ADDENDUM KONTRAK PAYUNG
Nomor: 66 Tahun 2015
‘Atas Kontrak Payung Penyediaan Obat
‘Nomor: 73 Tahun 2014
Sehubungan dengan Kontrak Payung Penyediaan Obat Nomor: 73 Tahun 2014, dan
dalam rangka menjamin ketersediaan obat yang tercantum dalam e-Katalog Obat,
perlu dilakukan addendum atas kontrak payung.
ADDENDUM KONTRAK PAYUNG ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari
Rabu tanggal dua puluh detapan bulan Januari tahun dua ribu lima belas. Antara:
1. Ir. Agus Rahardjo, selaku Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik
Indonesia, yang berkedudukan di SME Tower lantai 8 Jalan Jenderal Gatot
Soebroto Kav. 94 Jakarta, selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”; dan
2. Drs. Adi Widagdo , Direktur Utama , yang bertindak untuk dan atas nama PT.
OTTO Pharmaceutical industries , yang berkedudukan di Mensa | Building,
st floor jl. HR. Rasuna Said Kav. B 34 Kuningan Jakarta, berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar No. 27 tanggal 30 Juni 2009 , selanjutnya disebut
“PIHAK KEDUA”.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK,
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah PARA PIHAK dalam Kontrak
Payung Penyediaan Obat Nomor: 73 Tahun 2014 (“Kontrak Payung”).
Bahwa PARA PIHAK bersama-sama bermaksud mendokumenkan perubahan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan tertentu dari Kontrak Payung.
Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan pernyataan-pernyataan dan
kesepakat-kesepakatan bersama yang terkandung dalam addendum Kontrak
Payung ini, PARA PIHAK betsama-sama sepakat atas perubahan Kontrak Payung
sebagai berikut:
1, Terhadap Kontrak Payung Penyediaan Obat yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dan 30 Juni 2015, PARA PIHAK sepakat untuk memperpanjang
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.
2, Harga Satuan Obat tidak berubah sesual dengan Kontrak Payung semula
sepanjang nilai kurs tengah Bank Indonesia rupiah terhadap dolar mencapai
rata-rata Rp13.500,00 dalam kurun waktu 1 (satu) bulan.
3. PIHAK KEDUA menyepakati komitmen untuk Penyediaan Obat tahun 2015
sebagaimana yang tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak adidengum
kontrak.
“SF4, Mengubah ketentuan angka 1 dalam naskah Kontrak Payung sehingga
keseluruhan ketentuan angka 1 dalam naskah Kontrak Payung menjadi:
1. Harga dalam e-Katalog adalah harga satuan obat termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sampai di Ibukota Kabupaten/Kota sebagaimana
tersebut dalam Lampiran;
5. Mengubah ketentuan angka 5 dalam naskah Kontrak Payung mengenai Hak dan
kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, sehingga
keseluruhan ketentuan angka 5 dalam naskah Kontrak Payung mengenai Hak
dan kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEOUA menjadi:
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya:
a, PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk:
Hak
1) Menerima keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA.
2) Mendapatkan laporan/data yang diperlukan dalam —rangka
monitoring evaluasi pengadaan obat melalui aplikasi pemibelian
secara elektronik (e-Purchasing);
3) Menghentikan penayangan produk PIHAK KEDUA pada e-Katalog
dalam hal PIHAK KEDUA dikenakan sanksi oleh pihak yang
berwenang berupa penghentian/pelarangan produksi obat;
4) Menghentikan penayangan produk PIHAK KEDUA pada e-Katalog
dalam hal PIHAK KEDUA telah memenuhi komitmen sesuai dengan
kapasitas yang ditawarkan kecuali PIHAK KEDUA menyanggupi untuk
melayani dan mengirimkan seluruh pesanan diluar komitmen;
5) Mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan SSUK.
Kewajiban
1) Memfasilitasi penayarigan produk PIHAK KEDUA pada e-Katalog serta
menyediakan aplikasi e-Purchasing;
2) +Mempertimbangkan permintaan PIHAK KEDUA atas fasilitas-fasilitas
dalam bentuk sarana dan prasarana PIHAK PERTAMA untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
idak menggunakan dan menginformasikan dokumen kontrak atau
dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-
gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PIHAK KEDUA.
4) Meminimalisir terjadinya kendala operasional. Dalam hal kendala
opeasional tidak dapat cpungkit trac, maka pemesanan mspusl
Ae
3)tanpa e-Purchasing dilakukanberdasarkan peraturan yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.
b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:
Mendapat kesempatan untuk didampingi oleh penasehat hukum;
Mendapat kesempatan untuk membaca dan memahami secara
penuh ketentuan Kontrak ini;
3) Mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta
semua fakta dan dan kondisi yang terkait;
4) Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak.
Kewajiban
1) Menanggapi pesanan melalui e-Purchasing paling lambat 7 (tujuh)
hari kalender;
2) Melayani seluruh pesanan obat sesuai dengan ketentuan dalam
kesepakatan transaksi melalui e-Purchasing sesuai dengan kapasitas
yang didaftarkan;
3) Memastikan agar seluruh pesanan obat terkirim sesuai dengan
ketentuan dalam kesepakatan transal ielalui e-Purchasing sesuai
dengan pesanan;
4) Memberikan penjelasan kepada pemesan dalam hal PIHAK KEDUA
lak dapat memenuhi pesanan;
5) Menjamin produk dan pelayanan purnajual sesuai dengan spesifikasi;
6) Mengganti produk obat yang berdasarkan hasil uji petik oleh Badan
POM dinyatakan tidak layak;
7) Melaporkan kepada PIHAK PERTAMA dalam hal PIHAK KEDUA
dikenakan sanksi oleh pihak yang berwenang —berupa
penghentian/pelarangan produksi obat;
8) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara per setiap 3 (tiga)
bulan paling lama setiap tanggal 5 (lima) pada bulan berjalan kepada
PIHAK PERTAMA;
9) Melaporkan kepada PIHAK PERTAMA dalam hal PIHAK KEDUA telah
memenuhi komitmen sesuai dengan kapasitas yang ditawarkan;
10) Membuat surat pernyataan dalam hal PIHAK KEDUA menyanggupi
untuk melayani dan mengirimkan seluruh pesanan diluar komitmen
untuk kemudian ditindaklanjuti dengan addendum Kontrak.
11)Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PIHAK 8 ’
SS12) Wajib melindungl PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAK!) oleh PIHAK KEDUA.
Menambahkan ketentuan pemberian Sanksi pada Syarat-Syarat_ Umum
Kontrak, sehingga keseluruhan Syarat-Syarat Umum Kontrak sebagaimana
tercantum pada Syarat-Syarat Umum Kontrak addendum kontrak.
7. Mengubah Ketentuan SyaratSyarat Khusus Kontrak, sehingga keseluruhan
Ketentuan Syarat-Syarat Khusus Kontrak sebagaimana tercantum pada Syarat-
‘Syarat Khusus Kontrak addendum kontrak.
Addendum Kontrak Payung ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua)
asli, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan keseluruhannya
adalah merupakan satu kesatuan dengan Kontak Payung.
DENGAN DEMIKIAN, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani addendum Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
Republik Indonesia.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
sacra
TERY ge
9 95FACF963007615
Agus Rahardio
Kepala LKPP birektur
PT.OTTO Pharmaceutical industries12) Wajib melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) oleh PIHAK KEDUA.
6. Menambahkan ketentuan pemberian Sanksi pada Syarat-Syarat_ Umum
Kontrak, sehingga keseluruhan Syarat-Syarat Umum Kontrak sebagaimana
tercantum pada Syarat-Syarat Umum Kontrak addendum kontrak.
7. Mengubah Ketentuan Syarat-Syarat Khusus Kontrak, sehingga keseluruhan
Ketentuan Syarat-Syarat Khusus Kontrak sebagaimana tercantum pada Syarat-
Syarat Khusus Kontrak addendum kontrak.
Addendum Kontrak Payung ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua)
asli, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan keseluruhannya
adalah merupakan satu kesatuan dengan Kontak Payung.
DENGAN DEMIKIAN, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani addendum Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
Republik Indonesia.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA.
METERAL
TEMPE
istries ta
——
‘AgusRahardj Drs. Adi Widagdo-
pe
Kepala LKPP / Direktur
PT.OTTO Pharmaceutical IndustriesSYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
‘A. KETENTUAN UMUM
1.
2
3.
Definisi
Penerapan
Bahasa dan
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut:
1a
12
13
1.4
15
1.6
17
Katalog elektronik atau e-Katalog adalah sistem
informasi elektronik yang memuat daftar, jenis,
spesifikasi teknis dan harga.
PIHAK PERTAMA adalah Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/lasa Pemerintah yang dalam hal
ini mewakili Pemerintah Republik Indonesia untuk
melakukan perikatan kontrak payung penyediaan
obat.
PIMAK KEDUA adalah badan usaha atau orang
perseorangan yang menyediakan obat.
Kontrak Payung yang selanjutnya disebut Kontrak
adalah perjanjian tertulis antara PIHAK PERTAMA
dengan PIHAK KEDUA beserta_seluruh
addendumnya dan mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKX) serta dokumen lain yang merupakan bagian
dari kontrak.
Pembeli adalah Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/institusi atau pihak lain sesuat
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Wari adalah hari kalender.
Masa Kontrak adalzh jangka waktu berlakunya
kontrak ini _—terhitung = sejak —_tanggal
penandatanganan kontrak.
SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan
Penyediaan Obat ini tetapi tidak dapat bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain
yang lebih tinggi berdasarkan urutan
farki_ dalam
Kontrak.
34
Bahasa kontrak dalam Bahasa Indonesia”
55.
Hukum
32
Larangan 4a
Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme
(KKN) serta
Penipuan
42
43
44
Korespondensi 5.1
5.2
Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku
di Indonesia.
Berdasarkan —_etika pengadaan _barang/jasa
pemerintah, para pihak dilarang untuk:
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
memberi atau menerima hadiah atau imbalan
berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya
untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui
atau patut dapat diduga berkaitan dengan
pengadaan ini;
b, membuat dan/atau menyampaikan secara ik.
benar dokumen dan/atau keterangan lain yang
disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak i
PIHAK KEDUA menjamin bahwa yang bersangkutan
tidak akan melakukan tindakan yang dilarang diatas.
PIHAK KEDUA yang menurut penilaian PIHAK
PERTAMA terbukti melakukan_larangan-larangan
diatas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif
sebagai berikut:
a. Pemutusan Kontrak;
b.Sanksi denda sebagaimana diatur dalam SSUK;
dan/atau
c. dimasukkan dalam daftar hitam.
PIHAK PERTAMA yang terlibat dalam KKN dan
penipuan dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
‘Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail
dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak
yang tercantum dalam SSKK.
Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan
secara langsung kepada wakil sah Para Pihak dalam
SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat,
e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat
esyang tercantum dalam SSKK.
6. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh
PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA hanya dapat
dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam
SSK. Khusus untuk PIHAK KEDUA perseorangan, PIHAK
KEDUA tidak boleh diwakilkan.
B. PERUBAHAN, KEADAAN KAHAR, PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN
KONTRAK, SERTA SANKSI
B.1 Perubahan Kontrak
7. Perubahan 7A
Kontrak
72
73
B.2 Keadaan Kahar
8. KeadaanKahar 8.1
8.2
83
Kontrak hanya dapat diubah melalui addendum
kontrak berdasarkan kesepakatan PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA.
Perubahan kontrak dilakukan apabila_terjadi
Perubahan masa berlaku kontrak atau perubahan
naskah kontrak.
Perubahan kontrak tidak diperlukan dalam hal
Perubahan terkait harga satuan, spesifikasi, dan
penambahan/pengurangan produk.
Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini
adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka PIHAK KEDUA
memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan
Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang.
Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini
akan dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar
berakhir. “A
ZeB.3 Penghentian dan Pemutusan Kontrak
9. Penghentian
Kontrak
10. Pemutusan
Kontrak
11, Pemutusan
Kontrak oleh
PIHAK PERTAMA,
12. Pemutusan
Kontrak oleh
PIHAK KEDUA
Penghentian kontrak dilakukan apabila masa berlaku
kontrak telah berakhir atau terjadi keadaan kahar.
Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PIHAK
PERTAMA atau pihak PIHAK KEDUA.
11
11.2
124
12.2
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, PIHAK PERTAMA
dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan
tertulis kepada PIHAK KEDUA setelah terjadinya hal-
hal sebagai berikut:
a. PIHAK —KEDUA lalai/ciderajanji_ dalam
melaksanakan —kewajibannyadan_ tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu
yang telah ditetapkan;
b, PIHAK KEDUA berada dalam keadaan pailit;
¢. PIHAK KEDUA terbukti_ melakukan —KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
d, Pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang.
Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
kesalahan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA.
memasukkan PIHAK KEDUA dalam Daftar Hitam.
PIHAK KEDUA dapat memutuskan Kontrak apabila
PIHAK PERTAMA gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan. Dalam hal ini pemutusan
Kontrak dilakukan- sekurang-kurangnya 30 (tiga
puluh) hari setelah PIHAK KEDUA menyampaikan
pemberitahuan rencana pemutusan Kontrak secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
Kejadian sebagaimana dimaksud angka 12.1 adalah:
‘a, akibat keadaan kahar sehingga PIHAK KEDUA
tidak dapat melaksanakan pekerjaan_ sesuai
ketentuan Kontrak;
b. PIHAK PERTAMA gagal mematuhi keputusan
CEB.4 Sanksi
13. Pemberian
Sanksi
13.1
13.2
akhir penyelesaian perselisihan.
PIHAK PERTAMA dapat memberikan sanksi kepada
PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA tidak
melakukan kewajiban sebagaimana__tercantum
dalam Kontrak/Addendum Kontrak
Sanksi sebagaimana tersebut dalam klausul 13.1
meliputi:
a. Peringatan tertulis dalam hal PIHAK KEDUA:
1) Tidak memberikan penjelasan kepada
Pemesan dalam hal PIHAK KEDUA tidak
dapat memenuhi pesanan;
2) Tidak menjamin produk dan pelayanan
purnajual sesuai dengan spesifikasi;
3) Tidak melaporkan pelaksanaan pekerjaan
secara periodik setiap 3 (tiga) bulan paling
fama setiap tanggal 5 (lima) pada bulan
berjalan kepada PIHAK PERTAMA;
4) Tidak melaporkan kepada PIHAK PERTAMA
dalam hal PIHAK KEDUA telah memenuhi
komitmen sesuai dengan kapasitas yang
ditawarkan;
5) Tidak memberikan keterangan-keterangan
yang diperlukan untuk — pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukanPIHAK
PERTAMA;
b. Penghentian penayangan sementara dalam hal
PIHAK KEDUA:
1) Mengabaikan —peringatan—_—tertulis
sebagaimana diatur dalam huruf a.
2) Belum mengganti_produk obat yang
berdasarkan hasil uji petik oleh Badan POM
dinyatakan tidak layak;
3) Tidak melaporkan kepada PIHAK PERTAMA
dalam hal PIHAK KEDUA dikenakan sanksi
oleh pihak yang berwenang berupa
penghentian/pelarangan produksi obat;
¢.Pengenaan denda sebesar lima kali lipat (500%)
dan disetor ke kas Negara dalam hal PIHAK
KEDUA:
1) Tidak menanggapi pesanan_ melalC. PENGAWASAN MUTU
Purchasing sebanyak 3 (tiga) kali berturut-
turut;
2) Tidak melayani seluruh atau sebagian
pesanan obat sesuai dengan ketentuan
dalam kesepakatan transaksi melalui e-
Purchasing sesuai dengan kapasitas yang
didaftarkan;
3) Tidak mengirimkan seluruh atau sebagian
Pesanan obat sesuai dengan ketentuan
dalam kesepakatan transaksi_ melalui
e-Purchasing sesuai dengan pesanan.
d. Pemutusan kontrak sebagaimana diatur dalam
klausul 11.
14, Pengawasan dan PIHAK PERTAMA berwenang melakukan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. Apabila diperlukan,
PIHAK PERTAMA dapat memerintahkan kepada pihak
ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas
semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
PIHAK KEDUA.
Pemeriksaan
1D. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
15. Penyelesaian
Perselisihan
15.1
Para Pihak sepakat bahwa setiap perselisihan yang
timbul karena perbedaan penafsiran dan atau
pelaksanaan Perjanyian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat oleh Para
Pihak. Setiap perbedaan penafsiran yang timbul
Wajib diberitahukan secara tertulis oleh salah satu
Pihak kepada Pihak lainnya untuk kemudian
dicarikan penyelesaian yang batk berdasarkan data
dan fakta yang dimiliki oieh Para Pihak.
Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari Kalender tidak
didapat penyelesaian secara musyawarah untuk
mencapai mufakat, maka penyelesaian perselisihan
tersebut dapat dilakukan melalui:
a. Arbitrase,
b. Alternatif penyelesaian sengketa, atau
c. Pengadilan sesuai ketentuan _pesundang-
undangan. nee y
1016, Itikad Baik 16.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas_saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
16.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak.
16.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik
untuk mengatasi keadaan tersebut. .
“op
aSYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi
8. Tanggal_Berlaku
Kontrak Payung,
C. Harga Kontrak
D. Komitmen
Nasional
E. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
F. Distributor
‘Alamat Para Pihak sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA:
Nama: Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/lasa
Pemerintah
‘Alamat SME Tower Lantai 8, Jalan Jenderal Gatot,
Soebroto Kav. 94 Jakarta
Telepon : (021) 7991025
Website: http://www. \kpp.go.id
Faksimili_ : (021) 7991125
PIHAK KEDUA:
Nama: PT. OTTO Pharmaceutical Industries
Alamat —: Mensa | Building, 1st floor JIn.HR Rasuna
Said Kav. B 34 Kuningan Jakarta
Telepon : (021) 5254108
Website www.ottopharm.com
Faksimili : (021) 5256309
e-mail www.ottopharm.com
Kontrak berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember
2015
Harga dalam = kontrak = merupakan acuan untuk
penandatanganan Perjanjian Pembelian sampai dengan
tanggal 31 Desember 2015.
PIHAK KEDUA bersedia menyediakan obat untuk masing-
masing jenis obat sebagaimana terlampir.
PIHAK KEDUA wajib menyediakan obat sesuai dengan
jangka waktu berdasarkan perjanjian pembelian yang
dilaksanakan dengan satker pembeli.
1, PIHAK KEDUA dapat melakukan distribusi sendiri atau
dapat menunjuk distributor untuk —_melakukan
perikatan, pengiriman barang, dan menerima
pembayaran.
2. Apabila PIHAK KEDUA menunjuk distributor, maka
identitas distributor tersebut ditayangkan pada e-
Katalog, Ze Ce
12G, Pengiriman
H. Penyelesaian
barang
Perselisihan
Pembayaran
Sanksi
3. PIHAK KEDUA menunjuk satu distributor untuk satu
jenis obat dalam satu provinsi.
4, Setiap wanprestasi yang dilakukan oleh distributor dan
dapat dibuktikan oleh PIHAK PERTAMA dan/atau
satker pembeli, menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
Dalam pelaksanaan perjanjian pembelian dengan Pembeli,
PIHAK KEDUA menunjuk distributor atau perwakilan
PIHAK KEDUA (bila PIHAK KEDUA mendistribusikan
sendiri) untuk melakukan distribusi sampai dengan serah
terima barang.
Jika perselisihan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan
secara_musyawarah, mediasi, konsiliasi, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk memilih Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan sebagai lembaga penyelesaian
sengketa.
Sanksi yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA dibayarkan
ke Kas Negara sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Ze) oO |
2
BLampiran Addendum Kontrak Payung
Nomor
Tanggal
KOMITMEN NASIONAL
PENYEDIAAN OBAT TAHUN 2015
‘ama Industri Farmasi_: PT. OTTO Pharmaceutical industries
Komitmen
No ‘Nama Genestk Nama Dagang | RKO Nasional Easel
1 | Alprazolam 0.5mg - 7.891.824 7.890.000
2 | Hiosin injeksi = 262.003 262.000
PT. OTTO Pharmaceutical Industries
on Vhanonenesttael BAM
v8
Des. ——
Direktur
14