Bab 2 PTM
Bab 2 PTM
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi
1. Menggerakkan dan memperdayakan masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulanagn faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh
darah
2. Meningkatkan akses masyrakat terhadap pelayanan deteksi dini dan
tatalaksana faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang
berkualitas
3. Mengembangkan dan memperkuat sisitem surveilans epidemiologi
faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah monitoring dan
sisitem informasi
4. Meningkatkan pembiayaan pengendalian faktor risiko penyakit jantung
dan pembuluh darah
B. Kebijakan
1. Mengembangkan dan memperkuat pengendalian faktor risiko penyakit
jantung dan pembuluh darah
2. Mengembangkan dan memperkuat kagiatan deteksi dini faktor risiko
penyakit jantung dan pembuluh darah baik secara aktif dan pasif
3. Meningkatkan dan memperkuat menejemen,pemerataan dan kualitas
peralatan deteksi dini faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh
darah
4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam
pengendalian faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah
5. Mengembangkan dan memperkuat surveilans epidemiologi faktor
risiko dan kasus penyakit jantung dan pembuluh darah terintegrasi
dengan surveilans epidemiologi nasional
6. Meningkatkan monitoring pelaksanaan kegitan pengendalian faktor
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah
7. Mengembangkan dan memperkuat sistem informasi pengendalian
faktor risiko jantung dan pembuluh darah
8. Mengembangkan dan memperkuat jejaring kerja pengendalian
penyakit jantung dan pembuluh darah terintegrasi dengan jejaring kerja
pengendalian penyakit tidak menular
9. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi pengendalian faktor risiko
penyakit jntung dan pembuluh darah
10. Mengembangkan sistem pembiayaan pengendalian faktor risiko
penyakit jantung dan pembuluh darah
C. Kegiatan
A. Strategi
1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakan untuk hidup sehat
sehingga dapat terhindar dari faktor resiko penyakit kanker
2. Mendorong penatalaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan
sehingga dapat mengurangi kemungkinan terkena paparan faktor
resiko penyakit kanker terhadap masyarakat.
3. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan potensi dan peran serta
masyarakat untuk penyebarluaasan informasi kepada masyarakat
tentang penyakit kanker dan pendampingan terhadap pasien dan
keluarganya.
4. Mengembangkan kegiatan deteksi dini penyakit kanker yang efektif
dan efisien terutama bagi masyrakat beresiko
5. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas melalui peningkatan sumber daya manusia dan pengutan
institusi serta standarisasi pelayanan
6. Mendorong sistem pembiayaan kesehatan bagi pelayanan paripurna
penderita kanker sehingga dapat terjangkau bagi penduduk miskin
7. Meningkatkan penyelenggaraan surveilans faktor resiko dengan
mengintegrasikan dalam sistem survailans terpadu di puskesmas
maupun rumah sakit, dan surveilans penyakit melalui pengembangan
regristri kanker terpadu yang berbasis komunitas, rumah sakit, maupun
khusus (spesialistik) seperti : patologi, radiologi dan lain-lain, sehingga
dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring, dan evaluasi
program pengendalian penyakit kanker.
8. Mendorong dan menfasilitasi pengembangan vaksin untuk kuman
penyebab kanker yang dapat dicegah melalui imunisasi yang aman,
efektif, dan terjangkau bagi masyarakat.
B. Kebijakan
1. Pengendalian penyakit kanker didasari pada partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat dan disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan masing-masing daerah (local area spesific) dengan
mengoptimalkan kemampuan daerah
2. Pengendalian penyakit kanker dilaksanakan melalui pengembangan
kemitraan dan jejaring kerja serta multi-disiplin lintas program dan
lintas sektor.
3. Pengendalian penyakit kanker dilaksanakan secara terpadu bauik untuk
4. Pencegahan primer sekunder maupun tersier.
5. Pengendalian penyakit kanker dikelola secara profesional berkualitas
merata dan terjangkau oleh masyarakat melalui penguatan seluruh
sumber daya.
6. Penguatan penyelenggaraan survailans faktor resiko dan regristi
penyakit kanker sebagai bahan informasi bagi pengambilan kebijakan
dan pelaksanaan program.
7. Pelaksanaan kegiatan pengendalian penyakit kanker haru dilaksanakan
secara efektif dan efisien melalui pengawasan yang terus ditingkatkan
intensitas kualitasnya melalui pemantapan sistem dan prosedur
pengawasan tersebut dilaksanakan secara komperhensif dan berbasis
kinerja.
C.Kegiatan
D.Analisis
Bott, R. (2014). Data dan Informasi Kesehatan Situasi Penyakit Kanker. Igarss
2014, (1), 1–5. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2