LAPORAN PENDAHULUAN KDP Yuk Salma
LAPORAN PENDAHULUAN KDP Yuk Salma
LAPORAN PENDAHULUAN
BASAL CELL CARSINOMA
A. TINJAUAN TEORI
1. DEFENISI
Karsinoma sel basal ( BCC ) atau basalioma adalah neoplasma
maligna yang berasal dari sel basal epidermis ataupun sel folikel rambut
sehingga dapat timbul pada kulit yang berambut (Manuaba, 2010 ).
Karsinoma sel basal merupakan suatu tumor ganas kulit yang berasal dari
pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit ( Harahap,
2000 ).
2. KLASIFIKASI
a. Nodular BCC : tipe klasik, berbentuk “pink” nodul (pada kulit putih ),
pada kulit bewarna akan terjadi pingmentasi, “pearly” dan kadang
terjadiulserasi.
b. Superficial BCC : banyak dijumpai pada ekstremitas atau daerah yang
terkena eksposur sinar matahari, ber-squama (scaly) sering sulit dibedakan
dengan SCC ataupun Bowen disease.
c. Sclerosing or Morphea Form BCC : jarang dijumpai, dan berbentuk nodul
yang induratif dan tidak terbatas jelas, sering didiagnosa sebagai jaringan
“parut”.
d. Pigmented BCC : mungkin merupakan varian dari nodular BCC
e. Cystic BCC : jaringan sekali dijumpai
f. Fibroepithelioma of Pinkus (PEP) : varian yang jarang dijumpai
3. ETIOLOGI
Kanker kulit telah menyebabkan banyak potensi, ini meliputi :
a. Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok tembakau dan produk-
produk terkait dapat melipatgandakan risiko kanker kulit.
b. Overexposure untuk UV-radiasi dapat menyebabkan kanker kulit baik
melalui kerusakan DNA langsung atau melalui mekanisme DNA
kerusakan tidak langsung. Overexposure (pembakaran) UVA & UVB
memiliki keduanya telah terlibat dalam menyebabkan kerusakan DNA
mengakibatkan kanker. kekuatan Sun 10:00-4:00 paling intens. Alam
(matahari) & UV paparan buatan (tanning salon) yang kemungkinan
terkait dengan kanker kulit. UVB terutama mempengaruhi epidermis
menyebabkan sunburns, kemerahan, dan terik kulit saat overexposed.
Melanin dari epidermis diaktifkan dengan UVB sama dengan UVA,
namun efek yang lebih tahan lama dengan pigmentasi terus selama 24
jam.
c. Kronis non-penyembuhan luka, terutama luka bakar. Ini disebut tukak
Marjolin didasarkan pada penampilan mereka, dan dapat berkembang
menjadi karsinoma sel skuamosa.
d. Predisposisi genetik, termasuk “bawaan Melanocytic Nevi Syndrome”.
CMNS dicirikan oleh adanya “Nevi” atau mol dengan ukuran berbeda
yang baik muncul pada atau dalam 6 bulan kelahiran. Nevi lebih besar dari
20 mm (3 / 4) dalam ukuran berada pada risiko tinggi untuk menjadi
kanker.
e. Paparan arsenik, Arsenik logam beracun yang ditemukan secara luas di
lingkungan, meningkatkan risiko karsinoma sel basal dan kanker
lainnya. Setiap orang memiliki beberapa paparan arsenik karena terjadi
secara alami di udara, tanah dan air tanah. Tetapi orang-orang yang
mungkin terekspos pada tingkat yang lebih tinggi dari arsenik termasuk
petani, pekerja kilang, dan orang yang minum air sumur yang tercemar
atau tinggal di dekat pabrik peleburan.
f. Warisan sindrom yang menyebabkan kanker kulit. tertentu penyakit
genetik yang langka meningkatkan risiko karsinoma sel basal. Nevoid
karsinoma sel basal (Gorlin-Goltz sindrom) menyebabkan karsinoma
basal sel banyak, serta pitting di tangan dan kaki dan kelainan tulang
belakang. pigmentosum xeroderma menyebabkan kepekaan ekstrim untuk
sinar matahari dan resiko tinggi kanker kulit karena orang dengan kondisi
ini memiliki kemampuan sedikit atau tidak untuk memperbaiki kerusakan
pada kulit dari sinar ultraviolet.
4. ANATOMI FISIOLOGI
Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena
posisinya yang terletak di bagian paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2
dengan berat kira-kira 15% berat badan.
Klasifikasi berdasar :
a. Warna
1) terang (fair skin), pirang, dan hitam
2) merah muda : pada telapak kaki dan tangan bayi
3) hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa
b. Jenisnya :
1) Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium
2) Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa
3) Tipis : pada wajah
4) Lembut : pada leher dan badan
5) Berambut kasar : pada kepala
b. Lapisan Dermis (korium, kutis vera, true skin) => terdiri dari lapisan
Elastik dan fibrosa pada dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.
Adneksa Kulit
a. Kelenjar Kulit : terdapat pada lapisan dermis
1) Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
2) Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa.
pH nya sekitar 4-6,8.
3) Kelenjar Ekrin : kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan
secret encer.
4) Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28
kehamilan dan berfungsi 40 minggu setelah kelahiran.
Salurannya berbentuk spiral dan bermuara langsung pada kulit
dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi, dan aksila.
Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor
panas, stress emosional.
5) Kelenjar Apokrin : lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya
lebih kental.
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola
mammae, pubis, labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum
diketahui, waktu lahir ukurannya kecil, saat dewasa menjadi
lebih besar dan mengeluarkan secret
5. PATOFISIOLOGI
Radiasi sinar ultraviolet adalah penyebab paling umum dari kanker
kulit baik yang melanoma maupun yang non melanoma. Berdasarkan
percobaan yang dilakukan oleh binatang, sinar ultraviolet dengan panjang
gelombang yang paling efektif adalah UVB. Hal ini disebabkan oleh karena
kemampuan dari UVB itu sendiri untuk menembus kedalam lapisan ozon dan
juga startum korneum yang akhirnya akan diabsorbsi oleh DNA. Langkah
pertama dari proses karsinogenik ini adalah penginduksian DNA oleh photon
UVB. Photon UVB ini biasanya akan diabsorbsi pada 5 – 6 ikatan dobel dari
pyrimidine, yang akan menyebabkan terbukanya ikatan tersebut. Sebagai
hasilnya akan terbentuk cyclobutane dimmer atau pyrimidine-pyrimidone
photoproduct. Keduanya menyebabkan struktur DNA yang abnormal.
Pada saat terjadi replikasi DNA, DNA polymerase sering salah
memasukkan cytosine yang telah rusak berseberangan dengan thymine.
Mutasi ini muncul hanya apabila cytosine berada berseberangan dengan
thymine atau dengan cytosine yang lain, yang merefleksikan sisi spesifik
dimana photoproduct UV muncul. Dua gen yang secara normal dapat
mencegah terjadinya kanker akan tetapi menjadi tidak aktif pada kanker kulit
adalah PTCH dan P53. PTCH yang merupakan komponen dari jalur signal
seluler, bermutasi pada sekitar 90% dari BCC. Sedangkan P53 yang
mengkode regulator dari siklus sel dan kematian sel bermutasi bermutasi pada
sekitar setengah dari BCC dan lebih dari 90% SCC.
Aspek terpenting dari basalioma adalah bahwa kanker kulit ini terdiri
dari sel tumor epithelial berasal dari sel primitive selubung akar rambut
sementara komponen stroma menyerupai lapisan papilaris dermis dan terdiri
dari kolagen, fibroblast dan subtansia dasar yang sebagian besar berupa
berbagai jenis glukosa aminoglikans (GAGs). Kedua komponen ini saling
ketergantungan sehingga tidak bisa berkembang tanpa komponen yang
lainnya. Hubungan ketergantungan ini sifatnya sangat unik, hal inilah yang
dapat menjelaskan mengapa basalioma sangat jarang bermetastase dan
mengapa pertumbuhan basalioma pada kultur sel dan jaringan sangat sulit
terjadi. Hal ini dikarenakan bolus metastase yang besar dengan komponen sel
dan stroma didalamnya sulit memasuki system limfatik ataupun system
vascular. Dan inilah yang membedakan antara basalioma dengan melanoma
maligna dan karsinoma sel skuamosa yang keduanya sering mengadakan
metastase.
Dianggap berasal dari sel-sel pluripotensial (sel yang dapat berubah
menjadi sel-sel lain) yang ada pada stratum basalis epidermis atau lapisan
follikuler. Sel ini diproduksi sepanjang hidup kita dan membentuk kelenjar
sebacea dan apokrin. Tumor tumbuh dari epidermis dan muncul dibagian luar
selubung akar rambut, khususnya dan stem sel folikel rambut, tepat dibawah
duktus glandula sebacea.
Sinar ultraviolet menginduksi mutasi pada gen suppressor tumor p53,
yang terletak pada kromosom 17p. Sebai tambahan mutasi gen suppressor
tumor pada lokus 9q22 yang menyebabkan sindrom nevoid basalioma, suatu
keadaan autosomal dominan ditandai dengan timbulnya basalioma secara dini.
Mutasi pada gen supresi tumor p53 ditemukan dalam hampir 50% kasus
karsinoma sel basal secara sporadic.
Kebanyakan dari mutasi ini adalah translasi dari C → T dan CC → TT
pada susunan dipyrimidine, yang merupakaan mutasi khas yang
mengindikasikan bahwa adanya paparan terhadap radiasi ultraviolet B. Akhir-
akhir ini terdapat nucleus β-catenin yang menunjukkkan hubungannya dengan
peningkatan proliferasi sel tumor. Fungsi spesifik dari gen-gen ini masih
belum diketahui.
6. PHATWAY
Cell carcinoma
BCC
Inflamasi
Resiko infeksi
7. MANIFESTASI KLINIS
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher
dan kulit kepala. Adapun tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah
benjolan yang agak berkilat, kemerahan dengan pinggir meninggi yang
berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan lecet/lika yang
tidak sembuh-sembuh.
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Foto polos ( X-ray ) terutama pada lesi BCC yang besar dan luas untuk
melihat adanya inflitrasi sel tumor pada tulang di bawahnya.
b. CT Scan untuk melihat luas destruksi tulang, operabilitas dan
perencanaan pembedahan.
9. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penggunaan agen kemoterapi seperti 5-Fluorourasil atau Imiquimod,
dapat mencegah perkembangan kanker kulit. Hal ini biasanya dianjurkan
untuk individu dengan kerusakan akibat sinar matahari yang luas, sejarah
kanker kulit beberapa, atau pertumbuhan prekanker. Hal ini sering diulang
setiap 2 sampai 3 tahun untuk lebih mengurangi risiko kanker kulit. Metode
berikut ini digunakan dalam pengobatan karsinoma sel basal (BCC) :
a. Standar bedah eksisi
Tingkat obat untuk metode ini, baik yang dilakukan oleh dokter ahli
bedah plastik, dokter keluarga, atau dokter kulit benar-benar tergantung
pada margin bedah. Ketika margin bedah standar diterapkan (biasanya
4 mm atau lebih), tingkat kesembuhan tinggi dapat dicapai dengan
eksisi standar dermatoscope A dapat membantu ahli bedah yang
berpengalaman dapat mengidentifikasi tumor tidak bisa dilihat oleh
mata telanjang. Semakin sempit margin bedah ( terlihat kulit dengan
tumor yang bebas dibuang ) semakin tinggi tingkat kekambuhan.
Kelemahan dengan eksisi bedah standar adalah tingkat kekambuhan
tinggi kanker sel basal dari wajah, terutama di sekitar kelopak mata,
hidung, dan struktur wajah. Sebuah diagram pada halaman 33 dari
publikasi NCCN menunjukkan daerah risiko tinggi kambuh karena
kebanyakan wajah dengan pengecualian pada pipi pusat dan dahi atas)
menggunakan bagian histologi yang dibekukan.
b. Mohs pembedahan (atau Mohs operasi mikrografi)
Mohs pembedahan (atau Mohs operasi mikrografi) adalah prosedur
rawat jalan di mana tumor pembedahan dipotong dan kemudian segera
diperiksa di bawah mikroskop. Ini adalah bentuk pengolahan patologi
f. Terapi Photodynamic
Terapi Photodynamic adalah modalitas baru untuk pengobatan
karsinoma sel basal, yang dikelola oleh aplikasi photosensitizers ke
daerah sasaran. Ketika molekul ini diaktifkan oleh cahaya, mereka
menjadi beracun, sehingga menghancurkan sel target. Metil
aminolevulinate disetujui oleh Uni Eropa sebagai fotosensitizer sejak
tahun 2001. Terapi ini juga digunakan dalam jenis kanker kulit lainnya.
g. Cryosurgery
Cryosurgery adalah suatu modalitas tua untuk pengobatan kanker kulit
banyak. Ketika akurat digunakan dengan probe temperatur dan
instrumen cryotherapy, dapat menghasilkan angka kesembuhan sangat
baik. Kekurangan termasuk kurangnya kontrol margin, nekrosis
jaringan, atas atau di bawah pengobatan tumor, dan waktu pemulihan
yang lama. Beberapa buku diterbitkan pada terapi, dan beberapa dokter
masih menerapkan perlakuan untuk pasien tertentu.
h. Electrodessication dan kuret atau EDC
EDC dilakukan dengan menggunakan pisau bulat, atau kuret, untuk
mengikis pergi kanker lembut. Kulit kemudian dibakar dengan arus
listrik. Hal ini semakin melembutkan kulit, memungkinkan untuk pisau
untuk memotong lebih dalam dengan lapisan berikutnya kuretase.
Siklus ini berulang, dengan margin keamanan kuretase kulit normal di
sekitar tumor terlihat. Siklus ini diulang 3 sampai 5 kali, dan margin
kulit bebas diperlakukan biasanya 4 sampai 6 mm. Cure rate sangat
banyak digunakan tergantung pada ukuran dan jenis tumor.
10. KOMPLIKASI
a. Sebuah risiko kekambuhan karsinoma basal. Sel umumnya
kambuh. Bahkan setelah pengobatan berhasil, mereka mungkin kambuh,
sering di tempat yang sama.
b. Peningkatan risiko jenis lain kanker kulit. Sebuah sejarah karsinoma sel
basal juga dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan jenis lain
kanker kulit, seperti karsinoma sel skuamosa dan melanoma.
c. Kanker yang menyebar di luar kulit. Langka, bentuk agresif karsinoma
sel basal dapat menyerang dan merusak otot di dekatnya, saraf dan
tulang. Sangat jarang, karsinoma sel basal dapat menyebar ke area lain
dari tubuh
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala :Rambut bersih atau kotor, warna rambut, ada lesi atau tidak
2) Mata dan telinga : Konjungtiva anemis atau tidak, pupil isokor
anisokor, lubang telinga kotor atau tidak
3) Hidung : Lubang hidung sama besar atau tidak, sekitar hidung kotor
atau bersih, ada polip atau tidak.
4) Mulut : Sianosis atau tidak, sekitar mulut kotor atau bersih.
5) Kulit : Inspeksi : ada perubahan warna atau tidak, ada lesi, warna
lesi, luas lesi, banyak area yang terkena
Palpasi : kering atau lembab, halus atau kasar, nyeri atau tidak saat
ditekan, teraba hangat atau dingin, acral dingin atau panas.
6) Dada/jantung/paru
Paru-paru :
Inspeksi : Bagaimana kembang kempis dada, simetris atau tidak
Palpasi : Bagaimana sterfimitus kanan kiri sama atau tidak
Perkusi : Pekak seluruh lapang paru atau tidak
Auskultasi : Suara cordius tampak atau tidak
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tampak atau tidak
Palpasi : Ictus cordis teraba atau tidak
Perkusi : Konfigurasi normal atautidak
Auskultasi :Terdapat suara abnormal atau tidak
7). Perut
Inspeksi : Tidak asites
Auskultasi : Terdengar bising usus
Palpasi : Ada nyeri atau tidak
Perkusi : kembung atau tidak
8). Genitalia
Apakah terpasang kateter atau tidak, bersih atau tidak.
9) Extremitas
Atas : oedem atau tidak, terpasang infus atau tidak
Bawah : oedem atau tidak
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul :
1. Nyeri
2. Gangguan citra tubuh
3. Ansietas
4. Resiko infeksi
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x… memungkinkan , ketika melakukan aktivitas yang menimbulkan
jam kalien dapat ….. dengan kriteria hasil nyeri,sebelum nyeri terjadi atau meningkat dan bersamaan
dengan tindaan penurunan rasa nyeri lainnya)
Gali penggunaan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
Dorong pasien untuk menggunkan obat obatan penurun nyeri
Kriteria Hasil A T yang adekuat
Nyeri yang dilaporkan Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
Panjangnya episode nyeri Dorong pasien untuk menggunakan obat obatan penurun nyeri
Menggosok area yang yg adekuat
terkena dampak Kolaborasi dengan pasien , orang terdekat dan tim kesehatan
Mengerang dan menangis lainnya untk memlih dan mengimplemntasikan tindakan
Ekspresi nyeri wajah penurunan nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan
Tidak bisa beristirahat Berikan individu penurunan nyeri yang optimal dengan
Agitasi peresepan analgesic
Iritabilitas Implementasikan penggunaan pasien terkontrol analgesic
Mengerinyit (PCA) jika sesuai
Mengeluarkan keringat Gunakan tindakan pengontrol nyeri sebelm nyeri bertambah
Berkeringat berlebihan berat
Mondar mandir Berikan obat sebelum melakukan aktivitas untuk meningkatkan
Focus menyempit partisipasi bamu lakukan evaluasi mengenal bahya dari sedasi
Ketegangan otot Pastikan pemberian analgesic dan atau strategi nonfarmakologi
Kehilangan nafsu makan sebelum dilakukan prosedur yang menimbulkan nyeri
Mual Periksa tingkat ketidaknyamanan bersama pasien , catat
Intoleransi makanan perubahan dalam catatan medis pasien , informasikan petugas
kesehatan lainnya yang merawat pasien
Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri berdasarkan
Skala Indikator respon pasien
Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
1. Berat penurunan nyeri
2. Cukup berat Dorong pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyerinya
3. Sedang Beri tahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau keluhan
4. Ringan pasien saat ini berubah signifikan dari pengalaman sebelumnya
5. Tidak ada Informasikan tim kesehatan lain/anggota keluarga mengenai
Keparahan Infeksi Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistermik dan local
Monitor kerentanan terhadap infeksi
Faktor-faktor resiko : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x… jam
Tinjau riwayat (dilakukanya) perjalanan international dan global
kalien dapat ….. dengan kriteria hasil
- Prosedur Infasif Monitor hitung mutlak grarnulosit , WBC, dan hasil hasil
- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari KriteriaHasil A T differentsial
paparan patogen Ikuti tindakan pencegahan neutropenia , yang sesuai
- Trauma Batasi jumlah pengunjung , yang sesuai
- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan Hindari kontak dekat dengan hewan peliharaan hewan dan
Peningkatan jumlah sel Pastikan keamanan air dengan menganjurkan hiperplorinasi dan
darah putih pemanasan lebih dengan tepat
Depresi jumalah sel darah Lapor dugaan infeksi pada personil pengendali infeksi
putih Lapor kultur positif pada personil pengendali infeksi
Kontrol Infeksi
Kriteria Hasil A T Gosok kulit pasien dengan agen antibakteria yang sesuai
Ketidakstabilan suhu Cukur dan siapkan daearah untuk persiapan prosedur invasive
Hipotermia dan atau operasi sesuai indikasi
Takipnea Jaga lingkungan aseptic yang optimal selama penusukan
Takikardi disamping tempat tidur dari saluran penghubung
Bradikardi Jaga lingkungan aseptic saat mengganti tabung atau botol TPN
Aritmia Jaga sistem yang tertutup saat melakukan monitor hemodinamik
Hipotensi invasive
Hipertensi Ganti iv dan tempat saluran penghubung sertabalutannya sesuai
Wajah pucat dengan pedoman CDC saat ini
Kulit berbintik bintik Pastikan penangan aseptic dari semua saluran iv
Sianosis Pastikan tehnik perawatan luka yang tepat
Kulit lembab dan dingin Gunakan katerisasi intermiten untuk mengurangi kejadian
Muntah infeksi kandung kemih
Diare Ajarkan pasien untukk mendapatakan specimen urin aliran
Distensi abdomen tengah yang sesuai pada saaat tanda pertama dari kembalinya
gejala
Intoleransi makan
Dorong batuk dann bernafas dalam yang tepat
Lethargy
Tingkatkan intake nutrisi yang tepat
Gelisah
Dorong untuk beristirahat
Kejang
Dorong intake cairan yang sesuai
Kejang neonates
Berikan terapi antibiotic yang sesuai
Menangis kuat
Berikan imuniasi yang sesuai
Kulit kemerahan
Anjurkan pasien untuk meminum antibiotic seperti yang
Vesikel yang permukaan
diresepkan
nya tidak mengeras
Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi
Cairan luka bebau busuk
dan kapan harus melaporkannya kepada penyedia perawatan
Drainase purulen
kesehatan
Konjung tivitas
Ajarkan pasein dan anggota keluarga mengenai bagaimana
Umbilicus terinfeksi menghindari infeksi
Koloniasi kultur darah Promosikan persiapan dan pengawetan makanan yang aman
Kolonisasi kultur area luka
Kolonisasi kultur urin
Skala Indikator
1. Berat
2. Besar
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
Menekankan pada kekuatan yang tersisa Deskripsi bagian tubuh yang1 5 Bentu pasien utnuk mendiskusikan perubahan-perubahan
Menekankan pencapaian terkena [dampak] 1 5 [bagian tubuh] disebabkan adanya penyakit atau
Persepsi yang merefleksikan perubahan pandangan Sikap terhadap menyentuh pembedahan dengan cara yang cepat
tentang penampilan tubuh seseorang bagian tubuh yang terkena Bantu pasien menentukan keberlanjutan dari perunahan-
Personaliasi kehilangan dengan nama [dampak] 1 5 perubahan aktual dari tubuh atau tingkat fingsinya
Menghindar melihat tubuh Sikap terhadap penggunaan Tentukan perubahan fisik saat ini apakah berkontrabusi
Menghindar menyentuh tubuh strategi untuk meningkatkan1 5 pada citra diri pasien
Menolak menerima perubahan penampilan Bantu pasien memisahkan penampilan pengaruh dari peer
Menyembunyikan bagian tubuh Kepuasan dengan
1 5 group terhadap persepsi pasien mengenai citra tubuh saat
Perasaan negative tentang tubuh penampilan penuh ini
Perilaku memantau tubuh Sikap terhadap penggunaan Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-perubahan
strategi untuk meningkatkan1 5 disebabkan oleh pubertas, dengan cara yang tepat.
Perilaku mengenali tubuh
fungsi [tubuh] 1 5 Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-perubahan
Perubahan gaya hidup
Perubahan lingkungan social Kepuasan dengan fungsi 1 5 yang disebabkan oleh kehamilan normal dengnan cara yang
tubuh 1 5 tepat
Perubahan pada kemampuan memperkirakan
Penyesuaian terhadap
1 5 Bantu pasien mendiskusikan perubahan-perubahan
hubungan special tubuh dengan lingkungan
perubahan tampilan fisik disebabkan oleh penuaan dengan cara yang tepat
Preokupasi pada kehilangan’ 1 5
Penyesuian terhadap Ajarkan pada pasien mengenai perubahan-perubahan
Preokupasi pada perubahan
perubahan fungsi tubuh normal yang terjadi dalam tubuhnya terkait dengan
Respons non verbal pada perubahan tubuh 1 5
Penyesuian terhadap beberapa tahap proses penuaan, dengan cara yang tepat
Respon non verbal pada perubahan yang di
perubahan status kesehatan Bantu pasien mendiskusikan stresor yang mempengaruhi
rasakan pada tubuh ( misalkan penampilan,
Penyesuaian terhadap citra diri terkait dengan kondisi kongential, cedera, penyakit
struktur)
perubahan akibat cidera atau pembedahan
Takut reaksi orang lain
Penyesuaian terhadap Identifikasi tampak dari budaya pasien, agama, ras, jenis,
Terlalu terbuka tentang bagian tubuh kelamin, dan usia terkait dengan citra diri
perubahan tubuh akibat
Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak pembedahan Monitor frekuensi dari pernyataan mengkritisi diri
berfungsi
Penyesuaian terhadap Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh mana
perubahan tubuh akibat yang berubah
proses penuaan Monitor pernyataan yang mengidentifikasi citra tubuh
mengenai ukuran dan berat badan
Gunakan gambaran mengenai gambaran diri sebagai
mekanisme evaluasi dari persepsi citra diri anak
Indikator : Instruksikan anak-anak mengenai fungsi dari berbagai
Aktivitas-aktivitas: