Oleh:
Alifia Rizqi Pratama Dar !t!" S.K#$
%&&'%%%(%(&)
A. PENGERTIAN-DE*INISI
inferior. )assa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan struktur yang dibungkusnya
tetapi tidak mengin asinya. *ang termasuk tumor intra abdomen
antara lain, Tumor hepar, Tumor limpa +lien, Tumor lambung+usus halus, Tumor "olon,
Tumor ginjal (hipernefroma!, Tumor pankreas. ada anak-anak
dapat terjadi Tumor ilms (ginjal!.
B. ETIOLOGI
aut
er
. BAGIAN/ BAGIAN DARI TUMOR ABDOMEN
dapun bagian-bagian dari tumor abdomen adalah:
/. 1euroblastoma
1euroblastoma merupakan tumor lunak, padat yang berasal dari
sel-sel "rest neuralis yang merupakan prekusor dari medula adrenal dan sistem
saraf simpatis. 1euroblastoma dapat timbul di tempat terdapatnya
jaringan saraf simpatis. Tempat tumor primer yang umum adalah
abdomen, kelenjar adrenal atau ganglia paraspinal toraks, leher dan pel is.
1euroblastoma umumnya bersimpati dan seringkali bergeseran dengan
jaringan atau organ yang berdekatan. Tumor ini paling banyak berasal dari
kelenjar adrenal dan gejala yang ditimbulkan merupakan akibat
dilepaskannya metabolit katekolamin se"ara berlebihan yaitu berupa
hipertensi, kemerahan (flushing!, keringat yang berlebihan dan demam.
&ila tumor telah membesar menyebabkan perasaan tidak nyaman dan
penuh dalam perut disertai penurunan berat badan sampai failure to thrive.
itemukannya benjolan-benjolan subkutis terutama di daerah kepala atau
proptosis dan ekimosis periorbita, merupakan gambaran penyakit yang
lanjut atau metastasis.
)enurut =illie (200>! manifestasi klinis dari neuroblastoma berbeda
tergantung dari lokasi metastasenya:
a. 1euroblastoma retroperitoneal
b. 1eurobalstoma mediastinal
'ebanyakan di para ertebral mediastinum posterior, lebih sering di
mediastinum superior daripada inferior. ada a alnya tanpa gejala,
namun bila massa besar dapat menekan dan timbul batuk kering,
infeksi saluran nafas, sulit menelan. &ila penekanan terjadi pada radiks
saraf spinal, dapat timbul parastesia dan nyeri lengan.
d. 1euroblastoma pel is
yang primitif atau abortif dengan ruangan bo ma n yang tidak nyata, dan
tubulus abortif di kelilingi stroma sel kumparan.
ertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,tetapi
kemudian di in asi oleh sel tumor.Tumor ini pada sayatan memperlihatkan arna
yang putih atau keabu-abuan homogen,lunak dan en"epaloid (menyerupai
jaringan ikat !.Tumor tersebut akan menyebar atau meluas
hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu massa abdomen. kan
teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi.
Tumor ini bila telah menyebar dapat menimbulkan hematuria. isamping
itu dapat disertai hipertensi karena tumor ini dapat merangsang
aktifitas renin. <ejala tersebut dapat disertai nyeri, demam ataupun
kadang-kadang anemia atau gejala tumor abdomen umumnya. Tumor =ilms?
disebut dalam kepustakaan dapat disertai aniridia dan
hemihipertrofi, alaupun keadaan tersebut sangat jarang. ada pielografi
intra ena biasanya ditemukan gambaran sistem pel iokalises yang rusak
atau gambar hidronefrosis dan tidak jarang gambaran sekresi ginjal tidak
tampak. ada stadium lanjut dapat ditemukan gambaran metastasis dalam
paru. Altrasonografi dan T s"an alaupun tidak mutlak tetapi sangat
membantu menegakkan diagnosis dan juga men"ari metastasis. iagnosis
pasti ditentukan dengan pemeriksaan histopatologi dari ginjal yang berisi
tumor yang telah diangkat pada laparatomi eksplorasi.
)enurut 1=T# (1ational =ilm?s Tumor #tudy ! setelah di lakukan
tindakan 1efroktomi,tingkat penyebaran di bagi menjadi B stadium dan
rekuren:
a. #tadium 5 : Tumor terbatas pada ginjal dan dapat di eksisi sempurna
b. #tadium 55 : Tumor meluas ke uar ginjal dan dapat di eksisi sempurna,
sukar dibedakan asalnya. Tumor ini dapat memberikan gejala hematuria, sekret
berdarah ataupun obstruksi saluran kemih. ada anak perempuan
tumor dapat keluar melalui agina khususnya jenis botryoid, sehingga
diagnosis menjadi lebih mudah. emeriksaan penunjang lain untuk tumor
ini tidak banyak memberikan bantuan ke"uali pemeriksaan histopatologis
dan imunohistokimia seperti imentin, a"tin, myosin dan desmin.
D. MANI*ESTASI KLINIK
'anker dini sering kali tidak memberikan keluhan spesifik atau
menunjukan tanda selama beberapa tahun. Amumnya penderita merasa sehat,
tidak nyeri dan tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. emeriksaan
darah atau pemeriksaan penunjang umumnya juga tidak
menunjukkan kelainan. Oleh karena itu, meri"an an"er #o"iety telah
mengeluarkan peringatan tentang tanda dan gejala yang mungkin disebabkan
kanker. Tanda ini disebut 7-danfer warning signals CA TI!"#$ *ayasan 'anker
5ndonesia menggunakan akronim = # sebagai tanda bahaya keganasan
Tumor abdomen merupakan salah satu tumor yang sangat sulit untuk
dideteksi. &erbeda dengan jenis tumor lainnya yang mudah diraba ketika mulai
mendesak jaringan di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena sifat rongga tumor
abdomen yang longgar dan sangat fleksibel. Tumor abdomen bila telah terdeteksi
harus mendapat penanganan khusus. &ahkan, bila perlu dilakukan pemantauan
disertai dukungan pemeriksaan se"ara intensif. &ila demikian, pengangkatan dapat
dilakukan sedini mungkin.
&iasanya adanya tumor dalam abdomen dapat diketahui setelah perut
tampak membun"it dan mengeras. Iika positif, harus dilakukan pemeriksaan fisik
dengan hati-hati dan lembut untuk menghindari trauma berlebihan yang dapat
mempermudah terjadinya tumor pe"ah ataupun metastasis. engan demikian
mudah ditentukan pula apakah letak tumornya intraperitoneal atau retroperitoneal.
Tumor yang terlalu besar sulit menentukan letak tumor se"ara pasti. emikian
pula bila tumor yang berasal dari rongga pel is yang telah mendesak ke rongga
abdomen. Tanda dan gejala tumor abdomen antara lain:
e pe
erat b
E. PATO*ISIOLOGI
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah
oleh mutasi ganeti" dari 1 seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan ber
protioplasma dan energi, antara lain asam amino. #el-sel neoplasma dapat
mengalahkan sel- sel normal dalm mendapatkan bahan- bahan tersebut.('usuma,
200/!.
'etika di"apai suatu tahap dimana sel mendapatkan "iri-"iri in asi,
dan terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya. #el- sel tersebut menginfiltrasi
jaringan dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah,
melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terba a ke area lain dalam
tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor! pada bagian tubuh yang
lain )eskipun penyakit ini dapat diuraikan se"ara umum seperti yang telah
digunakan namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal:
tetapi lebih kepada suatu kelo mpok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase,
pengobatan dan prognosa yang berbeda (#melst$er, 2002!
*. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- &cinfigrafi atau sidikan %adioisotop. lat ini merupakan salah satu alat
s"anning dengan menggunakan isotop radioaktif, seperti: 5odium,
Te"hnetium, dll. ontoh: s"infigrafitiroid, tulang, otak, dll.
G. PENATALAKSANAAN
/. embedahan
2. asien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis
;. 4adioterapi
. 'emoterapi
tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi
dengan terapi radiasi dengan mela an sel dalam proses pembelahan, tumor
dengan fraksi pembelahan yang tinggi ditangani lebih efektif dengan
kemoterapi.
B. &ioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatankeempat untuk
H. ASUHAN KEPERAWATAN
%. PENGKAJIAN
a! ata yang perlu dikaji
/. 5dentitas 'lien: Tidak ada batasan yang jelas antara laki-laki dan
- 'epala: bentuk kepala biasanya normal, tidak ada jejas dan massa
- )ata:
5 : &iasanya pada pasien tumor abdomen konjungti a pu"at di
"urigai adanya tanda-tanda anemia
: ada palpasi tidak ditemukan kelainan pada penderita tumor
abdomen.
- Telinga: tidak terdapat kelainan atau gangguan
- Hidung: tidak terdapat kelainan atau gangguan
- )ulut: tidak terdapat kelainan atau gangguan
- eher: tidak terdapat kelainan atau gangguan
- aru-paru
5: ada pasien tumor abdomen dapat terjadi peningkatan laju
pernapasan akibat membesarnya abdomen yang menekan
rongga dada
: &iasanya pada palpasi thora6 tidak terdapat kelainan seperti
nyeri tekan.
: &iasanya perfusi area paru norma (sonor!
kandung kemih
dengan peningkatan H
d. 'onstipasi berhubungan dengan massa feses keras
e. <angguan "itra tubuh berhubungan dengan pembesaran pada daerah
abdomen
- P!0t/!$
a. 'etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan
penumpukan sekret
b. 1yeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
Iakarta: 9< .
&ule"hek et. al. 20/;. "ursing Interventions Classification ("IC). O6ford:
9lse ier