Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai
dan orientasi dalam masyarakat pun mulai berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang
lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat
akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan
secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan
terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan perlu dilakukan.

Mengutamakan Mutu pelayanan dan keselamatan pasien merupakan motto RSUD Jagakarsa.
Untuk mencapai kondisi tersebut mengharuskan seluruh stake-holder selalu melakukan
perbaikan pelayanan secara berkelanjutan.

Mutu merupakan suatu hal yang bersifat persepsi dan dipahami berbeda namun berimplikasi
pada superioritas sesuatu hal. Penilaian indikator dapat digunakan untuk menilai mutu berbagai
kondisi. Mutu harus selalu ditingkatkan. Dalam kamus manual Standard JCI, definisi mutu
adalah : Pendekatan terhadap proses pembelajaran dan proses perbaikan yang terus menerus dari
proses penyediaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan pihak – pihak yang
berkepentingan lainnya.

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan
secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan RSUD Jagakarsa ,
memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya, sehingga mutu pelayanan
di RSUD Jagakarsa akan menjadi lebih baik.

Di RSUD Jagakarsa upaya peningkatan mutu pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. Upaya peningkatan mutu
pelayanan RSUD Jagakarsa akan sangat berarti dan efektif bilamana upaya peningkatan mutu
menjadi tujuan sehari-hari dari setiap unsur di RSUD Jagakarsa termasuk pimpinan, pelaksana
pelayanan langsung dan staf penunjang.

Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan atau pelayanan
dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan efisien. Walaupun disadari bahwa mutu
memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baik selalu memerlukan biaya lebih banyak atau
mutu rendah biaya lebih sedikit. Berdasarkan hal diatas maka disusunlah definisi dan tujuan dari upaya
peningkatan mutu pelayanan RSUD Jagakarsa.
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN

Meningkatkan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko terhadap pasien
& staf baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik.

Peningkatan mutu adalah perbaikan kualitas secara terus menerus, perbaikan yang terus menerus,
perbaikan kinerja di tingkat RS dan manajemen mutu total.

Keselamatan pasien RS adalah suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman yang
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil

Insiden keselamatan pasien (IKP) adalah setiap kejadian yg tidak disengaja & kondisi yg
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yg dapat dicegah pada pasien,terdiri dari
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera
(KTC) dan Kondisi Potensial Cedera (KPC). Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden
yang mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya
insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden
yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.

Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan
kematian atau cedera yang serius.

Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RSUD Jagakarsa dapat seperti yang iharapkan maka
disusun Program Mutu RSUD Jagakarsa. Program ini disusun sebagai acuan bagi RSUD Jagakarsa
dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan RS.
BAB II

LATAR BELAKANG

RSUD Jagakarsa , sebagai rumah sakit anggota Hermina Hospital Group yang ke 18, berlokasi
di wilayah Serpong, Kota Tangerang Selatan. Lokasi rumah sakit berimpitan dengan batas
wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang.

Berdiri tahun 2014 sebagai rumah sakit umum dengan mengutamakan pelayanan Ibu dan Anak.
Saat ini kapasitas tempat tidur sejumlah 35 TT. Pelayanan unggulan yang tersedia adalah Perina /
ICU/NICU/PICU, Pelayanan Tumbuh Kembang Anak, Pelayanan Gigi Spesialistik.

Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu
harus ditindaklanjuti dengan upaya rumah sakit secara terus menerus dalam peningkatan mutu.
Dengan data penilaian tahun 2014 maka perlu disusun Program Peningkatan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit Hermina Serpong.

Indikator mutu yang digunakan meliputi Indikator mutu klinis, Indikator mutu manajerial,
Indikator Standar keselamatan pasien, Indikator yang diambil dari Indicator International library
of Measures (ILM), Standar Mutu Pelayanan (SMP), Indikator kinerja rumah sakit yang dinilai
dengan Balance Scored Card (BSC). Pemilihan indikator ini berorientasi pada keselamatan
(safety), kelayakan (appropriateness), efisensi (efficiency) dan efektifitas (effectiveness).

Sebagai rumah sakit baru yang berdiri di daerah yang masyarakatnya belum mengenal perlu
ditentukan terobosan yang kuat dimana mutu menjadi andalannya. Perlu disusun indikator mutu
yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam operasional dengan sasaran utama pada
keselamatan pasien
BAB III

TUJUAN
Umum :

Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan RSUD Jagakarsa secara berkelanjutan dan


berkesinambungan melalui pengurangan risiko keselamatan pasien

Khusus :

Tercapainya peningkatan mutu RSUD Jagakarsa melalui :

1. Agar asuhan klinis terstandarisasi secara konsisten dan sesuai dengan profesional saat ini
2. Agar dapat dilakukan monitoring upaya peningkatan mutu pelayanan melalui penggunaan
indikator prioritas dan unit kerja
3. Agar dapat dilakukan monitoring kinerja individu dan kinerja unit kerja
BAB IV

KEGIATAN POKOK,RINCIAN KEGIATAN DAN BIAYA

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


a. Monitoring mutu area klinis
b. Monitoring mutu area
manajerial
c. Monitoring sasaran
keselamatan pasien
1 Mutu Rumah Sakit terdiri dari
d. Monitoring mutu dari
Indikator Library
Measurement
e. Penilaian Kinerja RS dengan
Balance Scored Card
2 Pemantauan indikator mutu unit Monitoring kegiatan harian
melalui penilaian mengacu pada
Standar Mutu Pelayanan
3 a. Penilaian karyawan mengacu
pada kompetensi dasar
b. Penilaian karyawan mengacu
pada kompetensi teknis
c. Penilaian karyawan mengacu
Monitoring kinerja individu pada kompetensi manajerial
d. Penilaian karyawan mengacu
pada kompetensi leadership
e. Penilaian karyawan mengacu
pada kompetensi
enterpreneur
4 Diklat a. Diklat Pimpinan ( KaIns /
Kaur /Manajer / Direksi )
terdiri dari BSC,
Keselamatan pasien ( RCA ,
FMEA ), clinical pathway,
manajemen risiko
b. Diklat karyawan tingkat
pelaksana, terdiri dari
Pengertian mutu & Risiko
RS, keselamatan pasien,
SMP, kompetensi SDM
5 Evaluasi kontrak a. Kontrak Medis
b. Kontrak Nonmedis
6 Standarisasi asuhan klinis secara bertahap a. Monitoring jumlah clinical
pathway

Anda mungkin juga menyukai