Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN :

Panduan Praktik Klinis


KSM : OBSGYN
RSUD Dr. Moewardi

KISTA BARTHOLINI
1. Pengertian Suatu pembesaran berisi cairan yang terjadi akibat sumbatan
( Definisi ) pada salah satu duktus sehingga mucus yang dihasilkan tidak
dapat disekresi. Kista dapat berkembang pada kelenjar itu
sendiri atau pada duktus bartholini.
2. Anamnesis 1. Kesulitan pada saat koitus
2. Rasa kurang nyaman saat berjalan atau duduk
3. Gejala seperti panas, gatal atau mengeluh adanya
benjolan/pembengkakan yang nyeri pada daerah
kemaluan.
4. Apakah pernah berganti pasangan seks.
3. Pemeriksaan Fisik 1. Inspeksi: tampak pembengkakan pada kista pada posisi
jam 5 atau jam 7 pada labium minus posterior disertai
kemerahan dan tampak ada secret di vagina.
2. Palpasi: teraba penonjolan / pembengkakan yang nyeri
saat dipalpasi pada salah satu sisi vulva.
4. Kriteria Diagnosis 1. Kista Unilateral
2. Bulat / lonjong
3. Keras
4. Disekeliling abses secara khas ada eritem dan sakit
pada palpasi.
5. Massa biasanya terlokalisasi di labia mayor posterior
atau vestibula bawah.
5. Diagnosis Kista Bartholini
6. Diagnosis Banding 1. Kista sebaseus
2. Kista epidermal
3. Kista disontogenik
4. Fibroma
5. Lipoma
6. Kista vestibuler
7. Hidroadenoma
8. Adenokarsinoma
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Gram untuk membedakan bakteri
penyebab.
2. Pemeriksaan dengan menggunakan apusan darah tepi
untuk melihat ada atau tidaknya leukositosis.
3. Pemeriksaan kultur jaringan untuk mengidentifikasi
bakteri penyebab.
4. Biopsi dilakukan jika dicurigai terjadi keganasan.
5. Plano tes untuk memastikan tidak dalam kehamilan.
8. Terapi 1. Incisi dan drainase pada kista dan abses yang memiliki
gejala nyeri.
2. Marsupialisasi
3. Eksisi kelenjar bartholin pada kasus yang recurent.
4. Antibiotik: Ceftriaxone, Ciprofloxacin, Doxycycline,
Azitromisin
9. Edukasi 1. Hygiene vagina
2. Rendam air hangat

10. Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam / malam


Ad Sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam / malam
11. Tingkat Evidens I
12. Tingkat Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis Staf Bagian Gynekologi
14. Indikator Medis Benjolan divagina

15. Kepustaan 1. Sarwono Prawirohardjo; Ilmu Kandungan; Edisi


Keempat; Cetakan Ketiga
2. Berek and Novok’s part I Gynekologi page 424-425,
2012

Surakarta, 11 Agustus 2014


Ketua Komite Medik Ketua KSM Obgin

Dr. Untung Alifianto, dr. SpBS Dr.Supriyadi Hari R,dr SpOG


NIP. 19561223 198611 1 002 NIP 19610309 198802 1 001

RSUD Dr. Moewardi


Direktur

Drg. Basoeki Soetardjo, MMR


NIP 19581018 198603 1 009

Anda mungkin juga menyukai