Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR PUSTAKA

Celse-Murcia, Marianne dan Elite Olshtain. (2000). Discourse and Context in

Langiange Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.

Kompas, 16 Januari 2005.

Mohan, Bernard A. (1986). Language and Content. Reading: Addision-

Wesley Publishing Company.

Ur. Penny. (1984). Teaching Listening Comprehension. Cambridge:

Cambridge University Press.

Harjasujana, Ahmad Slamet, dan vismaia S. Damaianti. (2003). Membaca

dalam Teori dan Praktik. Bandung:Mutiara.

Mikulecky, Beatrice S. A Short Course in Teaching Reading Skills. Reading

Addison Wesley Publishing Company.

Nuttall, C. (1993). Teaching Reading Skills in a Foreign Language. London:

Berbahasa. Bandung:Penerbit Angkasa.

Wray, David. (1994). Literacy and Awareness. London: Hodder and Stoughton

Educational.
MAKALAH
BERBAHASA INDONESIA SD
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
NAMA : HARNISA HAMID
NIM : 817372317
UNIVERSITAS TERBUKA
19 NOVEMBER

DAFTAR ISI
KETERPADUAN KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN FOKUS MENULIS . . . . . . 8.1

Keterpaduan Keterampilan Berbahasa dengan Fokus Menulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8. 3

Keterpaduan Keterampilan Berbicara dengan Fokus Menulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8.18

Keterpaduan Keterampilan Membaca dengan Fokus Menulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8.28

KETERPADUAN KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN FOKUS MEMBACA . . . . . 9.1

Keterpaduan Keterampilan Menyimak dan Berbicara dengan Fokus Membaca . . . . . . . 9.3

Keterpaduan Keterampilan Menulis dengan Fokus Membaca . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9.11

-ii-

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan dan berkah serta rahmat-nya, sehingga
makalah yang berjudul tentang “Menulis dan Membaca” penulis dapat menyelesaikannya, Oleh
karena itu, sesuai tujuan makalah ini diharapkan bermanfaat. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi isi maupun
sistematikanya.karena bantuan kritik dan saran pembaca, kekurangan-kekurangan tersebut
dapat diperkecil. Akhirnya betapa pun kritikdan saran yang diberikan, makalah ini diharapkan
memberi manfaat bagi Dosensebagai tenaga pendidikan dan juga bagi pembaca.

Penyusun

HARNISA HAMID

-i-

KESIMPULAN
Membaca adalah tingkah laku yang kompleks, yang secara sadar atau tidak sadar
melibatkan penggunaan berbagai strategi dalam upaya membangun suatu model makna yang
diduga dimaksudkan oleh penulis dalam proses membaca pada umumnya pembaca
menggunakan secara spontan dan interaktif kedua metode pemrosesan informasik ketika
berupaya menghubungkan informasi atau makna dari bahan yang dibacanya dengan informasi
yang telah dimilikinya, tetapi kadar pemakaian kedua metode tersebut tidaklah sama persis.
Adapun penjelasan tentang menulis wawancara, Anda harus memulai dari yang sederhana,
mengenai topik yang sederhana, dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan sederhana
yang akan diajukan kepada responden yang tepat. Adapun membahas tentang berdiskusi
aktifitas menulis disini berdiskusi yang dimaksudkan disini bukan hanya berupa seminar,
simposium, dan rapat yang memerlukan penulis makalah atau rencana rapat terlebih dahulu,
Berdiskusi yang dimaksudkan disini termasuk pula suatu diskusi kelompok yang diadakan
dengan tujuan mempertajam isi suatu tulisan yang sedang digarap.

KETERPADUAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN


BERBICARA DENGAN FOKUS MEMBACA
A. PROSES MEMBACA

Johnston dalam Mikulecky (1990 : 2) mengemukakan bahwa membaca merupakan


tingkah laku yang kompleks, yang secara sadar atau tidak sadar melibatkan penggunaan
berbagai strategi dalam upaya membangun suatu model makna yang diduga dimaksudkan
oleh penulis. Dalam upaya membangun model makna tersebut, menurut Rumelhart dalam
Mikulecky (1990 : 2), pembaca menggunakan salah satu metode dari dua metode
pemrosesan informasi.

Dalam proses membaca, pada umumnya pembaca menggunakan secara spontan dan
interaktif kedua metode pemrosesan informasi di atas ketika berupaya menghubungkan
informasi atau makna dari bahan yang dibacanya dengan informasi yang telah dimilikinya,
tetapi kadar pemakaian kedua metode tersebut tidaklah sama persis.Seorang pembaca
suatu waktu mungkin akan mengandalkan pengetahuannya mengenai topik yang telah
diketahuinya guna mencari makna kata-kata yang tertulis, dan sebaiknya pembaca yang
telah menguasai kata-kata yang tertulis, tetapi tidak familiar dengan topik akan
mengandalkan pengetahuan mengenai kata-kata itu guna memahami makna keseluruhan
teks.

B. PERANAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERBACARA DALAM MEMBACA

Harjasujana dan Damaianti (2003:83-88) menyatakan bahwa kemampuan


mendengarkan memiliki korelasi positif dengan kemampuan membaca tingkat permulaan
walaupun menurut mereka korelatif yang ditemukan tidak semuanya kuat.

Sehubungan dengan kaitan menyimak dengan kemampuan membaca, Tarigan (1993:3)


mengemukakan banwa terdapat korelatif yang tinggi antara penguasaan kosakata simak
(listening vocabulary) dengan kosakata (reading vocabulary).Oleh karena itu, menurutnya
peningkatan penguasaan kosakata melalui menyimak akan berpengaru positif terhadap
penguasaan kosakata dalam membaca.

-1-

Sebagai contoh, kita dapat memahami makna tekstual dari tulisan yang kita baca
dengan menghubungkan teks dengan latar belakang pengetahuan (knowledge) dan
pengetahuan kebahasaan yang kita miliki melalui proses menyimak.

Dalam membaca seseorang dituntut untuk mampu menghubungkan informasi yang


diperoleh dari teks dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.
C. GURU SEBAGAI MODEL DALAM MEMBACA (MODEL READER)

Mahon dalam Mikulecky (1990:31) menyatakan bahwa guru adalah unsur penting
dalam pelajaran membaca. Melalui sikapnya, guru dapat mempengaruhi murid-murid.
Kemudian, Nuttal (1982:192) menyatakan bahwa pembaca dihasilkan oleh pembaca
pula.Untuk itu, guru harus menjadi contoh bagi murid-muridnya sebagai pembaca.Guru
harus memperlihatkan diri dii hadapan murid-muridnya bahwa ia akrab dengan buku-buku,
selalu membawa buku-buku dan menunjukkan bahwa rasa “cinta” padanya, dan merujuk
kepada buku-buku ketika mengajar. Guru juga perlu bercerita mengenai buku-buku apa yang
baru dibacanya, dan harus sering membacakan bagian-bagiandari bahan bacaan atau buku
yang mungkin akan menarik bagi murid-muridnya.

Menurut Mikulecky (1990:149) ada beberapa alas an perlunya guru memberi contoh
dalam membaca bersuara di depan kelas.

1. Murid-murid akan mendapat keuntungan dari mendengarkan contoh membaca yang


baik dari guru.
2. Murid-murid yang semula tidak memilih buku-buku cerita dalam aktivitas membaca akan
tergerak untuk memilih buku-buku cerita setelah mendengarkan dari guru.
3. Guru dapat memperkenalkan bunyi-bunyi bahasa dengan cara membacakan puisi secara
bersuara.
4. Guru dapat menjadi model dalam cara membaca cerita yang dapat bermanfaat dalam
mengembangkan keterampilan berbahasa.

-2-

KETERPPADUAN KETERAMMPILAN MENULIS


DENGAN FOKUS MEMBACA

A. PREP, MENGEMBANGKAN ASOSIASI SEMANTIS


Menurut Langer dalam Mikulecky (1990:41), PreP (Pre-reading Preparatory
Instruction) dapat disiapkan dan dilakukan untuk membantu murid-murid mengaktifkan
konsep-konsep dan latar belakang pengetahuan yang sudah mereka miliki sebelum mulai
membaca. Kegiatan itu juga bermanfaat bagi pemerolehan keterampilan previewing dan
predicting yang telah kita bicarakan dalam modul 4. Schulz (Mikulecky, 1990:11)
menyatakan PreP merupakan kagiatan prabaca yang direncanakan dengan maksud untuk
menjadikan pembaca sadar terhadap apa yang sudah diketahuinya mengenai topik yang
akan dibacanya dan guna mengaktifkan memori dan harapan-harapan (expectations)
mereka terhadap bacaan dapat mempelajari langkah-langkah PreP sebelum membaca
secara individual, dan PreP dapat dijadikan sebagai bagian dari aktivitas prabaca.

PreP terdiri atas tiga tahap, yaitu (1)memilih sebuah kata kunci, frase, atau gambar dari
teks, kemudian buat asosiasi-asosiasinya dari kata kunci,frase, atau gambar tersebut, (2)
mengemukakan alasan-alasan mengenai asosiasi-asosiasi yang telah dibuat, dan (3)
mengemukakan asosiasi-asosiasi tambahan isi muncul ketika diskusi berlangsung.

B. FORMULIR TANGGAPAN TERHADAP (BOOK RESPONSE SHEET)

Formulir tanggapan terhadap buku yang telah dibaca oleh Anda tersebut antara lain
berisi judul buku, nama pengarang, jenis buku, informasi mengenai tingkat kesulitan,
komentar mengenai keunggulan-keunggulan buku, saran-saran untuk teman mengenai
manfaat membaca buku tersebut, dan identitas pembaca (pengisi formulir.

Kegiatan pemberian tanggapan terhadap buku selain bermanfaat lagi latihan membaca
pemahaman dan belajar memberi penilaian terhadap sebuah buku yang telah dibaca secara
singkat, juga bermanfaat sebagai latihan pendahuluan bagi pelajaran menulis resensi buku
(Mikulecky, 1990:22).

-3-

C. MENULIS SINONIM DAN HIPONIM

Berikut contoh petunjuk dan lembar tugas yang dapat Anda akan kerjakan.

1. Contoh Latihan Menulis Sinonim

Petunjuk
Berikut ini daftar yang memuat kata dan kelompok kata.Anda diminta menuliskan kata atau
kelompok kata lain yang memiliki arti yang sama atau mirip di sebelahnya, seperti contoh
pada nomor satu.

1. Sampai,tiba
2. Sekejab
3. Memenggal
4. Berbalik
5. Berhawa sejuk
6. Air kali
7. Berkelakuan baik
8. Kitab
9. Sajak
10. Dongeng

2.Contoh Latihan Menulis Hiponim

Petunjuk:

Semua kata dalam tiap kelompok memiliki arti yang sama atau mirip, tetapi ada kata yang
lebih umum dari pada kata lain dalam kelompok itu. Anda harus menuliskan kembali
kelompok kata itu dimulai dari yang paling khusus (spesifik), ke yang lebih umum (bila ada),
dan diakhiri dengan yang paling umum.

Contoh:

Pari

Ikan laut

Ikan

Hewan

-4-

D. MELENGKAPI BAGIAN-BAGIAN BACAAN

Untuk melati dan memonitor kemampuan Anda memahami bacaan tersebut, Anda dapat
melakukuan latihan melengkapi bagian-bagian teks yang tidak lengkap.

Ada beberapa variasi latihan yang dapat dikembangkan, antara lain sebagai berikut.
1. Menulis bagian-bagian teks yang sengaja dikosongkan atau tidak lengkap dengan
menggunakan kata-kata yang sesuai.
2. Memasangkan kata-kata yang sesuai yang sudah disediakan dengan bagian-bagian teks
yang kosong.
3. Menulis kata-kata jenis tertentu yang dihilangkan dari teks.

E. MENULIS RINGKASAN BACAAN

Karangan memiliki sebuah tema atau topik utama. Tema atau topik utama itu,
kemudian dikembangkan menjadi rangkaian bagian-bagian karangan yang terdiri atas
paragraf-paragraf. Kemudian, setiap paragraph memiliki sebuah tema atau pokok pikiran
utama yang mendukung tema atau topik utama karangan. Untuk memahami makna
sebuah karangan atau buku, pembaca harus dapat memahami tema atau pokok pikiran
utama yang terkandung dalam setiap paragraf yang membentuk keseluruhan karangan atau
buku itu. Tema atau pokok pikiran utama tersebut dapat ditemukan pada bagian awal,
akhir, atau awal, dan akhir paragraf atau mungkin tersirat dalam keseluruhan kalimat yang
membangun sebuah paragraf.

Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan bacaan atau buku Anda dapat
menuliskan ringkasan bahan bacaan atau buku yang sudah And baca.

-5-

KETERPADUAN KETERAMPILAN BERBAHASA


DENGAN FOKUS MENULIS

A. MENDENGARKAN NYANYIAN DAN AKTIVITAS MENULIS


Nyanyian yang merdu dapat menggugah perhatian siapa pun untuk mendengarkannya. Di
antara lagu-lagu yang kita dengar , ada yang menggugah perasaan kita. Perasaan yang
timbul dapat saja berbeda-beda ketika mendengarkan lagu yang berbeda. Perasaan yang
muncul mungkin berupa rasa gembira, terharu, rindu, atau justru menimbulkan rasa sedih,
jengkel, dan bahkan rasa marah. Sebagai contoh, coba Anda putar kaset atau CD yang
memuat Nyanyian Iwan Fals berikut ini.

HADAPI SAJA

Relakan yang terjadi takkan kembali

Ia sudah milik-nya bukan milik kita lagi

Tak perlu menangis tak perlu bersedih

Tak perlu tak perlu sedu sedan itu

Hadapi saja

Pasrah pada Illahi hanya itu yang kita bisa

Ambil hikmahnya ambil indahnya

Cobalah menari cobalah bernyanyi

Cobalah-cobalah mulai detik ini

Hadapi saja

-6-

Hilang memang hilang wajahnya terus terbayang

Berjumpa di mimpi

Kau ajak kau untuk menari, bernyanyi

Bersama bidadari malaikat dan penghuni surga

Hilang memang hilang wajahnya terus terbayang


Berjumpa di mimpi

Kau ajak kau untuk menari, bernyanyi

Bersama bidadari malaikat dan penghuni surge

La Ilaahaillooh

Relakan yang terjadi takkan kembali

Ia sudah miliknya bukan milik kita lagi

Pasrah pada Illahi hanya itu yang kita bisa

Ambil hikmahnya ambil indahnya

Taki perlu menangis tak perlu bersedih

Tak perlu tak perlu sedu sedan itu

Hadapi saja

Cobalah menari cobalah bernyanyi

Cobalah-cobalah mulai detik ini

Hadapi saja

-7-

Lagu di atas tidak hanya nikmat didengar, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur
kemanusiaan, keindahan, kasih saying, dan nilai-nilai keimanan.Selain itu lagu tersebut
mungkin pula mencuatkan ide Anda atau orang tertentu untuk menulis sebuah puisi, cerita
pendek ataupun sebuah tulisan (script) untuk sebuah drama, sinetron,film layar lebar atau
menimbulkan ide untuk menulis sebuah artikel kerohanian.

B. MENDENGARKAN CERITA DAN AKTIVITAS MENULIS

Pernakah Anda mendengarkan dongeng berikut ini menjelang tidur pada masa Anda masih
kanak-kanak?
ANAK DURHAKA

Di suatu kampung, hiduplah seorang wanita dan aanaknya. Anaknya itu bernama Malin
Kundang. Mereka sangat miskin.

Malin Kundang sangat disayangi ibunya. Ibunya bekerja keras untuk dapat menyediakan
makanan bagi anaknya itu. Setiap hari ibu Malin Kundang mencari kayu bakar di hutan.
Kayu bakar itu dijualnya di pasar. Uangnya dipakai untuk membeli makanan untuk Malin
Kundang.

Tidak terasa Malin Kudang sudah menjadi remaja. Ia minta izin kepada ibunya untuk
merantau. Ibunyamengizinkannya. Malin Kundang pun berlayarlah dengan menumpang
sebuah kapal dagang.

Tuhan demi tuhan berganti, tidak ada kabar dari Malin Kundang.Ibunya menangis setiap
hari. Ia sangat merindukan anaknya. Doa-doa kepada Tuhan terus dipanjatkan. Ibunya
memohon kepada Tuhan agar anaknya selamat dan dilimpahi rahmat.

Suatu pagi terdengar berita. Malin Kundang akan pulang Ia akan datang dengan istrinya
menggunakan kapal. Kapal itu miliknya sendiri.

Ibu Malin Kundang pun siap-siap untuk menyambut anaknya. Semua makanan kesukaan
Malin Kundang sewaktu kecil dulu dimasaknya.

Setelah selesai masak, ibu Malin Kundang segera ke pelabuhan. Berjam-jam ia berdiri di
sana. Akhirnya, sebuah kapal yang indah merapat dipelabuhan. Kemudian, tampak Malin
Kundang dan istrinya keluar dari kapal.Mereka berpakaian sangat indah. Perhiasan emas
dan berlian tampak berkilauan di jari, pergelangan tangan, dan leher mereka.

-8-

Ibu Malin Kundang langsung berlari ke arah anaknya. Ia pun memeluk erat anaknya.
Sambil bercucuran air mata diciuminya anak kesayangannya itu. Melihat itu, istri Malin
Kundang bertanya, “Siapakahorang miskin ini Kakanda? Apakah wanita yang
berpakaiancompang-camping ini ibu Kakanda?” Mendengar itu, Malin Kundang
mendorong ibunya sampai terjatuh. Iapun berkata, “Dia bukan ibuku, tapi seorang
pengemis yang mau minta sedekah. Ibuku sudah mati.” Sambil berkata begitu, Malin
Kundang menarik istrinya kembali ke kapal. Ibunya menjerit-jerit memanggil
namanya,”Malin,Malin, aku ibumu. Ini ibumu, Nak.” Malin Kundang menoleh dan
berkatadengan keras, “Hei pengemis, ibuku sudah mati. Orang tuaku kaya raya, bukan
miskin dan hina sepertimu.”
Malin Kundang pun memerintahkan agar kapal segera berangkat. Kapal pun menjauhi
pelabuhan. Dipelabuhan tampak ibu Malin Kundang berlinang air mata. Ia
menengadahkan kedua tangannya ke atas. “Ya Allah, apabila lelaki tadi bukan anakku
tolong selamatkan ia. Tapi, apabila dia adalah anakku, yang telah aku lahirkan dan aku
rawat dari kecil maka berilah dia hukumann.”

Tak lama kemudian, angin bertiup sangat kencang sampai memiringkan kapal yang
sudah menjauhi pelabuhan. Gelombang laut pun bergulung-gulung memukul kapal. Guruh
dan petir pun datang menyambar. Akhirnya, kapal pun tenggelam. Tampak dari kejauhan
Malin Kundang menggapai-gapai dan berteriak minta tolong. “Ibu … tolong aku.”

Dongeng tersebut pada mulanya dituturkan oleh para orang tua kepada anak-anak
mereka menjelang tidur, pada masa televise belum dikenal, bahasa tulis belum
memasyarakat. Saat ini, dongeng yang didengarkan oleh anak-anak “zaman dahulu”
berulang-ulang menjelang tidur itu telah ditulis dan disajikan dalam buku-buku kumpulan
dongeng. Tidak hanya sampai demikian, dongeng itu kini telah ditulis dalam wujud script
film oleh ZaraZettira ZR dan telah ditayangkan oleh sebuah stasiun televise (Kompas, 16
januari 2005). Sekali lagi, ini merupakan bukti bakwa aktivitas menulis ada kaitannya
dengan aktivitas mendengar.

-9-

C. MENDENGARKAN DIALOG MENGENAI SUATU TOPIK DAN AKTIVITAS MENULIS

Di suatu malam, ketika Anda selesai membaca suatu buku dan mengerjakan berbagai
tugas, Anda pun duduk di depan televise. Ada sebuah dialog yang menarik perhatian Anda.
Topik dialog itu adalah Perlu tidaknya Pelajaran Agama Disajikan di Sekolah.

Setelah Anda mendengarkan dialog tersebut selama satu jam, melalui pikiran-pikiran
Anda berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang Anda miliki, Anda akan
memposisikan diri pada pihak yang pro atau kontra terhadap pendidikan agama di
sekolah.Mungkin pula munculpikiran-pikiran baru mengenai topik tersebut setelah Anda
selesai mendengarkan dialog itu. Pikiran-pikiran Anda itu akan semakin jelas setelah Anda
tuangkan secara tertulis pada berlembar-lembar kertas.
Di pihak lain, ada pula dialog-dialog dalam wujud drama dan film yang Anda dengar
(tonton) melalui televise dan layar besar.Kemudian, dialog-dialog yang telah dihafal itu
disajikan di pentas atau direkam dengan kamera, kemudian ditayangkan melalui televisi dan
layar lebar

D. MENULIS CATATAN DARI SUATU KULIAH DAN DISKUSI

Ketika mengikuti suatu tutorial atau kuliah, Anda perlu membuat catatan-catatan. Selain itu,
bila Anda harus menuliskan semua yang diucapkan oleh dosen Anda, tentu Anda akan sulit
menangkap seluruh pesan (makna) yang disampaikan oleh pembicara karena beberapa hal
berikut ini.

1. Anda tidak berkonsetrasi pada makna yang disampaikan pembicara karena Anda sibuk
berkonsetrasi pada bunyi-bunyi yang harus disalin menjadi rangkaian huruf;
2. Makna sering kali disampaikan pula melalui gerak dan mimik pembicara, sedangkan
Anda sibuk dengan rangkaian huruf yang Anda tulis;
3. Sering kali Anda perlu berpikir, membuat inferensi-inferensi, dalam menangkap makna
dari suatu peristiwa ujaran.

Langkah yang Anda dapat tempuh adalah sebagai berikut.

1. Melengkapi catatan kuliah atau tutorial melalui rekonstruksi terhadap materi kuliah
yang masih tersimpan dalam memori Anda.
2. Setelah Anda melengkapi catatan kuliah Anda dengan cara mengingat-ingat kembali apa
yang Anda dengar dalam perkuliahan, Anda perlu mempertajam pemahaman Anda
mengenai meteri perkuliahan melalui diskusi kelompok dengan teman-teman Anda.

-10-

KETERPADUAN KETERAMPILAN BERBICARA


DENGAN FOKUS MENULIS

A. BERDISKUSI DAN AKTIVITAS MENULIS

Berdiskusi yang dimaksudkan di sini bukan hanya berupa seminar, symposium, dan
rapat yang memerlukan penulisan makalah atau rencana rapat terlebih dahulu.Berdiskusi
yang dimaksudkan di sini termasuk pula suatu diskusi kelompok yang diadakan dengan
tujuan mempertajam isi suatu tulisan yang sedang digarap.
Seorang penulis dapat mengomunikasikan rencana awal suatu tulisan atau sebuah
tulisan utuh dalam suatu diskusi guna mendapatkan masukan-masukan dari para anggota
yang terlibat dalam diskusi tersebut.

Dalam diskusi kelompok yang diselenggarakan dengan maksud seperti di atas, penulis
perlu mengemukakan rencana tulisannya atau tulisannya secara utuh kepada para peserta
diskusi. Setelah itu, penulis siap menerima masukan dan kritikan yang membangun dari
seluruh peserta diskusi.Memang,aktivitas diskusi kelompok yang diselenggarakan guna
mendapat masukan-masukan dari peserta dalam rangka menyempurnakan suatu tulisan
agak mirip fungsinya dengan aktivitas seminar proposal. Seminar proposal yang diikuti oleh
para mahasiswa di perguruan tinggi juga diadakan guna mendapat masukan-masukan dari
konsultan/pembimbing/promoter untuk menyempurnakan proposal.

B. MELAKUKAN WAWANCARA DAN MENULIS LAPORAN

Sebelum wawancara dilakukan, kita perlu menulis pedoman wawancara, yaitu berupa
sebuah daftar pertanyaan yang akan ditanyakan. Kemudian, kita perlu mencatat hasil
wawancara dan menulis suatu laporan.

Dalam belajar menulis persiapan wawancara, Anda harus memulai dari yang
sederhana, mengenai topik yang sederhana, dengan mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan sederhana yang akan diajukan kepada responden yang tepat. Misalnya, topik
yang akan Anda tulis adalah masa depan nelayan Aceh pascatsunami.Tujuan tulisan Anda
adalah untuk mengetahui bagaimana para nelayan Aceh melihat masa depannya
(pascatsunami) dan mempublikasikannya dalam wujud tulisan.

-11-

C. MENCERITA MENGENAI PENGALAMAN PRIBADI DAN AKTIVITAS MENULIS

Pada tanggal 18 Desember malam sampai menjelang subuh tanggal 19 Desember 2004
hujan turun dengan lebatnya. Saya dan beberapa orang saudara dekat yang
mengunjungi abang saya yang akan berangkat haji tertahan di ruang tamu rumahnya.
Dalam mengisi waktu sambil menunggu hujan teduh untuk pulang ke rumah masing-
masing, kami pun berbincang-bincang ringan. Yang menarik dalam perbincangan itu
adalah ketika seorang saudara sepupu saya bercerita mengenai pengalamannya sebagai
aktivis LSM di sebuah kabupaten. Ia dan LSM itu beraktivitas mengontrol
penyelenggaraan pemerintah kabupaten agar bersih dari korupsi.
Sepupu saya bercerita bahwa dia ledih kurang dua tahun lalu melaporkan kepada
kejaksaanmengenai dugaan politik uang dalam pemilihan bupati di suatu kabupaten tapi
sayangnya,sampai saat ia bercerita,bupatinya tidak dapat diperiksa oleh kejaksaan
karena belum mendapat izin dari gubernu. namun sejak laporan itu sampai kekejaksaan
ia mendapat ancaman–demi ancaman.

Suatu waktu, lanjutnya, ketika sepupu saya itu turun dari pesawat di lapangan terbang
di ibu kota kabupaten tempat politik uang diduga terjadi, ia langsung dikepung oleh
segerombolan pemuda. Tak lama kemudian, para pemuda itu memukulnta. Kepalanya
menjadi bengkak-bengkak dipukul oleh gerombolan pemuda itu.Melihat ia hampir mati
dipukul,tiba-tiba seorang pemuda berbeda kecil yang ada di sekitar itu melompat ke
depan dan membuka bajunya. Sepupu saya menyangka pemuda berbeda kerdil itu juga
akan ikut memukulnya.Tetapi rupanya sebaliknya, pemuda itu dengan berani membela
sepupu saya yang hampir sekarat. Ia menyuruh para penyerang sepupu saya berhenti
menyerang dan mengatakan bahwa sepupu saya itu adalah saudaranya, kemudian
menantang gerombolan pemuda penyerang itu untuk berkelahi dengannya. Anehnya,
gerombolan pemuda penyerang berhenti menyerang dan mundur. Rupanya pemuda
berbeda kecil itu dikenal dan disegani di daerah itu.

Pda saat lain, ketika sepupu saya berjalan jalan di pasar, ia dihampiri oleh seorang
pemuda kekar bersepeda motor yang ia kenal. Pemuda itu mengajak berbincang-bincang
dengan ramah, kemudian dengan ramah pula mengajak sepupu saya menaiki sepeda
motornya guna menuju ke suatu daerah tujuan wisata di pinggir pantai. Di daerah itu
banyak terdapat kafe yang menyediakan jasa hiburan dan rumah-rumah makan yang
menyajikan makanan laut. Oleh karena diajak oleh pemuda yang dikenalnya dan menuju
ke daerah wisata yang menyenangkan, sepupu saya pun mau saja. Setibanya di halaman
sebuah kafe, si pemuda pun menghentikan sepeda motornya, kemudian memarkirnya.
Sepupu saya pun turn dari boncengan dengan perasaan legi.Setelah pemuda kekar selesai
memarkirkan sepeda motornya dengan rapi, ia pun dengan tenaang berbalik, Lalu
menghajar supupu saya dengan pukulan-pukulan keras bertubi-tubi ke bagian perutnya
sampai tak berdaya. Kata sepupu saya dalam perbincangan kami dari di penghujung
malam itu, Dikira mau ngajak saya makan, malah memukul.

-12-

Kami pun tergelak-gelak tertawa mendengarnya. Abang saya nyeletuk sambil tertawa,
“Pengalamanmu menarik sekali untuk ditulis.”

Sepupu saya meneruskan ceritanya di antara gelak tawa kami. “Pada kali lain, saya dan
seorang teman mau minum di sebuah kafe di Tanjung pinang” katanya. Kota itu jauh dari
kabupaten yang di awasi oleh LSMnya.Belum lama duduk, tiba-tiba datang beberapa
kendaraan bak terbuka yang memuat puluhan anak muda yang seram-seram. Mereka
berhamburan ke luar dari mobil bak terbuka itu dan duduk di meja-meja di sekelilingi
sepupu saya. Pemuda-pemuda itu berbicara dalam bahasa daerah dari kabupaten yang
pemerintah daerahnya sedang menjadi target pengawasan oleh LSM tempat sepupu saya
bergabung. Tingkah laku para pemuda itu sangat kasar dan mulai mabuk-mabukan. Dari
mulut mereka ke luar ancaman-ancaman bagi siapa saja yang mengusik-usik
pemerintahan daerah yang mereka dukung.

Melihat tingkah laku pemuda yang kasar dan mabuk-mabukan sambil mengeluarkan
kata-kata ancaman yang ditujukan pada orang yang tidak jelas, sepupu saya ketakutan.
Dalam hati ia berkata, “Matilah aku kali ini”. Tiba-tiba pula celananya terasa basah.
Rupanya ia kencing di celana karena ketakutan.

Tawa kami pun semakin meledak mendengarnya. Abang saya sambil terpingkal-pingkal
menyarankan kembali agar sepupu saya menuliskan pengalamannya itu. Si abang mulai
menyarankan judul dan sub-subjudul yang akan ditulisoleh sepupu saya, seperti berikut.

Dalam ilustrasi (contoh) di atas kita dapat mengatakan bahwa ide untuk menulis
sesuatu dapat muncul setelah kita bercerita mengenai pengalaman pribadi kita kepada
orang lain secara lisan. Bahkan, kemunculan ide tersebut dapat diikuti dengan perencanaan
suatu tulisan.

D. BERPIDATO DAN AKTIVATAS MENULIS

Dalam situasi sangat resmi kadang-kadang kita harus berpidato dengan menggunakan
naskah. Selain itu, kadang-kadang karena kedudukan atau tugasnya, seseorang harus
berpidato di depan umum, padahal ia belum terampil pidato.

Sebuah naskah pidato terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pembukaan, isi pidato, dan
penutup. Pada bagian pembukaan tentu saja harus berisi salam, menyapa hadirin, dan
mengemukakan topik pembicaraan.

Setelah Anda selesai menuliskan sebuah naskah pidato, cobalah Anda berpidato di
depan cermin atau teman-teman Anda dengan menggunakan naskah tersebut. Perhatikan
pemakaian intonasi dan tekanan suara, gerak-gerik tubuh, dan kontak mata dengan
pendengar.

-13-

KETERPADUAN KETERAMPILAN MEMBACA


DENGAN FOKUS MENULIS

A. MEMBACA CERITA/DONGENG DAN AKTIVITAS MENULIS


Anda dapat berlatih menulis dengan cara terlebih dulu membaca sebuah naskah
cerita/dongeng. Setelah selesai membaca sebuah naskah cerita/dongeng itu, Anda dapat
melakukan berbagai aktivitas latihan menulis yang bervariasi, misalnya berikut ini.

1. Menulis nama-nama tokoh dalajm cerita dan memberi komentar secara tertulis
terhadap karakter tokoh.
2. Melengkkapi bagian akhir cerita yang sedang Anda baca.
3. Menulis kembali cerita dengan menggunakan kalimat dan pilihan kata sendiri.
4. Menuliskan pernyataan rasa suka dan tidak suka terhadap tokoh-tokoh atau jalan cerita
beserta alsan-alasannya.

B. MEMBACA PUISI DAN AKTIVITAS MENULIS

Anda dapat berlatih menulis dalam kaitan dengan aktivitas membaca sebuah puisi yang
anda sukai.Dalam hal ini,setelah anda selesai membaca sebuah puisi,ceritakan isi puisi itu
secara tertulis,dengan menggunakan kata-kata anda sendiri.Dengan kata lain,cobalah anda
ubah sebuah puisi menjadi sebuah prosa.Anda juga dapat melanjutkan latihan menulis
dalam wujud menuliskan perasaan anda terhadap puisi tersebut.

C. MEMBACA DAN MENULIS PETUNJUK,PENGUMUMAN,POSTER,IKLAN,DAN SURAT

Anda dapat belajar dan berlatih menulis petunjuk, pengumuman, roster, iklan, dan surat
dengan cara membaca jenis-jenis tulisan itu terlebih dahulu. Misalnya, dengan membaca

sebuah surat dinas, Anda dapat memehami bahwa surat dinas itu terdiri atas unsure hal,
nomor, tanggal, alamat yang dituju, pembuka surat isi surat, dan penutup surat. Anda
pelajari pula tata letaknya. Misalnya, hal dan nomor surat ditulis disudut kiri atas kertas.
Kemudian, setelah satu spasi atau lebih di bawahnya, merapat ke margin kanan dituliskan
tanggal surat. Satu spasi atau lebih di bawahnya, merapat ke margin kiri, ditulis alamat
yang dituju. Setelah itu baru ditulis salam pembuka, isi surat, dan salam penutup yang
diikuti tanda tangan dan nama pengirim.

-14-
D. MENULIS RANGKUMAN BACAAN

Latihan menulis jenis lain yang penting bagi Anda adalah latihan membuat sebuah
ringkasan, misalnya ringkasan sebuah cerita, artikel, dan buku. Dalam membuat ringkasan,
pertama-tama Anda harus berlatih menemukan gagasan utama atau tema setiap paragraf
dari suatu bahan bacaan. Kemudian, Anda perlu memberi tanda-tanda serta catatan-
catatan sehubungan dengan gagasan pokok atau tema bacaan tersebut.Terakhir, barulah
Anda menulis ringkasan bahan bacaan yang dimaksud dengan hanya mengemukakan
gagasan-gagasan utama atau tema-tema yang terdapat dalam setiap paragraf atau
subjudul buku yang dibaca dengan berpedoman pada tanda-tanda dan catatan-catatan
yang telah dibuat.

-15-

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial dalam hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimana
pun juga tidak dapat terlepas dari individu lain. Secara kodrat mnusia akan selalu hidup
bersama dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik dengan
alam dan lingkungan dengan sesamanya maupun dengan tuhannya.

Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan beberapa keterampilan pertama:


penguasaan kosa kata/istilah, kalimat, dan pemakaian ejaan ketika belajar membaca
akan member sambungan positif dalam belajar menulis. Kedua: organisasi bahan
bacaan dapat menjadi contoh dalam pengorganisasian tulisan sehingga dapat memberi
kontribusi positif dalam belajar menulis pargraf atau karangan secara utuh. Ketiga:
dalam menulis tingkat lanjut, informasi/data yang di peroleh dalam bahan bacaan
dapat menjadi sumber idea tau sumber data bagi tulisan yang akan di susun.

Dengan demikian membaca sangat penting dalam proses belajar mengajar, oleh
karena itu saya akan mencoba menyusun kontribusi ilmu membaca dan menulis dalam
peningkatan mutu KBM di sekolah dasar.

1.2 Rumusan Masalah

Didalam makalah ini akan berturut-turut hal-hal yang berkenaan dengan:


1. Keterpaduan keterampilan berbahasa dengan fokus menulis.
2. Keterpaduan keterampilan berbicara dengan fokus menulis.
3. Keterpaduan keterampilan membaca dengan fokus menulis.
4. Keterpaduan keterampilan berbahasa dengan fokus membaca.
5. Keterpaduan keterampilan menulis dengan fokus membaca.

1.3 Tujuan

Tujuan keterampilan berbahasa dengan fokus menulis dan membaca dapat


dijabarkan sebagai berikut:
1. Membaca dan menulis dapat memperoleh fakta atau mendapatkan fakta.
2. Untuk menganalisis fakta.
3. Untuk mengefaluasi fakta.
4. Untuk mendapatkan insfirasi.
5. Untuk mendapatkan hiburan dan untuk menghibur diri.

- III-

Anda mungkin juga menyukai