NIM = 14410611
Pak mohon maaf ngumpulin tugas klasibernya telat karena klasiber mulai tanggal 31
desember sering error pak
TUGAS KLASIBER HUKUM PERDATA
Kronologi Kasus
Jawaban
2. Wujud prestasi dari kasus diatas adalah PT Aman Sejahtera berkewajiban untuk
mengirimkan seperangkat lemari, kursi, dan meja antik tersebut kepada pihak PT
Syafi’i Berkah di Kalimantan Timur. Sedangkan PT Antik Kirana berhak
mendapatkan keuntungan dari PT Syafi’i atas barang antik yang dikirimkan oleh PT
Aman Sejahtera ( Perjanjian 1 ).
PT Antik Kirana berkewajiban untuk mengirimkan barang antik tersebut melalui PT
Aman Sejahtera .Sedangkan PT Syafi’i Berkah berhak menerima seperangkat lemari,
kursi, dan meja antik tersebut pada hari Kamis, 18 Juni 2014 ( Perjanjian 2 ).
Syarat sah sebuah prestasi dalam perjanjian adalah :
a. Harus diperkenankan, artinya tidak boleh bertentangan dengan undang – undang,
ketertiban umum dan kesusilaan ( pasal 1335 dan 1337 BW )
b. Harus tertentu atau dapat ditentukan, artinya harus terang dan jelas ( pasal 1320
ayat ( 3 ) dan 1333 BW )
c. Harus mungkin dilakukan, artinya mungkin dilaksanakan menurut kemampuan
manusia
3. Ya, dalam kasus diatas terdapat Wanprestasi karena PT Aman Sejahtera sebagai
debitur tidak memenuhi prestasinya sebagaimana yang telah ditentukan dalam
perjanjian yaitu barang antik yang dikirim oleh PT Aman Sejahtera tiba di Kalimantan
Timur bukan pada waktu yang telah diperjanjikan yaitu pada hari Selasa, 23 Juni
2014. Wanprestasi ini dilakukan oleh PT Aman Sejahtera yang mengakibatkan
kerugian yang diterima oleh PT Syafi’i Berkah akibat wanprestasi tersebut. Sehingga
PT Syafi’i Berkah harus membuktikan bahwa PT Aman Sejahtera telah melakukan
Wanprestasi.
4. Ada, dalam kasus diatas terdapat Overmacht. Overmach tersebut dialami oleh PT
Aman Sejahtera. Akibat hukum yang timbul akibat Overmach tersebut adalah tidak
terpenuhinya prestasi yaitu terlambatnya kedatangan barang antik yang semula
disepakati adalah hari Kamis 18 Juni 2014, tetapi barang tersebut baru datang pada
hari Selasa, 23 Juni 2014. PT Aman Sejahtera harus membuktikan bahwa terjadi
Overmach.
Wanprestasi adalah apabila debitur tidak memenuhi prestasi sebagaimana yang telah
ditentukan dalam perjanjian. Sedangkan Overmach adalah tidak terpenuhinya prestasi
yang dilakukan debitur karena keadaan diluar kemampuan debitur, tetapi dalam hal
ini debitur tetap berusaha untuk memenuhi prestasinya tersebut.
Akibat hukum apabila syarat subjektif tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut dapat
dibatalkan oleh hakim atas permintaan pihak yang tidak cakap atau yang memberikan
kesepakatan secara tidak bebas. Sedangkan apabila syarat objektif tidak terpenuhi maka
perjanjian tersebut batal demi hukum. Artinya dari semula tidak pernah dilahirkan suatu
perjanjian dan tidak pernah ada perikatan.
Setelah bezit berjalan beberapa waktu tanpa adanya protes dari eigenaar sebelumnya,
maka bezit itu berubah menjadi eigendom, yaitu dengan melalui lembaga verjaring.
Contoh : A merupakan tetangga dari B. B meminta tolong kepada A untuk
meninggali rumah B yang akan di tinggal ke luar negeri. Setalah 10 tahun akhirnya B
kembali dan ternyata rumah tersebut telah dikuasai oleh A. A berdalih bahwa itu
rumah adalah rumahnya karena selama ini A lah yang merawat dan memperbaiki
seleruh kondisi rumah yang sebenarnya adalah rumah milik B.
Fidusia :
a. Penerima Fidusia mempunyai hak kepemilikan atas benda yang dijadikan obyek
fidusia, namun secara fisik benda tersebut tidak di bawah penguasaannya;
b. dalam hal debitur wanprestasi, untuk menjual benda yang menjadi obyek jaminan
fidusia atas kekuasaannya sendiri (parate eksekusi), karena dalam Sertifikat
Jaminan Fidusia terdapat adanya title eksekutorial, sehingga mempunyai kekuatan
eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;
c. yang didahulukan terhadap kreditur lainnya untuk mengambil pelunasan
piutangnya atas hasil eksekusi benda yang menjadi obyek jaminan fidusia;
d. memperoleh penggantian benda yang setara yang menjadi obyek jaminan dalam
hal pengalihan jaminan fidusia oleh debitur;
e. memperoleh hak terhadap benda yang menjadi obyek jaminan fidusia dalam
rangka pelaksanaan eksekusi;
f. tetap berhak atas utang yang belum dibayarkan oleh debitur.
3. Arti penting perbedaan benda bergerak dan tidak bergerak menurut KUHPerdata
Perbedaan antara benda bergerak dan benda tidak bergerak penting artinya, karena
adanya ketentuan – ketentuan khusus yang berlaku bagi masing – masing :
a. Mengenai hak bezit
Misalnya pada pasal 1977 ayat ( 1 ) BW menentukan barangsiapa yang menguasai
benda bergerak dianggap dianggap sebagai pemilik. Jadi bezitter dari benda
bergerak adalah eigenaar dari benda tersebut. Tidak demikian halnya terhadap
yang menguasai benda tidak bergerak.
b. Mengenai pembebanan ( bezwaring )
Terhadap benda bergerak harus dilakukan pand, sedangkan terhadap benda tidak
bergerak harus dilakukan dengan hypoteek ( pasal 1150 dan pasal 1162 BW )
c. Mengenai penyerahan ( levering )
Pasal 612 BW menentukan bahwa penyerahan benda bergerak dapat dilakukan
dengan penyerahan nyata, sedangkan penyerahan banda tidak bergerak menurut
pasal 616 BW harus dilakukan dengan balik nama pada daftar umum.
d. Mengenai daluwarsa ( verjaring )
Terhadap benda bergerak tidak dikenal verjaring sebab bezit disini sama dengan
eigendom atas benda bergerak itu, sedangkan benda – benda tidak bergerak
mengenal verjaring.
e. Mengenai penyitaan ( beslag )
Revindicatoir beslah merupakan penyitaan untuk menuntut kembali barangnya
sendiri hanya dapat dilakukan terhadap barang – barang bergerak. Executoir
beslah yaitu penyitaan untuk melaksanakan keputusan pengadilan harus dilakukan
terlebigh dahulu terhadap barang – barang bergerak. Apabila tidak mencukupi
untuk membayar hutang tergugat kepada penggugat, baru dilakukan terhadap
benda tidak bergerak.