GAMBARAN UMUM
1
1.3 Tujuan Dalam Mengorganisir
Tujuan daripada mengorganisir/ pengorganisasian dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan spesialisasi (Pengkhususan kerja)
b. Mempermudah pelaksanaan tugas
c. Mempermudah pelaksanaan pengawasan
d. Mempermudah bertanggung jawaban terhadap pekerjaan yang dilimpahkan
kepada para bawahan.
e. Dapat diketahui dengan segera siapa yang bertanggung jawab terhadap suatu
jenis pekerjaan.
f. Semua kegiatan dapat terkoordinir kearah sasaran yang telah ditetapkan.
g. Dapat diketahui beberapa jumlah tenaga yang diperlukan dan persyaratan apa
yang diperlukan.
h. Adanya suatu kepastian tentang apa yang harus dikerjakan oleh setiap
pegawai.
2
kegiatan operasional itu dapat bertahan). Lingkungan Eksernal terbagi 2 yaitu: Lingkungan
Micro ( Yang terkait langsung dengan organisasi), Lingkungan Makro ( Lingkungan yang tidak
terkait secara langsung dengan organisasi).Dan Lingkungan makro terbagi 2 : yaitu lingkungan
local dan lingkungan Internasional.
2. Lingkungan Ekternal
Lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana
kegiatan operasional itu dapat bertahan,dalam kegiatan operasionalnya perusahaan
berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan yang terait langsung (Makro) atau
yang tidak terkai (Mikro) dengan perusahaan Diantaranya :
A. Pelanggan ( Costumer)
B. Pesaing (Competitor)
C. Pemasok (Supplier)
D. Partner Strategis ( Strategic Partner)
E. Pembuat Undang-Undang (Regulator)
F. Pemerintah (Government)
G. Masyarakat umum (Society)
3
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengendalian manajemen
adalah semua usaha perusahaan yang mencakup metode, prosedur dan strategi perusahaan
yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, agar dipatuhinya
kebijakan manajemen serta tercapainya tujuan perusahaan.
Sedangkan Sistem pengendalian manajemen adalah struktur dan prosedur-prosedur
yang saling berkaitan dan disusun dengan skema yang utuh dan menyeluruh, untuk
membantu manajemen di dalam melakukan pengendaliannya. Dengan kata lain, sistem
pengendalian manajemen adalah sarana bagi pengendalian manajemen yang akan
menunjang pelaksanaan pengendalian di dalam perusahaan.
Pada saat perusahaan didirikan, perencanaan baru dapat dilakukan setelah tujuan dan
strategi pencapaian tersebut ditentukan. Sebaliknya, setelah perusahaan berjalan, realisasi
yang efektif dan efisien namun tidak mencapai tujuan perusahaan dapat menimbulkan
evaluasi terhadap program, strategi atau tujuan perusahaan, dan hal ini dapat terjadi
berulang kali.
Selain memerlukan pengendalian manajemen, untuk mencapai tujuan perusahaan
diperlukan pengendalian yang lain yaitu : pengendalian tugas”. Pengendalian tugas adalah :
proses untuk menjamin bahwa sebuah pekerjaan dilakukan dengan cara yang efektif dan
efisien. Efisiensi menunjukkan perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan
(input) yang favourable. Sedangkan efektivitas menunjukkan perbandingan antara keluarga
dengan tujuan.
1. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian organisasi :
A. Pelacak (detector) atau sensor-sebuah perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
B. Penaksir (Selektor) uatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual
dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
seharusnya terjadi.
C. Effector-suatu perangkat (yang sering disebut "feedback") yang mengubah perilaku jika
assessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
D. Jaringan komunikasi (Komunikator) perangkat yang meneruskan informasi antara
detector dan selektor dan antara selektor dan effector.
Unsur-unsur ini satu sama lain saling berhubungan dan membentuk suatu proses
kerja. Proses yang terjadi berawal ketika detektor mencari informasi tentang aktivitas.
Detektor ini dapat berupa sistem informasi baik formal maupun informasi, yang menyediakan
informasi kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam suatu aktivitas. Setelah
informasi diperoleh, aktivitas yang terekam didalamnya dibandingkan dengan standar atau
patokan berupa kriteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan dan seberapa jauh
perlunya pembenaran. Proses perbaikan dilaksanakan oleh efektor, sehingga penyimpanan-
penyimpanan diubah agar kegiatan kembali mengikuti kriteria yang telah ditetapkan.
Begitulah proses pengendalian manajemen, dinamis dan berkelanjutan.
4
BAB II
ANALISI LINGKUNGAN DAN ORGANISASI BISNIS
1. Melatih kita untuk bersosialisasi. Organisasi membuat kita akan terlatih untuk
berinteraksi dengan berbagai macam orang. Dan hal ini sangat berguna untuk kita
setelah terjun di dunia kerja. Contoh organisasi yang baik untuk bersosialisasi yaitu
BEM, ini membuat kita lebih dekat dan kenal dengan mahasiswa lainnya tidak hanya
dengan teman sekelas saja.
2. Memberikan Pelajaran untuk meyakinkan orang lain. Belajar berorganisasi melatih
kita agar dapat membuat proposal yang meyakinkan untuk diakui dan diterima orang
lain. Demikian pula ketika terjun ke dunia nyata kelak, untuk memperoleh satu proyek
besar, kita harus bisa mengajukan lobi yang menyakinkan untuk menang.
3. Merangsang kreativitas. Manfaat berorganisasi yang paling terasa adalah kita akan
terlatih untuk menjadi pribadi yang kreatif, selalu memiliki ide-ide, dan terangsang
untuk berpikir di luar kerangka yang baku.
4. Membuat kita menjadi pribadi yang menarik. Kalau kita aktif dalam setiap kegiatan,
kita akan lebih dikenal oleh banyak orang.
5. Mengajarkan kerja keras, tanggung jawab, pantang menyerah dan tidak suka
berpangku tangan. Manfaat berorganisasi yang paling dirasakan adalah kita akan
menjadi pribadi yang optimis, penuh tanggung jawab, tidak mudah menyerah, dan
tekun. Seandainya kita ditunjuk sebagai ketua panitia suatu kegiatan, tentu kita harus
menyelesaikannya karena ada laporan pertanggungjawaban yang harus dibuat
kemudian.
1. Menciptakan bayangan kesuksesan untuk bisnis kita, dengan memiliki Struktur Organisasi
kita telah berimajinasi seperti apa bisnis kita dimasa mendatang. Divisi – divisi dan posisi-
posisi apa saja yang nanti akan ada bisa tergambar dengan jelas saat ini.
2. Memudahkan pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan Struktur Organisasi kita
mampu melihat bagian-bagian perusahaan mana saja yang nantinya membutuhkan SDM,
Struktur Organisasi juga bisa menjadi alat pada saat kita melakukan perekrutan atau
penambahan karyawan nantinya. Dengan adanya Struktur Organisasi kita akan berusaha
untuk mendapatkan SDM yang berkualitas pada posisi-posisi yang saat ini masih kosong atau
rangkap jabatan. Bagi karyawan Struktur Organisasi ini juga akan menjadi motivasi tersendiri
untuk naik jabatan pada posisi diatasnya, tanpa Struktur Organisasi karyawan tidak/ belum
mengetahui apakah ada jabatan diatas posisinya saat ini.
5
3. Fungsi delegasi, dengan Struktur Organisasi kita bisa dengan mudah memisah fungsi
delegasi antar setiap bagian pekerjaan, sekalipun rangkap jabatan masih ada setidaknya akan
diketahui pada posisi mana kita sedang bekerja. Hal ini akan sangat terasa ketika kita telah
memiliki karyawan, kadangkala kita melimpahkan pekerjaan pada karyawan tetapi hal itu
tidak sesuai dengan lingkup pekerjaannya, sehingga hasil pekerjaan tersebut menjadi tidak
maksimal, jika sejak awal kita telah menempatkan karyawan tadi pada suatu posisi tertentu
dalam Struktur Organisasi maka kita bisa melihat apakah pekerjaan yang didelegasikan sudah
sesuai dengan posisi dan lingkup pekerjaan karyawan tersebut. Dari Struktur Organisasi ini
pula kita akan mengetahui posisi – posisi mana saja yang sudah waktunya untuk di
delegasikan.
6
1. Pelanggan
2. Pemasok
3. Pesaing
4. Publik (masyarakat)
b. Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada di luar
jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasi perusahaan, lingkungan makro terdiri
dari :
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang perlu dianalisis adalah :
2. Siklus ekonomi : defresi, resesi, kebangkitan (recovery) dan kemakmuran (prosperity).
3. Gejala inflasi dan deflasi : Jika inflasi sangat tinggi pengendalian gaji dan harga semakin
berat.
4. Kebijaksanaan moneter : perubahan tingkat suku bunga, devaluasi dan sebagainya.
5. Neraca pembayaran : surplus atau deficit.
7
ANALISA INTERNAL
Kekuatan Kelemahan
Biaya pokok per unit rendah Biaya pokok per unit tinggi
Semangat tenaga kerja tinggi & Semangat tenaga kerja rendah dan
terkendali tak terkendali
8
Laporan kinerja sesuai garis waktu Laporan kinerja kadang kala
ANALISIS EKSTERNAL
Memasuki pasar baru atau segmen baru Masuknya pesaing baru yang lebih
kuat
Sumber : Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisni (Prof. Dr. Suleman Sukmalana)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan dan oraganisasi bisnis sangat penting dilakukan perusahaan agar dapat
mengetahui kekuatan serta kelemahan yang di miliki perusahaan serta mengantisipasi
peluang serta hambatan yang datang di luar perusahaan.
Dua lingkungan utama yang sangat mempengaruhi kerberadaan perusahaan baik
secara langsung maupun tidak lak langsung, yaitu lingkungan internal perusahaan maupun
lingkungan eksternal perusahaan.
Menganalisa lingkungan memang tidak mudah perlu kecerdikan tertentu dalam
menelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsingan perusahaan, penganalisis harus
mampu memetakan apa yang terjadi diluar dan di dalam perusahaan, mengawasi dalam
pengretian memdeteksi secara terus menerus mengenai perubahan-perubahan lingkungan,
mengembangkan proyeksi atas hasil yang di antisipasi berdasarkan perubahan dan
kecenderungan yang di monitor serta menentukan waktu dan pentingnya perubahan,
kecenderungan lingkungan untuk strategi perusahaan dan manajemennya.
10
Daftar Pusaka
Prof. Drs. EC. H. Thantawi AS. MS, 2013, Pengantar Manajemen (3/1), Biro Penerbit Fak.
Ekonomi dan Bisnis, Malang
Ismail Solihin, 2009, Pengantar Manajemen, Erlangga, Jakarta
http://asep-m-ramdan.blogspot.co.id/2008/10/analisa-lingkungan-dalam-prespektis.html
http://bungadit.blogspot.co.id/2009/11/pentingnya-peran-organisasi-dalam.html
11