LAPORAN PENDAHULUAN KDP Yuk Lili
LAPORAN PENDAHULUAN KDP Yuk Lili
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Gambar 2. Exapthalmus
B. ETIOLOGI
1. Penyakit gangguan kelenjar gondok atau thyroid disebut Grave Disease atau
GraveOfthalmopahy (Setiap tahun diperkirakan terdapat 5-6 penderita Grave
diantara 100.000 penduduk dan 2/3 nya dengan eksofthalmos)Terjadi
penonjolan ke dua bola mata karena ada pembengkaan (hipertrophi) otot
penggerak bola mata sehingga mendorong bolamata ke depan.
2. Perdarahan di belakang bola mata (diruang orbita mata) akibat dari trauma
3. Peradangan di dalam rongga mata
4. Tumor jinak maupun ganas di dalam rongga mata dan di belakang bola mata
5. Pseudotumor (adanya penonjolan bola mata karena adanya inflamasi/
peradangan jaringan disekitar bola mata sehingga mendorong bola mata
kedepan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang 2017-2018
PROGRAM STUDI PROEFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Keperawatan Dasar Profesi
tidak mengandung sel batang ataupun kerucut, terletak pada region sekitar 13̊
– 18̊.
11. Humor aqueous : cairan jernih dan encer yang mengalir di antara lensa dan
kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan
bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.
12. Humor vitreous : gel transparan / cairan kental yang terdiri dari bahan
berbentuk serabut, terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi
segmen posterior mata).
13. Retina Sebagai Detektor Cahaya
Retina mengubah bayangan cahaya menjadi impuls listrik saraf yang dikirim
ke otak. Penyerapan suatu foton cahaya oleh sebuah fotoreseptor
menimbulkan suatu reaksi fotokimia di fotoreseptor yang melalui suatu cara
akan memicu timbulnya sinyal listrik ke otak, yang disebut suatu potensial
aksi. Foton harus di atas energy minimum untuk dapat menimbulkan reaksi.
Ada 2 tipe umum reseptor cahaya di retina, yaitu :
a. Sel Kerucut
1) Jumlahnya sekitar 6,5 juta di masing-masing mata.
2) Digunakan untuk penglihatan siang hari (fotopik).
3) Berguna untuk melihat detail halus dan mengenali beragam warna.
4) Tersebar di seluruh retina, terutama di fovea sentralis.
5) Memiliki sensitivitas maksimum di panjang gelombang sekitar 550
nm pada region kuning hijau.
b. Sel Batang
1) Jumlahnya sekitar 120 juta di masing-masing mata.
2) Digunakan untuk penglihatan malam hari (skotopik).
3) Berguna untuk penglihatan perifer.
4) Tidak tersebar merata di retina namun memiliki kepadatan maksimum
di sudut sekitar 20̊.
5) Memiliki sensitivitas maksimum di panjang gelombang sekitar 510 nm
pada region biru-hijau.
14. Pembedaan Warna
Penglihatan warna terjadi melalui dua tingkatan proses, yaitu pada
tingkat reseptor sesuai dengan teori triwarna, sedangkan pada saraf optik dan
di luarnya sesuai dengan teori antagonis.
Teori triwarna menganggap bahwa pada retina terdapat 3 macam
pigmen yang mempunyai penyerapan maksimum terhadap warna biru, hijau,
dan merah pada spectrum. Pigmen-pigmen ini terdapat pada reseptor secara
terpisah yang masing-masing mengirimkan impuls-impuls yang dapat
dibedakan ke otak. Teori antagonis menganggap bahwa retina mempunyai
aktivitas yang lebih kompleks. Ada 6 macam tanggapan retina yang terjadi
dalam bentuk pasangan antagonistik. Rangsangan yang menghasilkan setiap
tanggapan tunggal dapat menekan kegiatan anggota pasangan lain.
Ukuran saraf batang dan kerucut yang begitu kecilnya, jika
dikombinasikan dengan indeks bias relatifnya yang tinggi menunjukkan
bahwa mereka dapat bertindak sebagai pemandu gelombang optik, yang
secara selektif mentransmisikan energi hanya di dalam suatu pita gelombang
karakteristik sempit bagi saraf batang atau kerucut. Secara teoritis, energi
cahaya dalam suatu pemandu yang berupa serat ditransmisikan dalam
bermacam ragam yang karakteristik, artinya, ada selektivitas warna dalam
retina
15. Kepekaan dan ketajaman mata
Ada tiga macam ukuran kepekaan / ketajaman mata, yaitu :
a. Ambang kuantum
Ambang kuantum merupakan jumlah minimum foton yang diperlukan
untuk merangsang sebuah tanggapan sensor. Ambang kuantum ini
berperan untuk menentukan ketajaman penglihatan seseorang di tempat
gelap – seseorang dengan ambang kuantum yang baik, akan memiliki
penglihatan yang lebih baik di tempat gelap, artinya dengan sedikit foton
saja sudah mampu mengaktifkan sensor optikus (sel batang dan kerucut).
b. Ambang penerangan
Ambang penerangan merupakan ukuran kepekaan relatif mata terhadap
cahaya dengan aneka macam panjang gelombang. Penglihatan untuk
adaptasi gelap disebut skotopik dan terang disebut fotopik.
c. Ketajaman
Ketajaman yang dimaksud merupakan ukuran ketajaman penglihatan dan
diukur dengan pemisahan sudut minimum terhadap dua buah objek dan
bukan satu. Batas terendah teoritis untuk resolusi dua buah titik cahaya
adalah sebesar 0,1 mrad, sedangkan pada kenyataannya, dengan
penglihatan paling tajam dan kondisi yang optimum manusia dapat
memisahkan sudut pemisahan sekitar 0,2 mrad.
D. PATOFISIOLOGI
Lebih anterior di orbit lesi terletak semakin kecil kemungkinan itu adalah
untuk menghasilkan exophthalmos tetapi hanya menyebabkan perpindahan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang 2017-2018
PROGRAM STUDI PROEFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Keperawatan Dasar Profesi
Kongesti pasif dari orbit dapat dihasilkan oleh tekanan dari tumor pada
pembuluh darah atau oleh peradangan proses yang disebabkan oleh nekrosis
tumor. Dunia tersebut dapat menjadi tetap pada saat lesi luas dan menyebar.
Tekanan tumor pada sclera dapat indent dunia menyebabkan hypermetropia
dan mungkin juga Silindris sebuah. Ophthalmoscopically, keriput atau
striations di retina kadang-kadang dapat dilihat
sebagai akibat dari lekuk dari sclera, jika tumor menekan pada dunia. Ketika
kehilangan penglihatan hadir itu biasanya karena tekanan dari tumor pada
saraf. Untuk tumor alasan yang terletak agak jauh dari saraf tidak
menimbulkan pengurangan dalam penglihatan sampai sangat terlambat dalam
perkembangan mereka. Kadang – kadang visual studilapangan akan
mengungkapkan perangkat cacat yang disebabkan oleh tekanan pada saraf
sebelum penglihatan sentral terpengaruh. Tumor pada saraf optic
menghasilkan ditandai hilangnya visi dengan kejadian awal sepihak kebutaan.
Tumor selubung saraf juga kerusakan saraf awal kebutaan meskipun tidak
lengkap sampai nanti. Fundus sering menunjukkan papilledema di awal tumor
saraf dan selubung yang diikuti dengan atrofioptik. Diplopia juga merupakan
gejala awal dalam banyak hal.
pertumbuhan ini karena salah satu neoplasma mungkin dibicarakan dalam literatur
di bawah berbagai nama. Hampir segala bentuk neoplasma dapat mempengaruhi
orbit terutama atau metastatically.
Ada 55 atau 60 varietas neoplasma dilaporkan sebagai yang terjadi pada orbit,
tetapi tidak lebih dari sepuluh atau dua belas terjadi umumnya dalam praktek
klinis. Karena kelangkaan kejadian orbita ltumor, sastra hanya berisi beberapa
besar seri. Reese3 memiliki seri terbesar didokumentasikan dengan baik kasus-
kasus dimana tumor di orbit itu varified. Dari tumor primer di orbit, dia
menemukan bahwa 50 dari 251 atau sekitar 20 per persen adalah
hemangioma. Hemangioma juga penyebab paling sering exophthalmos sepihak
karena tumor orbital primer. Tumor ini bawaan tetapi karena pertumbuhan
memperlambat exophthalmos mungkin terjadi begitu lambat bahwa pasien tidak
hadir sendiri untuk pengobatan sampai nanti dalam hidup. lesi angiomatous
lainnya sering menyertai lesi ini. Fungsi dari luar mata otot biasanya tidak
terganggu dan jika tumor dapat teraba biasanya lentur. Mungkin menjadi lembut
dan mungkin exophthalmos direduksi dengan menekan dunia ke belakang jika itu
adalah gua jenis angioma. Jika keras dan padat itu mungkin tipe kapiler atau
angioblastic.
Pada tumor kali mencapai cukup jauh anterior sehingga yang dapat dilihat di
bawah tutup atau konjungtiva. Pada saat pemeriksaan x-ray dari orbit sangat
membantu. orbit ini mungkin menunjukkan peningkatan ukuran sebagai Hasil
tekanan intraorbital meningkat. Ada mungkin juga peningkatan kepadatan
jaringan lunak dan kadang-kadang jaringan mungkin hemangiomatous menjadi
kaku atau ossified. Jika aspirasi biopsi ini dicoba akan mengungkapkan hanya
darah. Diagnostik ini harus tusukan dihindari karena mereka cenderung akan
diikuti oleh perdarahan luas dan mereka harus dilakukan hanya jika benar-benar
perlu untuk menetapkan diagnosis.
E. MANIFESTASI KLINIS
Nordqvist (2017) Eksoftalmus menyebabkan pergerakan mata yang
terbatas dan menyebabkan pandangan ganda. Pada beberapa kasus,
pembengkakan menyebabkan terhambatnya aliran darah ke area mata yang dapat
menyebabkan kebutaan. Kelopak mata tidak dapat menutup, dan pandangan
menjadi kabur karena kornea yang kering. Berbagai gejala yang ditimbulkan:
1. Rasa sakit pada area mata.
2. Mata yang kering.
3. Mata mengalami iritasi.
4. Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
5. Lakrimasi - sekresi mata.
6. Diplopia - pandangan ganda.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang 2017-2018
PROGRAM STUDI PROEFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Keperawatan Dasar Profesi
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
H. KOMPLIKASI
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 2010).
Pengkaijan ada dua jenis yaiitu : pengkaijan skrining adalah langkah
awal pengumpulan data, dan pengkajian mendalam lebih focus,
memungkinkan perawat mengeksplorasi informasi yang teridentifikasi dalam
pengkajian skrining awal, dan untuk mencari petunjuk tambahan yang
mungkin mendukung atau menggugurkan bakal diagnosis keperawatan
(NANDA, 2014).
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat
tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika
data dan penentuan masalah. Setelah menegetahui idetitas dan keluhan serta
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
analgesic yang Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lainnya mengenai
direkomendasikan efektifitas tindakan pengontrolan nyeri yang pernah digunakan
Melaporkan sebelumnya
perubahan
Bantu keluarga dalam mencari dan menyediakan dukungan
terhadap gejala
nyeri pada Gunakan metode penilaian yang sesuai dengan tahpaan
professional perkembangan yang memungkinkan untuk memonitor
kesehatan perubahan nyeri dan akan dapat membantu mengidentifikasi
Melaporkan factor pencetud actual dan potensial (misalnya catatan
gejala yang tidak perkembangan, catatan harian)
terkontrol pada
Tentukan kebutuhan frekuensi untuk melakukan pengkajian
professional
kesehatan ketidaknyamanan pasien dan mengimplementasi kan rencana
Menggunnakan monitor
sumber daya yang Berikan informasi mengenai nyeri seperti penyebab nyeri ,
tersedia berapa lama nyeri akan dirasakan dan antisipasi dari
Mengenali apa ketidaknyamanan akibat prosedur
yang terkait Kendalikan factor lingkungan yang dapat mempengaruhi
dengan gejala
respon pasien terhadap ketidakyamanan (misalnya
nyeri
Melaporkan nyeri suhu,pencahayaan suara bising)
yang terkontrol Kurangi atau eliminasi factor factor yang dapat mencetuskan
atau meninggkatkan nyeri (misalnya
ketakutan,kelelahan,keadaan monoton dan kurang
Skala Indokator pengetahuan)
Pertimbangkan keinginan pasien untuk berpartisipasi
1. Tidak pernah menunjukkan
,kemampuan berpartisipasi keendrungan dukungan dari orang
2. Jarang menunjukkan
dekat terhadap metode dan kontra indikasi ketika memlilih
3. Kadang kadang menunjukkan
strategi penurunan nyeri
4. Sering menunjukkan
Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam untuk
5. Secara konsisten menunjukkan
memfasilitasi penurunan nyeri sesuai dengan kebutuhan
Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
Tingkat Nyeri Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika memilih strategi
penurunan nyeri
Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya
dengan tepat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x…
jam kalien dapat ….. dengan kriteria hasil Ajarkan penggunaan tehnik nonfarmakologi (seperti biofeed
back , TENS , hypnosis , relaksasi , bimbingan antisipatif,
terapi music, terapi bermain, terapi aktivitas , akpressur,
aplikasi panas/dingin dan pijatan seblum dan sesudah dan jika
Kriteria Hasil A T memungkinkan , ketika melakukan aktivitas yang
Nyeri yang dilaporkan menimbulkan nyeri,sebelum nyeri terjadi atau meningkat dan
Panjangnya episode nyeri bersamaan dengan tindaan penurunan rasa nyeri lainnya)
Menggosok area yang Gali penggunaan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
terkena dampak
Dorong pasien untuk menggunkan obat obatan penurun nyeri
Mengerang dan menangis
Ekspresi nyeri wajah yang adekuat
Tidak bisa beristirahat Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
Agitasi Dorong pasien untuk menggunakan obat obatan penurun nyeri
Iritabilitas yg adekuat
Mengerinyit Kolaborasi dengan pasien , orang terdekat dan tim kesehatan
Mengeluarkan keringat lainnya untk memlih dan mengimplemntasikan tindakan
Berkeringat berlebihan penurunan nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan
Mondar mandir
Berikan individu penurunan nyeri yang optimal dengan
Focus menyempit
peresepan analgesic
Ketegangan otot
Kehilangan nafsu makan Implementasikan penggunaan pasien terkontrol analgesic
Mual (PCA) jika sesuai
Intoleransi makanan Gunakan tindakan pengontrol nyeri sebelm nyeri bertambah
berat
Berikan obat sebelum melakukan aktivitas untuk meningkatkan
Skala Indikator partisipasi bamu lakukan evaluasi mengenal bahya dari sedasi
Pastikan pemberian analgesic dan atau strategi nonfarmakologi
Manajemen sedasi
Keparahan Infeksi Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistermik dan local
Faktor-faktor resiko : Monitor kerentanan terhadap infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x… jam
kalien dapat ….. dengan kriteria hasil Tinjau riwayat (dilakukanya) perjalanan international dan
- Prosedur Infasif global
- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari
KriteriaHasil A T Monitor hitung mutlak grarnulosit , WBC, dan hasil hasil
paparan patogen
- Trauma differentsial
- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan Ikuti tindakan pencegahan neutropenia , yang sesuai
lingkungan Batasi jumlah pengunjung , yang sesuai
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi (imunosupresan) Kemerahan Hindari kontak dekat dengan hewan peliharaan hewan dan
- Malnutrisi Vesikel yang tidak penjamu dengan imunitas yang membahayakan
- Peningkatan paparan lingkungan patogen mengeras kepermukaannya (imunokompromiset)
- Imonusupresi Cairan luka yang berbau Skrining semua pengunjung terkait penyakit menular
- Ketidakadekuatan imum buatan busuk
- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Pertahankan asepsis untuk pasien beresiko
Sputum purulen
Leukopenia, penekanan respon inflamasi) Drainase purulen Pertahankan teknik teknik isolasi , yang sesuai
- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak Piuria/nanah dalam urin Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area (yang
utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan
Demam mengalami) edema
tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan
Hipotermia Periksa kulit dan selaput lender untuk adanya kemerahan ,
peristaltik)
- Penyakit kronik Ketidakstabilan suhu kehangatan ekstrim atau drainase
Nyeri Periksa kondisi setiap sayatan beda atau luka
Jaringan lunak Dapatkan kultur yang diperlukan
Gejala gejala
gastrointestinal Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
Limfadenopati Anjurkan asupan cairan, dengan tepat
Malaise Anjurkan istirahat
Menggigil Pantau adanya perubahan tingkat energy atau malaise
Gangguan koqnisi yang Anjurkan peningkatan mobilitas dan latihan , dengan tepat
tidak bisa dijelaskan Anjurkan pernafasan dalam dan batuk dengan tepat
Lethargy
Anjurkan peningkatan mobilitas dan latihan , dengan tepat
Hilang nafsu makan
Infiltrasi x-ray dada Berikan agen imunisasi dengan tepat
Kolonisasi kultur darah Instruksikan pasien untuk minum antibiotic yang diresepkan
Kolonisasi pada alat bantu Jaga penggunaan antiobik dengan bijaksana
akses vascular Jangan mencoba pengobatan antiobik untuk infeksi infeksi
Kolonisasi kultur sputum virus
Koloniasi kultur cairan Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi
serebrospinal
dan kapan harus melaporkannya kepada pemberi layanan
Kolonisasi kultur area luka
kesehatan
Kolonisasi kultur urin
Kolonisasi kultul feses Ajarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana cara
Skala Indokator
Kontrol Infeksi
6. Berat
7. Cukup berat
Alokasikan kesesuaian luas ruang per pasien, seperti yang di
8. Sedang
indikasikan oleh pedoman pusat pengendalian dan pencegahan
9. Ringan
penyakit (centers for disease control and prevention/CDC)
10. Tidak ada
Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk
setiap pasien
Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protocol institusi
Isolasi orang yang tekena penyakit menular
Tempatkan isolasi sesuai tindakan pencegahan yang sesuai
Keparahan Infeksi : Baru Lahir
Batasi jumlah pengunjung
Pertahankan tehnik isolasi yang sesuai
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x…
jam kalien dapat ….. dengan kriteria hasil Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan
Anjurkan pasien mengenai tehnik mencuci tangan dengan tepat
kata ganti impersonal Gambaran internal diri 1 5 Tentukan jika terdapat perasaan tidak suka terhadap
Gangguan struktur tubuh Kesesuaian antara tubuh 1 5 karakteristik fisik khusus yang menciptakan disfungsi
Gangguan fungsi tubuh dan ideal tubuh dengan paralisis sosial untuk remaja dan kelompok dengan resiko
Menekankan pada kekuatan yang tersisa penampilan tubuh tinggi lain.
1 5
Menekankan pencapaian Deskripsi bagian tubuh Bentu pasien utnuk mendiskusikan perubahan-perubahan
Persepsi yang merefleksikan perubahan yang terkena [dampak] 1 5 [bagian tubuh] disebabkan adanya penyakit atau
pandangan tentang penampilan tubuh seseorang Sikap terhadap menyentuh pembedahan dengan cara yang cepat
Personaliasi kehilangan dengan nama bagian tubuh yang terkena 1 5 Bantu pasien menentukan keberlanjutan dari perunahan-
Menghindar melihat tubuh [dampak]
perubahan aktual dari tubuh atau tingkat fingsinya
Menghindar menyentuh tubuh Sikap terhadap penggunaan
1 5 Tentukan perubahan fisik saat ini apakah berkontrabusi
Menolak menerima perubahan strategi untuk
pada citra diri pasien
Menyembunyikan bagian tubuh meningkatkan penampilan
1 5 Bantu pasien memisahkan penampilan pengaruh dari peer
Perasaan negative tentang tubuh Kepuasan dengan
penampilan penuh group terhadap persepsi pasien mengenai citra tubuh saat
Perilaku memantau tubuh
Perilaku mengenali tubuh Sikap terhadap penggunaan 1 5 ini
Perubahan gaya hidup strategi untuk
1 5 Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-perubahan
meningkatkan fungsi disebabkan oleh pubertas, dengan cara yang tepat.
Perubahan lingkungan social 1 5
Perubahan pada kemampuan memperkirakan
[tubuh] Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-perubahan
Kepuasan dengan fungsi 1 5
hubungan special tubuh dengan lingkungan yang disebabkan oleh kehamilan normal dengnan cara
tubuh 1 5
Preokupasi pada kehilangan’ yang tepat
Penyesuaian terhadap1 5
Preokupasi pada perubahan Bantu pasien mendiskusikan perubahan-perubahan
perubahan tampilan fisik
Respons non verbal pada perubahan tubuh disebabkan oleh penuaan dengan cara yang tepat
Penyesuian terhadap1 5
Respon non verbal pada perubahan yang di Ajarkan pada pasien mengenai perubahan-perubahan
perubahan fungsi tubuh
rasakan pada tubuh ( misalkan penampilan, normal yang terjadi dalam tubuhnya terkait dengan
Penyesuian terhadap
struktur) beberapa tahap proses penuaan, dengan cara yang tepat
perubahan status kesehatan
Takut reaksi orang lain
Penyesuaian terhadap Bantu pasien mendiskusikan stresor yang mempengaruhi
Terlalu terbuka tentang bagian tubuh perubahan akibat cidera citra diri terkait dengan kondisi kongential, cedera,
Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak Penyesuaian terhadap penyakit atau pembedahan
berfungsi perubahan tubuh akibat Identifikasi tampak dari budaya pasien, agama, ras, jenis,
pembedahan kelamin, dan usia terkait dengan citra diri
Penyesuaian terhadap Monitor frekuensi dari pernyataan mengkritisi diri
perubahan tubuh akibat Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh mana
proses penuaan yang berubah
Monitor pernyataan yang mengidentifikasi citra tubuh
mengenai ukuran dan berat badan
Gunakan gambaran mengenai gambaran diri sebagai
Indikator :
mekanisme evaluasi dari persepsi citra diri anak
1. Tidak pernah positif Instruksikan anak-anak mengenai fungsi dari berbagai
2. Jarang positif bagaian tubuh, dengan cara yang tepat
3. Kadang-kadang positif Tentukan persepsi pasien dan keluarga terkait dengan
4. Sering positif perubahan citra diri dan realitas
5. Konsisten positif Idntifikasi strategi-strategi penggunaan koping oleh orang
tua dalam berespon terhadap perubahan penampilan anak
Tentukan bagaimana anak berespon tehadap tindakan yag
dilakukan orang tua, dengan cara yang tepat
Ajarkan untuk melihat pentingnya respon mereka terhadap
perubahan tubuh anak dan penyesuaian dimasa depan,
dengan cara yang tepat
Bantu orang tua untuk mengidentifikasi perasaan sebelum
mengintervensi anak, dengan cara yang tepat
Tentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi pada
peningkatan isolasi sosial
Bantu pasien untuk mengidentifikasi bagian dari tubuhnya
yang memiliki persepsi positif terkait dengan tubuhnya
Identifikasi cara untuk menurunkan dampak dari adanya
perubahan bentuk melalui pakaian, rambut palsu, atau
kosmetik, dengan cara yang tepat
Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan
yang yang akan meningkatkan penampilan
Bantu pasien yang dirawat dirumah sakit untuk
mengaplikasikan kosmetik sebelum kehadiran, dengan cara
yang tepat
Fasilitasi kontak dengan individu yang mengalami
perubahan yang sama dalam hal citra tubuh
Identifikasi kelompok pendukung yang tersedia bagi pasien
Bantu pasien yang berbeda pada resiko anoreksia atau
bulimia untuk mengembangkan harapan citra tubuh yang
lebih realistik
Gunakan latihan membuka diri dengan kelompok remaja
atau yang lain sangat kesal pada atribut fisik yag normal
Aktivitas-aktivitas:
tepat
Buat pernyataan postif mengenai pasien
DAFTAR PUSTAKA
Heryanto, Deni (2012) Eksothalmus (online) https://www.scribd.com/doc/102332985/EKSOFTALMUS# diakses pada 2 september 2017, 14.00 WIB
Nordqvist, Christian (2017) what ophtalmus? (online) https://www.medicalnewstoday.com/articles/169869.php diakses pada 2 September 2017, 15.00 WIB.