PENDAHULUAN
I .I LATAR BELAKANG
I. 2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum alat total station
1. mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum ilmu tanah
2. mengetahui cara kerja total station
3. mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat total station dengan baik dan
benar
4. dapat mengukur jarak serta sudut pada alat total station
5. dapat menentukan titik-titik yang kana dibidik dan dihitung
6. mampu mengolah datapengukuran dan pemetaan
7. mampu mengambar kordinat titik-titik yang sudah dibidik
8. dapat mengetahui koordinat setelah didapatkan titik-titk setelah diolah
dari praktikum tersebut dan mengetahui apakah letak titik hasil
praktikum sesuai dengan letak titk dilapangan.
I.2 Manfaat praktikum
Manfaat praktikum total station yaitu
1. dapat mngetahui cara membididk suatu titik
2. dapat memahami tata cara penggunaan alat dan fungsi-fungsi pengunjang
keterampilan kerja sebelum terjun kedunia kerja
3. mengetahui tata cara pengukuran polygon pada alat total station
4. mampu menghitung hasil praktikum dalam menghasilkan koordinat
5. dapat mengetahui koordinat suatu titik
6. dapat menggambarkan koordinat titik yang dibidik
I.4 Tempat dan waktu pengukuran
Tempat : Kampus Teknik Unversitas Halu Oleo
Waktu Pelaksanaan :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Total station adalah pengukur sudut alat yang sudah dilengkapi dengan alat
pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolis aau dengan kata lain total
station adalah theodolit yang sudah dilengkapi dengan EDM (electric distance
meter).
1.6.2 Unting - unting
Unting-unting adalah alat yang digunakan untuk mengatur titik pusat alat
bagian tengah-tengah alat yang berada di bawah alat TS diantara statif (kaki
segi tiga). Pada alat sipat tegak lurus ini, pada ujung benang dipasang sepotong
ukuran dan pemasangan benda kerja, yang tidak dapat dilakukan dengan alat .
1.6.3 Prisma
Prisma adalah alat yang digunakan untuk pembacaan kordinat titk utama.
Alat ini diletakan diatas statif yang berada pada forside atau beckside
1.6.4 Statif
Statif adalah alat yang digunakan untuk kedudukan alat TS pada saat didirikan
,fungsi masing-masing dari ketiga statif ini adalah untuk menetralkan alat pada saat
alat TS diletakan.statif ini memiliki tiga sekrup pada masing kaki yang berfungsi
B. 5 METER
A. 50 METER
Pita Ukur Ini Terbuat Dari Glass Dengan Panjan 50 M Yang Berfungsi Untuk
Mengukur Jarak Dari Titik Yang Satu Ketitik Yang Lainnya
1.6.6 Kompas
Kompas digunakan untuk menentukan arah utara pada penentuan titik awal
pengukuran (P0)
1.6.7 Pengaman Kepala(Helm)
1.6.8 rompi
Pataok yang terbuat dari yang berukuran 30 cm dan ujung bawahnya dibuat
rucing berfungsi sebagai tanda titik utama pada pengukuran di lapangan.
Secara umum pengoperasian alat total station tersebut yaitu :Klik survey
pro lalu masukan tinggi ke BS dalam hal ini prisma bechside pada Quick
shot.lalu tekan MSR kemudian cari folder klik NEW lalu masukan nama
pekerjaan misalnya STAR setelah cek semua perintah yang ada ketika sudah
sesuuai dengan yang di inginkan maka tekan FINISH terus ada perintah
cocok maka tekan NEXT lalu tekan FINISH .Kemudian mencari nama file
koordinat(x.y.z) yang ada pada titik BM1 yang berada pada BS kemudian
tekan enter setelah itu masukan tinggi alat pada BM2 sekaligus dengan
koordinatnya yaitu BM1 dan BM2.Setelah itu seting alat pada alat p0
sebelum diseting pada p0 memasukan tinggi alat pada p0 setelah itu tekan
2.1 Peta
Peta adalah bayangan rupa bumi yang digambarkan di bidang datar (bidang gambar)
dengan skala tertentu, sedangkan peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-
unsur asli dan buatan manusia di atas permukaan bumi. Unsur-unsur tersebut dapat
dikenal maupun diidentifikasi dan pada umumnya untuk memperlihatkan keadaan yang
Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang berhubungan dengan bentuk muka bumi
(topografi) artinya ilmu yang bertujuan menggambarkan bentuk topografi muka bumi
dalam suatu peta dengan segala sesuatu yang ada pada permukaan bumi seperti kota,
jalan, sungai, bangunan, dan lain-lain dengan skala lingkaran tertentu sehingga dengan
mempelajari peta kita dapat mengetahui jarak, arah dan posisi tempat yang kita inginkan.
pembangunan bendung.
Pengertian lain mengenai peta topografi ada dua, yaitu:
a) Peta yang menggambarkan relief permukaan bumi beserta bangunan alami maupun
garis kontur.
Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama terhadap bidang refrensi yang digunakan. Kecuraman
dari suatu lereng (stepness) dapat ditentukan dengan adanya interval kontur dan jarak
antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal antara dua garis kontur dapat ditentukan
dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling berpotongan satu sama lain.
Selain itu garis kontur harus merupakan garis yang tertutup baik di dalam maupun di luar
peta.
Pada gambar berikut ditunjukan jenis-jenis garis kontur:
a b
a) Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas peta.
b) Dua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling
berpotongan.
c) Garis kontur tidak mungkin bercabang (dalam hubungannya dengan keaslian alam,
d) Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali pada
bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit.
g) Garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah turunnya tanah.
h) Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau hulu
lembah.
i) Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai.
j) Garis kontur yang memotong jalan akan cembung kearah turunnya jalan
a. Kerangka horisontal
ketinggian titik detail dan dari hasil pengukuran didapat beda tinggi suatu titik ikat
(poligon) terhadap titik ikat lainnya. Beda tinggi yang didapat nantinya akan
Garis kontur merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta
lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan
bumi yang dipetakan. Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis
kontur antara lain untuk pembuatan trace jalan/rel dan menghitung volume galian dan
timbunan.
Kegiatan survey yang diperlukan untuk keperluan kegiatan detail desain adalah
sebagai berikut :
Alat yang digunakan untuk mebentuk suatu peta topografi yaitu sebagai berikut
Theodolit digital(Total Station) adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
bedanya hanya pada tayangan angka bacaan lngkaran horizontal dan penggerak halusnya,
tidak mempunyai limbus. karena bacaan lingkaran secara digital, maka tidak ada bacaan
yang diestimasi sebagimana pada skala garis. pada theodolit tipe ini juga dilengkapi
tombol penegenolkan, sudut horizontal dapat diukur kearah kanan maupun kiri, bacaat
sudut dapat dilihat pada layer display monitor, layer ini ada yang dua muka sehingga
memudahkan pembacaan, namun adapula yang hanya satu saja. bacaan lingkaran vertical
bias berupa helling/sudut vertical adapula sudut zenith, adapula yang dapat diatur sesui
selera operator.
Total station dapat digunakan dari beberapa bagian yang terdiri atas
a. Aplikasi
Total station banyak digunakan dalam pemetaan lahan, seperti pemetaan topografi
untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total station juga digunakan di situs arkeologi
a. Pertambangan
Teknologi ini dapat digunakan di dalam tambang tertutup untuk mengukur kedalaman
dan jarak tambang dari permukaan dan mulut tambang, juga kedalaman penggalian
b. Konstruksi
peletakan pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai yang
dikehendaki serta posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya. Selain itu,
pemasangan perpipaan dan kabel juga membutuhkan teknologi ini; terutama perpipaan
a. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran tata batas baru, baik itu tata batas
hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam pakai dan tukar
Keterangan dari masing-masing tombol pada alat total station adalah sebagai berikut:
b. Alat bantu bidik , untuk membidik kasar pada saat sebelum pembacaan titik.
d. Operation key , untuk mengunci alat agar tidak terjadi pergeseran pada saat pembacaan
titik .
e. Center point , untuk mengatur titik pusat alat yang sejajar dengan patok/titik .
f. Nivo kotak , untuk menormalkan kedudukan alat total station sebelum melakukan
pembacaan
h. Sekrup gerak vertical , untuk mengatur arah vertical pada saat pembacaan titik
i. Sekrup gerak horizontal , untuk mengatur arah horizontal pada saat pembacaan titik
k. Tiga sekrup penyetel , untuk mengatur letak posisi nivo yang ada pada total station
Mendukung kedua teknologi prisma berbasis dan reflectorless Anda dapat yakin
pengukuran berulang akurat sepanjang hari untuk titik apapun.Pengukuran jarak yang
cepat dan fleksibel dengan seri Nivo M. Gunakan MSR1 & MSR2 kunci untuk
Theodolite hanya saja kita perlu mengerti fungsi tombol tombol tambahan dari Total
c) Mempercepat proses
Centring Alat TS
1. Dirikan statif di atas titik, ketinggian disesuaikan dengan pembidik atau pengukur
3. Angkat dan gerakkan 2 kaki statif sambil melihat titik patok melalui centering
4. Apabila benang centering sudah mendekati titik patok, tancapkan kembali 2 kaki
6. Setelah nivo tabung tepat ditengah, atur nivo kotak dengan memutar 3 sekrup
A,B,C secara secara searah dan bersamaan sampai gelembung udara nivo kotak
7. Kemudian, cek kembali apakah benang centering optik masih tepat berada pada
prisma BM.
(1) poligon terikat sempurna : poligon yang ujung-ujungnya terikat pada dua titik
(2) poligon terikat sepihak: poligon yang salah satu titik ujungnya terikat atau
diketahui koordinatnya,
(1) Poligon Terbuka: poligon yang ujungnya tidak saling bertemu satu dengan
yang lain,
(2) poligon tertutup: poligon yang ujungnya saling bertemu (titik awal dan titik
(3) poligon cabang: poligon yang merupakan cabang dari poligon yang lain.
(2) poligon cabang: poligon yang koordinat titik-titiknya diikatkan dari poligon
utama.
2.4 Polygon
Metode poligon adalah cara penentuan titik posisi horizontal dengan banyak titik
dimana titik satu dengan titik lainnya dihubungkan satu sama lain melalui pengukuran
sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon) (Brinker dan Wolf,
1997). Jarak adalah garis hubungan terpendek antara 2 (dua) titik yang dapat diukur
dengan menggunakan alat ukur, misalnya : mistar, pita ukur, theodolith, waterpass, dan
lain-lain.
Sudut adalah besaran antara 2 (Dua) arah yang bertemu pada satu titik (Untuk
menentukan azimuth dan arah). Ketinggian adalah jarak tegak diatas atau dibarah bidang
refiners yang dapat diukur dengan waterpass dan rambu ukur (Tim Penyusun, 2006).
Bidang Nivo adalah suatu permukaan yang arah gaya berat pada setiap titik selalu tegak
dapat diukur berapa luasnya. Salah satu cara untuk menentukan luas adalah dengan
Tahapan kegiatan pengukuran topografi akan dilakukan terdiri dari beberapa kegiatan
sebagai berikut :
orientasi lapangan yang dilakukan oleh tenaga ahli yang bersangkutan beserta juru
ukur, dengan maksud untuk mengadakan pengenalan daerah yang akan diukur,
memperoleh informasi tentang keadaan lokasi dan batas areal yang akan diukur sesuai
petunjuk direksi, mencari base camp, serta melakukan sinkronisasi rencana kerja
Konsultan akan menyediakan patok-patok bantu dari kayu dolken dan patok-
patok dari beton bertulang (BM) untuk dipasang pada lokasi tertentu dan jarak tertentu
untuk memindahkan titik-titik sementara. Patok-patok ini akan dijaga jangan sampai
rusak, pada ujung kepala patok kayu itu dipasang paku berkepala bulat.Membuat titik
tetap (BM) pada lokasi tertentu yang akan ditentukan kemudian oleh Direksi.
Titik tetap (BM) akan ditanam pada lokasi yang aman, kuat, stabil, tidak mudah
hilang dan pada lokasi yang mudah dicari. Titik tetap diberi nomor dan kode pengenal
Ukuran dan nomor kode pengenal akan ditentukan Direksi dan berdasarkan TTG
terdahulu/peta yang telah ada, untuk itu diperlukan informasi tentang titik kontrol
serta sistem proyeksi yang digunakan sebagai titik referensi. Untuk titik tetap yang
poligon.Pengukuran poligon terdiri dari beberapa kring, yaitu poligon utama dan
poligon cabang. Poligon utama akan terbagi dalam beberapa loop/kring utama yang
mengelilingi areal survei yang akan ditetapkan, sedang untuk poligon cabang
3. Toleransi kesalahan penutup sudut tidak boleh lebih dari 10”√N, dengan N adalah
4. Toleransi kesalahan penutup koordinat tidak boleh lebih dari 0,8√D meter, dengan
semua sudut poligon sudah diratakan dan D adalah jumlah jarak sisi poligon.
sebagai berikut:
benang bawah)
3. Pengukuran untuk setiap slag dilakukan dengan double stand dan setiap seksi
7. Untuk rambu panjang 3,00 meter, pembacaan benang antara 0,250 m dan
2,750 m.
8. Toleransi salah penutup tinggi tidak boleh lebih dari 10√D mm, dengan D