Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan : Batu empedu


2. Sasaran : Semua yang hadir pada saat penyuluhan
3. Waktu : 35 menit
4. Tempat : Ruang Mata (20)
5. Hari/Tanggal : Kamis, 4 januari 2018
6. Penyuluh : Kelompok A5 Akes Rajekwesi Bojonegoro
7. Tujuan Penyuluhan :
a. Tujuan Instruksional Umum/TIU :
Setelah mendengar penyuluhan, audience memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, dan keadaan dan penanganan pasien Batu empedu
b. Tujuan Instruksional Khusus/TIK :
Audience akan dapat:
 Menjelaskan pengertian batu empedu.
 Menyebutkan penyebab batu empedu.
 Menyebutkan tanda dan gejala batu empedu.

8. Materi :
1) Pengertian batu empedu
2) Penyebab batu empedu
3) Tanda dan gejala batu empedu

9. Kegiatan :

N Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran


o langkah
1. Pendahuluan 2 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menjawab pertanyaan
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Penyajian 15 5 menita. Menjelaskan pengertian batu Mendengarkan dengan
empedu seksama

c Menyebutkan penyebab batu empedu


d. Menyebutkan tanda dan gejala batu
empedu
e.

3. Evaluasi 10 menita. Tanya jawab Partisipasi aktif


b. Menanyakan kembali
c. Postest
4. Penutup 8 menit a. Meminta/memberi saran dan
a. Memberi saran
kesimpulan b. Menjawab salam
b. Memberi salam

10. Metode : Ceramah dan Tanya jawab


11. Media : Power Point
12. Evaluasi :
Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian batu empedu
b. Sebutkan penyebab batu empedu
c. Sebutkan tanda dan gejala. Batu empedu
Materi Penyuluhan
1. Pengertian batu empedu
Batu empedu adalah batuan kecil yang berasal dari kolesterol, dan terbentuk di
saluran empedu manusia. Pada hampir sebagian besar kasus, batu empedu ini tidak
akan menimbulkan gejala apapun. Namun, terkadang batu ini akan menyumbat
bagian ujung empedu sehingga akan memicu rasa sakit mendadak yang cukup
hebat. Nyeri ini disebut dengan nyeri kolik, dan dapat bertahan selama hitungan jam.

Ukuran batu empedu bermacam-macam. Ada yang sekecil butiran pasir dan ada
yang sebesar bola pingpong. Jumlah batu yang terbentuk dalam kantong empedu
juga bervariasi, misalnya ada orang yang hanya memiliki satu buah batu dan ada
yang lebih banyak.

2. Penyebab batu empedu


Batu empedu diduga terbentuk akibat pengerasan kolesterol yang tertimbun dalam cairan
empedu. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah kolesterol
dan senyawa kimia dalam cairan tersebut.

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena batu empedu:

 Faktor usia. Risiko penyakit batu ginjal akan bertambah seiring usia. Penyakit ini umumnya
dialami orang yang berusia di atas 40 tahun.
 Jenis kelamin. Risiko wanita untuk terkena penyakit batu empedu lebih tinggi dibandingkan
pria.
 Dampak melahirkan. Wanita yang pernah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi.
Penyebabnya mungkin karena meningkatnya kadar kolesterol akibat perubahan hormon
estrogen selama masa kehamilan.
 Pengaruh berat badan. Risiko Anda akan meningkat jika mengalami kelebihan berat
badan, obesitas, hingga penurunan berat badan drastis.

3. Tanda dan gejala batu empedu


Tanda-tanda :
 Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas
 Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut tengah, di bawah tulang dada
 Nyeri punggung di antara tulang bahu Anda
 Tubuh atau mata berwarna kuning
 Demam
 BAB dempul
 Mual dan muntah
Gejala : Batu empedu awalnya terbentuk dari kolesterol dan biasanya tidak
menunjukkan gejala tertentu. Pada kondisi yang sudah buruk seperti ketika batu
empedu menghambat saluran empedu maka bisa menyebabkan beberapa gejala,
seperti:

1. Detak Jantung Semakin Cepat


Salah satu gejala yang sering diremehkan oleh penderita batu empedu kronis adalah
detak jantung yang semakin cepat.

Detak jantung yang semakin cepat terjadi karena jantung mengikuti metabolisme
tubuh. Tubuh yang kekurangan oksigen juga mendorong jantung bekerja lebih keras
untuk memompa darah. Kondisinya bisa lebih buruk untuk penderita yang memang
menderita kelainan jantung.

2. Warna Tinja dan Urin Lebih Gelap


Cairan empedu yang dihasilkan oleh empedu memang berfungsi untuk membantu
sistem pencernaan. Ketika ada batu empedu yang menghambat kerja saluran
empedu maka sistem pencernaan tidak bisa bekerja dengan baik.

Karena itu sering membuat warna tinja menjadi lebih gelap dan kurang normal. Hal
ini juga berpengaruh pada warna urin yang lebih gelap.

3. Depresi / Bingung
Penderita batu empedu juga bisa merasa depresi dan sangat bingung. Kondisi ini
berhubungan dengan kondisi tubuh yang sulit menerima nutrisi dari makanan,
gangguan pencernaan dan rasa sakit yang sudah sangat buruk.

Akibatnya maka penderita memiliki sistem metabolisme yang buruk serta tidak
nyaman. Untuk penderita lanjut usia bisa menyebabkan kondisi yang lebih buruk
terutama jika ada komplikasi penyakit lain termasuk darah tinggi dan diabetes.

4. Nyeri Perut / Kolik Bilier


Penderita batu empedu biasanya akan merasa sakit perut secara tiba-tiba dan
berlangsung antara satu hingga paling lama lima jam.

Kondisi sakit perut ini berbeda dengan penyakit yang sering menyerang perut seperti
sakit maag, kembung, diare dan asam lambung tinggi.

Rasa nyeri akan terasa dari bagian perut atas kemudian menyebar ke bagian kanan
dan tengah. Beberapa penderita juga bisa merasa sakit perut yang sangat buruk dan
menyebar hingga ke bagian punggung atau dada.

5. Penyakit Kuning
Penderita batu empedu juga bisa terkena penyakit kuning yang ditunjukkan dengan
kulit dan bagian putih mata yang mulai menguning.

Ini termasuk gejala batu empedu yang paling sering terjadi dan membuat dokter
lebih mudah melakukan analisa.
Penyakit ini juga sering disertai dengan beberapa tanda seperti urin yang berubah
menjadi lebih coklat, tinja memiliki warna yang lebih pucat dan sering gatal.

6. Demam
Demam juga sering terjadi pada penderita batu empedu. Sebenarnya demam bisa
menjadi pertanda untuk semua jenis penyakit seperti penyakit tifus, demam
berdarah atau jenis penyakit lain.

Demam menjadi ukuran penting ketika tubuh Anda memiliki infeksi, termasuk untuk
bagian kantung empedu. Kondisi demam pada penderita batu empedu harus
mendapatkan perawatan yang tepat.

7. Nyeri Setelah Konsumsi Makanan Berminyak


Rasa nyeri yang terus menyerang dari bagian perut hingga tulang belikat akan
semakin terasa setelah konsumsi makanan berminyak.

Bahkan konsumsi semua jenis makanan yang mengandung lemak bisa


menyebabkan sakit yang sangat parah. Hal ini menandakan bahwa lemak
menghambat keluarnya cairan empedu dari kantung empedu.

8. Sakit Saat Bernafas


Ketika penderita batu empedu sudah masuk ke tahap yang lebih buruk, maka perut
akan terasa sakit ketika bernafas.

Ketika menghirup udara dalam-dalam maka perut akan terasa sakit dan menyebar
hingga ke dada. Kondisi ini akan sangat buruk jika penderita batu empedu
komplikasi dengan penyakit pernafasan seperti penyakit asma.

9. Angin Duduk (Angina)


Ketika sesak nafas sudah terjadi maka penderita batu empedu bisa merasakan
angina atau sakit dada yang sangat parah.

Kondisi ini bisa menyebabkan penderita seperti merasa terkena angin duduk atau
serangan jantung. Dalam kondisi tertentu maka tubuh akan kekurangan oksigen dan
bisa membuat penderita kehilangan kesadaran.

Ketika penderita juga terkena komplikasi dari jenis penyakit jantung maka resiko
kematian bisa lebih besar.

10. Kram Perut


Umumnya penderita batu empedu tidak menyadari kondisi batu empedu hingga
dilakukan pemeriksaan. Hal ini disebabkan karena batu empedu sering
menyebabkan rasa sakit kemudian hilang sendiri.

Namun semakin lama maka rasa sakit bisa menjadi lebih parah. Selain nyeri perut
yang menyebar ke perut maka juga sering menyebabkan kram perut. Kram perut
akan membuat penderita sama sekali tidak bergerak karena sangat sakit.

11. Terasa Sangat Kenyang


Kram perut dan nyeri perut yang terjadi pada penderita batu empedu memang
sangat menyiksa. Namun kondisi ini bisa menyebabkan penurunan nafsu makan
yang sangat drastis.

Jika semakin lama terjadi maka penderita sama sekali tidak merasa lapar. Hal ini
disebabkan karena perut yang sudah mengalami kolik akan merasa sangat
kenyang.Penyakit ini mungkin juga telah menyebabkan gangguan kerja pada
saluran pencernaan.

12. Diare Kronis dan Gas Belerbihan


Penderita batu empedu juga bisa mengalami diare yang sangat parah. Diare ini akan
menyebabkan penderita sering buang air besar dengan karakter tinja yang lebih
encer.

Berat badan akan semakin menurun dan kurang nafsu makan. Jika gejala ini terus
berlanjut maka bisa menyebabkan batu empedu yang sangat parah atau kronis.
Gejala awal kondisi ini sering ditandai dengan gas berlebihan, kembung dan sering
mual.

13. Gangguan Pencernaan


Penderita batu empedu juga bisa mengalami gangguan pencernaan yang sangat
buruk. Gejala ini sering ditandai dengan rasa mual dan keinginan untuk muntah
secara terus menerus.

Mual dan muntah yang sudah terjadi selama satu bulan lebih bisa menunjukkan
gejala batu empedu yang kronis. Namun banyak penderita yang merasa bahwa ini
gejala maag, gas berlebihan atau masuk angin.

14. Sering Gemetar


Penderita batu empedu juga akan merasa sering gemetar dan kondisi gerakan tubuh
yang sulit dikendalikan.

Jika sudah kronis maka penderita bisa pinsan atau kehilangan gerakan secara
mendadak. Hal ini menjadi kondisi komplikasi dari pencernaan yang buruk, kurang
nutrisi dan juga keseimbangan tubuh yang terus memburuk.

Batu empedu biasanya terbentuk di dalam kantong empedu atau di saluran


empedu dan saluran hati. Batu ini dapat memicu radang dan infeksi pada
kantong empedu dan di saluran lain apabila batu keluar dari kantong
empedu dan menimbulkan penyumbatan di saluran lain.

"Batu empedu berukuran kecil lebih berbahaya daripada yang besar. Batu
kecil berpeluang berpindah tempat atau berkelana ke tempat lain dan
memicu masalah baru," ujarnya.

Riset menunjukkan, penyakit batu empedu di Asia umumnya disebabkan


infeksi di saluran pencernaan. Di Barat dipicu empat faktor risiko, yakni
jenis kelamin wanita, usia di atas 40 tahun, diet tinggi lemak, dan masalah
kesuburan.
Di Indonesia, faktor pencetus infeksi dapat disebabkan kuman yang
berasal dari makanan. Infeksi bisa merambat ke saluran empedu sampai
ke kantong empedu. "Penyebab paling utama di Indonesia adalah infeksi di
usus. Infeksi ini menjalar tanpa terasa menyebabkan peradangan pada
saluran dan kantong empedu sehingga cairan yang berada di kantong
empedu mengendap dan menimbulkan batu," paparnya.

Infeksi tersebut kebanyakan berupa tifoid atau tifus. "Kuman tifus apabila
bermuara di kantong empedu dapat menyebabkan peradangan lokal yang
tidak dirasakan pasien, tanpa gejala sakit ataupun demam," katanya.

Kebiasaan pasien yang tidak menghabiskan penggunaan obat antibiotik


juga dapat memicu timbulnya batu empedu. Kuman akan terus berada di
kantong empedu karena dalam siklus perjalanannya akan bermuara di
kantong empedu.

"Itu alasannya antibiotik harus dihabiskan supaya kuman di


kantong empedu benar-benar habis," ujarnya.

Akibat tumpukan lemak

Konsumsi lemak yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan di


dalam tubuh sehingga sel-sel hati dipaksa bekerja keras untuk
menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu yang berwarna hijau
kecoklatan bertugas dalam proses penyerapan lemak dan vitamin A, D, E,
dan K. Cairan empedu penting dalam proses pencernaan, terutama lemak.

Cairan empedu disimpan di kantong empedu yang terletak di bawah organ


hati. Bentuknya seperti buah pir dan bisa menampung 50 ml cairan
empedu. Kantong sepanjang 7-10 sentimeter ini terhubung dengan hati
dan usus 12 jari melalui saluran empedu.

Bila kadar kolesterol dalam tubuh meningkat dan hati tak bisa lagi
mengeluarkannya bisa terbentuk batu empedu. "Pada orang yang memiliki
bakat kolesterol tinggi, ada lebih banyak lagi tumpukan kolesterol, dan
sangat bisa mencetuskan batu empedu. Kecenderungannya sampai 30
persen," ujarnya.

Awalnya kolesterol mengendap, lalu biasanya terjadi penebalan dinding


empedu. Selanjutnya akan terjadi perubahan kimiawi pada empedu yang
disebut batu empedu.

Batu empedu juga bisa disebabkan tumpukan pigmen bilirubin dan garam
kalsium yang membentuk partikel seperti kristal padat. Karena itu, cirinya
berbeda. Batu empedu dari tumpukan kolesterol berwarna kekuningan dan
tampak mengilap seperti minyak, sedangkan dari tumpukan pigmen
bilirubin berwarna hitam tetapi keras atau berwarna coklat tua, tetapi rapuh.

Batu empedu dapat menyebabkan berbagai masalah apabila masuk ke


saluran pencernaan atau usus halus. Terkadang batu juga muncul pada
saluran empedu. Apabila batu ini terdapat pada kandung empedu bisa
terjadi peradangan kolestitis akut. Itu karena adanya pecahan batu di
dalam saluran empedu yang menimbulkan rasa sakit berlebihan.

Obat hanya mencegah

Penegakan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan USG. Bisa juga


dilakukan foto sinar X dan pemeriksaan darah di laboratorium. Perawatan
dengan mengistirahatkan kantong empedu. Pengobatan terapi yang biasa
dilakukan adalah kombinasi obat Chenodeoxycholic Acid (CCDA) dan
Ursodeoxicholic Acid (UDCA).

"Pengobatan terapi kombinasi CCDA (mengurangi sintesis kolesterol) dan


UDCA (mengurangi penyerapan kolesterol) diharapkan bisa
menyembuhkan batu empedu tanpa efek samping," katanya.

Berdasarkan penelitian, terapi tersebut hanya bisa mencegah, tetapi tidak


menghilangkan batu empedu. Untuk menghilangkan batu tetap dperlukan
tindakan medis. Pilihan ada dua, yakni laparoskopi atau operasi biasa.
“Batu empedu”
DAFTAR HADIR PESERTA

NO NAMA PESERTA TTD KET

Anda mungkin juga menyukai