(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evaluasi Nilai Gizi)
Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Pengolahan dan penyimpanan bahan makanan memiliki interelasi terhadap
pemenuhan gizi masyarakat, maka tidak mengherankan jika semua negara baik negara maju
maupun berkembang selalu berusaha untuk menyediakan suplai pangan yang cukup, aman dan
bergizi. Salah satunya dengan melakukan berbagai cara pengolahan dan penyimpanan pangan
yang dapat memberikan perlindungan terhadap bahan pangan yang akan dikonsumsi.
Penyimpanan bahan pangan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara
bahan pangan kering dan basah, baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan
kering dan basah.
Penyimpanan bahan pangan nabati memiliki beberapa metode yaitu penyimpanan dalam
suhu ruang, penyimpanan suhu rendah (chilling dan freezing), serta CAS dan MAS. Adapun
tujuan dari penyimpanan bahan pangan ialah:
PEMBAHASAN
Bahan nabati merupakan bahan yang diperoleh dan berasal dari tumbuhan misalnya serealia
dan kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, rempah-rempah, hasil perkebunan
Penyimpanan bahan makanan bertujuan mencegah pembusukan makanan sehingga shelf life cukup
lama, kualitasnya tetap terjaga, dan ketersediaannya berada di sepanjang waktu. Metode penyimpanan
dilakukan mulai dari bahan makanan segar (hasil panen), pengolahan, pemrosesan, pengemasan hingga
pendistribusian produk. Berdasarkan ketahanannya, makanan terbagi atas makanan tahan lama, semi--‐
tahan lama, dan tidak tahan lama. Beberapa teknologi penyimpanan makanan yaitu penggunaan bahan
kimia dan mikroba, pengkontrolan kandungan air, struktur makanan, serta penggunaan panas dan energi,
maupun teknologi kombinasi.
Vitamin C 143,7 mg
Zat besi 1 mg
Vitamin B6 0,5 mg
Magnesium 23 mg
Penyimpanan bahan pangan nabati memiliki beberapa metode yaitu penyimpanan dalam suhu
ruang, penyimpanan suhu rendah (chilling dan freezing), serta CAS dan MAS. Adapun tujuan dari
penyimpanan bahan pangan ialah:
Metode chilling ini memberikan efek terhadap bahan pangan berupa chilling injury,
dimana bahan pangan akan mengalami pengerutan yang diakibatkan oleh adanya penarikan
air akibat rendahnya RH. Pada bahan nabati umumnya metode chilling ini mengakibatkan
penyusutan vitamin C sebanyak 17%-30%.
b. Freezing
0 5 10 15
1. Kadar Gula 8,62 9,13 9,71 8,69 Peningkatan Karena adanya proses
(%) pemecahan polisakarida menjadi
gula (
sukrosa, glukosa, fruktosa) yang
terjadi pada periode pasca panen.
Penurunan tersebut dikarenakan
cadangan
polisakarida yang terbentuk tinggal
sedikit.Pada awal penyimpanan
kadar gula masih tinggi meskipun
aktivitas respirasi tetap
berlangsung.
1. Kada vit C 18,97 18,90 18,06 17,18 Hal ini dikarenakan vitamin C
(mg/100g) mudah sekali terdegradasi, baik
oleh
temperatur, cahaya maupun udara
sekitar
sehingga kadar vitamin C
berkurang.
1 2 3 4 5
1. Kadar 130C 91,56 90,15 89,40 89,08 88,54 Hal ini dikarenakan proses
air(%) transpirasi dan respirasi
270C 91.09 88,84 88,24 88 87,56
pada bahan. Transpirasi
menyebabkan penampilan
komoditas jadi layu dan
berkerut.
1. Vitamin 130C 96,99 90,26 86,39 80,09 73,52 Hal ini dikarenakan vitamin
C(mg) C
270C 95,35 84,04 80,52 71,49 56,27
mudah sekali terdegradasi,
baik oleh
temperatur, cahaya
maupun udara sekitar
sehingga kadar vitamin C
berkurang.
1. Susut 130C 0 6,66 9,39 12,41 14,76 Hal ini dikarenakan proses
Bobot(%) transpirasi dan respirasi
270C 0 11,14 22,22 32,75 41,79
pada bahan. Transpirasi
menyebabkan penampilan
komoditas jadi layu dan
berkerut.
2.5.3 Pengaruh penyimpanan pada Cabai Merah
0 3 7
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan nabati merupakan bahan yang diperoleh dan berasal dari tumbuhan
misalnya serealia dan kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, rempah-
rempah, hasil perkebunan. Penyimpanan bahan pangan nabati memiliki beberapa metode
yaitu penyimpanan dalam suhu ruang, penyimpanan suhu rendah (chilling dan freezing),
serta CAS dan MAS. Penyimpanan bahan pangan nabati dipengaruhi oleh beberapa
faktor, dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi nilai gizi suatu komoditi. Faktor-
faktor tersebut adalah:
◦ Suhu
◦ Lama penyimpanan
◦ RH (kelembaban)
◦ Oksigen
DAFTAR PUSTAKA