Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LOYALITAS ANGGOTA KOPERASI CITRA ARTHA


DI KECAMATAN SUGIHWARAS BOJONEGORO

.Oleh :
VINTA NAHDIAH VETAYA
NIM : 13.60201.1.139

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERTAS BOJONEGORO
2017
1. Latar Belakang
Organisasi koperasi merupakan suatu unsur dari unsur-unsur
lainnya yang ada di dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lainnya dan saling berhubungan, saling bergantung dan saling
mempengaruhi, sehingga merupakan satu kesatuan yang komplek.
Menghadapi perubahan dinamika ekonomi saat ini, tidak dapat dipungkiri
bahwa tatanan sosial ekonomi sudah masuk dalam tatanan arus global
terutama dalam menghadapi nuansa-nuansa perekonomian yang berkiblat
ke arah perdagangan bebas. Untuk mendapatkan loyalitas anggota,
perusahaan perlu memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi
loyalitas anggota lain yaitu adalah kualitas pelayanan. sebagai koperasi
yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa, maka kualitas layanan
haruslah diutamakan. kualitas pelayanan itu sendiri bisa diartikan sebagai
tingkat keunggulan diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
untuk dapat memenuhi keinginan anggota, pemberi jasa harus memberikan
pelayanan prima dan unggul.
Selain persepsi nilai dan kualitas pelayanan, dewasa ini peran
emosi dalam organisasi juga telah mendapatkan banyak perhatian para
peneliti. Terlebih lagi fokus emosi dan perilaku anggota, dengan lebih
menyoroti hubungan antara emosi diperlihatkan penyedia jasa dan juga
keluarannya seperti mood anggota, kepuasan dan perilaku. Tingkah laku
karyawan ketika menunjukkan emosi yang diinginkan saat terjadi transaksi
jasa telah meningkatkan mood yang positif dari konsumen, peningkatan
kepuasan dan menuju perilaku menghabiskan waktu lebih banyak dalam
bisnis dan kemauan kembali dan merekomendasikan bisnis.
Dalam industri jasa menata keluarannya dan respon emosional
anggota yang positif akan berkembang ke seluruh bagian koperasi yang
menghasilkan peningkatan loyalitas pada merek penyedia jasa tersebut.
Suatu jasa yang telah berhasil menemukan yakni hasil emosi positif juga
meningkatkan kemungkinan
perilaku pembelian ulang. Makin tinggi kekuatan emosi positif terhadap
penyedia ,F jasa, makin berpengaruh terhadap loyalitas terhadap penyedia
jasa; Ada hubungan antara emosi dengan loyalitas terhadap penyedia jasa.
Loyalitas konsumen adalah efek akhir dari suatu pembelian yang diartikan
sebagai suatu sikap dan niat untuk berperilaku di masa depan, dan
diekspresikan melalui hal-hal seperti: memberikan rekomendasi kepada
orang lain; niat untuk menambah jumlah; niat atau keinginan untuk
menceritakan hal-hal yang posisif tentang perusahaan; dan kesediaan
untuk membayar. Maka kualitas pelayanan sangat penting dalam
pemberian jasa karena itu harus di[erhatikan untuk menjaga kepuasan
konsumen.
Bertitik tolak alasan diatas, penelitian ini penulis tertarik
mengambil judul
"Analisis faktor yang mempengaruhi loyalitas Anggota Koperasi
Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro".

2. Rumusan Masalah
1. Apakah variabel lokasi dekat dengan peminjam (X1), pelayanan (X2)
secara A ck(i simultan berpengaruh terhadap loyalitas Anggota
Koperasi Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro ?
2. Apakah variabel lokasi dekat dengan peminjam (X1) pelayanan (X2)
secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas Anggota Koperasi Citra
Artha Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro ?
3. Manakah diantara lokasi dekat dengan peminjam (X1), pelayanan (X2)
yang Arkke, berpengaruh dominan terhadap loyalitas Anggota
Koperasi Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro ?

3. Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui variabel lokasi dekat dengan peminjam (X1),
pelayanan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas
Anggota Koperasi Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro
2. Ingin mengetahui variabel lokasi dekat dengan peminjam (X1),
pelayanan (X2) secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas Anggota
Koperasi Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro
3. 3. Ingin mengetahui manakah diantara variabel diatas yang
berpengaruh dominan terhadap loyalitas Anggota Koperasi Citra Artha
di Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro

4. Landasan Teori
Loyalitas Anggota
Loyalitas sebagai besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian
yang dipakai oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan.
Sedangkan menurut Sheth dan Mittal (2009) loyalitas anggota yakni
komitmen anggota terhadap suatu merek toko ataupun pemasok,
berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian
ulang yang konsisten. Sementara itu, loyalitas anggota dalam konteks
pemasaran jasa didefinisikan oleh Bendapudi & Berry (2008) sebagai
respon yang mendasari kontuinitas relasi, biasanya tercermin
pembelian yang berkelanjutan dari suatu penyedia jasa.
Kajian loyalitas anggota sejauh ini dapat dibagi menjadi tiga
kategori, pendekatan perilaku, pendekatan sikap, pendekatan
integritasi. Pendekatan perilaku berfolcuskan pada perilaku konsumen
puma pembelian dan mengukur suatu loyalitas berdasarkan tingkat
pembelian (frekuensi dan kemungkinan pembelian ulang). Pendekatan
sikap menyirnpulkan loyalitas anggota dari aspek-aspek keterlibatan
psikologis, favoritism, dan sense of goodwill pada jasa tertentu.
Sementara itu, dalam pendekatan terintegrasi mengombinasikan dua
variable untuk menciptakan sendiri konsep loyalitas anggota.

Koperasi umumnya menginginkan bahwa anggota yang diciptakan


bisa dipertahankan selamanya, karena anggota yang loyal merupakan
aset terbesar yang harus dijaga oleh koperasi. Untuk mendapatkan
anggota yang loyal ini, koperasi harus menerapkan konsep pemasaran
berorientasi anggota, berbagai keinginan dan kebutuhan konsumen
harus bisa dipenuhi oleh koperasi. Tugas koperasi adalah menciptakan
angota. Dalam jangka panjang, loyalitas anggota menhadi tujuan
perencanaan strategi pemasaran. Selain itu dijadikan dasar
mengembangkan suatu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan,
yaitu keunggulan yang bisa direalisasikan melalui upaya-upaya
pemasaran. Loyalitas merupakan suatu ukuran keterkaitan seseorang
pada produk atau jasa dan memberikan pelayanan yang benar-benar
baik untuk anggota-anggotanya agar anggota sendiri merasa nyaman
dan selalu nertahan menjadi anggota koperasi, dari situ koperasi selalu
mengadakan rapat anggota, pengurus, pengawas dan pengelola untuk
membahas hasil setiap tahun dan diharapkan anggota selalu
memberikan info dan dukungan untuk koperasi dan anggota koperasi
bisa memanfaatkan fasilitas, pelayanan, baran dan jasa yang
disediakan oleh koperasi, maka beberapa bentuk dari partisipasi
anggota koperasi dalam pengambilan keputusan rapat anggota
(kehadiran, keaktifan, menyampaikan ide atau saran, dan kritik
koperasi) upaya memberikan kepuasan anggota dilakukan untuk
mempengaruhi sikap anggota konsep loyalitas lebih berkaitan dengan
perilaku anggota dari pada sikap anggota. Karena anggota yang loyal
akan memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk agar bisa
masuk menjadi anggota juga. Bisa dikatakan loyalitas merupakan
dukungan timbal balik antara koperasi dengan anggota.

Dan kelanjutan dari kepuasan anggota dalam fasilitas Jasa


Pelayanan yang diberikan koperasi itu memberikan bukti bahwa
loyalitas konsumen yang selalu menjadi menjadi anggota. Sikapnya
yang positif yang selalu melakukan pembelian yang ditawarkan dan
selalu kembali berlangganan jasa secara konsisten dimasa yang akan
datang, sehingga tingkat kesetiaan jasa tergantung faktor besarnya
biaya untuk berpindah jasa yang lain. Kesamaan mutu kuantitas
ataupun dengan pelayanannya tapi loyalitas sendiri bukan yang
sebelumnya membeli tapi tentang pembelian ulang. Loyalitas sendiri
tentang membeli dalam waktu tertentu dan melakukan pembelian
berulang untuk memberikan kesetiaan jasa kepada koperasi tapi semua
itu memerlukan wktu yang cukup lama untuk melakukan yang
berulang – ulang. Karna jangka waktu tertentu. Rata – rata lebih tinggi
dikatakan lebih loyal dari pada yang lebih rendah. Untuk itu koperasi
penting sekali dalam pemberian harga khusus bagi anggota. Sehingga
dapat meningkatkan loyalitas dan melibatkan anggota yang sangataktif
yang selalu melakukan pembelian ulang, bukan kare semata – mata
karena adanya iklan ataupun komunikasinya terjadap konsumen.
Anggota yang loyal cenderung akan lebih percaya dari pada
pilihannya, mereka akan lebih pada kesetiaan dari pada anggota
lainnya. pendekatan perilaku pembelian ulang dan memiliki komitmen
bahwa hanya membeli jasa secara berulang. Tanpa secara khusus
terhadap yang dibelinya. Komitmen cenderung lebih fokus komponen
perasaan terjadi keterlibatan suatu produk berhubungan dengan nilai,
dan kebutuhan yang penting.

5. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini diharapkan dapat manfaat :
a. Bagi Koperasi Citra Arta, hasil penelitian bisa dijadikan
pertimbangan sehingga lebih bermanfaat untuk membangun
loyalitas anggota.
b. Bagi Instansi terkait, hasil penelitian ini merupakan salah satu
masukan yang bermanfaat dalam penyusunan program
pembangunan koperasi Bojonegoro guna menunjang pelaksanaan
otonomi daerah.
c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau hasil kajian
ilmiah empiris dalam pengembangan ilmu perkoperasian,
khususnya berkaitan dengan loyalitas.
6. Hipotesa
a. Diduga variabel lokasi dekat dengan peminjam (X1), pelayanan
(X2) secara Pck-teo simultan berpengaruh terhadap ;oyalitas
Anggota Koperasi Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras
Bojonegoro
b. Diduga variabel lokasi dekat dengan peminjam (X1), pelayanan
(X2) secara Per t-Gt., parsial berpengaruh terhadap loyalitas
Anggota Koperasi Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras
Bojonegoro
c. . Diduga variabel pelayanan (X2) berpengaruh dominan terhadap
loyalitas Anggota Koperasi Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras
Bojonegoro

7. Metodologi Penelitian
7.1 Metode Pengambilan Sampel
Populasi ialah gabungan seluruh elemen yang berbentuk
peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa
yang menjadi pusat semesta penelitian (Ferdinand, 2009). Dalam
masalah ini populasi yang akan digunakan adalah seluruh anggota
Koperasi Citra Artha Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro yang
telah melakukan pinjaman di Koperasi Citra Artha di Kecamatan
Sugihwaras lebih dari tiga kali selama tiga tahun terakhir dan di
saat penelitian ini dilakukan yang bersangkutan melakukan
transaksi di Koperasi Citra Artha di Kecamatan Sugihwaras
Bojonegoro. Sampel adalah sebagian populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap mewakili
keseluruhan populasi, jumlahnya lebih sedikit dari populasinya
(Nur Indriantoro, 2010).
Berdasarkan data Koperasi Citra Artha di Kecamatan
Sugihwaras, Jumlah populasi sampai dengan penelitian dilakukan
berjumlah 1798 orang. Penentuan besarnya sampel didasarkan
metode Slovin yaitu:
𝑁
n= 𝑁𝑒 2 +1

Dimana :
N = Jumlah populasi
n = Ukuran sampel
e = Nilai kritis ( batas ketelitian) yang diinginkan ( %
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengamatan sampel
populasi)

7.2 Metode Pengumpulan Data


Pengambilan data primer lainnya dilakukan melalui
wawancara adalah metode dilakukan untuk mencari bahan
(keterangan dan pendapat) melalui tanya jawab secara lisan.
Observasi merupakan metode yang digunakan untuk meneliti
beberapa dari masalah yang dijadikan sasaran untuk memperoleh
fakta-fakta yang diperlukan dengan didasarkan pengamatan
peneliti secara langsung. Pencatatan adalah metode pencatatan
dokumen-dokumen penting berbagai instansi terkait yang
berhubungan dengan penelitian.
Pengumpulan data dengan cara mencatat yang diperlukan
baik itu yang diperoleh dari responden maupun data-data lainnya.
Dalam melengkapi referensi lokasi dekat dengan peminjam,
memiliki hubungan emosional, dan memiliki karakter khusus,
peneliti juga mencari informasi dari media internet.
7.3 Metode Analisa Data
Dalam analisa data dengan menggunakan :
a. Regresi tinier berganda. Model ini yang dipilih adalah untuk
mengetahui hubungan variabel tergantung dengan variabel bebas
serta mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel tergantung (Y) baik secara parsial maupun secara
simultan. Rumus yang digunakan adalah : (Nachrowi, 2009)
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Loyalitas Anggota Koperasi Citra Arta
X1 = Lokasi dekat dengan peminjam
X2 = Pelayanan
a = Bilangan konstanta
b1.2 .= Koefisien regresi
e = Variabel pengganggu

b. Uji F ( Simultan)
Uji statistik F menunjukan apakah dari semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel independen. Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%.
Rumus yang digunakan dalam uji F yakni : (Nachrowi, 2009)

𝑟 2 /𝑘
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
(1 − 𝑟 2 )(𝑛 − 𝑘 − 1)

Keterangan :

r2 = Koefisien determinan
K = Konstanta (jumlah variabel bebas)
n = Jumlah responden
c. Uji t ( parsial)
Uji-t adalah menunjukkan seberapa besar variabel
independen secara parsial/individual menerangkan variable
dependen dalam pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi sebesar 5%. Rumus yang digunakan untuk uji-t dalam
penelitian ini yakni sebagai berikut :
𝑏𝑖
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆𝑒 (𝑏𝑖)

Keterangan :
bi = Koefisien regresi
Se = Standar error

8. Daftar Pustaka

Mutis, Thoby. 2010. Pengembangan Koperasi. Penerbit PT Gramedia


Pustaka Utama Jakarta

Nachrowi, 2011, Pengantar Metode Penelitian, Penerbit Angkasa,


Bandung

Sitio, Halamoan Tamba. 2010. Manajerial Koperasi, Penerbit Erlangga


Jakarta

Sudarsono, Edilius. 2010. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta:


Rineka Cipta

Suharsono, Sagir. 2010. Koperasi Dalam Teori dan Praktek, Balai


Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Widiyanti, 2011. Manajemen Koperasi. Penerbit Bina Aksara Jakarta

Anda mungkin juga menyukai