Anda di halaman 1dari 9

Ruang : 28

Nama Pasien : Ny. S


Diagnosa : Karsinoma Nasofaring (KNF)

ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah keperawatan
1 S: Faktor gaya hidup yang kurang Nyeri akut
- Klien mengeluh sakit baik (konsumsi makanan)

kepala terasa cenut-cenut
Mengaktifkan EBV
- Klien mengatakan sakit ↓
kepala hingga tidur tidak Menstimulasi pembelahan sel
abnormal yang tidak terkontrol
nyaman ↓
O: Diferensiasi dan proliferasi
- Klien bedrest protein laten (EB NA-1)

- GCS 456
Pertumbuhan sel kanker pada
- Skala nyeri 4 nasofaring
VAS 3-4 ↓
KNF

Metastase sel-sel kanker (ke
kelenjar getah bening melalui
aliran limfe)
- Tampak memegangi

kepala Pertumbuhan sel kanker
- Wajah grimace mengenai sel saraf pada srea
disekitarnya
- TD : 140/90 mmHg ↓
- N : 86 x/menit Impuls nyeri ke otak

- RR : 18 x/menit
Nyeri kepala
- S : 36,7 oC ↓
Nyeri akut

2 DS: Faktor gaya hidup yang kurang Mual


 Pasien mengatakan mual- baik (konsumsi makanan)

mual dan muntah 3x
Mengaktifkan EBV
 Pasien mengatakan jika ↓
melihat makanan rasanya Menstimulasi pembelahan sel
abnormal yang tidak terkontrol
sudah mual dan nafsu ↓
makan turun Diferensiasi dan proliferasi
DO: protein laten (EB NA-1)

 Tampak mual (+)
Pertumbuhan sel kanker pada
 Muntah 3x nasofaring
 Porsi makan 1 sendok ↓
KNF
 Tampak tidak berminat ↓
dengan makanan di RS Metastase sel-sel kanker (ke
kelenjar getah bening melalui
aliran limfe)

Pertumbuhan sel kanker
mengenai sel saraf pada srea
disekitarnya

Indikasi kemoterapi

Perangsangan elektrik zona
pencetus kemoreseptor di
ventrikel otak

Mual
3 DS: Faktor gaya hidup yang kurang Intoleransi Aktifitas
 Pasien mengatakan baik (konsumsi makanan)

badan terasa lemas
Mengaktifkan EBV
 Pasien mengatakan bisa ↓
duduk dan berjalan tapi Menstimulasi pembelahan sel
abnormal yang tidak terkontrol
harus pelan-pelan dan

dibantu anaknya Diferensiasi dan proliferasi
protein laten (EB NA-1)

DO:
Pertumbuhan sel kanker pada
 Klien bedrest nasofaring
 ADL perlu bantuan ↓
KNF
 Terdapat trakeostomi (+) ↓
 Terpasang infus (+) Metastase sel-sel kanker (ke
kelenjar getah bening melalui
 Mika miki (+)
aliran limfe)
 Klien tampak lemas ↓
diatas tempat tidur Pertumbuhan sel kanker
mengenai sel saraf pada srea
 Tampak kelelahan dan disekitarnya
ngos-ngosan jika banyak ↓
berbicara Indikasi kemoterapi

Perangsangan elektrik zona
pencetus kemoreseptor di
ventrikel otak

Mual, anoreksia, asupan nutrisi
kurang

Peningkatan metabolisme

Lemas

Intoleransi aktivitas

4. S : Klien mengatakan berat Faktor gaya hidup yang kurang Ketidakseimbangan


badannya turun dibandingkan baik (konsumsi makanan) nutrisi kurang dari
↓ kebutuhan tubuh
sebelum sakit
Mengaktifkan EBV
O: ↓
- Tampak lemas Menstimulasi pembelahan sel
abnormal yang tidak terkontrol
- BB awal : 64 kg ↓
- BB sekarang : 44 kg Diferensiasi dan proliferasi
protein laten (EB NA-1)
- IMT : 17 kg/m2 ↓
- Mual (+) Pertumbuhan sel kanker pada
nasofaring
- Tampak tidak nafsu makan

(+) KNF
- Porsi makanan yang ↓
Metastase sel-sel kanker (ke
dihabiskan : 1 sendok
kelenjar getah bening melalui
- Muntah 3x aliran limfe)
- Anoreksia sejak ↓
Pertumbuhan sel kanker
kemoterapi hari pertama mengenai sel saraf pada srea
- Hasil pemeriksaan lab : disekitarnya

 07/112017
Indikasi kemoterapi
Hb : 9,8 gr/dL (N : 13,4 ↓
- 17,7) Perangsangan elektrik zona
pencetus kemoreseptor di
 09/11/2017
ventrikel otak
Hb : 12 gr/dL ↓
Mual, anoreksia, muntah

Asupan nutrisi kurang

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
5. S: Faktor gaya hidup yang kurang Resiko infeksi
- Klien mengatakan baik (konsumsi makanan)

dibuatkan lubang
Mengaktifkan EBV
trakeostomi sejak 1 ↓
minggu sebelum Menstimulasi pembelahan sel
kemoterapi yang pertama abnormal yang tidak terkontrol

kali Diferensiasi dan proliferasi
- Klien mengatakan belum protein laten (EB NA-1)
dilakukan pembersihan ↓
Pertumbuhan sel kanker pada
trakeostomi nasofaring
O: ↓
KNF
- Tampak dipasang

trakeostomi pada leher
Suara parau
- Belum dilakukan

perawatan trakeostomi (+)
Pembuatan trakeostomi
- Balutan tampak agak kotor

(+)
Resiko tinggi masuknya
- Sekret produktif (+)
mikroorganisme ke lubang
- Warna sekret putih
trakeostomi
- Hasil pemeriksaan lab : ↓
 Eosinofil : 4,4% (N : 0- Perawatan trakeostomi tidak
4) adekuat
 Limfosit : 45,2% (N : ↓
25-33) Resiko infeksi
 Monosit : 8,5% (N : 2-
5)

6. S: Faktor gaya hidup yang kurang Ketidakefektifan


- Klien mengatakan awal baik (konsumsi makanan) manajemen kesehatan

sakit dibawa ke
Mengaktifkan EBV
Puskesmas tapi ↓
kondisinya tidak membaik Menstimulasi pembelahan sel
abnormal yang tidak terkontrol
- Klien mengatakan

sebelumnya juga Diferensiasi dan proliferasi
mengkonsumsi obat herbal protein laten (EB NA-1)
(temulawak, kunyit, daun ↓
Pertumbuhan sel kanker pada
sirsak)
nasofaring
O: ↓
- Riwayat penyakit klien : KNF
HT tidak terkontrol ↓
Konsumsi obat herbal, penyakit
- Tidak mengkonsumsi obat
HT tidak terkontrol
HT secara teratur (+) ↓
- Konsumsi obat herbal (+) Ketidakefektifan manajemen
kesehatan

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


(Berdasarkan prioritas)

No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
1 12/11/2017 Nyeri akut b.d agens biologis (proses
metastase kanker)
2 12/11/2017 Mual b.d efek kemoterapi
3 12/11/2017 Intoleransi aktivitas b.d peningkatan
metabolisme
4 12/11/2017 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d kurang asupan nutrisi
5 12/11/2017 Resiko infeksi b.d perawatan trakeostomi
tidak adekuat
6 12/11/2017 Ketidakefektifan manajemen kesehatan
b.d kurang pengetahuan regimen terapi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1


Nyeri Akut b.d agens biologis (proses metastase kanker)
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x4 jam, diharapkan nyeri dapat terkontrol
Kriteria Hasil :
Didapatkan skor NOC sesuai target
NOC : Level Nyeri
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Melaporkan nyeri

2. Ekspresi wajah saat nyeri

3. RR

Keterangan Penilaian :

Melaporkan Ekspresi wajah RR


nyeri saat nyeri
1. VAS 9-10 >24

2. VAS 7-8 23-24

3. VAS 5-6 21-22

4. VAS 3-4 19-20

5. VAS 1-2 16-18

Intervensi NIC : Manajemen Nyeri


1. Monitor dan kaji karakteristik dan lokasi nyeri.
2. Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, kesadaran).
3. Anjurkan pada pasien agar segera melaporkan bila terjadi nyeri.
4. Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman.
5. Ajarkan dan anjurkan pada pasien untuk melakukan tehnik relaksasi.

Diagnosa Keperawatan No. 2


Mual b.d efek kemoterapi
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam, rasa mual klien dapat
berkurang.
Kriteria Hasil :
Didapatkan skor NOC sesuai target
NOC : Kontrol mual & Muntah
No. Indikator 1 2 3 4 5
1 Mengenali onset mual dan muntah
2 Menggunakan langkah-langkah
pencegahan
3 Melaporkan mual dan perasaan
ingin muntah dapat terkontrol

Keterangan Penilaian :
1 : tidak pernah ditunjukkan
2 : jarang ditunjukkan
3 : kadang-kadang ditunjukkan
4 : sering ditunjukkan
5 : secara konstan ditunjukkan
Tindakan Keperawatan
NIC : Manajemen mual
1. Dorong pasien agar belajar strategi mengatasi mual dan muntah secara mandiri
2. Evaluasi dampak dari pengalaman mual pada kualitas hidup (misalnya : nafsu
makan)
3. Ajari penggunaan teknik nonfarmakologi, misalnya : relaksasi
4. Kolaborasi dalam pemberian medikasi
5. Dorong pola makan dengan porsi sedikit makanan yang menarik bagi pasien
6. Anjurkan pasien menghindari makanan tinggi lemak
7. Bantu pasien dengan memberikan dukungan emosional

Diagnosa Keperawatan No. 3


Intoleransi aktifitas b.d peningkatan metabolisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam klien tidak lemas dan aktivitas
klien meningkat secara sederhana.
Kriteria Hasil :
Didapatkan skor NOC sesuai target
NOC: Activity tolerance

Indikator 1 2 3 4 5

Kemudahan melakukan ADL :


- Toileting
- Makan

- Berpindah

NOC : Istirahat
Indikator 1 2 3 4 5
Kualitas Istirahat

NOC : Tingkat Ketidaknyamanan


Indikator 1 2 3 4 5
Lemah
Keterangan :
1 Berat
2 Cukup berat
3 Sedang
4 Ringan
5 Tidak ada
Tindakan Keperawatan
NIC: Self-Care Assistance
1. Monitor kemampuan klien dalam melakukan perawatan secara mandiri
2. Monitor kebutuhan klien mengenai alat bantu yang dibutuhkan klien
3. Sediakan asisten misalnya perawat untuk melakukan ADL sampai klien benar-benar
melakukan ADL mandiri
4. Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat sesuai dengan kebutuhan klien.
NIC : Terapi latihan : Ambulasi
1. Kaji kemampuan pasien dalam berpindah
2. Ajarkan klien suatu kegiatan seperti miring kanan dan miring kiri (reposisi)

Anda mungkin juga menyukai