helai) yang disusul dengan perlakuan K2 (24.25 dilihat pada Tabel 3.
helai) dan tidak berbeda nyata dengan K4. Jumlah
daun terendah diperoleh oleh perlakuan K3 yaitu
22.00 helai pada umur pengamatan 28 HST.

Tabel 3. Rata-rata Panjang Buah (cm) Akibat Perlakuan Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Kandang
Kombinasi Perlakuan Panjang Buah (cm)
O1 14,17 a
O2 15,72 b
BNT 5% 1,47
K1 16,38
K2 14,48
K3 13,92
K4 14,98
BNT 5 % tn
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan dengan perlakuan lainnya. Jumlah daun terendah
aplikasi pupuk organik cair secara disemprotkan ke diperoleh oleh perlakuan K3 yaitu 13,92 cm
tanaman (O2) memberikan rata-rata panjang buah
terpanjang, yaitu sebesar 15,72 cm, yang kemudian 4. Jumlah Buah
diikuti oleh perlakuan disiramkan ke dalam tanah (O 1) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
sebesar 14,17 cm. Sedangkan perlakuan pemberian interaksi akibat perlakuan aplikasi pupuk organik
pupuk kandang dengan komposisi 1 tanah : 1 pupuk cair dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan
kandang (K1) memberikan panjang buah terpanjang, hasil mentimun jepang tidak berpengaruh nyata
yaitu sebesar 16,38 cm yang tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan jumlah buah.

Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 133


Secara terpisah perlakuan aplikasi pupuk Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan
organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil aplikasi pupuk organik cair secara disemprotkan ke
mentimun jepang tidak berpengaruh nyata tanaman (O2) memberikan rata-rata jumlah buah
terhadap pertumbuhan jumlah buah. terbanyak, yaitu sebesar 4.82 buah, yang kemudian
Demikian pula perlakuan pupuk kandang diikuti oleh perlakuan disiramkan ke dalam tanah (O 1)
tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap sebesar 4.67 buah. Sedangkan perlakuan pemberian
pertumbuhan jumlah buah. Rata-rata jumlah buah pupuk kandang dengan komposisi 1 tanah: 1 pupuk
akibat perlakuan aplikasi pupuk organik cair dan pupuk kandang (K1) memberikan jumlah buah terbanyak,
kandang dapat dilihat pada Tabel 4. yaitu sebesar 5.08 buah yang tidak berbeda nyata
dengan perlakuan lainnya.

Tabel 4. Rata-rata Jumlah Buah (buah) Akibat Perlakuan Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Kandang
Kombinasi Perlakuan Jumlah Buah (buah)
O1 4,67
O2 4,82
BNT 5% tn
K1 5,08
K2 4,42
K3 4,92
K4 4,57
Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%

5. Berat Buah mentimun jepang berpengaruh nyata terhadap


Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pertumbuhan berat buah. Sedangkan perlakuan pupuk
interaksi akibat perlakuan aplikasi pupuk organik cair kandang tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap
dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil pertumbuhan berat buah.
mentimun jepang berpengaruh nyata terhadap Rata-rata berat buah akibat perlakuan aplikasi
pertumbuhan berat buah. pupuk organik cair dan pupuk kandang dapat dilihat
Secara terpisah perlakuan aplikasi pupuk pada Tabel 5.
organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil

Tabel 5. Rata-rata Berat Buah (gram) Akibat Perlakuan Kombinasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Kandang
Kombinasi Perlakuan Berat Buah (gram)
O1 K1 231,27 b
O1 K2 186,83 a
0 1 K3 159,71 a
O1 K4 197,94 b
O2 K1 141,48 a
O2 K2 181,32 a
O2 K3 171,36 a
O2 K4 161,19 a
BNT 5% 45,66
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Tabel 5 menunjukkan bahwa kombinasi memberikan pengaruh interaksi yang nyata terhadap
perlakuan pupuk organik cair secara disiramkan ke variable pengamatan kecuali variable pengamatan
tanah dan komposisi pupuk kandang 1 tanah : 1 pupuk berat buah memberikan pengaruh yang nyata.
kandang (O1 K1) memberikan rata-rata berat buah Secara terpisah perlakuan aplikasi pupuk
terbesar, yaitu sebesar 231.27 gram, yang kemudian organik cair berpengaruh sangat nyata terhadap
diikuti oleh kombinasi perlakuan O1 K4, O1 K2, O2 K2, pertumbuhan vegetative tanaman timun Jepang,
dan seterusnya. demikian juga perlakuan komposisi pupuk kandang
Kombinasi perlakuan aplikasi pupuk organik secara keseluruhan memberikan pengaruh sangat nyata
cair dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan terhadap pertumbuhan vegetative tanaman. Sedangkan
hasil mentimun jepang sebagian besar belum terhadap hasil, perlakuan aplikasi pupuk organik cair

134 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian


memberikan pengaruh nyata terhadap panjang buah Kombinasi yang lebih bagus apabila pupuk
dan berat buah dan tidak berpengaruh nyata terhadap akar juga terbuat dari bahan organik tentunya.
jumlah buah. Perlakuan komposisi pupuk kandang Kelemahannya, pupuk daun karena cair jika terkena
secara keseluruhan tidak memberikan pengaruh nyata panas matahari bisa menguap, oleh sebab itu cara
terhadap semua parameter hasil. penyemprotannya yang paling baik pada pagi atau sore
Rata-rata panjang tanaman, jumlah daun, hari.
panjang buah, jumlah buah dan berat buah terbaik Pemberian pupuk lewat daun mempunyai
diperoleh pada perlakuan pupuk organik cair secara beberapa keuntungan seperti (1) cepat dan mudah
disemprotkan ke tanaman, yang kemudian diikuti oleh diserap oleh tanaman; (2) kandungan unsur haranya
perlakuan secara disiramkan ke tanah. lengkap; dan (3) tidak merusak struktur tanah. Pupuk
Hal ini diduga bahwa pemupukan yang daun yang diberikan meliputi pupuk daun untuk
dilakukan lewat daun penyerapan hara pupuk yang pertumbuhan vegetatif, generatif, dan dan peningkatan
diberikan berjalan lebih cepat disbanding pupuk yang kualitas buah (Anonymous. 2012d).
diberikan lewat akar, sehingga tanaman lebih cepat Rata-rata panjang tanaman, jumlah daun,
menumbuhkan tunas dan tanah tidak rusak/lelah. panjang buah, jumlah buah dan berat buah terbaik
Sesuai dengan pendapat Lingga (1993 dalam diperoleh pada perlakuan pupuk kandang dengan
Anonymous. 2009b), yang mengatakan bahwa ada komposisi 1 tanah : 1 pupuk kandang (K1).
satu kelebihan atau keuntungan yang mencolok dari Seperti kita ketahui bahwa dengan pemberian
pemupukan lewat daun, yakni penyerapan hara pupuk pupuk kandang ke tanah dapat meningkatkan
yang diberikan berjalan lebih cepat dibanding pupuk kandungan bahan organik tanah yang sangat
yang diberikan lewat akar. Tanaman lebih cepat bermanfaat, disamping menyediakan unsur nitrogen
menumbuhkan tunas dan tanah tidak rusak/lelah, juga menyediakan unsur-unsur lainnya.
sehingga pemupukan lewat daun dipandang lebih Sumarsono (2005), mengatakan bahwa pupuk
berhaasil guna daripada lewat akar. kandang dan sumber organik lainnya digunakan untuk
Menurut Triwanto dan Amir Syarifudin meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kadar
(1998 dalam Anonymous. 2009b), mengatakan bahwa bahan organik tanah, menyediakan hara mikro, dan
pemberian pupuk akan lebih efektif bila diberikan memperbaiki struktur tanah.
melalui daun dari pada melalui media lain. Hal ini Penggunaan bahan-bahan ini juga dapat
disebabkan daun mampu menyerap pupuk sekitar 90 meningkatkan pertumbuhan mikroba dan perputaran
%, sedangkan akar hanya mampu menyerap sekitar 10 hara dalam tanah. Pemberian bahan organik pupuk
%. kandang selain menyumbangkan unsur hara yang
Seperti yang disebutkan dalam Anonymous dikandungnya, tetapi juga dapat meningkatkan
(2009a), bahwa pupuk daun mempunyai kelebihan dan ketersediaan unsur hara lain dalam tanah.
kekurangan. Kelebihan dari pupuk daun antara lain Pemberian pupuk kandang dapat menghemat
adalah pupuk daun bisa memberikan hara sesuai yang pupuk Nitrogen (N), tetapi juga dapat mengurangi
dibutuhkan tanaman; pupuk yang diberikan ke tanah penggunaan pupuk P dan K serta menigkatkan hasil
tidak keseluruhan mencapat akar tanaman karena produksi tanaman (Anonymous, 2010).
adanya beberapa kendala, baik dari sifat kimia pupuk Kelebihan pupuk organik antara lain adalah :
atau sifat fisik tanah; kelarutan pupuk daun lebih baik pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih
dari pupuk akar, pengaruh kekurangan hara lengkap dibanding pupuk anorganik; pupuk organik
berlangsung lebih cepat dibanding pupuk akar; akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah
pemberian dapat lebih merata dan kepekatannya dapat yang selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih
diatur sesuai pertumbuhan tanaman. baik; pupuk organik membantu menjaga kelembaban
Sedang kekurangannya adalah dosis terlalu tanah dan mengurangi tekanan struktur tanah pada
tinggi dapat menyebabkan daun terbakar terutama akar-akar tanaman; pemakaian pupuk organik juga
musim kemarau; tidak semua pupuk daun dapat berperan penting dalam menjaga tingkat kesuburan
digunakan untuk tanaman yang berlangsung untuk tanah; kualitas tanaman yang menggunakan pupuk
dikonsumsi; biaya lebih mahal dari pada pupuk akar; organik akan lebih bagus jika dibanding dengan pupuk
memerlukan peralatan khusus dan sering diberikan. kimia sehingga tanaman tidak mudah terserang
Pupuk organik daun dibuat bertujuan agar penyakit (Anonymous. 2012c).
unsur-unsur yg terkandung di dalam pupuk organik
dapat diserap daun atau untuk pembentukan zat hijau KESIMPULAN
daun. Itulah salah satu kelebihan pupuk Organik daun. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
Penyerapan zat-zat unsur hara dalam pupuk maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
organik daun dirancang terserap lebih cepat dibanding berikut:
dengan pupuk akar. Tanaman akan tumbuh lebih cepat 1. Kombinasi perlakuan aplikasi pupuk organik cair
dan media tanam/lahan tidak rusak akibat pemupukan dan pupuk kandang tidak memberikan pengaruh
yang terus menerus. Oleh karena itu, pemupukan interaksi yang nyata terhadap variable pengamatan
melalui daun dianggap lebih efektif dibandingkan panjang tanaman, jumlah daun, panjang buah dan
dengan pupuk akar yang terbuat dari bahan kimia. jumlah buah, terhadap variable pengamatan berat
buah memberikan pengaruh yang nyata. Rata-rata

Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 135


berat buah terbaik diperoleh pada perlakuan O1 dari itb.blogspot.com / 2012 /09/
K1 (disemprotkan ke tanaman dengan komposisi 1 pupuk-organik-cair.html.
tanah : 1 pupuk kandang).
2. Secara terpisah perlakuan aplikasi pupuk organik -----------------. 2012c..13 kelebihan pupuk organik
cair berpengaruh sangat nyata terhadap dibanding kimia. Dalam http:
pertumbuhan dan hasil tanaman, kecuali terhadap //www.gerbangpertanian.com/2012/03/
jumlah buah tidak berpengaruh nyata. Rata-rata kelebihan-pupuk-organik-dibanding -
panjang tanaman, jumlah daun, panjang buah, kimia.html. kamis, 01 maret 2012.
jumlah buah dan berat buah terbaik diperoleh pada
perlakuan O2 (disemprotkan ke tanaman). -----------------. 2012d. Dalam http:/ /www.
3. Perlakuan komposisi pupuk kandang secara sarjanaku.com/2012/06/macam-
keseluruhan memberikan pengaruh sangat nyata macam-pupuk-organik-dan-
terhadap pertumbuhan tanaman, dan secara anorganik.html.
keseluruhan tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap semua parameter hasil. Rata-rata panjang -----------------, 2012e. Cara menanam timun dalam pot.
tanaman, jumlah daun, panjang buah, jumlah buah Teras Asri Dapur Mandiri.
dan berat buah terbaik diperoleh pada perlakuan http://homegarden.web.id/budidaya-
pupuk kandang pada perlakuan K1 (1 tanah : 1 mentimun-dalam-pot/.
pupuk kandang).
Cahyono,B. 2003. Timun. Aneka Ilmu, Anggota
DAFTAR PUSTAKA IKAPI, Semarang.

Anonymous. 2009a. Macam-macam Pupuk Daun Rukmana, R. 1995. Budidaya Mentimun. Penerbit
http://turindraatp. blogspot.com Kanisius, Yogyakarta.
2009/12/macam-macam-pupuk.html.
Samadi, B. 2002. Teknik Budidaya Mentimun Hibrida.
----------------. 2009b. Pupuk Daun Kelebihan dan Kanisius, Yogyakarta.
Kekurangan dalam
(http//\bapeluh.blokspot.com/2009/11/ Sari, A.I. 2000. Biologi Reproduksi Tanaman
pupuk-daun-kelebihan-dan- Mentimun. Skripsi, Fakultas Pertanian,
kekurangan. Html. Universtas Brawijaya, Malang.

----------------. 2010. Jenis-jenis pupuk dan Sumarsono. 2005. Peranan Pupuk Organik Untuk
cara aplikasinya. http://eone87 . Perbaikan Penampilan Dan Produksi
wordpress.com /2010/04/03/jenis- Hijauan Rumput Gajah Pada Tanah
jenis-pupuk-dan-cara-aplikasinya/). Cekaman Salinitas Dan Kemasaman.
Makalah disajikan Pada Seminar
----------------. 2012a. Budidaya Mentimun. Dalam Prospek Pengembangan Peternakan
http://blog.ub.ac.id / devy kumalasari Tampa Limbah, Jurusan Produksi
/2012 /04/26/dasar-budidaya-tanaman- Ternak Fakultas Pertanian UNS,
dasar-budidaya-mentimun/. Surakarta 5 September 2005.

----------------. 2012 b. Pupuk Organik Cair. Diposkan Sumpena, U. 2001. Budidaya Mentimun Intensif
oleh Ahmad Syamsu Rizal Selasa, 25 dengan Mulsa Secara Tumpang Gilir.
September 2012 . dalam http://cerita- Penebar Swadaya, Jakarta.

136 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian

Anda mungkin juga menyukai