ABSTRACT
PT. Garuda Mas Perkasa is national company that producing slipper with trade “swallow”. This
company’s product consist of some size measure and type, where it’s production is marketed in all
Indonesian region. This company is very realizing that of customer are important asset as a
condition determinant : delivery deadline, acceptance of product quality, and elegibility pf product
price. Thus, the company’s management was ready to in fulfiling order from customer because goal
of company is make and sell product to fulfill customer demand. It’s means that production
machines was ready to yield product. In taking care of the amount of product, quality and
continously of the order, the company’s management implemented preventive maintenance at it’s
production machines.
Keywords : implementation,management, maintenance engineering, garuda mas perkasa.
d. Perencanaan Maintenance
Setiap perusahaan merancang dan mengembangkan rencana kegiatan pemeliharaan
sendiri, karena kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi berbeda antara satu perusahaan
dengan perusahaan lain, tergantung pada jenis perusahaan, metode produksi yang ditetapkan
serta kondisi dan jenis mesin / peralatan yang digunakan. Pekerjaan pemeliharaan harus
dilakukan berdasarkan pertimbangan dari berbagai faktor yang aman dan menguntungkan.
e. Strategi Maintenance
Program pemeliharaan akan mempengaruhi kelangsungan produk tivitas produksi
pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk pemeliharaan yang
akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan
tenaga pemeliharaan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi maintenance:
Umur peralatan/mesin produksi
Tingkat kapasitas pemakaian mesin
Kesiapan suku cadang
Kemampuan bagian pemeliharaan untuk bekerja cepat
Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
METODOLOGI
a. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kunjungan pabrik ini, maka diperlukan
suatu metode pengumpulan data sehingga data yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan
dan kegiatan ini dapat selesai sesuai waktunya.
Data-data diperoleh dan dikumpulkan dengan cara sebagai berikut :
Pengamatan langsung ke pabrik.
Melakukan wawancara langsung dengan sumber-sumber informasi yang berkaitan
dengan sasaran penulisan kunjungan lapangan.
Menyebarkan angket (kuesioner) kepada pimpinan, supervisor dan operator di PT.
Garuda Mas Perkasa.
Melihat buku-buku dan catatan-catatan perusahaan yang berhubungan dengan data yang
dibutuhkan.
Dalam menentukan sistem pemeliharaan yang digunakan oleh perusahaan apakah
menggunakan Preventive Maintenance, Predictive Maintenance atau Total Productive
Maintenance, maka sebelumnya perlu dipahami bagaimana pola hubungan antara ketiga sistem
pemeliharaan itu sendiri.
Dari defenisi ketiga sistem pemeliharaan ini, dapat digambarkan pola hubungan
ketiganya sebagaimana gambar berikut :
Predictive
Maintenance
Preventive
Maintenanc
e
Dari pola hubungan ini, selanjutnya dilakukan evaluasi. Demikian dapat ditentukan
sampai ditingkat mana pelaksanaan pemeliharaan yang telah dilakukan oleh perusahaan
berdasarkan tabel dibawah ini :
Perawatan Mandiri *
Indikator TPM
Zero breakdown.
Zero defect.
Operator yang memahami mesin.
Operator yang sayang mesin.
Kegiatan perawatan dengan biaya memadai.
Keterampilan operator dan perawatan yang lebih tinggi.
Mesin yang handal, mudah dijalankan dan mudah dirawat.
Operasi yang stabil setelah instalasi.
Mendukung kegiatan TPM.
Kegiatan perawatan di support dan administrasi.
Zero accident.
Zero pollution.
b. Indikator Yang Sudah Terlaksana
Preventive Maintenance
Sudah melakukan perawatan harian yang dilakukan oleh operator mesin dan bagian
maintenance yaitu :
melakukan pembersihan mesin.
pemeriksaan mesin.
memberikan pelumasan dan pengencangan.
Sudah memiliki jadwal pemeliharaan mesin secara periodik (mingguan) sesuai dengan
standar pemeliharaan masing-masing mesin yaitu :
Boring.
Melakukan perbaikan dan penggantian spare part (suku cadang) secara berkala
berdasarkan penggunaan.
Melakukan penggantian oli sesuai buku manual perawatan masing-masing mesin.
Telah membuat dokumentasi setiap pemeriksaan dan perbaikan mesin.
Predictive Maintenance
Telah dilakukan evaluasi dan analisis dari hasil dokumentasi untuk memprediksi
jadwal perbaikan mesin dan penggantian spare part.
Telah melakukan perbaikan dan penggantian spare part berdasarkan hasil prediksi,
kapan parts tersebut diperkirakan akan rusak.
Telah memiliki dan menggunakan alat pengukur panas, pengukur suara, pengukur
getaran dan lain-lain untuk mengetahui kondisi mesin.
Operator sudah dapat mengetahui gangguan pada mesin melalui gejala-gejala yang
terdapat pada mesin itu sendiri.
TPM
Tidak terjadi kerugian akibat breakdown.
Cacat produk minimum.
Tidak adanya kerugian akibat penyetelan dan penyesuaian mesin dikarenakan mesin
sudah beroperasi secara efisien.
Penataan peralatan pemeliharaan telah terlaksana.
Telah terbina suasana kerja yang menyenangkan.
Operator telah memahami dan mengetahui kondisi mesin yang
dioperasikannya.
Operator yang melakukan pemeriksaan, perawatan dan
pembersihan mesin secara rutin.
Jadwal perawatan sudah disesuaikan dengan jadwal produksi.
Cadangan spare part telah disesuaikan dengan jadwal perawatan.
Ada upaya menurunkan biaya perawatan.
Ada upaya peningkatan keterampilan operator melalui pelatihan
operator baik pada awal penerimaan dan waktu tertentu.
Bagian maintenance telah membuat program pelatihan untuk
operator.
Mesin dapat dioperasikan sesuai dengan umur mesin.
Ada dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kemampuan
mesin dan dilakukan oleh bagian bengkel.
Ada bagian quality control dan quality assurance yang
mengendalikan kualitas bahan baku dan proses.
Pemeliharaan mesin sudah menggunakan peralatan yang sesuai
dengan mesinnya.
Perawatan sudah didukung oleh seluruh bagian yang berhubungan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ada standar prosedur perawatan untuk pengadaan mesin produksi,
suku cadang, dan peralatan untuk mendukung kegiatan perawatan.
Perusahaan sudah menerapkan system kesehatan dan keselamatan
kerja melalui pengadaan alat bantu keselamatan kerja.
Ada pusat pengelolaan limbah produksi dan limbah tersebut dapat
digunakan dalam proses produksi kembali.
b. Saran
Karena sebahagian besar indikator Total Productive Maintenance sesungguhnya telah
diterapkan oleh perusahaan dan hanya beberapa indikator lagi yang belum terlaksana,
maka disarankan agar management perusahaan menanamkan komitmen dan
meresmikan konsep Total Productive Maintenance di perusahaan ini untuk
mendapatkan manfaat dari total efektifitas, total perawatan sekaligus total partisipasi
seluruh karyawan.
Apabila perusahaan menerapkan pemeliharaan dengan konsep Total Productive
Maintenance, selain mendapatkan manfaat yang telah disebutkan diatas maka
perusahaan juga memiliki kesempatan / peluang untuk mengikuti TPM-Awards.
Untuk menerapkan pemeliharaan dengan konsep TPM dapat dilakukan dengan
menerapkan 8 (delapan) pilar TPM, yang apabila perusahaan kurang memahaminya
dapat membuat pelatihan TPM dengan mengundang pakar TPM sebagai instruktur.
Dalam penerapan TPM juga akan menuntut peningkatan teknologi informasi beserta
softwarenya untuk penerapan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA