HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK
NASKAH PUBLIKASI
Oleh : HENI WIDYAWATI LESTARI J200 110 010
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Ny.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (Heni Widyawati Lestari, 2014, 60 halaman)
ABSTRAK
Latar belakang : Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,
dan gagal ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakan gejala. Institut Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan kondisinya. Tujuan : guna memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam pelaksanaan asuhan keperawatan hipertensi, membuat analisa data, diagnosa, intervensi, dan membuat evaluasi pada pasien dengan hipertensi. Hasil : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x60 menit didapatkan dua diagnosa keperawatan yaitu nyeri (akut), sakit kepala berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit hipertensi, resiko injury penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi. Kesimpulan : masalah keperawatan pasien tentang nyeri (akut), sakit kepala, injury, sudah teratasi, keluarga kooperatif dengan perawat. Kata kunci : Hipertensi, nyeri, resiko injury (jatuh). 2
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
NURSING CARE FAMILY OF Mr. S WITH
SYSTEM DISORDER : HYPERTENSION OF Mrs. S THE HAMLET SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO LOCAL GOVERNMENT CLINIC REGION OF GATAK ( Heni Widyawati Lestari, 2014, 60 pages)
ABSTRAC
Background : hypertension is a major cause of heart failure, stroke and kidney
failure. Referred to as “ the killer silent” because people with hypertension are often not show symptoms. Institute National Heart, Lung and Blood estimate that half of people with hypertension are not aware of the condition. Goals : to get the image and real experience of nursing education of hypertension, make data analysis, diagnose intervention and makes evaluation on medical patient with hypertension. Result : after nursing care 3 x 6o minutes obtained two nursing diagnoses that pain (acute), headache associated with the inability of families caring forfamily members with hypertension, the riskof complications of hypertension associated with the inability of families to know the problem of hypertension. Conclusion : the problem of nursing patients about pain (acute), headache, hypertension risk of injury f the disease, has been resolved. Keywords : Hypertension, pain, risk of injury. 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI) 4
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
PENDAHULUAN sepuluh penyakit terbesar yaitu sebesar
Latar Belakang 867 orang dari bulan Januari sampai Maret 2014. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam- TINJAUAN PUSTAKA diam” karena orang dengan hipertensi 1. Pengertian Keluarga adalah dua atau lebih sering tidak menampakan gejala. individu yang hidup dalam satu rumah Institut Nasional Jantung, Paru dan tangga karena adanya hubungan darah, Darah memperkirakan separuh orang perkawinan atau adopsi. Mereka saling yang menderita hipertensi tidak sadar berinteraksi satu dengan yang lain, akan kondisinya. Begitu penyakit ini mempunyai peran masing-masing dan diderita, tekanan darah pasien harus menciptakan serta mempertahankan dipantau dengan interval teratur karena suatu budaya (Bailon dan Maglaya, hipertensi merupakan kondisi seumur 1978 dalam Muhlisin, 2012). hidup. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai Di Indonesia hipertensi merupakan tekanan darah persisten dimana masalah nasional yang serius sehingga tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg perlu upaya pencegahan pada tingkat dan tekanan diastolik di atas 90 pelayanan kesehatan terbawah yaitu mmHg. Hipertensi merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat penyebab utama jantung, stroke dan (Puskesmas). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbang tahun gagal ginjal (Smeltzer, 2005). 2013 menunjukkan prevalensi hipertensi terjadi penurunan dari 31,7 2. Etiologi persen tahun 2007 menjadi 25,8 persen Menurut Udjianti (2010) penyebab tahun 2013. Asumsi terjadi penurunan dari hipertensi yaitu: bisa bermacam-macam mulai dari alat a. Hipertensi primer atau essensial : pengukur tensi yang berbeda sampai 1. Genetik pada kemungkinan masyarakat sudah 2. Jenis kelamin dan usia mulai datang berobat ke fasilitas 3. Diet kesehatan. Terjadi peningkatan 4. Berat badan prevalensi hipertensi berdasarkan 5. Gaya hidup wawancara (apakah pernah b. Hipertensi sekunder : didiagnosis nakes dan minum obat penggunaan kontrasepsi oral, hipertensi) dari 7,6 persen tahun 2007 coarctation aorta, neurogenik menjadi 9,5 persen tahun 2013. (tumor otak,ensefalitis,gangguan Berdasarkan catatan dan laporan di psikiatris),kehamilan, peningkatan Puskesmas Gatak , Kelurahan Gatak, volume intravaskuler, luka bakar, Kecamatan Sukoharjo, dengan wilayah dan stress kerja Gatak diketahui bahwa hipertensi menempati peringkat ke empat dari 5
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
3. Manifestasi Klinis menurut lainya, yang dapat memperkuat
(Udjianti, T 2010) adalah: respons vasokonstriktor pembuluh a. Sakit kepala (rasa berat di darah. Vasokontriksi yang tengkuk) menyebabkan penurunan aliran darah b. Palpitasi ke ginjal, menyebabkan pelepasan c. Kelelahan renin. Renin merangsang pembentukan d. Nausea angiotensin I yang kemudian diubah e. Epitaksis menjadi angiotensin II, suatu f. Pandangan kabur atau ganda vasokonstriktor kuat, yang pada g. Tinnitus (telinga berdering) giliranya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. 4. Patofisiologi menurut (Smeltzer, Hormon ini menyebabkan retensi 2005) : natrium dan air oleh tubulus ginjal, Mekanisme yang mengontrol kontriksi menyebabkan peningkatan volume dan relaksasi pembuluh darah terletak intravaskuler. Semua factor tersebut di pusat vasomotor, pada medulla di cenderung mencetuskan keadaan otak. Dari pusat vasomotor ini bermula hipertensi. jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari TINJAUAN KEPERAWATAN kolumna medulla spinalis ke ganglia 1. PENGKAJIAN simpatis di toraks dan abdomen. a. Data Umum (Nama KK, alamat Rangsangan pusat vasomotor dan telepon, pekerjaan KK, dihantarkan dalam bentuk impuls yang Pendidikan KK., Komposisi bergerak kebawah melalui system saraf keluarga) simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik b. Riwayat dan tahap ini, neuron preganglion melepaskan perkembangan keluarga (Tahap asetilkolin, yang akan merangsang perkembangan keluarga saat serabut saraf pasca ganglion ke ini, riwayat keluarga inti, pembuluh darah, dimana dengan Riwayat keluarga sebelumnya) dilepaskanya norepinefrin c. Lingkungan (Karakteristik mengakibatkan konstriksi pembuluh tetangga dan komunitas RW, darah. karakteristik rumah) Pada saat bersamaan dimana system d. Struktur keluarga (Pola saraf simpatis merangsang nsekresi komunikasi keluarga, struktur epinefrin, yang menyebabkan kekuatan keluarga , struktur pembuluh darah sebagai respons peran, nilai atau norma rangsang emosi, kelenjar adrenal juga keluarga) terangsang, mengakibatkan tambahan e. Fungsi keluarga (afektif, aktifitas vasokonstriksi. Medula sosialisasi, perawatan keluarga, adrenal mensekresi epinefrin, yang reproduksi, ekonomi) menyebabkan vasokonstriksi. Korteks f. Stress dan koping keluarga adrenal mensekresi kortisol dan steroid (Stressor jangka pendek dan 6
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
panjang, kemampuan keluarga Tujuan khusus: keluarga mampu
berespon terhadap situasi atau merawat anggota keluarga yang sakit stressor, strategi koping yang hipertensi. digunakan, strategi adaptasi Intervensi : fungsional) 1) Ajarkan keluarga cara perawatan g. Pemeriksaan fisik bagi penderita hipertensi h. Harapan keluarga khususnya yang mempunyai nyeri. DIAGNOSA KEPERAWATAN 2) Gunakan teknik dan peralatan Diagnosa yang bisa didapat dari yang diketahui atau yang ada (Doengoes, 2010), (Nanda, 2014) dan dirumah untuk membantu (Friedman, 1998 dalam muhlisin perawatan nyeri. 2012) : 3) Ajarkan teknik relaksasi bagi a. Nyeri (akut), sakit kepala keluarga yang menderita berhubungan dengan hipertensi. ketidakmampuan keluarga 4) Pantau keluarga dalam melakukan merawat anggota keluarga yang perawatan nyeri. sakit hipertensi. b. Resiko penurunan curah b. Resiko penurunan curah jantung jantung berhubungan dengan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi . mengenal masalah hipertensi. Tujuan umum : keluarga mampu c. Resiko injury (jatuh) berhubungan berpartisipasi dalam aktifitas yang dengan ketidakmampuan keluarga menurunkan tekanan darah atau mengenal penyakit hipertensi. beban kerja jantung. d. Intoleransi aktivitas berhubungan Tujuan khusus : keluarga mampu dengan ketidakmampuan keluarga mengenal hipertensi khususnya untuk merawat anggota keluarga yang mempertahankan tekanan darah sakit. dalam rentang individu yang dapat e. Kelebihan volume cairan diterima. berhubungan dengan Intervensi : ketidakmampuan keluarga 1) Berikan lingkungan yang tenang, merawat anggota keluarga yang nyaman, kurangi sakit hipertensi. aktifitas/keributan lingkungan. 2) Pertahankan pembatasan 2. INTERVENSI aktifitas, seperti istirahat a. Nyeri (akut), sakit kepala ditempat tidur/kursi. berhubungan dengan 3) Lakukan tindakan tindakan yang ketidakmampuan keluarga nyaman, seperti pijatan merawat anggota keluarga yang punggung dan leher, sakit hipertensi. meninggikan kepala di tempat Tujuan umum : nyeri hilang. tidur. 7
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
4) Anjurkan teknik relaksasi, 2) Gunakan teknik dan peralatan
panduan imajinasi, aktifitas yang ada dirumah untuk pengalihan. membantu perawatan intoleransi c. Resiko injury (jatuh) aktivitas. berhubungan dengan 3) Pantau keluarga dalam ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan dalam mengenal penyakit hipertensi. mengatasi masalah intoleransi Tujuan umum : aktivitas. keluarga mampu mencegah resiko 4) Instruksikan dan bantu memilih injury (jatuh). makanan yang tepat, hindari Tujuan khusus: makanan dengan kejenuhan keluarga mampu mengenal hipertensi lemak tinggi, dan kolesterol. khususnya pada masalah resiko injury e. Kelebihan volume cairan (jatuh). berhubungan dengan Intervensi : ketidakmampuan keluarga 1) Beri informasi tentang merawat anggota keluarga yang pengertian, penyebab, tanda gejala sakit hipertensi . dan perawatan hipertensi. Tujuan Umum : 2) Kaji ulang visus klien, tanyakan volume cairan kembali normal. keluhan terhadap pandangan Tujuan Khusus : kabur. keluarga mampu merawat anggota 3) Dorong sikap emosi yang sehat keluarga yang sakit hipertensi. dalam menghadapi penyakit Intervensi : hipertensi. 1) Ajarkan keluarga cara perawatan 4) Pantau keluarga dalam bagi penderita hipertensi melakukan perawatan dalam khususnya yang mempunyai mengatasi masalah hipertensi. masalah intoleransi aktivitas. d. Intoleransi aktivitas 2) Gunakan teknik dan peralatan berhubungan dengan yang ada dirumah untuk ketidakmampuan keluarga membantu perawatan intoleransi merawat anggota keluarga yang aktivitas. sakit hipertensi. 3) Pantau keluarga dalam Tujuan Umum : agar tidak terjadi melakukan perawatan dalam intoleransi aktivitas. mengatasi masalah intoleransi Tujuan Khusus : keluarga mampu aktivitas. merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi. Intervensi : 1) Ajarkan keluarga cara perawatan bagi penderita hipertensi khususnya yang mempunyai masalah intoleransi aktivitas. 8
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
TINJAUAN KASUS perawatan dari penyakit hipertensi.
A. Biodata Data obyektif, konjungtiva mata Pengkajian dilakukan pada hari tidak anemis, pupil isokor, sklera selasa tanggal 10 Maret 2014 pukul tidak ikterik, pandangan kabur. 14.00 WIB di rumah Tn.S di dukuh Ny.S BB 48 kg, TB 150 cm, TD Sidosari desa Krajan, Gatak, 160 / 100 mmHg, suhu 36,8 0C, Sukoharjo. Dengan Tn.S sebagai nadi 96 x/menit, dan pernapasan 20 kepala keluarga, berumur 50 tahun, x/menit. pekerjaan buruh, pendidikan C. Diagnosa Keperawatan terakhir SD dan Ny.S (istri) 1. Nyeri (akut) sakit kepala pada berumur 48 tahun pekerjaan swasta, Ny.S berhubungan dengan pendidikan terakhir SMP. ketidakmampuan keluarga Komposisi keluarga Tn.S terdiri merawat anggota keluarga yang dari empat orang anggota keluarga sakit. yaitu Tn.S, Ny.S yang menderita 2. Resiko injury (jatuh) pada Ny.S penyakit hipertensi, An.R berumur berhubungan dengan 23 tahun berjenis kelamin laki – ketidakmampuan keluarga laki, pendidikan terakhir SMA dalam mengenal masalah. pekerjaan swasta dan An.N masih sekolah TK berumur 6 tahun PEMBAHASAN berjenis kelamin perempuan. Dalam bab ini penulis akan B. Pengkajian keperawatan membahas asuhan keperawatan Dari pengkajian data fokus keluarga yang telah penulis lakukan didapatkan, data subyektif Ny.S selama satu minggu di wilayah mengatakan ± 5 bulan terakhir ini Puskesmas Gatak, Sukoharjo menderita penyakit hipertensi, Ny. dengan merujuk pada teori yang ada S mengatakan pandangan kabur, pada bab 2: sering pusing atau sakit kepala 1. Diagnosa yang muncul dalam tertusuk, leher cengeng, pundak kasus nyata dan ada dalam teori : kenceng–kenceng. Ny.S a. Nyeri (akut) sakit kepala pada mengatakan pusingnya hilang Ny.S berhubungan dengan timbul dan sering kambuh di saat ketidakmampuan keluarga kecapekan atau kelelahan. Ny.S merawat anggota keluarga yang mengatakan skala nyerinya berada sakit. di angka 5. Ny. S mengatakan suka Pembahasan : makanan yang asin-asin. Tn.S 1) penulis menegakkan mengatakan penyakit hipertensi diagnosa ini karena pasien adalah penyakit darah tinggi, Tn.S mengatakan sudah menderita tidak tahu penyebab, tanda dan hipertensi ±5 bulan terakhir, gejala, pencegahan hipertensi. An.R Ny.S mengatakan pusing mengatakan tidak mengetahui atau sakit kepala khususnya 9
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
di bagian belakang, lehernya mengatakan sering makan
cengeng, pundak terasa makanan yang kenceng-kenceng, dan sering asin,pandangannya kabur, kambuh terutama saat Tn.S mengatakan penyakit kecapekan atau kelelahan. hipertensi adalah penyakit An.R mengatakan tidak darah tinggi, Tn.S tidak tahu mengetahui cara merawat penyebab, tanda dan gejala, keluarga dengan penyakit pencegahan hipertensi. hipertensi. Data Obyektif : Pengkajian PQRST : konjungtiva mata tidak P : Ny.S mengatakan sering anemis, pupil isokor, sklera pusing, hal ini terjadi jika tidak ikterik, pandangan Ny.S kelelahan dan kabur. TD :170 / 90 mmHg, kecapekan, N : 84 x / menit, RR : 20 x Q : Ny.S mengatakan pusing / menit, Suhu : 36,8˚C, BB : yang dirasakan seperti 45 kg, TB : 150 cm. tertusuk. 2) Diagnosis ini penulis R : Ny.S mengatakan nyeri prioritaskan sebagai dirasakan di kepala bagian diagnose kedua karena belakang, leher dan pundak. masalah belum berat, belum S : Ny.S mengatakan skala perlu untuk segera ditangani, nyeri 5. karena menganggap masih T: Ny.S mengatakan ada masalah lain yang perlu pusingnya hilang timbul. ditangani. Data Obyektif : 2. Diagnosa yang ada dalam teori TD : 160 / 90 mmHg, N : 84 tetapi tidak muncul dalam kasus : x / menit, RR : 20 x / menit, 1. Resiko tinggi terhadap Suhu : 36,8˚C, BB : 45 kg, TB penurunan curah jantung : 150 cm. berhubungan dengan 2) Diagnosis ini penulis ketidakmampuan keluarga prioritaskan menjadi mengenal masalah hipertensi . diagnosa pertama karena Pembahasan : masalah sudah terjadi 1) Untuk menegakan sehingga perlu perawatan diagnose tersebut dan pengobatan. diperlukan data-data yang b. Resiko injury (jatuh) pada Ny.S mendukung yaitu tekanan berhubungan dengan darah rendah, nadi cepat, ketidakmampuan keluarga sianosis,, tidak ada nyeri dalam mengenal masalah. dada, oliguria. Pada pasien Pembahasan : tidak ditemukan data 1) Diagnosis ini penulis tersebut tegakkan karena pasien 10
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
2) Maka diagnosa ini tidak A. Pelaksanaan tindakan
ditegakkan oleh penulis. Diagnosa pertama : 2. Intoleransi aktifitas 1. Nyeri (akut) sakit kepala pada berhubungan dengan Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi sakit. Pembahasan : Penulis melakukan 1) untuk menegakan diagnose implementasi kegiatan tersebut diperlukan data- sebanyak 2 kali kegiatan data yang mendukung pertemuan, pertemuan pertama ditemukan laporan verbal yaitu penkes tentang masalah tentang keletihan atau nyeri dan teknik relaksasi kelemahan, rasa tidak progresif, mengajarkan teknik nyaman saat bergerak, relaksasi progresif, dispnea, pucat, vertigo. mengajarkan modifikasi Pada pasien tidak lingkungan dan menjelaskan ditemukan data tersebut. pentingnya memanfaatkan 2) Maka diagnosa ini tidak fasilitas kesehatan.pertemuan ditegakkan oleh penulis. kedua untuk evaluasi. 3. Kelebihan volume cairan Diagnosa kedua : berhubungan dengan 2. Resiko injury (jatuh) pada ketidakmampuan keluarga Ny.S berhubungan dengan merawat anggota keluarga yang ketidakmampuan keluarga sakit hipertensi. dalam mengenal masalah. Pembahasan : Implementasi penulis pada hari 1) Untuk menegakan kamis, 13 Maret 2014 . diagnose tersebut Impementasi dilakukan 2 kali. diperlukan data-data yang Implementasi pertama mendukung yaitu ada dilakukan penkes tentang tanda kelebihan cairan hipertensi dan kedua yaitu nadi kuat/tidak melakukan evaluasi. teratur, napas pendek, Implementasi pertama yaitu, edema, penambahan berat penulis melakukan penkes badan, kulit tegang dan keluarga tentang pengertian mengkilat. Pada pasien hipertensi, yaitu Keluarga tidak ditemukan data mampu menyebutkan tersebut. pengertian hipertensi, tanda 2) Maka diagnosa ini tidak dan gejala, menjelaskan akibat ditegakkan oleh penulis. lanjut dari hipertensi, mengajarkan cara merawat . penderita, menjelaskan 11
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
lingkungan yang mendukung, nyeri dirasakan di kepala bagian
menjelaskan pemanfaatan belakang, leher dan pundak., S : fasilitas kesehatan terdekat Ny.S mengatakan skala nyeri 3, Implementasi kedua hari Jumat tanggal 14 Maret 2014, yaitu T : Ny.S mengatakan melakukan evaluasi kembali pusingnya hilang timbul . Untuk apa saja yang telah dilakukan objektif (O),. Keluarga sudah saat implementasi hari kamis tanggal 13 Maret 2014. mampu mendemonstrasikan teknik B. Hasil Evaluasi relaksasi progresif, keluarga 1. Diagnosa pertama tampak mengajarkan teknik relaksasi progresif pada Ny.S, Nyeri (akut) sakit kepala pada rumah klien tampak tenang, Ny.S berhubungan dengan keluarga tampak memeriksakan ketidakmampuan keluarga anggota keluarganya yang sakit merawat anggota keluarga yang ke Puskesmas terdekat. Analisa sakit. (A), yaitu Masalah nyeri (akut) Untuk (S), Keluarga Tn.S sakit kepala teratasi sebagian, mengatakan nyeri kepala adalah Planning (P) yaitu, tetap motivasi nyeri atau rasa tidak enak di keluarga untuk mengajarkan kepala setempat atau menyeluruh teknik relaksasi progresif pada dan dapat menjalar ke wajah, Ny.S. mata, gigi, rahang bawah dan 2. Diagnosa kedua : leher, tehnik relaksasi progresif adalah tehnik yang dapat Resiko injury (jatuh) pada Ny.S menurunkan tekanan vaskuler berhubungan dengan serebral dan yang memperlambat ketidakmampuan keluarga dalam respon simpatis efektif dalam mengenal masalah. menghilangkan sakit kepala, Untuk Subyektif (S), Keluarga keluarga Tn.S mengatakan akibat mengatakan pengertian hipertensi lanjut dari nyeri kepala adalah: yaitu, hipertensi adalah tekanan infeksi pada hidung dan gigi, darah sistolik ≥140 mmHg dan Pengkajian PQRST, P : Ny.S tekanan diastolic ≥90 mmHg, mengatakan nyeri sakit kepala mengatakan penyebab hipertensi berkurang, Q : Ny.S mengatakan yaitu keturunan, jenis kelamin pusing yang dirasakan seperti dan usia, mengkonsumsi makanan tertusuk, R : Ny.S mengatakan asin dan berlemak secara 12
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
berlebihan. Mengatakan tanda dan sakit hipertensi dan
gejala hipertensi yaitu, sakit ketidakmampuan keluarga kepala, mudah marah, rasa berat di mengenal masalah hipertensi. tengkuk, telinga berdering, Agar dapat mencapai tujuan dan mengatakan akibat hipertensi jika sasaran, pemberian asuhan tidak diobati yaitu penyakit keperawatan pada keluarga Tn.S jantung koroner, stroke, gagal dilakukan secara kontinue dimana fungsi ginjal, Untuk Obyektif (O), setelah selesai perlu dilakukan Keluarga sudah mampu adanya tindak lanjut dari asuhan mendemonstrasikan pembuatan keperawatan yang diberikan obat tradisional dari mentimun, melalui kegiatan kunjungan keluarga tampak membuat obat rumah. tradisional dari mentimun, rumah klien cukup tenang, keluarga Tindakan asuhan keperawatan tampak memeriksakan anggota keluarga Tn.S dengan hipertensi keluarganya yang sakit ke pada Ny.S adalah mengajarkan Puskesmas. Untuk Analisa (A), tekhnik relaksasi progesif, Masalah resiko terjadinya mengajarkan pembuatan obat komplikasi penyakit hipertensi tradisional dengan mentimun dan teratasi. Untuk planning (P), pendidikan kesehatan tentang intervensi dihentikan. penyakit hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan gejala Simpulan hipertensi, pencegahan hipertensi serta akibat lanjut hipertensi . Dari hasil pengkajian asuhan keperawatan keluarga didapatkan Evaluasi yang didapat Ny.S keluarga dapat mengatasi dan mampu melakukan tekhnik memecahkan masalah kesehatan relaksasi progesif secara mandiri, yang dihadapi keluarga Tn.S mampu membuat obat tradisional. sesuai harapan, Selama diberikan Ny.S dan keluarga mampu asuhan keperawatan keluarga Tn.S memahami pendidikan kesehatan dengan hipertensi pada Ny.S yang telah diberikan. selama tiga kali kunjungan rumah, Saran penulis menentukan dua masalah 1. Klien dan Keluarga kesehatan keluarga yaitu ketidakmampuan keluarga Senantiasa meningkatkan merawat anggota keluarga yang kualitas kesehatan dengan 13
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA
HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK (HENI WIDYAWATI LESTARI)
memanfaatkan tempat–tempat Ismudiati, Lily. 2004. Buku Ajar
pelayanan kesehatan yang ada Kardiologi. Jakarta : FKUI disekitar serta melaksanakan Muhlisin, Abi. 2012.Keperawatan dan membantu asuhan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen keperawatan yang diberikan Publishing semaksimal mungkin. Muttaqin, A. Editor Nurachmach, E. 2. Puskesmas 2009. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Bagi instansi puskesmas Jakarta: Salemba Medika.. tempat penulis melakukan studi Nanda.2014.Diagnosis Keperawatan kasus, agar pelayanan terhadap Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. perawatan klien lebih Jakarta : EGC ditingkatkan. Meskipun dengan sarana dan fasilitas yang Patricia A. Potter, Anne G. Perry. Editor dr. Dripa Sjabana. 2009. terbatas diharapkan perawatan Fundamentals of Nursing terhadap klien tidak Fundamental Keperawatan Buku 1 meninggalkan prinsip teoritis Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika semaksimal mungkin agar didapat pelayanan yang Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan profesional dan klien mendapat Pengembangan dan Penelitian asuhan keperawatan yang Kesehatan sesuai standar. Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. DAFTAR PUSTAKA 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Doengoes. M. E, Et. Editor Monica, E. Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa 2010. Nursing Care Plans H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Guidelines for Planning and Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta: Documenting Patient Care, Edisi 3. EGC. Alih Bahasa: Kariasa IM. Jakarta: EGC Udjianti, W. J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Hudak, Gallo. 2012. Keperawatan Medika Kritis Pendekatan Holistik Edisi VIII. Jakarta : EGC Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga.Yogyakarta : Pustaka Pelajar