Oleh :
Menyetujui,
Kepala Sekolah Peneliti
Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah S.W.T karena berkat
Dengan rasa penuh tanggung jawab maka maka penulis menyusun laporan
Dalam penulisan laporan ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik
aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
pendidikan dimasa yang akan datang. selanjutnya dalam penulisan laporan ini
Teriring doa semoga segala bantuan yang telah diberikan, sebagai amal
shaleh senantiasa mendapat Ridha Alloh Swt. Sehingga pada akhirnya laporan ini
mutu serta kemampuan professional tenaga kependidikan guru sekolah dasar pada
khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................... 5
PENDAHULUAN
masyarakat. Hal ini peranan guru merupakan salah satu unsur yang dianggap
sekolah, terutama dilihat mutu gurunya. Sebab mutu guru yang rendah
menyebabkan mutu sekolah yang rendah pula. Sebagian besar guru dianggap
mutunya rendah.
pendidikan, tetapi mutu pendidikannya kalah dari Jepang dan Jerman yang
sarana dan administrasi, sementara untuk gaji guru relatif kecil. Sebaliknya
Jepang dan Jerman, mengeluarkan sebagian besar biaya untuk gaji guru,
sementereng AS.
terpenuhi.
dan insentif lainnya. Aspek material, khususnya gaji inilah yang harus secara
mengimbangi laju inflasi. Akibatnya secara riil daya beli para guru
tetapi gaji guru dan mutu pendidikan memang tak terpisahkan. Di negara-
negara lain yang mutu pendidikannya telah lebih tinggi, misalnya seperti
kerja merupakan fungsi dari imbalan. Makin tinggi imbalan, makin tinggi
tindakan indisipliner.
untuk sektor pendidikan. Dan dari jumlah itu, sebagian besar adalah untuk
kesejahteraan guru. Jika gaji guru meningkat, maka akan meningkat pula
Bukan hanya calon kelas dua atau tiga seperti yang masuk ke pendidikan
"kurang baik" karena pendapatannya rendah. Karena itu jabatan guru tidak
menarik minat banyak orang dan juga tidak menarik bagi putra-putri terbaik
bangsa.
Sampai saat ini, mereka yang berminat menjadi calon guru, terutama
dari keluarga kurang mampu atau kurang mampu pula secara akademis.
Mereka memilih FKIP dengan harapan bisa kuliah dan kemudian bisa
yang justru mengangkat lulusan fakultas murni untuk menjadi tenaga guru
juga merosot. Konsekuensinya mutu lulusan atau calon guru yang dihasilkan
merosot pula. Akibatnya mutu pendidikan di negeri ini akan terus merosot
pula.
Melihat kondisi pendidikan kita saat ini, tidak banyak yang dilakukan
guru selama faktor status guru tidak dapat diubah atau diperbaiki.
memiliki motivasi yang kuat. Lebih parah lagi sebagian yang dididik sebagai
calon guru sekarang sebenarnya tidak ingin menjadi guru. Oleh karena
kekuasaan yang cukup, atau pengaruh yang luas. Oleh karena itu sampai saat
ini profesi guru dirasa sebagai kerja paksa, artinya terpaksa jadi guru karena
bidang lain tidak bisa menampungnya. Tetapi kerja paksa juga bisa
diartikan, kerja keras tetapi gajinya kecil. Di masyarakat yang gandrung
memperoleh nilai tinggi. Sebab, walaupun tugas guru itu mulia, namun tidak
Sampai saat ini memang sudah banyak kebijakan dan strategi untuk
memperbaiki mutu sekolah, namun hasilnya belum optimal. Sejauh gaji guru
sekolah sulit ditingkatkan. Oleh sebab itu, jika kita benar-benar mau
diperbaiki.
karana hal ini sangat menunjang bagi pelaksanaan proses pebbelajaran yang
baik. Maka dari itu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan
seorang guru agar bias diterima siswa yang nantinya akan menciptakan
pembelajaranpun akan diikuti dengan baik. Maka dari itu tentunya hasil
Dalam rangka mencapai harapan seperti itulah dalam kegiatan belajar ini
dikemukakan salah satu alternatif dari segi perencanaan, yaitu dengan upaya
dengan melalui penguatan verbal dan non verbal. Dengan menggunakan metode
ini diharapkan siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan baik
B. Rumusan Masalah
mengelola pertemuan/rapat ?
C. Tujuan Penelitian
pertemuan/rapat.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut :
b. Bagi Kepala Sekolah dan Guru, dapat dijadikan media motivasi untuk dapat
materi pembelajaran.
d. Bagi pembaca, dapat dijadikan rujukan atau bahan pembelajaran dalam upaya
KAJIAN PUSTAKA
sulit oleh siswa. Dengan kata lain guru harus membangun konsep yang dapat
“Dalam belajar aktif siswa harus melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar
mendengarkan, untuk bisa terlibat aktif para siswa itu harus terlibat dalam tugas
yang perlu pemikiran tingkat tinggi seperti tugas analisis, sintesis, dan evaluasi.
Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan CBSA guru harus berusaha mencari
penjelasan yaitu untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, maka siswa
dalam proses pembelajaran tidak hanya mendengarkan, tetapi harus terjun dalam
harus didesain sedemikian rupa agar supaya proses pembelajaran dapat diterima
dengan enactive, iconic, dan symbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh,
gambar, bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau elaborasi dalam
umum kegiatan guru dan anak didik dalam mewujudkan kegiatan belajar
Menurut Newman dan Logan, dalam bukunya yang berjudul Strategy Policy
and Central Management(1971 : 8), strategi dasar dari setiap usaha akan
yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha itu yang sesuai dengan aspirasi dan
selera masyarakat.
dengan baik. Dengan demikian tidak lepas dari peran serta guru dan siswa dalam
proses belajar mengajar. Guru harus mampu memberikan suatu metode yang cepat
dan tepat sehingga dengan cepat siswa akan menangkap hasil pembelajaran yang
disampaikan.
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik
2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
Dari ketiga kata di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran
di sekolah
Agar peneliti memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang
Penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi rutin, karena
jika penelitian dilakukan dalam kondisi lain, hasilnya tidak dijamin dapat
dilaksanakan lagi dalam situasi aslinya, atau dengan kata lain penelitiannya tidak
dalam situasi wajar. Oleh karena itu, penelitian tindakan tidak perlu mengadakan
Didasarkan pada sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak suka dengan hal-hal
yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik. Peningkatan diri
untuk hal yang lebih baik ini dilakukan terus menerus sampai tujuan tercapai,
tetapi sifatnya hanya sementara, karena dilanjutkan lagi dengan keinginan untuk
lebih baik yang datang susul menyusul. Penelitian tindakan sifatnya bukan
tindakan bukan menyangkut materi atau topik bahasan itu sendiri, tetapi
pendekatan, metode, atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah kegiatan
PTK harus dimulai dengan analisis SWOT, sehingga dalam memilih sebuah
tindakan peneliti harus mempertimbangkan apakah ada sesuatu di luar diri dan
tentang “bahaya” di luar diri dan subyeknya sehingga dapat mendatangkan resiko.
Hal ini terkait dengan prinsip pertama, bahwa penelitian tindakan tidak boleh
SWOT, berarti sudah mengikuti prinsip empiris (terkait dengan pengalaman) dan
sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang
terkait dengan objek yang sedang digarap. Pembelajaran adalah sebuah sistem,
Diantara unsur dalam SMART, unsur ketiga acceptable adalah yang paling
terkait dengan subyek yang akan dikenai tindakan. Oleh karena itu, sebelum guru
menentukan lebih lanjut tindakan yang akan diberikan, mereka harus diajak
bicara. Tindakan yang akan diberikan oleh guru dan akan mereka lakukan harus
tindakan yang dilakukan oleh siswa dilandasi atas kesadaran dan kemauan penuh.
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana
secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakn dan pihak yang
pengamat. Dalam tahap ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang
terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
yang sudah dilakukan. Dalam tahap ini, guru berusaha untuk menemukan hal-hal
yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan
lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan
1. Harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran dan
4. Terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam arti
Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai
aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak. Unsur-unsur yang dapat
dijadikan sasaran/objek PTK tersebut adalah : (1) siswa, (2) guru, (3) materi
pelajaran, (4) peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik yang
dimiliki oleh siswa secara perseorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah,
ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas dan di laboratorium, (5)
hasil pembelajaran, (6) lingkungan, dan (7) pengelolaan, hal yang termasuk dalam
Bagaikan mata uang yang memiliki dua sisi, begitu juga dengan penelitian
tindakan kelas. Ada dua keuntungan nyata yang menjadi efek apabila seorang
kualitas hasil belajar siswa dan yang kedua, adalah merupakan salah satu upaya
kelas dilakukan secara baik dan benar. PTK akan berhasil baik dan signifikan
dasar tentang bagaimana melaksanakan PTK. Mulai dari pengertian PTK, tujuan,
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Adapun kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas XII AP 2
Banjar diantaranya adalah jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 16 orang laki-
laki dan 8 orang perempuan usia siswa rata-rata 17-19 tahun dengan keadaan
pekerjaan orang tuanya kebanyakan petani dan tempat tinggal tidak jauh dari
sekolah.
1. Rencana Penelitian
yaitu :
a. Menetapkan perencanaan, menentukan tujuan pembelajaran dan tujuan perbaikan
pembelajaran.
b). Menentukan langkah pembelajaran (kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir).
d). Memilih alat peraga atau media yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Tabel 3.1
pertemuan/rapat
pengelolaan dalam
pertemuan/rapat
a. Siklus I
- Mengkondisikan siswa
- Melakukan apresiasi
- Mengajukan pertanyaan
- Melakukan evaluasi
b. Siklus II
- Memberi penguatan
- Melaksanakan evaluasi
2. Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan Penelitian ini masing-masing dilaksanakan sebanyak dua
sebagai berikut :
a. Siklus I
kondisikan siswa : Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan mengkondisikan siswa agar
aksanakan apresiasi : Guru memberikan pertanyaan yang ada hubungannya dengan materi
sanakan evaluasi : Guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa secara individu sebanyak 5 soal
berbentuk isian.
riksa hasil evaluasi : Guru memeriksa hasil evaluasi setiap siswa dan diberi nilai.
k lanjut : Sebelum pelajaran selesai guru menyimpulkan materi dan memberikan soal untuk
b. Siklus II
ondisian siswa : Standar kompetensi Mengelola pertemuan/rapat dilaksanakan pada jam ke tiga,
guru mengucapkan salam dan dijawab oleh siswa. Sebelum pelajaran dimulai,
guru mengabsen siswa selanjutnya guru langsung menarik perhatian siswa agar
erikan evaluasi : Setelah penjelasan materi dan siswa dianggap sudah memahami materi, guru guru
evaluasi : Guru memeriksa hasil evaluasi setiap siswa dan ditemukan nilai dan hasilnya dan
lanjut..
Label 3.2
Ya Tidak
tujuan pembelajaran
apresiasi
3. Guru menjelaskan materi Kurang
pengerjaan soal
untuk bertanya
untuk berpikir
evaluasi
lanjut
Adapun saran yang diberikan adalah harus mampu menguasai materi serta
memberikan penjelasan yang simple terhadap siswa siswa agar supaya proses
Tabel 3.3
Ya Tidak
tujuan pembelajaran
untuk bertanya
untuk berpikir
penguatan
berbagai media, hal ini dengan pemberian teknik berbagai media yang didesain
guru, maka siswa akan mudah meningat apa yang sudah diberikan dalam proses
pembelajaran.
3. Refleksi
masih ada sebagian siswa yang belum mampu mamahami materi sehingga dalam
menjawab soal masih ada yang salah dengan kualifikasi dibawah rata-rata, hal ini
disebabkan oleh penyampaian materi guru yang terlalu cepat dan kurangnya
situasi tanya jawab yang diberikan guru. Dengan demikian pada pelaksanaan
diskusi tanya jawab antara siswa dengan guru yang dilengkapi dengan metode
penguatan verbal dan non verbal sehingga terjadi komunikasi yang baik antara
siswa dan guru. Dengan demikian pada siklus II terdapat hasil yang konsisten
yaitu dilihat dari hasil evaluasi tidak terdapat nilai yang kurang. Dengan demikian
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Standar Kompetensi Mengelola pertemuan/rapat
Selain dari itu terdapat beberapa hasil pembelajaran yang diperoleh setelah
berikut :
Tabel 4.1
SebelumPerbaikan
1. AAM MARYANI 7
2. AJAT DARMAWAN 5
3. APRILIA ARYATI 5
4. BAMBANG HERMAWAN 5
5. DETI KOMALASARI 5
6. DINI TRIANJANI 5
7. ENI HAYATI 5
8. ERIK HIDAYAT 5
9. ERNI RAHMAWATI 6
PERMATASARI
12. FEBRINA ROUFULIA 5
RAMDHANI
19. KOMALASARI 5
ADAWIYAH
22. MEGAWATI S. 5
23. MEINASARI 6
Jumlah 130
Rata-rata 5,42
Tabel 4.2
Tampak pada ananalisis kategori di atas bahwa nilai yang berkategori baik
baru mencapai 16,67 %. Itu artinya sebagian kecil pada siklus ke I sudah lebih
terbanyak yaitu sebesar 75 % dan yang berkategori sedang sebanyak 8,33 %. Itu
akhirnya pada siklus ke II jumlah siswa yang berkategori sedang dan kurang harus
mengalami penurunan.
pelajaran yang disampaikan. Dan akhirnya dari hasil refleksi dan diskusi dengan
teman sejawat ditemukan beberapa penyebab, antara lain adalah sebagai berikut :
Perbaikan
1. AAM MARYANI 9
2. AJAT DARMAWAN 8
3. APRILIA ARYATI 7
4. BAMBANG HERMAWAN 8
5. DETI KOMALASARI 8
6. DINI TRIANJANI 8
7. ENI HAYATI 8
8. ERIK HIDAYAT 7
9. ERNI RAHMAWATI 9
PERMATASARI
RAMDHANI
19. KOMALASARI 8
ADAWIYAH
22. MEGAWATI S. 8
23. MEINASARI 9
Jumlah 199
Rata-rata 8,29
Tabel 4.4
3. Kurang - -
Tampak jelas pada analisis kategori diatas bahwa nilai yang berkategori baik
jauh sangat lebih banyak dan mengalami kenaikan prestasi yang sangat signifikan
yaitu mencapai 91,67%. Itu artinya pada siklus ke II sudah menunjukan tingkat
Dengan hal ini maka cukup hanya sampai siklus II karena sampai tahap ini tingkat
sedang terdapat 8,33%, dengan tidak terdapatnya siswa yang termasuk dalam
klasifikasi nilai yang kurang. Hal ini jelas terliha bahwa prestasi siswa mengalami
yang mengalami penurunan serta tidak terdapatnya siswa yang mendapat nilai
kurang.
dilaksanakan sudah ada kemajuan. Adapun temuan dan refleksi dari hasil
1). Siklus I
Telah terjadi hasil peningkatan hasil belajar dari evaluasi sebelumnya, hal ini
Dengan demikian bisa terlihat pada tahapan siklus I yang menunjukan bahwa
kenaikan hasil evaluasi siswa belum terlalu terlihat signifikan, tetapi apabila
dibandingkan pada sebelum ada perbaikan masih dapat dikategorikan lebih baik
dari sebelumnya karena pada siklus I tidak terdapat nilai dibawah 4 ke bawah.
tetapi sudah menunjukan sedikit perubahan kearah yang lebih baik dengan
2). Siklus II
Telah terjadi hasil peningkatan hasil belajar, hal ini terbukti dengan hasil
penelitian siklus II, dimana pada siklus II terdapat hasil evaluasi yang dapat
pada siklus II serta tidak ada tahapan siklus selanjutnya karena pada siklus II
sudah dapat dikategorikan baik dengan hasil evaluasi 91,67 % siswa dengan hasil
kategori baik dan 8,33 % siswa dengan kategori hasil evaluasi sedang. Dengan
penulis dapat memberi kesimpulan bahwa prestasi siswa dengan kategoro baik
sangat meningkat dengan klasifikasi sangat baik. Dengan demikian penelitian ini
sudah dapat dikatakan berhasik pada siklus II dengan perolehan rata-rata 91,67 %
C. Pembahasan
AP2 SMK Negeri 1 Banjar yang sudah dilaksanakan, terbukti menunjukan ada
perubahan belajar siswa yang signifikan dari perkembangan siswa dengan adanya
upaya dan desain serta metode pembelajaran yang diupayakan pada setiap
siklusnya.
Hal ini terbukti dengan hasil yang tampak dari kemajuan yang dialami oleh
perbaikan pembelajaran.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Nilai Perbaikan Pembelajaran Mengelola
Siklus I Siklus II
1. AAM MARYANI 7 9
2. AJAT DARMAWAN 5 8
3. APRILIA ARYATI 5 7
4. BAMBANG HERMAWAN 5 8
5. DETI KOMALASARI 5 8
6. DINI TRIANJANI 5 8
7. ENI HAYATI 5 8
8. ERIK HIDAYAT 5 7
9. ERNI RAHMAWATI 6 9
PERMATASARI
RAMDHANI
19. KOMALASARI 5 8
ADAWIYAH
22. MEGAWATI S. 5 8
23. MEINASARI 6 9
Pada tahapan pertama terdapat sedikit kenaikan hasil pembelajaran, hal ini
didasarkan oleh penyampaian guru yang terlalu cepat dan kurang adanya system
diskusi antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu tahapan pertama yaitu pada
menerapkan pola penguatan sistem verbal dan non verbal, penulis juga
menyampaikan pembelajaran dengan sistem diskusi dan tanya jawab antara guru
dan siswa. Dengan demikian penulis mendapatkan hasil temuan yaitu
meningkatnya tingkat hasil belajar siswa, maka dari itu proses penelitian penulis
cukupkan pada siklus II karena pada siklus ini hasil belajar siswa sudah
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisis data, maka dari hasil perbaikan
dengan menarik. Hal ini didasarkan pada siswa yang cenderung malas dan bosan
dan penyampaian dengan pola penguatan verbal dan non verbal dapat
kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Dengan demikian siswa bisa lebih
sedemikian rupa yang mengacu terhadap situasi siswa. Dengan demikian upaya
perbaikan pembelajaran akan dapat dilakukan dengan perolehan hasil yang baik
dan signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
University.
Farris, P.J. and Cooper, S.M. (1994). Elementary Social Studies.Dubuque, USA : Brown
Communications, Inc.
Tim TAP FKIP. (2009). Panduan Tugas Akhir Program Sarjana FKIP.Jakarta:
Universitas Terbuka.
Weton, D. A and Mallan, J.T. (1988). Children and Their World. Boston : Houghton
Mifflin Coy.