Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM AUDIT

TUGAS MATA KULIAH AUDIT SEKTOR PUBLIK

OLEH :

Kelompok 7

1. Afiat Reskiany Wardana (02320150284)


2. Anita Karlina (02320150296)
3. A. Fiekha Nur Thahirah (02320150313)
4. Nurul Indriani Azizah (02320150323)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
A. Pemeriksaan Siklus Kas
Tujuan:
Tujuan prosedur Audit berikut ini adalah untuk memastikan bahwa pengakuan,
pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai dengan SAP sertaakurasi,
kehandalan dan keabsahan LK telah terpenuhi.

Tanggal &
Uraian Langkah Pemeriksaan Ref KKP Paraf
Auditor
PENERIMAAN KAS

Dokumen yang a) Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara


diperlukan: Penerimaan yang disajikan di Neraca hanya
 Rekening Koran; mencakup hak negara yang belum disetorkan
 Buku Kas Umum; dan tidak mencakup uang milik pihak ketiga
 Buku Kas Pembantu; (seperti uang hasil lelang pihak ketiga dan uang

 Berita Acara jaminan), melalui perbandingan dengan

Pemeriksaan Kas; perhitungan yang dibuat oleh unit teknis.

 Register Penutupan Kas; b) Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara

 Memo Penyesuaian Kas Penerimaan pada akhir tahun anggaran adalah

di Bendahara nihil, melalui penelusuran ke Berita Acara

Penerimaan; Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas.


Apabila saldo kas tidak nihil, maka pastikan
 SSBP dan SSP.
bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas
Negara, melalui penelusuran ke dokumen
SSBP-nya.
c) Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara
Penerimaan telah disajikan sebesar nilai
rupiahnya dengan menelusuri Register
Penutupan Kas. Apabila terdapat saldo kas
dalam valuta asing, pastikan bahwa saldo
tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal Neraca, melalui
permintaan keterangan dan perbandingan ke
kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca.
PENGELUARAN KAS

Dokumen yang a) Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara


Tanggal &
Uraian Langkah Pemeriksaan Ref KKP Paraf
Auditor
diperlukan: Pengeluaran yang disajikan di Neraca hanya
 Rekening Koran; mencakup UP dan TUP dengan
 Buku Kas Umum; membandingkan saldo kas (Uang Tunai di
 Buku Kas Pembantu; Brankas, Saldo rekening Koran di Bank, bukti-

 Berita Acara bukti pengeluaran yang belum

Pemeriksaan Kas; dipertanggungjawabkan, dan tidak termasuk

 Register Penutupan Kas; Jasa Giro) dengan SP2D-UP dan SP2D-TUP.

 Surat Setoran Bukan b) Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara

Pajak(SSBP)/Surat Pengeluaran telah disajikan sebesar nilai

Setoran Pajak(SSP); rupiahnya, dengan melakukan penelusuran ke


Register Penutupan Kas. Apabila terdapat saldo
 SPM, SP2D-UP dan
kas dalam valuta asing, pastikan bahwa saldo
SP2D-TUP;
tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah
 Memo Penyesuaian Kas
dengan menggunakan kurs tengah Bank
di Bendahara
Indonesia pada tanggal Neraca, melalui
Pengeluaran;
permintaan keterangan dan perbandingan ke
 Bukti-bukti pengeluaran
kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca.
yang belum
c) Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara
dipertanggungjawabkan.
Pengeluaran pada akhir tahun anggaran adalah
nihil, melalui penelusuran ke Berita Acara
Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas.
Apabila saldo kas tidak nihil, maka pastikan
bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas
Negara, melalui penelusuran ke dokumen
SSBP-nya.
d) Pastikan bahwa jumlah pengeluaran yang
belum dipertanggungjawabkan adalah sesuai
dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, Register
Penutupan Kas, dan bukti-bukti
pengeluarannya, melalui penelusuran ke
dokumen-dokumen dimaksud.
A. Pemeriksaan Siklus Pendapatan
Tujuan:
Tujuan adanya audit siklus pendapatan adalah mengungkapkan ada atau tidaknya
salah saji material dalam Pos Pendapatan Daerah, Dana Perimbangan, dan lain-
lain Pendapatan yang sah.

Tanggal
Prosedur Audit Siklus Pendapatan Ref KKP & Paraf
Auditor

1. Pemeriksaan atas pos pendapatan asli daerah.


a. Lakukan pengujian untuk menentukan apakah nilai realisasi pos
pendapatan pajak daerah dan pos retribusi daerah yang
dibukukan telah mencakup seluruh hak daerah yang telah
diterima oleh kas daerah pada tahun anggaran perhitungan.
Untuk itu, salinan rekening Koran kas daerah yang diperoleh
kemudian diteliti untuk menentukan apakah terdapat setoran
melalui transfer atas pajak dan retribusi daerah yang dilakukan
pada tahun anggaranperhitungan dan telah diterima oleh kas
daerah, tercantum pada sisi kredit rekening Koran kas daerah
dan telah dibukukan pada sisi debit, tetapi belum dibukukan
pada ayat bersangkutan dan belum disajikan dalam lampiran
perhitungan anggaran pendapatan. Apabila terjadi hal demikian,
lakukan koreksi tambah sejumlah storan yang belum dibukukan
dan belum disajikan dalam lampiran tersebut. Lakukan koreksi
kurang apabila terjadi hal yang sebaliknya.
b. Lakukan verifikasi atas bukti-bukti penerimaan berupa surat
tanda setoran untuk menentukan apakah posting atas
penerimaan pajak dan retribusi daerah telah sesuai dengan ayat
pendapatan yang bersangkutan dan telah disajikan sesuai dengan
ayat tersebut. Apabila terjadi kesalahan pembebanan, lakukan
koreksi tambah dan koreksi kurang pada masing-masing ayat
jurnal tersebut.
c. Lakukan konfirmasi kepada instansi yang terkait dengan
pemungutan pajak daerah, seperti PT. PLN atas pemungutan
PPJU. Dari hasil konfirmasi tersebut, apabila terjadi kesalahan,
lakukan koreksi tambah/kurang
d. Lakukan pengujian untuk menentukan apakah pengembalian
pajak daerah kepada wajib pajak yang dilakukan dengan
penerbitan SPMU pada tahun anggaran perhitungan telah
diperhitungkan dengan mengurangi nilai realisasi penerimaan
pajak daerah yang disajikan dalam lampiran pada ayat yang
bersangkutan. Bila belum dikurangkan, lakukan koreksi kurang
sebesar pengembalian pajak tersebut
2. Pemeriksaan atas pos dana perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah.
a. Lakukan pengujian untuk menentukan apakah neilai realisasi
pendapatan pos bagi hasil pajak telah mencakup seluruh hak
daerah yang telah diterima oleh kas daerah pada tahun
anggaran perhitungan. Untuk itu, salinan rekening Koran kas
daerah yang diperoleh kemudian diteliti untuk menentukan
apakah terdapat transfer atas bagi hasil, DAU, DAK, dan
Dana darurat yang dilakukan pada tahun anggaran
perhitungan dan telah diterima kas daerah, tercantum pada
sisi kredit rekening Koran kas daerah, serta telah dibukukan
pada sisi debit, tetapi belum dibukukan pada ayat
bersangkutan dan belum disajikan dalam lampiran
perhitungan anggaran pendapatan. Apbila terjadi hal
demikian, lakukan koreksi tambah sejumlah transfer yang
belum dibukukan dan belum disajikan dalam lampiran
tersebut. Lakukan koreksi kurang apabila terjadi hal yang
sebaliknya.
b. Lakukan verifikasi atas bukti-bukti penerimaan bagi hasil,
DAU, DAK, dan Dana Darurat berupa bukti transfer untuk
menentukan apakah posting atas penerimaan transfer tersebut
telah sesuai dengan ayat pendapatan yang bersangkutan.
Apabila terjadi kesalahan pembebanan, lakukan koreksi
tambah dan koreksi kurang pada masing-masing ayat
dimaksud.
c. Lakukan konfirmasi pada instansi yang terkait dengan
penyaluran bagi hasil PBB, seperti KPP, dan kantor cabang
BI setempat, untuk menentukan apakah jumlah bagi hasil
PBB yang diterima oleh kas daerah dan dibukukan pada ayat
pendapatan bagi hasil PBB yang adalah pendapatan bruto,
termasuk upah pungut PBB yang menjadi hak daerah.
Apabila pendapatan tersebut disajikan neto, maka lakukan
koreksi tambah pada ayat pendapatan bagi hasil PBB sebesar
upah pungut PBB sekaligus lakukan juga koreksi tambah
pada pasal belanja lain-lain biaya upah pungut PBB.
d. Apabila terjadi penyaluran bagi hasil PBB yang bukan
haknya, dan apabila sampai akhir tahuan anggaran bagi hasil
tersebut belum dikembalikan dan tidak disajikan sebagai
pendapatan dalam perhitungan UKP tahun anggaran
perhitungan pemerintah daerah yang bersangkutan, lakukan
koreksi kurang pada lampiran ayat pendapatan bagi hasil
PBB sebesar pendapatan bagi hasil PBB yang bukan haknya
dan lakukan pula koreksi tambah pada pendapatan UKP
sebesar bagi hasil PBB yang bukan haknya.
e. Berdasarkan kasus pada poin D, dan oleh pemerintah
penerima bagi hasil PBB yang tidak semestinya, pada tahun
anggaran perhitungan bagi hasil PBB tersebut telah
dikembalikan kepada pemda yang seharusnya, tetapi nilainya
lebih dari jumlah yang menjadi haknya, dan ternyata
kelebihan pengeluaran tersebut tidak dimuat dalam belanja,
maka lakukan koreksi tambah sebesar kelebihan tersebut atas
belanja dan lakukan pula koreksi pada sisi pendapatan
sejumlah bagi hasil PBB yang menjadi hak pemda
yangsemestinya dan pada sisi belanja sejumlah yang
dikembalikan (termasuk kelebihannya).
3. Pemeriksaan piutang pajak dan retribusi
a. Meminta atau membuat daftar umur piutang pada akhir tahun
berjalan.
b. Memeriksa kebenaran penjumlahan dan menelusuri ke
neraca saldo.
c. Menelusuri saldo piutang individual ke kartu piutang.
d. Melakukan pengujian terhadap umur piutang.
e. Melakukan konfirmasi positif untuk semua piutang yang
bersaldo diatas 10.000.000 dan mengirimkan konfirmasi
negative untuk semua piutang yang bersaldo 10.000.000 ke
bawah.
f. Memeriksa surat konfirmasi yang dikembalikan oleh kantor
pos.
g. Memeriksa semua pengecualian yang dilaporkan dalam
jawaban konfirmasi.
h. Jika terdapat konfirmasi positif yang tidak dijawab,
tempuhlah prosedur alternative.
i. Periksalah transaksi penjualan dan pengiriman barang untuk
beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca untuk
menentukan ketepatan batas waktu penjualan
j. Tentukan apakah terdapat penjaminan dan penjualan piutang
untuk memenuhi kebutuhan kas
k. Periksalah apakah tercatat piutang kepada pejabat, karyawan
atau pihak lain. Jika ada, hatus diungkapkan dalam laporan
keuangan
l. Periksa apakah terdapat piutang bersaldi kredit untuk
mempertimbangkan perlu atau tidaknya reklasifikasi
4. Pemeriksaan cadangan kerugian piutang
a. Minta atau buatkan suatu analisis tentang beban kerugian
piutang dan cadangan kerugian piutang untuk tahun berjalan
b. Temukan apakah penghapusan piutang telah dilakukan
dengan tepat
c. Periksalah persetujuan penghapusan piutang
d. Periksalah jumlah penghapusan piutang
e. Tentukan kelayakan saldo cadangan kerugian piutang pada
akhir tahun berjalan
B. Pemeriksaan Siklus Belanja Pegawai
Tanggal
Ref
& Paraf
No. Tujuan Pengujian Risiko terhadap Penyajian LK Pengujian Substantif atas Transaksi KKP
Auditor

A. BELANJA PEGAWAI

1. Keberadaan & 1. Anggaran dan Realisasi 1. Lakukan pengujian dan kalkulasi


keterjadian: belanja pegawai tidak sesuai untuk menentukan kesesuaian
Belanja pegawai kebutuhan. antara saldo-saldo buku jurnal, buku
yang disajikan di besar pembantu dan buku besar.
LRA benar-benar 2. Anggaran dan Realisasi
belanja pegawai pada belanja Pastikan angka-angka realisasi
terjadi belanja pada LRA merupakan
selain pegawai sehingga
Belanja Pegawai kurang kompilasi
Kelengkapan :
Belanja pegawai dicatat atau sebaliknya (salah 2. Bandingkan Belanja Pegawai
yang disajikan di klasifikasi) dengan data pegawai dan sistem
LRA sudah 3. Baik secara desain dan/atau penggajian untuk menguji
mencakup seluruh implementasi tidak ada kebenaran perhitungan gaji
pengeluaran kas pemisahan fungsi antara 3. Bandingkan tren perubahan belanja
untuk belanja pembuat otorisasi, pengeluaran pegawai dengan tren perubahan
pegawai pada kas, dan akuntansi. jumlah pegawai atau perubahan
periode tersebut
4. Realisasi belanja pegawai nilai gaji pegawai
Penilaian dan tidak diotorisasi oleh pejabat 4. Uji pisah batas (cut off) terhadap
akurasi : yang berwenang dan tidak bukti-bukti transaksi Belanja
Belanja pegawai diverifikasi secara memadai Pegawai pada Tahun Anggaran
telah dicatat 5. Realisasi belanja pegawai yang ber-sangkutan.
dengan akurat dan yang diperuntukan bukan
telah dihitung 5. Bandingkan jumlah SPMU dengan
untuk pegawai (sudah pensiun, Register SPMU dan Daftar Penguji
secara benar belanja pegawai double) SPMU.
Pengungkapan : 6. Belanja Pegawai kurang atau 6. Bandingkan nilai reali-sasi Belanja
Belanja Pegawai lebih catat karena perhitungan Pegawai pada LRA dengan Register
telah diklasifikasi yang tidak akurat SPMU dan pertanggungjawaban-
dan diungkapkan nya (SPJ).
7. Belanja pegawai tidak/kurang
secara memadai
diungkapkan secara memadai 7. Lakukan vouching bukti-bukti
sesuai SAP
dalam CaLK dokumen Belanja Pegawai (SPMU,
SPJ, dan Cek) kemudian
bandingkan dengan realisasi Belanja
Pegawai pada Buku Besar.
8. Apabila prosedur vouching belum
memberikan keyakinan yang
memadai, laku-kan tracing
dokumen atau bukti-bukti Belan ja
Pegawai ke Buku Besar.
9. Teliti apakah pengungkapan belanja
pegawai dalam CaLK telah
memadai (sesuai SAP).
C. Pemeriksaan Siklus Belanja Operasi

Tujuan:
Terdapat lima asersi yang menjadi tujuan pemeriksaan belanja barang dan
persediaan.Tujuan pemeriksaan tersebut adalah untuk pengujian keberadaan dan
keterjadian,kelengkapan, penilaian, hak dan kewajiban serta pengungkapan.
1. Keberadaan dan keterjadian. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk meyakini
apakah nilai persediaan yangdisajikan di dalam laporan keuangan benar-benar ada
dan persediaan negara benar- benar dimiliki oleh pemerintah pusat.
2. Kelengkapan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk meyakini apakah seluruh
transaksi belanja barang telah dicatat dalam LRA baik anggaran maupun
realissinya serta aset tetap yang relevan pada neraca dan untuk mengetahui dan
meyakini bahwa investasi telah mencakup semua transaksi pada periode
pelaporan. Penilaian. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk meyakini apakah
Transaksi belanja barang dan persediaan yang relevan telah dicatat sesuai dengan
nilai yang semestinya dan perhitungan yang tepat.
3. Hak dan Kewajiban. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk meyakini bahwa
belanja barang direalisasikanatas persediaan yang relevan.
4. Pengungkapan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menyakini anggaran dan
realisasi belanja barang serta persediaan telah diungkapkan secara memadai dalam
laporan keuangan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah .
Tujuan Audit Saldo Tanggal
Akun Pengujian Substantif Belanja Operasi Ref KKP & Paraf
(Transaksi) Auditor

Penyajian dan 1. Meneliti secara uji petik pengadaan persediaan


pengungkapan apakah telah dianggarkandalam dokumen anggaran
dan meneliti apakah telah sesuai kebutuhan.
2. Meneliti secara uji petik apakah anggaran dan
realisasi belanja barang telahdibukukan dalam LRA
dan Neraca.
3. Periksa fisik aset tersebut secara uji petik dan
dokumen kepemilikannya dan pastikan bukan
penitipan pihak lain
4. Periksa dokumen dan catatan aset tetap/barang milik
negara apakah telahdilaporkan dalam neraca.
5. Meneliti apakah terdapat perselisihan mengenai
status aset.
6. Lakukan pemeriksaan fisik atas persediaan akhir
yang diuji dan buat beritaacara segera setelah
pemeriksaan fisik.
7. Meneliti apakah ada persediaan yang sudah usang
tetapi masih dicatat dandisimpan oleh auditee
8. Lakukan wawancara untuk mengetahui apakah ada
barang-barang persediaanyang merupakan titipan
pihak lain

Keberadaan atau 9. Mengkonfirmasi saldo bank.


keterjadian 10. Melakukan perhitungan fisik kas yang dipegang oleh
kasir.
11. Memeriksa daftar transfer bank mendekati akhir
tanggal neraca.
Hak atau kewajiban 12. Meneliti secara uji petik terhadap dokumen belanja
barang dan persediaan, apakah terdapat aset yang
dikuasai pihak lain
Kelengkapan 13. Meneliti urutan nomor dan tanggal SPM, apakah
telah diperoleh SP2D dandibukukan.
14. Meneliti apakah terdapat SP2D yang belum
diperoleh atas SPM yang telahdikeluarkan untuk
belanja barang.
15. Meneliti apakah pencatatan belanja barang tersebut
seluruhnya telah dicatatsebagai persediaan yang
relevan.
16. Tetiti pencatatan penerimaan dan pengeluaran
barang, periksa dokumen, danotoritas pejabat
berwenang.
17. Meneliti urutan nomor dan tanggal SPM, apakah
telah diperoleh SP2D dandibukukan.
18. Meneliti apakah terdapat SP2D yang belum
diperoleh atas SPM yang telahdikeluarkan untuk
belanja barang.
19. Meneliti apakah pencatatan belanja barang tersebut
seluruhnya telah dicatatsebagai persediaan yang
relevan.
20. Tetiti pencatatan penerimaan dan pengeluaran
barang, periksa dokumen, danotoritas pejabat
berwenang.
Penilaian 21. Meneliti secara uji petik (dokumen anggaran dan
realisasi belanja barangapakah telah benar
perhitungannya.
22. Meneliti secara uji petik atas dokumentasi
persediaan terkait dengan belanja barang apakah
telah benar perhitungannya.
23. Meneliti secara uji petik apakah persediaan yang
dilaporkan dalam neracatelah dinilai kembali dengan
nilai wajar (aset yang diperoleh sebelum
neracaawal)
D. Pemeriksaan Siklus Belanja Modal
1. Audit program pengujian substantif transaksi belanja modal

Tanggal
Ref.
No. Uraian Prosedur Audit Pelaksanaan/Paraf
KKA
Rencana Realisasi
1 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu
Keterjadian Dokumen Rencana Pengadaan,
DIPA/DPA, LRA, dan Dokumen
Tujuan: Penatausahaan
Untuk mengetahui apakah transaksi 2. Lakukan pemeriksaan fisik terha-
Belanja Modal benar-benar terjadi dap aset tetap dari belanja modal
3. Bandingkan aset tetap dengan
Sumber Data: Do-kumen Kontrak (SPK), BAST
1. Dokumen Rencana Pengadaan dan Dokumen Kepemilikan
2. DIPA/DPA Barang.
3. Laporan Realisasi Anggaran 4. Lakukan wawancara atau konfir-
4. Dokumen Penatausahaan (SPP, masi terhadap penyedia barang/
SPM, SP2D, SPJ) jasa
5. Dokumen Kontrak (SPK) 5. Simpulkan
6. Berita Acara Serah Terima Ba-
rang (BAST)
7. Dokumen Kepemilikan Barang
(jika ada)
2 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Kelengkapan DIPA/DPA, Dokumen Penatausa-
haan, BAST, dan LRA
Tujuan: 2. Periksa mutasi tambah aset tetap
Untuk mengetahui apakah seluruh yang tidak berasal dari hibah
transaksi Belanja Modal telah di- pada DIB
catat 3. Bandingkan BAST dengan
mutasi tambah aset tetap yang
Sumber Data: tidak ber-asal dari hibah
1. DIPA/DPA 4. Simpulkan
2. Laporan Realisasi Anggaran
3. Dokumen Penatausahaan (SPP,
SPM, SP2D, SPJ)
4. Daftar Inventaris Barang (DIB)
3 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Penilaian - Akurasi DIPA/DPA, Dokumen Penatausa-
haan, dan LRA
Tujuan: 2. Uji petik dan bandingkan bebe-
Untuk mengetahui apakah transaksi rapa SP2D yang telah diterbitkan
Belanja Modal telah dicatat dengan untuk Belanja Modal dengan Do-
nilai yang benar kumen Kontrak (SPK) terkait da-
lam periode diaudit
Sumber Data: 3. Buktikan (vouch) bahwa SP2D
1. DIPA/DPA yang diuji petik di atas telah
2. Laporan Realisasi Anggaran dicatat dengan nilai yang benar
3. Dokumen Penatausahaan (SPP, pada LRA
Tanggal
Ref.
No. Uraian Prosedur Audit Pelaksanaan/Paraf
KKA
Rencana Realisasi
SPM, SP2D, SPJ) 4. Simpulkan
4. Dokumen Kontrak (SPK)
4 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Penilaian - Klasifikasi DIPA/DPA, Dokumen Penatausa-
haan, dan LRA
Tujuan: 2. Uji petik dan bandingkan bebe-
Untuk mengetahui apakah transaksi rapa SP2D yang telah diterbitkan
Belanja Modal telah dicatat pada untuk Belanja Modal dengan Do-
akun yang seharusnya kumen Kontrak (SPK) terkait da-
lam periode diaudit
Sumber Data: 3. Buktikan (vouch) bahwa SP2D
1. DIPA/DPA yang diuji petik di atas telah dica-
2. Laporan Realisasi Anggaran tat pada akun yang seharusnya
3. Dokumen Penatausahaan (SPP, 4. Simpulkan
SPM, SP2D, SPJ)
4. Dokumen Kontrak (SPK)
5 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Penilaian – Pisah batas DIPA/DPA, Dokumen Penatausa-
haan, dan LRA
Tujuan: 2. Uji petik dan bandingkan tanggal
Untuk mengetahui apakah transaksi beberapa SP2D yang telah diter-
Belanja Modal telah dicatat pada bitkan untuk Belanja Modal
periode pembukuan yang benar deng-an Dokumen Kontrak
(SPK) dan BAST terkait dalam
Sumber Data: periode di-audit (terutama pada
1. DIPA/DPA awal periode dan akhir periode)
2. Laporan Realisasi Anggaran 3. Buktikan (vouch) bahwa SP2D
3. Dokumen Penatausahaan (SPP, yang diuji petik di atas telah dica-
SPM, SP2D, SPJ) tat pada tanggal yang seharusnya
4. Dokumen Kontrak (SPK) 4. Lakukan wawancara atau konfir-
masi terhadap penyedia barang/
jasa
5. Simpulkan
2. Audit program pengujian substantif saldo akun belanja modal

Tanggal
Ref.
No. Uraian Prosedur Audit Pelaksanaan/Paraf
KKA
Rencana Realisasi
1 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Keberadaan DIPA/DPA, LRA, dan Dokumen
Penatausahaan
Tujuan: 2. Lakukan uji petik dan telusuri
Untuk mengetahui apakah aset, Ke- Be-lanja Modal dari LRA,
wajiban, dan ekuitas benar-benar Dokumen Kontrak (SPK),
ada Dokumen Penata-usahaan, hingga
DIPA /DPA
Sumber Data: 3. Simpulkan
1. DIPA/DPA
2. Laporan Realisasi Anggaran
3. Dokumen Penatausahaan (SPP,
SPM, SP2D, SPJ)
4. Dokumen Kontrak (SPK)
2 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu
Kelengkapan Dokumen Rencana Pengadaan,
DIPA/DPA, LRA, dan Dokumen
Tujuan: Penatausahaan
Untuk mengetahui apakah jumlah 2. Hitung penambahan aset tetap
seluruh transaksi Belanja Modal pada Daftar Inventaris Barang
telah dicatat yang bukan berasal dari hibah,
mutasi, revaluasi, dan penghapus-
Sumber Data: an
1. Dokumen Rencana Pengadaan 3. Bandingkan antara realisasi Be-
2. DIPA/DPA lanja Modal pada LRA dengan
3. Laporan Realisasi Anggaran perhitungan penambahan aset te-
4. Dokumen Penatausahaan (SPP, tap yang sudah dilakukan pada
SPM, SP2D, SPJ) prosedur audit sebelumnya.
5. Daftar Inventaris Barang 4. Simpulkan
3 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Penilaian dan alokasi DIPA/DPA, LRA, dan Dokumen
Penatausahaan
Tujuan: 2. Hitung ulang nilai seluruh SP2D
Untuk mengetahui apakah jumlah yang telah diterbitkan untuk Be-
Belanja Modal telah dicatat pada ni- lanja Modal dan seluruh
lai, klasifikasi dan periode Dokumen Kontrak (SPK) selama
pelaporan yang benar periode diaudit
3. Bandingkan LRA dengan hasil
Sumber Data: perhitungan ulang yang telah
1. DIPA/DPA dila-kukan pada prosedur
2. Laporan Realisasi Anggaran sebelumnya
3. Dokumen Penatausahaan (SPP, 4. Hitung jumlah belanja modal di-
SPM, SP2D, SPJ) tambah dengan penambahan atau
4. Dokumen Kontrak (SPK) pengurangan dari hasil inventaris-
5. Daftar Inventaris Barang (DIB) si
6. Berita Acara Inventarisasi 5. Hitung jumlah saldo akhir aset
tetap dikurangi dengan saldo awal
aset tetap ditambah mutasi
masuk/ keluar aset tetap
6. Bandingkan kedua perhitungan
yang telah dilakukan pada pose-
dur audit sebelumnya.
7. Simpulkan
3. Audit program pengujian substantif transaksi aset tetap

Tanggal
Ref.
No. Uraian Prosedur Audit Pelaksanaan/Paraf
KKA
Rencana Realisasi
1 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu
Tanggal
Ref.
No. Uraian Prosedur Audit Pelaksanaan/Paraf
KKA
Rencana Realisasi
Keterjadian Dokumen Rencana Pengadaan,
DIPA/DPA, LRA, dan Dokumen
Tujuan: Penatausahaan
Untuk mengetahui apakah transaksi 2. Lakukan pemeriksaan fisik terha-
Aset Tetap benar-benar terjadi dap aset tetap dari belanja modal,
hibah, dan penambahan dari hasil
Sumber Data: inventarisasi
1. Dokumen Rencana Pengadaan 3. Bandingkan aset tetap yang dica-
2. DIPA/DPA tat dalam DIB dengan Dokumen
3. Laporan Realisasi Anggaran Kontrak (SPK) pengadaan aset te-
4. Dokumen Penatausahaan (SPP, tap periode yang diaudit, BAST,
SPM, SP2D, SPJ) Berita Acara Penghapusan Ba-
5. Dokumen Kontrak (SPK) rang, Berita Acara Penerimaan
6. Berita Acara Serah Terima Ba- atau Pengeluaran Hibah Barang
rang (BAST) dan Dokumen Kepemilikan Ba-
7. Dokumen Kepemilikan Barang rang.
(jika ada) 4. Lakukan wawancara atau konfir-
8. Berita Acara Penghapusan Ba- masi terhadap penyedia barang/
rang jasa atau penerima/pemberi hibah
9. Berita Acara Penerimaan atau 5. Simpulkan
Pemberian Hibah Barang
10. Daftar Inventaris Barang (DIB)
2 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Kelengkapan DIPA/DPA, Dokumen Penatausa-
haan, BAST, dan LRA
Tujuan: 2. Bandingkan aset tetap yang dica-
Untuk mengetahui apakah seluruh tat dalam DIB dengan Dokumen
transaksi Aset Tetap telah dicatat Kontrak (SPK) pengadaan aset te-
tap periode yang diaudit, BAST,
Sumber Data: Berita Acara Penghapusan Ba-
1. Dokumen Rencana Pengadaan rang, Berita Acara Penerimaan
2. DIPA/DPA atau Pengeluaran Hibah Barang
3. Laporan Realisasi Anggaran dan Dokumen Kepemilikan Ba-
4. Dokumen Penatausahaan (SPP, rang.
SPM, SP2D, SPJ) 3. Simpulkan
5. Dokumen Kontrak (SPK)
6. Berita Acara Serah Terima Ba-
rang (BAST)
7. Dokumen Kepemilikan Barang
(jika ada)
8. Berita Acara Penghapusan Ba-
rang
9. Berita Acara Penerimaan atau
Pemberian Hibah Barang
10. Daftar Inventaris Barang (DIB)
3 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Penilaian - Akurasi DIPA/DPA, Dokumen Penatausa-
Tanggal
Ref.
No. Uraian Prosedur Audit Pelaksanaan/Paraf
KKA
Rencana Realisasi
haan, BAST, dan LRA
Tujuan: 2. Bandingkan aset tetap yang dica-
Untuk mengetahui apakah transaksi tat dalam DIB dengan Dokumen
Aset Tetap telah dicatat dengan Kontrak (SPK) pengadaan aset te-
nilai yang benar tap periode yang diaudit, BAST,
Berita Acara Penghapusan Ba-
Sumber Data: rang, Berita Acara Penerimaan
1. DIPA/DPA atau Pengeluaran Hibah Barang
2. Laporan Realisasi Anggaran dan Dokumen Kepemilikan Ba-
3. Dokumen Penatausahaan (SPP, rang.
SPM, SP2D, SPJ) 3. Simpulkan
4. Dokumen Kontrak (SPK)
5. Berita Acara Serah Terima Ba-
rang (BAST)
6. Dokumen Kepemilikan Barang
(jika ada)
7. Berita Acara Penghapusan Ba-
rang
8. Berita Acara Penerimaan atau
Pemberian Hibah Barang
9. Daftar Inventaris Barang (DIB)
4 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Penilaian - Klasifikasi DIPA/DPA, Dokumen Penatausa-
haan, dan LRA
Tujuan: 2. Bandingkan aset tetap yang dica-
Untuk mengetahui apakah transaksi tat dalam DIB dengan Dokumen
Aset Tetap telah dicatat pada akun Kontrak (SPK) pengadaan aset te-
yang seharusnya tap periode yang diaudit, BAST,
Berita Acara Penghapusan Ba-
Sumber Data: rang, Berita Acara Penerimaan
1. DIPA/DPA atau Pengeluaran Hibah Barang
2. Laporan Realisasi Anggaran dan Dokumen Kepemilikan Ba-
3. Dokumen Penatausahaan (SPP, rang.
SPM, SP2D, SPJ) 3. Bandingkan DIB dengan Neraca
4. Dokumen Kontrak (SPK) 4. Simpulkan
5. Berita Acara Serah Terima Ba-
rang (BAST)
6. Dokumen Kepemilikan Barang
(jika ada)
7. Berita Acara Penghapusan Ba-
rang
8. Berita Acara Penerimaan atau
Pemberian Hibah Barang
9. Daftar Inventaris Barang (DIB)
5 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Penilaian – Pisah batas DIPA/DPA, Dokumen Penatausa-
haan, dan LRA
Tanggal
Ref.
No. Uraian Prosedur Audit Pelaksanaan/Paraf
KKA
Rencana Realisasi
Tujuan: 2. Uji petik dan bandingkan tanggal
Untuk mengetahui apakah transaksi aset dicatat dalam DIB dengan
Aset Tetap telah dicatat pada Dokumen Kontrak (SPK), BAST,
periode pembukuan yang benar Berita Acara Penghapusan
Barang dan Berita Acara
Sumber Data: Penerimaan atau Pengeluaran
1. DIPA/DPA Hibah dalam periode yang diaudit
2. Laporan Realisasi Anggaran (terutama pada awal periode dan
3. Dokumen Penatausahaan (SPP, akhir periode)
SPM, SP2D, SPJ) 3. Buktikan (vouch) bahwa aset
4. Dokumen Kontrak (SPK) tetap yang diuji petik di atas telah
5. Berita Acara Serah Terima Ba- dica-tat pada DIB dan Neraca
rang (BAST) pada tanggal yang seharusnya
6. Dokumen Kepemilikan Barang 4. Lakukan wawancara terhadap
(jika ada) Pengguna/Kuasa Pengguna Ba-
7. Berita Acara Penghapusan Ba- rang, penyimpan, dan pengurus
rang barang
8. Berita Acara Penerimaan atau 5. Simpulkan
Pemberian Hibah Barang
9. Daftar Inventaris Barang (DIB)
4. Audit program pengujian substantif saldo akun aset tetap

Tanggal
Ref.
No. Uraian Prosedur Audit Pelaksanaan/Paraf
KKA
Rencana Realisasi
1 Asersi: 1. Bandingkan Neraca dengan DIB
Keberadaan 2. Lakukan uji petik dan pemeriksa-
an fisik aset tetap
Tujuan: 3. Bandingkan nilai aset tetap yang
Untuk mengetahui apakah aset, Ke- dicatat di Neraca dan DIB dengan
wajiban, dan ekuitas benar-benar dokumen kontrak/SPK
ada 4. Lakukan wawancara terhadap
Pengguna/Kuasa Pengguna Ba-
Sumber Data: rang, penyimpan, dan pengurus
1. Daftar Inventaris Barang (DIB) barang
2. Neraca 5. Simpulkan
3. Dokumen Kontrak (SPK)
2 Asersi: 1. Bandingkan penambahan/pengu-
Kelengkapan rangan aset tetap di DIB dengan
BAST, Berita Acara Penghapusan
Tujuan: Barang, Berita Acara Penerimaan
Untuk mengetahui apakah jumlah atau Pemberian Hibah Barang
seluruh transaksi Aset Tetap telah 2. Bandingkan Neraca dengan DIB
dicatat 3. Bandingkan nilai aset tetap yang
dicatat di Neraca dan DIB dengan
Sumber Data: dokumen kontrak/SPK
1. Neraca 4. Simpulkan
2. Berita Acara Serah Terima Ba-
rang (BAST)
3. Berita Acara Penghapusan Ba-
rang
4. Berita Acara Penerimaan atau
Pemberian Hibah Barang
5. Daftar Inventaris Barang (DIB)
3 Asersi: 1. Periksa beberapa dokumen, yaitu,
Penilaian dan alokasi DIPA/DPA, LRA, dan Dokumen
Penatausahaan
Tujuan: 2. Hitung ulang nilai seluruh SP2D
Untuk mengetahui apakah jumlah yang telah diterbitkan untuk Be-
Aset Tetap telah dicatat pada nilai, lanja Modal dan seluruh Dokumen
klasifikasi dan periode pelaporan Kontrak (SPK) selama periode
yang benar yang diaudit
3. Bandingkan LRA dengan hasil
Sumber Data: perhitungan ulang yang telah dila-
1. DIPA/DPA kukan pada prosedur sebelumnya
2. Laporan Realisasi Anggaran 4. Bandingkan Dokumen Kontrak
3. Dokumen Penatausahaan (SPP, (SPK) dan Standar Harga
SPM, SP2D, SPJ) 5. Lakukan pemeriksaan fisik untuk
4. Dokumen Kontrak (SPK) mengetahui pelaksanaan kontrak
5. Daftar Inventaris Barang (DIB) 6. Hitung jumlah belanja modal di-
6. Berita Acara Inventarisasi tambah dengan penambahan atau
7. Neraca pengurangan dari hasil inventaris-
si
7. Hitung jumlah saldo akhir aset
tetap dikurangi dengan saldo awal
aset tetap ditambah mutasi masuk/
keluar aset tetap
8. Bandingkan kedua perhitungan
yang telah dilakukan pada pose-dur
audit sebelumnya.
9. Lakukan uji petik, telusuri (trace)
dan buktikan (vouch) bahwa se-
tiap aset tetap dicatat pada akun
yang tepat
10. Simpulkan
4 Asersi: 1. Bandingkan Neraca dengan DIB
Hak dan Kewajiban 2. Lakukan uji petik dan pemeriksa-
Tujuan: an fisik aset tetap
Untuk mengetahui apakah aset, Ke- 3. Bandingkan aset tetap dengan do-
wajiban, dan ekuitas benar-benar kumen kontrak/SPK
ada 4. Periksa bukti kepemilikan barang
Sumber Data: 5. Lakukan wawancara terhadap
1. Daftar Inventaris Barang (DIB) Pengguna/Kuasa Pengguna Ba-
2. Neraca rang, penyimpan, dan pengurus
3. Bukti Kepemilikan Barang (jika barang
ada) 6. Simpulkan
4. Dokumen Kontrak (SPK)
E. Pemeriksaan Siklus Pembiayaan Dan Ekuitas
1. Pembiayaan

Tujuan :
Untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan mendasarkan kepada kriteria:
 Kesesuaian LKPD dengan standar akuntansi pemerintah dan atau prinsip-
prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang-
undangan.
 Kecukupan pengungkapan (adequate disclosure)
 Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
 Efektivitas sistem pengendalian intern.
Tanggal &
Ref
Langkah Pemeriksaan Paraf
KKP
Auditor

a. Umum
1) Buat lead schedule yang berisi saldo pos penerimaan di LRA
KN/Lembaga.
2) Lakukan koordinasi dengan tim LKPP untuk memastikan
bahwa saldo penerimaan di LK KN/Lembaga sesuai dengan
saldo yang tercantum dalam neraca LKPP.
3) Buat supporting schedule yang berisi rincian per jenis
penerimaan, maupun jumlah penerimaan per unit akuntansi
tingkat eselon I, wilayah, dan satuan kerja.
4) Catatan : Kolom Adjustment (lead dan supporting schedule)
diisi berdasarkan hasil pengujian substantif.
5) Lakukan prosedur pengujian SPI dan Pengujian Substantif
terkait pos L/K yang diperiksa
Untuk setiap akun yang diperiksa lakukan asersi keberadaan
dengan melakukan pengujian atas saldo akun dengan mengambil
20 transaksi ditelusuri ke dokumen sumbernya dan asersi
kelengkapan dengan melakukan pengujian ataas 20 dokumen
sumber ditelusuri sampai ke pencatatan, dan pelaporan angka di
laporan keuangan.
b. Pengujian Pengendalian Pendapatan.
Tanggal &
Ref
Langkah Pemeriksaan Paraf
KKP
Auditor
1) Pengendalian pencatatan pendapatan/penerimaan
pembiayaan telah didukung oleh Surat Ketetapan (SK) yang
disetujui dan surat tanda setoran (STS) berupa surat setoran
pajak (SSP), surat setoran bukan pajak (SSBP), dan/atau
dokumen penerimaan lainnya yang dipertanggungjawabkan.
a) Teliti dasar penetapan pendapatan/penerimaan
pembiayaan, baik itu peraturan yang berasal dari
kementerian/lembaga tersebut maupun penetapan
jumlah dana yang diterima seperti peraturan tentang
DAU, DAK dan lain-lain, SKPD, SKRD dan
sebagainya.
b) Identifikasi pendapatan/penerimaan pembiayaan yang
tidak jelas dasar hukumnya dan teliti sebab dan
akibatnya.
c) Identifikasi pendapatan/penerimaan pembiayaan yang
jelas dasar hukumnya, tetapi tidak dapat diperoleh serta
teliti sebab dan akibatnya.
2) Pengendalian atas STS atau dokumen penerimaan lainnya.
a) Teliti apakah STS atau dokumen penerimaan lainnya
apakah telah bernomor seri (prenumbered).
b) Teliti apakah dokumen tersebut mengungkapkan
kejelasan penyetoran meliputi tanggal penyetoran, nilai
penyetoran, jenis pendapatan/penerimaan pembiayaan,
tempat penyetoran, dan identitas penyetor, serta dasar
hukum pendapatan/penerimaan pembiayaan tersebut dan
informasi lain yang diperlukan.
c) dan telah dipertanggungjawabkan dengan semestinya.
3) Pengendalian nilai pendapatan/penerimaan pembiayaan.
Teliti secara uji petik apakah realisasi
pendapatan/penerimaan pembiayaan telah dilakukan
rekonsiliasi antara satuan kerja kementerian negara/lembaga
dan kas umum negara/unit Direktorat Jenderal
Perbendaharaan terkait.
4) Prosedur verifikasi intern atas pendapatan/penerimaan
pembiayaan telah dijalankan.
a) Teliti apakah pemerintah telah membuat prosedur
Tanggal &
Ref
Langkah Pemeriksaan Paraf
KKP
Auditor
verifikasi intern atas STS atau dokumen penerimaan
lainnya. Jika prosedur verifikasi intern atas dokumen
penerimaan tidak ada, teliti apakah terdapat prosedur
pengendalian alternatif yang memadai.
b) Teliti apakah prosedur verifikasi intern tersebut
dilakukan secara efektif dan teliti hasil verifikasi intern
tersebut.
5) Pengendalian ketepatan waktu pencatatan
pendapatan/penerimaan pembiayaan.
a) Teliti apakah terjadi tenggang waktu penerimaan kas
dan penyetoran pendapatan dengan melihat informasi
tanggal bukti penerimaan (STS/lainnya).
b) Teliti ketepatan pencatatan pendapatan/penerimaan
pembiayaan apakah telah sesuai dengan periode
pelaporan (cut off period).
c) Teliti persetujuan atas pengurangan dan/atau penundaan
pembayaran pendapatan daerah/penerimaan pembiayaan
dan teliti dasar hukumnya.
6) Pengendalian pendapatan/penerimaan pembiayaan yang
melalui bendahara penerimaan.
Teliti pengendalian pendapatan/penerimaan pembiayaan
yang melalui bendahara penerimaan apakah telah memadai,
khususnya untuk menjamin bahwa penerimaan tersebut telah
disetorkan kepada kas umum negara secara lengkap dan
tepat waktu.
Evaluasi prosedur untuk memperoleh pendapatan dimulai dari
inisiasi untuk memperoleh pendapatan sampai dengan
pelaporannya pada L/K. Buat bagan alurnya dan identifikasikan
kelemahan-kelemahan pengendalian yang dijumpai dan cari
sebab akibatnya
c. Pengujian Subtantif atas Transaksi Pendapatan dan Penerimaan
1) Telaah jurnal pendapatan, buku besar dan berkas induk
piutang atau neraca saldo untuk jumlah penerimaan
(pendapatan/penerimaan pembiayaan) yang besar atau tidak
biasa dan pertimbangkan bukti pembayaran yang memiliki
risiko tidak tercatat seperti pada saat volume pendapatan
Tanggal &
Ref
Langkah Pemeriksaan Paraf
KKP
Auditor
/penerimaan pembiayaan cukup banyak.
2) Telusuri pencatatan penerimaan tersebut ke salinan SK
penerimaan dan STS
3) Telusuri SK penetapan penerimaan ke STS dan
pencatatannya ke buku jurnal dan berkas induk piutang
4) Teliti realisasi pendapatan /penerimaan pembiayaan yang
dilaporkan pada laporan realisasi anggaran dan pastikan
bahwa: (1) telah benar penjumlahan vertikal dan
horizontalnya; (2) telah benar pembandingannya dengan
anggarannya; (3) telah benar dibandingkan dengan
pendapatan pada semua laporan realisasi anggaran SKPD;
dan (4) telah diungkapkan secara memadai dalam catatan
atas laporan keuangan. Apabila jumlah yang dibandingkan
tidak sama, teliti sebab dan akibatnya.
5) Hitung ulang informasi di dalam bukti penerimaan
(STS/lainnya) secara uji petik, dan bandingkan dengan
laporan penerimaan terkait.
6) Teliti dokumen yang mendukung pencatatan transaksi
penerimaan dan pastikan bahwa pencatatan penerimaan telah
dilakukan kepada akun/perkiraan yang tepat sesuai bagan
perkiraan standar yang telah ditetapkan
7) Teliti SK penerimaan yang belum ada STS-nya.
8) Bandingkan antara tanggal pencatatan penerimaan dengan
tanggal STS.

2. Ekuitas
Tujuan :

* Memperoleh keyakinan yang cukup atas keandalan catatan akuntansi yang


bersangkutan dengan modal sendiri.
* Membuktikan eksitensi modal dalam neraca.
* Membuktikan kewajaran nilai modal sendiri yang tercantum dalam neraca.
* Membuktikan kewajaran penyajian modal dan pembagian deviden.

Prosedur Pemeriksaan Index Tangga Auditor


KKP l (TTD)

Audit
Rekonsiliasi :

1. Usut saldo modal sendiri yang tercantum dalam


neraca dan cocokan dengan saldo rekening buku
besarnya.
2. Usut posting pendebetan dan pengkraditan yang
terjadi yang terkait dengan transaksi modal.
Verifikasi Eksistensi :

1. Pelajri anggaran dasar dan anggaran rumah tangga


serta dokumen-dokumen yang terkait dengan
pendirian perusahaan dan permodalan perusahaan.
2. Pelajari notulen rapat dewan pemegang saham.
3. Usut penerimaan kas dari emisi saham ke jurnal
penerimaan kas.
4. Periksa pertanggungjawaban nomor urut sertivikat
saham.
Verifikasi Penilaian :

1. Lakukan analisa terhadap rekening Modal saham.


2. Lakukan analisa mengenai rekening laba yang
ditahan.
3. Priksa penyisihan laba yang ditahan pada tahun yang
diperiksa.
Verifikasi Penyajian dalam neraca :

1. Periksa pencatatan transaksi emisi saham untuk


menentukan pemisahan jumlah modal saham dengan
paid-in- capital.
2. Periksa penyajian laba yang ditahan dalam tahun
yang diperiksa.
3. Periksa penjelasan yang bersangkutan dengan unsur
modal sendiri.
Verifikasi Deviden :

1. Pelajari notulen rapat pemegang saham mengenai


pembagian deviden.
2. Telusuri pembayaran deviden ke Jurnal penerimaan
kas.
3. Pelajari surat perjanjian penarikan kredit dan bond
identure mengenai pasal yang membatasi pembagian
deviden.
Lakukan pemeriksaan lain sesuai dengan hasil penilaian
atas Struktur Pengendalian Intern :
1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai