Anda di halaman 1dari 4

1.

Ketahanan dan falsafah Hidupo Bangsa

Dalam melaksanakan perjuangannya untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, suatu bangsa memerlukan falsafah sebagai pedoraan

dan pegangan. Falsafah inidisebut juga ideologi, pandangan hidup, landasan

ideal, dan sebagainya. Istilah yang dipakai di sini ialah ideologi.

Yang dimaksud dengan ideologi ialah "perangkat prinsip pengarahan

(guiding principles) yang dijadikan dasar serta memberikan arah dan tujuan

untuk dicapai di dalam raelangsungkan hidup dan kehidupan nasional suatu

bangsa dan negara".

Di dalara kehidupan raanusia, idoologi itu terwujud di dalam nilai-nilai

yang berlaku. Karena itu, ideologi dapat diartikan juga sebagai "serangkaian

nilai yang disusun secara sistematik dan merupakan kebulatan ajaran atau

doktrin".

Dengan demikian, ketahanan nasional di bidang ideologi dapat

diartikan sebagai "kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,

hambatan dan gangguan, baik yang datang dari luar raaupun dari dalam yang

langsung maupun tidak langsung merabahayakan kelangsungan kehidupan

ideologi suatu bangsa dan negara".

Kekuatan ideologi bergantung kepada rangkaian nilai yang terdapat di

dalaranya yang dapat memenuhi segala aspirasi manusia, baik sebagai

individu, sebagai makhluk sosial, raaupun sebagai warga negara sesuai dengan
kodrat Tuhan Yang Mahaesa. Setiap bangsa mempunyai ideologi/falsafah

yang sesuai dengan hakikat kepribadian bangsa itu sendiri. Ideologi tersebut

merupakan sistem nilai yang mencakup segenap nilai hidup dan kehidupan

bangsa dan negara.

Akan tetapi, ideologi yang sesuai/cocok saja belum menjamin

ketahanan nasional di bidang itu. Hal itu sangat bergantung kepada

penghayatan serta pengaraalannya. Sehubungan dengan penghayatan dan

pengamalan ideologi itu, dapat dibedakan dua macam pelaksanaan, yaitu

pelaksanaan objektif dan pelaksanaan subjektif. Pelaksanaan objektif ialah

pelaksanaan dalara undang-undang dasar dan segala peraturan hukum. di

bawahnya, serta dalam penyelenggaraan urusan negara. Pelaksanaan subjektif

ialah pelaksanaan oleh pribadi perseorangan. Makin tinggi ketaatan dan

kesadaran suatu bangsa di dalam melaksanakan ideologinya makin tinggi pula

tingkat ketahnan di bidang tersebut.

2. Kepribadian yang luhur

a. Tradisi

Tradisi merupakan seluruh kebiasaan, kepercayaan, anggapan, serta

tingkah laku yang terlembagakan yang di wariskan dan diteruskan dari

satu generasi ke generasi berikutnya. Tradisi ini memberikan kepada

masyarakat/bangsa seperangkat nilai dan kaidah yang diperlukan untuk

menjawab tantangan setiap tahap perkembangan.


Tradisi sosiai ini pada dasarnya bersifat dinamik, karena itu nilai-

nilai serta kaidah-kaidah yang tidak dapat menjawab tantangan, akan

lenyap secara wajar. Dalam hal ini yang perlu dihindari ialah

tradisionalisme, yaitu sikap atau pandangan menuju dan mempertahankan

peninggalan masa lampau secara berlebihan dan tidak wajar . Masyarakat

harus dapat menilai dan menyadari bahwa suatu tradisi tertentu pada suatu

tahap perkembangan mungkin tidak sejalan sehingga merugikan dan

menghambat kemajuan. Dalani hal ini, pendidikan meraegang peranan

yang penting.

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap

ketahanan di bidang sosiai budaya. Pada bagian terdahulu Anda telah

mempelajari bahwa melalui pendidikan masyarakat akan memperoleh

kemampuan untuk raenilai tradisi yang sudah tidak sesuai lagi. Pendidikan

bersifat mengubah secara tertib ke arah tujuan yang dikehendaki.

Pendidikan dalam artiluas ialah usaha untuk mendewasakan manusia agar

dapat niengembangkan potensinya serta berperan serta secara penuh dalam

menurabuhkan kehidupan sosiai sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk itu

diperlukan suatu sistera pendidikan yang mampu terbawa

c. Kepemimpinan Nasional

Untuk membina dan membangun masyarakat modern,

diperlukan kepemimpinan nasional yang kuat dan berwibawa,

Kepemimpinan yang demikian ditentukan oleh banyak faktor, yaitu


pribadi pemiinpin, keadaan sosial suatu masyarakat, sistem politik, dan

ilmu serta teknologi.

d. Tujuan Naslonal

Tujuan nasional dapat merupakan unsur paigatah, pemersatu,

pemberi motivasi, dan merupakan salah satu identitas nasional. Tujuan

nasional selalu berintikan falsafah negara.

e. Kepribadian Nasional

Kepribadian nasional raerupakan hasil perkembangan sejarah dan

cita-cita bangsa yang dirumuskan untuk dasar kehidupan bangsa,

Kepribadian ini perlu dipupuk, dibina, dan dimasyarakatkan pada setiap

generasi karena, kepribadian nasional inilah yang merupakan daya untuk

menghadapi tantangan pengaruh asing.

Anda mungkin juga menyukai