Anda di halaman 1dari 14

BUPATI TANAH BUMBU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU


NOMOR 10 TAHUN 2013

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR
KABUPATEN TANAH BUMBU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelayanan di bidang


kesehatan yang merupakan pelaksanaan Pasal 9
Peraturan Pemerintah Nomor 41 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Rumah
Sakit Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor
Kabupaten Tanah Bumbu;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Andi
Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8
Tahun1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten
Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4265);
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000
tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam
Jabatan Struktural (Lembaran Negara Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

2
13. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: HK.02.03/I/0516/2013 tentang Penetapan
Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Tanah Bumbu
Provinsi Kalimantan Selatan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 4
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang
Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU
Dan
BUPATI TANAH BUMBU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN


ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR
KABUPATEN TANAH BUMBU.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupatan Tanah Bumbu.
3. Bupati adalah Bupati Tanah Bumbu.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
6. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.
7. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah
RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu.
8. Direktur adalah Direktur RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor
Kabupaten Tanah Bumbu.

3
9. Pejabat struktural adalah pejabat struktural eselon III dan IV di
lingkungan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah
Bumbu.
10. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu
11. Komite adalah pengertian sebagaimana diatur dalam Keputusan
Mendagri Nomor 1 tahun 2002.
12. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok jabatan fungsional di
lingkungan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah
Bumbu yang penetapannya dilakukan dengan peraturan perundang-
undangan.

BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Tanah Bumbu dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. H.
Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu.

Bagian Kedua
Kedudukan

Pasal 3

(1) RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor adalah unsur pendukung


pemerintahan daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dipimpin oleh seorang Direktur.

Bagian Ketiga
Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 4

(1) RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu


mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang dilaksanakan
secara terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan paripurna tingkat kedua sesuai kebutuhan
medis;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM dalam rangka
peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan;
d. pembinaan, pengaturan dan pengendalian pelayanan medis;
e. pembinaan, pengaturan dan pengendalian pelayanan keperawatan;

4
f. pembinaan, pengaturan dan pengendalian penunjang medis; dan
g. pengelolaan ketatausahaan dan keuangan.

(3) Standar Pelayanan Rumah Sakit disusun oleh Komite Medik, Komite
Keperawatan dan Komite Penunjang Medik.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

(1) Susunan organisasi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten


Tanah Bumbu terdiri atas :
a. Direktur;
b. bagian tata usaha, terdiri dari :
1. sub bagian umum dan kepegawaian;
2. sub bagian perencanaan dan keuangan, dan
3. sub bagian evaluasi, dokumentasi dan pelaporan;
c. bidang pelayanan terdiri dari :
1. seksi pelayanan medik;dan
2. seksi bina mutu pelayanan;
d. bidang keperawatan terdiri dari :
1. seksi diklat dan penyuluhan
2. seksi asuhan keperawatan; dan
e. bidang penujang terdiri dari :
1. seksi sarana dan prasarana medik; dan
2. seksi rekam medik;
f. dewan pengawas;
g. satuan pemeriksa internal;
h. komite medik;
i. komite keperawatan;
j. komite penunjang medik;
k. instalasi;
l. kelompok jabatan fungsional; dan
m. unit pelayanan administrasi terpadu (UPAT)

(2) Bagan struktur oraganisasi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor


Kabupaten Tanah Bumbu sebaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

Pasal 6

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan


perencanaan, penatausahaan keuangan, surat menyurat, rumah tangga dan
perlengkapan, administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, kehumasan,
perpustakaan, hukum dan pelaporan.

Pasal 7

Bidang Pelayanan mempunyai tugas membina, mengatur, memantau dan


mengendalikan kegiatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, pemanfaatan
sarana dan prasarana serta evaluasi pelayanan rawat inap dan rawat jalan.

5
Pasal 8

Bidang keperawatan mempunyai tugas membina, mengatur, memantau dan


mengendalikan kegiatan penyediaan dan pemenuhan sarana dan tenaga
keperawatan serta menyelenggarakan pembinaan etika, mutu dan asuhan
keperawatan.

Pasal 9

Bidang penunjang mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan


inventarisasi, analisis kebutuhan dan penyediaan logistik serta pemeliharaan
dan pendistribusian fasilitas penunjang medis dan non medis

Pasal 10

Unit pelayanan administrasi terpadu (UPAT) merupakan unit


penyelenggaraan pelayanan administrasi terpadu dilaksanakan oleh RSUD
dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu yang dipimpin oleh
seorang kepala dalam jabatan non struktural yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur.

BAB IV
DEWAN PENGAWAS

Pasal 11

(1) Dewan Pengawas adalah kelompok pengarah dan penasehat yang


keanggotaannya dapat terdiri dari unsur pemilik RSUD, lembaga lain
yang dianggap perlu dan tokoh masyarakat serta asosiasi
perumahsakitan dan organisasi profesi dengan jumlah keanggotaan
sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.

(2) Dewan Pengawas mempunyai tugas mengawasi dan memberikan arahan


kepada Direktur dalam melaksanakan visi, misi, tugas dan fungsi RSUD
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Ketua Dewan Pengawas beserta susunan organisasi ditetapkan oleh


Bupati atas usul Direktur dengan masa kerja maksimal 5 (lima) tahun.

BAB V
SATUAN PEMERIKSA INTERNAL

Pasal 12

(1) Untuk kepentingan dan kelancaran penyelenggaraan pelayanan RSUD


dr. H. Andi Abdurrahman Noor dibentuk Satuan Pemeriksa Internal.

(2) Satuan Pemeriksa Internal adalah kelompok yang bertugas


melaksanakan pemeriksaan internal terhadap RSUD dr. H. Andi
Abdurrahman Noor dalam kaitannya dengan pelayanan rumah sakit.

(3) Satuan Pemeriksa Internal ditetapkan oleh dan bertanggung jawab


kepada Direktur dengan susunan organisasi berdasarkan kebutuhan
untuk masa kerja paling lama 5 (lima) tahun.

6
BAB VI
KOMITE MEDIK

Pasal 13

(1) Komite Medik terdiri dari sub-sub komite dan panitia yang mempunyai
tugas membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan medik,
memantau pelaksanaannya, pembinaan etika profesi, mengatur
kewenangan profesi anggota staf medik fngsional dan mengembangkan
program pelayanan.

(2) Komite medik keanggotaannya ditetapkan oleh Direktur dengan


susunan organisasi berdasarkan kebutuhan untuk masa kerja paling
lama 5 (lima) tahun.

(3) Komite medik keanggotaannya terdiri dari ketua-ketua staf medik


fungsional yang ditetapkan oleh Direktur.

(4) Komite medik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

BAB VII
KOMITE KEPERAWATAN

Pasal 14

(1) Komite keperawatan merupakan kelompok profesi keperawatan yang


keanggotaannya terdiri dari perawat.

(2) Komite keperawatan mempunyai tugas membantu direktur menyusun


standar pelayanan keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan dan
pembinaan etika profesi keperawatan.

(3) Komite keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada


Direktur.

BAB VIII
KOMITE PENUNJANG MEDIK

Pasal 15

(1) Komite penunjang medik merupakan wadah non struktural yang


keanggotaannya terdiri dari tenaga ahli profesi non medik yang dibentuk
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(2) Komite penunjang medik dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih
anggotanya dan ditetapkan dengan keputusan Direktur.

(3) Komite Penunjang Medik mempunyai tugas membantu Direktur


menyusun standar pelayanan penunjang medik, memantau
pelaksanaan, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur
kewenangan profesi dan mengembangkan program pelayanan.

7
BAB IX
INSTALASI

Pasal 16

(1) Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis,


keperawatan dan penunjang medis Rumah Sakit Umum Daerah dr. H.
Andi Abdurrahman Noor.

(2) Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dikoordinasikan oleh seksi-


seksi.

(3) Pengembangan dan pengurangan instalasi ditetapkan dengan


Keputusan Direktur, disesuaikan dengan kebutuhan RSUD dr. H. Andi
Abdurrahman Noor.

(4) Instalasi terdiri atas :


a. instalasi rawat inap;
b. instalasi rawat jalan;
c. instalasi gawat darurat;
d. instalasi perawatan intensif;
e. instansi laboratorium;
f. instalasi gizi;
g. instalasi radiologi;
h. instalasi farmasi;
i. instalasi bedah sentral;
j. instalasi rehabilitasi medik;
k. instalasi pemeliharaan sarana;
l. instalasi patologi klinik;
m. instalasi loundry; dan
n. instalasi kamar jenazah.
Pasal 17

(1) Instalasi Rawat Inap merupakan fasilitas pelayanan medik dan


keperawatan RSUD yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat
inap dan terdiri dari beberapa kelas perawatan.

(2) Instalasi Rawat Jalan, Intensif dan Darurat merupakan fasilitas


pelayanan medik RSUD yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
rawat jalan, terdiri dari beberapa jenis klinik berdasarkan disiplin ilmu
kedokteran.

(3) Instalasi laboratorium merupakan fasilitas penunjang RSUD yang


menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemeriksaan secara laboratorium
untuk kepentingan penegakan diagnose.

(4) Instalasi Radiologi merupakan fasilitas penunjang medik RSUD yang


menyelenggarakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan radiologi
untuk kepentingan penegakan diagnose.

8
(5) Instalasi farmasi merupakan fasilitas penunjang medik RSUD uang
merencanakan pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan
farmasi serta pengemasan kembali farmasi untuk pasien yang dirawat
dan instalasi yang memerlukan.

(6) Instalasi pemeliharaan sarana RSUD merupakan fasilitas penunjang


medik RSUD yang menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan sarana
medik dan non medik.

(7) Instalasi Loundry merupakan fasilitas yang menyelenggarakan kegiatan


cuci tenun dan linen.

(8) Instalasi Kamar Jenazah merupakan fasilitas yang menyelenggarakan


kegiatan forensik (otopsi) dan penyimpanan jenazah sementara.

BAB X
TATA KERJA

Pasal 18

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, RSUD mempunyai


hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan Dinas
Kesehatan. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan RSUD
mempunyai hubungan jaringan pelayanan terkait dengan institusi
pelayanan kesehatan lainnya.

(2) Direktur berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan dan


pengawasan terhadap pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana
yang berada dalam satuan kerja RSUD.

(3) Dalam melaksanakan tugas, setiap unsur organisasi dan kelompok


tenaga fungsional dilingkungan RSUD wajib menerapkan prinsif
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik internal maupun eksternal.

(4) Setiap pimpinan unit organisasi di lingkungan RSUD wajib mengawasi


bawahan masing-masing dan jika terjadi penyimpangan agar mengambil
langkah-langkah yang perlu sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

(5) Setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan RSUD wajib


bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahan.

(6) Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi


petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan dan menyampaikan
laporan berkala tepat pada waktunya.

(7) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib


disampaikan juga kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai keterkaitan dan hubungan kerja.

(8) Dalam upaya meningkatkan efektifitas kegiatan dan pelaksanaan tugas,


bimbingan dan evaluasi kinerja organisasi, setiap pimpinan unit
organisasi wajib mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala.

9
Pasal 19

(1) Instalasi dipimpin oleh Kepala Instalasi dalam jabatan fungsional,


diangkat dan diberhentikan serta bertanggung jawab kepada direktur
dengan masa kerja paling lama 3 (tiga) tahun.

(2) Kepala instalasi mempunyai tugas memimpin, merencanakan,


menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan pelayanan RSUD,
membina dan mengendalikan terhadap semua sumber daya manusia
yang bekerja dalam unit kerja.

(3) Kelengkapan organisasi instalasi ditetapkan oleh direktur atas usul


kepala instalasi.

BAB XI
KEPEGAWAIAN DAN ESELON

Pasal 20

(1) Direktur adalah jabatan struktural eselon III.a.


(2) Kepala bagian tata usaha dan kepala bidang adalah jabatan struktural
eselon IIIb.
(3) Kepala seksi dan sub bagian adalah jabatan struktural eselon IVa.

(4) Pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari
jabatan struktural dan pejabat lainnya dilingkungan RSUD dr. H. Andi
Abdurrahman Noor sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

BAB XII
PEMBIAYAAN

Pasal 21

(1) Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan RSUD dr. H.
Andi Abdurrahman Noor dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.

(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), kepada RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dapat diberikan
bantuan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

BAB XIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 22

Pelimpahan wewenang dan penunjukan pejabat yang mewakili direktur


dilaksanakan sesuai ketentuan sebagi berikut:
a. dalam hal direktur berhalangan sementara maka ditunjuk Kepala bagian
Tata Usaha sebagai Pelaksana Harian (Plh);

10
b. dalam hal Direktur dan Kepala Bagian Tata Usaha berhalangan
sementara maka ditunjuk salah seorang kepala bidang sebagai Pelaksana
Harian (Plh).

Pasal 23

Uraian tugas unsur-unsur organisasi RSUD sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan daerah ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24

(1) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah
Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan, Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hal-hal yang belum diatur dalam
Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya
akan ditetapkan kemudian oleh Bupati

Pasal 25

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu.

Ditetapkan di Batulicin
pada tanggaL 12 Nopember 2013

BUPATI TANAH BUMBU,

MARDANI H. MAMING
Diundangkan di Batulicin
pada tanggal 12 Nopember 2013
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU,

GUSTI HIDAYAT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU
TAHUN 2013 NOMOR 10

11

Anda mungkin juga menyukai