Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Bahan
4.1.1 Bahan untuk Proses
Bahan yang digunakan untuk proses pembuatan marshmallow
rosela adalah kelopak bunga rosela kering jenis Rosela ungu yang diperoleh
dari Pasar Pabean Surabaya, Jawa Timur, gula halus, sirup glukosa yang
diperoleh dari CV Tristar Chemical (spesifikasi pada Lampiran 1), gelatin
yang diperoleh dari CV Tristar Chemical (spesifikasi pada Lampiran 2),
buffer sitrat S yang diperoleh dari CV Tristar Chemical (spesifikasi pada
Lampiran 3), air minum mineral komersial, dan tepung tapioka.

4.1.2 Bahan untuk Analisa


Bahan yang digunakan untuk proses analisa adalah jewawut; larutan
glukosa standar (glukosa anhidrat); larutan Nelson A; larutan Nelson B;
arsenomolybdat; HCl; KCl; larutan buffer HCl–KCl 1,0; larutan buffer
asetat 4,5.

4.2 Alat
4.2.1 Alat untuk Proses
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan marshmallow rosela
adalah timbangan top loading, panci, sendok stainless steel, beaker glass,
gelas ukur, kompor gas, termometer 110°C, mixer Bosch, solet, loyang,
kuas, pisau, telenan, dan piring.

4.2.2 Alat untuk Analisa


Alat yang digunakan untuk analisa adalah timbangan top loading,
timbangan analitis, eksikator, oven vakum, botol timbang, Autograph
Shimadzu AG-10TE, Colour Reader merek Minolta, erlenmeyer 250 ml,
labu takar 25 ml, labu takar 100 ml, bak pendingin, kaki tiga, kassa,

20
21

pemanas bunsen, botol semprot, pengaduk kaca, gelas arloji, sendok tanduk,
pipet volume 1 ml, pipet volume 5 ml, pipet volume 10 ml, pipet volume 25
ml, pipet volume 50 ml, pipet ukur 20 ml, pH meter, IR moisture tester,
beaker glass 100 ml, beaker glass 500 ml, gelas ukur 100 ml, pipet tetes,
kertas saring, dan tissue.

4.3 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan


Pangan, Laboratorium Kimia, Laboratorium Analisa Pangan, Laboratorium
Penelitian, dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Sensoris Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya; Laboratorium Dasar Bersama, Fakultas
Farmasi, Universitas Airlangga Surabaya; serta Laboratorium Teknologi
Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya,
Malang. Penelitian ini akan dilaksanakan antara bulan Maret 2010 sampai
dengan Mei 2010.

4.4 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor kadar gelatin dan
rasio sukrosa : sirup glukosa, masing-masing dengan tiga perlakuan, dimana
setiap perlakuan akan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Jumlah gelatin yang
digunakan dalam formulasi bahan adalah:
G1 = 5% gelatin
G2 = 6% gelatin
G3 = 7% gelatin
Sedangkan rasio glukosa : sirup glukosa yang digunakan adalah:
R1 = 3 : 1
R2 = 4 : 1
R3 = 5 : 1
22

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan akan dianalisa secara


statistik untuk mengetahui apakah ada perbedaan antarperlakuan dengan
menggunakan uji ANOVA (Analysis of Varians) pada α = 5%. Apabila
terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple
Range Test). Tabel rancangan percobaan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tabel Rancangan Percobaan


Sukrosa : Sirup Glukosa
3 : 1 (R1) 4 : 1 (R2) 5 : 1 (R3)
5% (G1) G1R1 G1R2 G1R3
Gelatin 6% (G2) G2R1 G2R2 G2R3
7% (G3) G3R1 G3R2 G3R3

4.5 Pelaksanaan Penelitian


Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan
dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk
menentukan proporsi gelatin dan rasio sukrosa – sirup glukosa yang tepat,
sedangkan penelitian lanjutan dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa
pengaruh proporsi gelatin dan rasio sukrosa – sirup glukosa terhadap sifat
fisikokimia dan organoleptik marshmallow rosela. Formulasi bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan marshmallow rosela pada Tabel 4.2.
Diagram alir proses pembuatan marshmallow rosela pada Gambar 4.1

Tabel 4.2. Formulasi Bahan Marshmallow Rosela


Bahan Untuk
Untuk Proses Perendaman
Sirup Buffer
Sukrosa Gelatin Gelatin Total
Glukosa Sitrat
(g) Ekstrak (g) Ekstrak (g)
(g) Air Air (g)
Rosela Rosela
(g) (g)
Komposisi (g) (g)
R1 241,88 80,62
G1 R2 258,00 64,50 25
R3 268,75 53,75
R1 238,13 79,37
G2 R2 254,00 63,50 67,5 7,5 30 67,5 7,5 2,5 500
R3 264,58 52,92
R1 234,38 78,12
G3 R2 250,00 62,50 35
R3 260,42 52,08
23
Sukrosa, sirup glukosa, buffer sitrat
(0,5% b/b), larutan ekstrak rosela
(13,5% b/b), dan air (1,5% b/b)

Gelatin (5%,
6%, 7% b/b) Pencampuran Analisa: pH

Larutan Perendaman Pemanasan sampai


ekstrak 30 menit, dengan 110°C
rosela suhu ruang
Pendinginan sampai
Larutan gelatin dengan 70°C ± 1°C

Pencampuran Analisa: pH

Pengocokan (mixer, kecepatan 1, 8 menit)

Pencetakan (loyang ukuran 22 cm x 12 cm x 5 cm)

Setting (±24 jam, suhu kamar 28°-30°C)

Analisa: Gula
Pemotongan (1,5 x 1,5 x 1 cm)
reduksi

Dusting
(tapioka yang telah disangrai)

Analisa:
Marshmallow ‐ Kadar air
Rosela ‐ Densitas
‐ Tekstur (firmness dan
elastisitas)
‐ Warna
‐ Antosianin
‐ Organoleptik (kesukaan
terhadap warna, rasa, dan
tekstur)
Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Marshmallow Rosela
Sumber: Chu (2005) dengan Modifikasi
24

Uraian proses pembuatan marshmallow rosela adalah sebagai


berikut:

1. Persiapan bahan; meliputi penimbangan bahan-bahan seperti sukrosa,


sirup glukosa, gelatin, ekstrak rosela, dan air sesuai dengan takaran
yang diinginkan dalam persentase satuan berat per berat unit percobaan
(500 g), serta perendaman gelatin dengan menggunakan ekstrak rosela
dan air. Perendaman gelatin dilakukan selama 30 menit untuk
memaksimalkan pelarutan gelatin. Setelah itu dilakukan pencampuran
sukrosa, sirup glukosa, buffer sitrat, dan sisa ekstrak rosela dan air.

2. Pemanasan sukrosa, sirup glukosa, buffer sitrat, ekstrak rosela, dan air
dilakukan hingga mencapai suhu 110°C (suhu dikendalikan dengan
termometer). Selama proses pemanasan dilakukan pengadukan agar
seluruh bahan dapat terlarut dengan sempurna dan agar pemanasan
merata sehingga tidak ada campuran gula yang gosong ataupun
mengkristal.

3. Sirup gula didinginkan hingga suhu 70°C ± 1°C dengan tujuan untuk
menghindari denaturasi gelatin yang akan dicampurkan akibat panas
yang terlalu tinggi. Denaturasi gelatin dapat mengakibatkan
berkurangnya kemampuan gelatin untuk membentuk gel. Setelah
tercapai suhu 70°C ± 1°C, dilakukan pencampuran sirup gula dengan
gelatin.

4. Proses pengocokan menggunakan mixer dilakukan selama 8 menit


dengan kecepatan 1. Dalam proses ini terjadi pemerangkapan udara
yang dapat meningkatkan volume adonan.

5. Adonan yang siap dicetak dituangkan ke dalam loyang berukuran 22 x


12 x 5 cm, yang seluruh permukaannya telah terlapisi tepung tapioka
sangrai.
25

6. Setelah pencetakan, dilakukan setting time, dimana adonan disimpan


pada suhu ruang (28-30°C) selama ± 24 jam.

7. Marshmallow yang telah kokoh kemudian dipotong-potong membentuk


dadu ukuran 1,5 x 1,5 x 1 cm.

8. Untuk mencegah lengketnya marshmallow yang telah dipotong-potong


satu sama lain, perlu dilakukan dusting menggunakan tepung tapioka
yang telah disangrai. Tujuan penyangraian adalah untuk menghindari
adanya kontaminasi mikroba. Setelah dusting, sisa tepung dibersihkan
dengan menggunakan kuas, dan kemudian marshmallow dikemas
dengan plastik untuk menjaga kualitas.

4.6 Pengamatan dan Pengujian

Pengamatan dan pengujian yang dilakukan pada marshmallow


rosela adalah kadar air, kadar gula reduksi, pH, tekstur, warna, densitas,
antosianin, dan organoleptik, yaitu kesukaan terhadap warna, rasa, dan
tekstur.

4.6.1 Uji Kadar Air dengan Oven Vakum (Sudarmadji, dkk., 1997)

1. Botol timbang beserta tutupnya dikeringkan dalam oven dengan


suhu 105°C selama 30 menit, didinginkan dalam eksikator selama
15 menit, dan ditimbang. Pemanasan dan penimbangan diulangi
kembali sampai diperoleh berat botol timbang konstan.
2. Ditimbang sampel yang telah dihaluskan sebanyak kurang lebih 2
gram dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.
3. Botol timbang beserta isinya dan tutup botol timbang dikeringkan
dalam oven vakum dengan suhu 70°C selama 5 jam pada tekanan ±
25 mmHg.
26

4. Botol timbang ditutup, didinginkan dalam eksikator selama 15


menit kemudian ditimbang.
5. Botol timbang dipanaskan kembali dalam oven vakum selama 1
jam, didinginkan dalam eksikator, dan ditimbang. Pemanasan
diulang sampai diperoleh berat yang konstan (selisih penimbangan
berturut-turut tidak lebih dari 0,2 mg).
berat awal bahan − berat akhir bahan
Kadar air = × 100%
berat awal bahan

4.6.2 Uji Kadar Gula Reduksi Cara Nelson Somogyi (Sudarmadji,


dkk., 1997)

1. Pembuatan larutan glukosa standar (10 mg glokose anhidrat/100


ml)
2. Melakukan 6 pengenceran dari larutan glukosa standar tersebut
sehingga diperoleh larutan glukosa dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8,
dan 10 mg/100 ml.
3. Menyiapkan 7 tabung reaksi bersih, masing-masing diisi dengan 1
ml larutan glukosa standar tersebut. Satu tabung diisi dengan 1 ml
akuades sebagai blanko.
4. Menambahkan reagensia Nelson pada masing-masing tabung, dan
memanaskannya pada penangas air mendidih selama 20 menit.
5. Segera mendinginkan semua tabung bersama-sama dalam gelas
piala berisi air dingin sehingga suhu tabung mencapai 25°C.
6. Menambahkan reagensia Arsenomolybdat setelah larutan dingin,
gojog sampai semua endapan Cu2O yang ada larut kembali.
7. Menambahkan 7 ml akuades setelah semua endapan larut
sempurna, kemudian digojog sampai homogen.
8. Menera optical density (OD) masing-masing larutan tersebut pada
panjang gelombang 540 nm.
27

9. Membuat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara


konsentrasi glukosa dan OD.

Penentuan Gula Reduksi pada Sampel


1. Menyiapkan sampel yang mempunyai kadar gula reduksi sekitar 2-
8 mg/100 ml (larutan sampel harus jernih).
2. Memipet 1 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi yang bersih.
3. Menambahkan 1 ml reagensia Nelson, dan selanjutnya
diperlakukan seperti pada penyiapan kurva standar di atas.
4. Jumlah gula reduksi ditentukan berdasarkan OD larutan sampel
dan kurva standar larutan glukosa.

4.6.3 Uji pH (Manual pH Meter microBENCH T12100)

1. Membilas elektroda dan temperature probe dengan akuades,


kemudian menyalakan pH-meter.
2. Menyelupkan elektroda dan temperature probe ke dalam sampel.
3. Menunggu sampai pembacaan pada layar stabil dan indikator
‘AUTOLOCK’ muncul pada layar.
4. Mencatat angka yang tertera pada layar pH-meter.

4.6.4 Uji Tekstur (Autograph Shimadzu AG-10TE)

Tekstur marshmallow yang dihasilkan diuji dengan pengujian


firmness dan elastisitas. Firmness adalah kerja yang diperlukan untuk
menekan sampel sampai jarak tertentu. Prosedur pengujian kekokohan
(firmness) sebagai berikut:

1. Menyiapkan sampel berbentuk balok, dengan panjang dan lebar 3


cm serta tinggi 2 cm.
2. Menyalakan power supply pada autograph sehingga semua lampu
pada tombol yang ada menyala.
28

3. Memasang perlengkapan alat sesuai dengan pengujian yang


diinginkan.
4. Menekan sampel hingga kedalaman tertentu, kecepatan 20
mm/menit dan setelah tercapai, tombol off ditekan untuk
menghentikan pengujian.
5. Mencatat hasil pengujian yang tertera pada layar pengujian. Hasil
pengujian tercatat dalam satuan Newton.

Elastisitas yang dimaksud adalah panjang maksimal hingga


marshmallow mengalami sobek pertama kali. Prosedur pengujian elastisitas
sebagai berikut:

1. Menyiapkan sampel berbentuk balok, dengan panjang dan lebar 0,5


cm, tinggi 7 cm.
2. Menyalakan power supply pada autograph sehingga semua lampu
pada tombol yang ada menyala.
3. Memasang perlengkapan alat, dimana pada pengujian ini kedua
ujung dari sampel dijepit (kira-kira sekitar 1,5 cm) dan
ditempatkan di alat untuk pengujian elastisitas.
4. Mengatur jarak maksimum sesuai dengan ketinggian sampel
(sekitar 4 cm).
5. Menekan tombol on sehingga sampel ditarik dengan kecepatan
pengujian 20 mm/menit dan dihentikan ketika sampel putus.
6. Mencatat hasil pengujian yang tertera pada layar pengujian. Hasil
pengujian tercatat dalam satuan mm.

4.6.5 Uji Warna (Colour Reader merk Minolta)

1. Membungkus sampel yang akan diuji dengan plastik PP


transparan.
2. Menempelkan alat sensor Colour Reader Minolta pada sampel.
29

3. Menekan tombol Power On pada alat Colour Reader Minolta.


4. Mencatat hasil pengujian yang terbaca, yaitu nilai L (brightness), a
(redness), dan b (yellowness).
L = interval 0 – 100 (hitam – putih)
a = interval positif – negatif (merah – hijau)
b = interval positif – negatif (kuning – biru)

4.6.6 Uji Densitas

1. Memotong persegi dan menimbang marshmallow (yang telah


dicetak dan di-dusting), kemudian memasukkannya ke dalam gelas
ukur.
2. Memasukkan jewawut kedalam gelas ukur yang telah berisi
marshmallow hingga volumenya 50 ml (volume awal).
3. Menggetarkan dan menggoyang-goyangkan gelas ukur hingga
jewawut benar-benar mengisi ruang yang kosong.
4. Mengukur volume jewawut yang digunakan dengan menggunakan
gelas ukur.
5. Menghitung volume marshmallow dari hasil pengurangan volume
awal dengan volume jewawut.
m
6. Menghitung densitas marshmallow dengan rumus: ρ =
v

Keterangan: ρ = massa jenis atau densitas (g/ml)


m = massa (g)
v = volume (ml)

4.6.7 Uji Antosianin

1. Menimbang 5 g sampel dan melarutkannya dalam 25 ml akuades.


2. Mengambil 5 ml larutan sampel dan memasukannya dalam labu
takar. Pengambilan dilakukan sebanyak dua kali per sampel.
30

3. Menambahkan buffer 1,0 pada labu takar I dan buffer 4,5 pada
labu takar II, masing-masing hingga tanda batas.
4. Mengukur absorbansi pada λ=510 nm dan λ=700 nm dengan
blanko akuades.

Pembuatan Buffer HCl-KCl 1,0

1. Melarutkan 1,490 g KCl dalam akuades.


2. Memasukkan larutan KCl dalam labu takar 100 ml dan
menambahkan akuades hingga tanda batas.
3. Memasukkan HCl pekat dalam 50 ml akuades dalam beker.
4. Memasukkan larutan HCl dalam labu takar 100 ml dan
menambahkan akuades hingga tanda batas.
5. Mencampurkan 50 ml larutan KCl dengan 134 ml larutan HCl,
kemudian mengatur pH hingga tercapai pH 1,0 ± 0,1.

Pembuatan Buffer Asetat 4,5

1. Melarutkan 1,640 g CH3COOK dalam 50 ml akuades.


2. Memasukkan larutan ke dalam labu takar 100 ml dan
menambahkan akuades hingga tanda batas.
3. Mengatur pH dengan HCl 5 N, hingga tercapai pH 4,5 ± 0,1.

3
A x MW x DF x 10
% Antosianin =
ε xl

Keterangan: A = (A510-A700) pH 1,0 – (A510-A700) pH 4,5


MW = Molecular Weight (berat molekul = 449,2 g/mol)
DF = Dilution Factor (faktor pengenceran)
ε = koefisien molar (26.900 L x mol-1 x cm-1)
l = panjang sel (1 cm)
31

4.6.8 Uji Organoleptik

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan


konsumen terhadap produk marshmallow rosela. Uji organoleptik yang
dilakukan meliputi warna, rasa, dan tekstur marshmallow dengan metode
scoring. Metode scoring memungkinkan panelis bebas memberikan nilai
berdasarkan tingkat kesukaannya dengan kisaran nilai 1-9. Semakin tinggi
nilai yang diberikan menunjukkan kesukaan panelis terhadap parameter
produk yang diuji. Lembar uji organoleptik terdapat pada Lampiran 5.
Pengujian dilakukan kepada 80 orang panelis tidak terlatih.

4.6.9 Uji Pembobotan (DeGarmo, Sullivan, dan Bontadelli, 1993)

Uji pembobotan dilakukan untuk menentukan perlakuan terbaik


berdasarkan nilai rata-rata dari data kadar air, densitas, serta kesukaan
panelis terhadap pengujian organoleptik (warna, tekstur, dan rasa) yang
diperoleh. Uji pembobotan ini menggunakan teknik additive weighting.
Metode ini memberikan bobot yang sesuai dengan kontribusi parameter uji
terhadap produk marshmallow. Langkah pengujian adalah sebagai berikut
(Nidya, 2009):

1. Memberi bobot variabel pada masing-masing parameter dengan


angka antara 0-1, tergantung dari kepentingan tiap parameter uji.
Bobot variabel dalam penelitian yang diajukan adalah:

a. Pengujian kadar air Æ bobot 0,5

b. Pengujian densitas Æ bobot 0,5

c. Pengujian organoleptik warna Æ bobot 1

d. Pengujian organoleptik tekstur Æ bobot 1

e. Pengujian organoleptik rasa Æ bobot 1


32

2. Menentukan bobot normal tiap parameter dengan membagi bobot


variabel dengan bobot total.

3. Menghitung efektivitasnya dengan rumus:

nilai perlakuan - nilai terburuk


Nilai efektivitas =
nilai terbaik - nilai terburuk

4. Menghitung nilai produk, diperoleh dari hasil perkalian nilai


efektivitas dengan bobot nilai.

5. Menjumlahkan nilai produk dari semua parameter.

6. Kombinasi perlakuan terbaik dipilih dari kombinasi perlakuan


yang memiliki nilai tertinggi.

 
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2008. Gelatine an Unique Hydrocolloid. Available on


http://www.gelatine.org/downloads/The_Sup_and_Advant_of_Gel
atine.pdf (Download at 20 Agustus 2009).

Alhambra Credit Union. 2009. The Ancient History of Marshmallows.


Available on
http://www.alhambracu.org/images/7_julyRS09W.pdf (Download
at 15 Agustus 2009).

Answers.com. 2009. Marshmallow. Available on


http://www.answers.com/topic/marshmallow (Download at 2 Juli
2009).

B&K Technology. 2008. Roselle Extract. Available on http://www.roselle-


china.com/Roselle.htm (Download at 22 Agustus 2009).

Biolife. 2008. Roselle. Available on


http://www.biolifemarketing.com.sg/roselle.html (Download at 22
Agustus 2009).

Chairman, C.D.P. 1970. Twenty Years of Confectionery and Chocolate


Progress. Connecticut: AVI Publishing Co., Inc.

Chaplin, Martin. 2009. Gelatin. Available on


http://www.lsbu.ac.uk/water/hygel.html (Download at 3 Juni 2009).

Chu, M. 2005. Marshmallows. Available on


http://www.cookingforengineers.com/recipe/106/Marshmallows
(Download at 15 Oktober 2008).

Clark, Jim. 2002. Buffer Solutions. Available on


http://www.chemguide.co.uk/physical/acidbaseeqia/buffers.html#t
op (Download at 23 Nopember 2009).

Cole, Dr. Bernard. 2006. Properties of Gelatin. Available on


http://www.holographyforum.org/HoloWiki/index.php/Properties_
of_Gelatin (Download at 8 April 2009).

Considine, D.M., dan G.D. Considine. 1982. Foods and Food Production
Encyclopedia. New York: Van Nostrand Reinhold Company.

33
34

Dorrow, T. 1993. The Manufacturing Confectioner. Chicago USA: Institute


of Food Technologists.

Egberts, Koen. 2009. Gelatin Dryer. Available on


http://www.gelatin.nl/?gclid=CM7r8tWU_p0CFcItpAodalVppQ
(Download at 9 Nopember 2009).

Food and Nutrition. 2009. Marshmallow. Available on


http://www.answers.com/topic/marshmallow (Download at 2 Juli
2009).

Food-Info. 2009. What is Glucose Syrup and Where is It Made From?


Available on http://www.food-info.net/uk/qa/qa-fi85.htm
(Download at 9 Nopember 2009).

Gelatin Manufacturers Institude of America. 2001. Gelatin Information,


News, History and More. Available on http://www.gelatin-
gmia.com/html/rawmaterials_app.html (Download at 20 Januari
2009).

Global Oneness. 2005. Sucrose – Usage. Available on


http://www.experiencefestival.com/a/Sucrose_-_Usage/id/2092643
(Download at 24 Nopember 2009).

Herawati, Susi. 2008. Kajian Materi Larutan Buffer Asam-Basa. Available


on
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbp
p-gdl-susiherawa-31294 (Download at 23 Nopember 2009).

Insan Mulia Corporation1. 2009. Rosella Beautiful and Useful. Available on


http://rosellaa.blogspot.com/2009_04_01_archive.html (Download
at 7 September 2009).

Insan Mulia Corporation2. 2009. Cara Hidup Tanaman Rosella. Available


on http://www.rosella-online.net/2008/01/cara-hidup-tanaman-
rosella.html (Download at 7 September 2009).

Jaswir, Irwandi. 2007. Memahami Gelatin. Available on


http://www.beritaiptek.com (Download at 7 Januari 2009).
35

Jejaring Kimia. 2009. Penentuan Kadar Sukrosa pada Minuman. Available


on http://jejaringkimia.blogspot.com/2009/06/penentuan-kadar-
sukrosa-pada-minuman.html (Download at 9 Nopember 2009).

KIC. 2005. Gelatin and Collagen. Available on


http://www.kooyong.co.kr/eng/index.html (Download at 9
Nopember 2009).

Morton, Julia F. 1987. Roselle – Hibiscus sabdariffa L. Available on


http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/roselle.html
(Download at 22 Agustus 2009).

Nidya, Stephanie Yevita. 2009. Skripsi: Pengaruh Jumlah Ekstrak Kelopak


Bunga Rosela terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik
Marshmallow. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya.

NOSB. 2002. Gelatin Processing. Available on


http://www.omri.org/Gelatin-TAP.pdf (Download at 20 Agustus
2009).

OinoFood. 2001. Glucose Syrup (Liquid Glucose or Starch Treacle).


Available on http://oinofood.com/Glucose%20Syrup.htm
(Download at 9 Nopember 2009).

Oregon State University. 2009. Sugar. Available on


http://food.oregonstate.edu/learn/sugar.html (Download at 23
Nopember 2009).

Pensri Ruangsri, Paramee Chumsri, Anchalee Sirichote, and Arunporn


Itharat. 2007. Changes in Quality and Bioactive Properties of
Concentrated Roselle (Hibiscus sabdariffa Linn.) Extract.
Department of Food Technology, Faculty of Agro-industry, Prince
of Songkla University, Hat Yai, Songkhla, Thailand.

Pomeranz, Y. 1991. Fuctional Properties of Food Components, 2nd edition.


San Diego: Academica Press.

Provital. 2003. Hibiscus-eco: Hibiscus sabdariffa L. Available on


http://lotioncrafter.com/reference/tech_data_hibiscus_eco.pdf
(Download at 19 Januari 2009).
36

Republika Newsroom. 2008. Marshmallow yang Menggoda. Available on


http://www.republika.co.id/berita/20264/Marshmallow_yang_Men
ggoda (Download at 22 Nopember 2009).

Vail, G.E., J. A. Philips, and L. O. Rust. 1978. Foods. Boston: Houghton


Mifflin Company.

Wati. 2007. Manfaat Rosella Merah. Available on


http://sehatyuk.blogspot.com/2007/04/manfaat-rosela-merah.html
(Download at 9 Nopember 2009).

Zengia. 2008. Roselle Tea. Available on


http://www.zengia.com/main/roselle-tea-hibiscus-sabdariffa-
health-benefits-chi-p-122.html (Download at 22 Agustus 2009).

Anda mungkin juga menyukai

  • Format KPSP
    Format KPSP
    Dokumen6 halaman
    Format KPSP
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Lampiran I 2
    Lampiran I 2
    Dokumen16 halaman
    Lampiran I 2
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • MMD 3 Sumberwaras
    MMD 3 Sumberwaras
    Dokumen10 halaman
    MMD 3 Sumberwaras
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Seminar Dan Penyuluhan
    Seminar Dan Penyuluhan
    Dokumen18 halaman
    Seminar Dan Penyuluhan
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 12jun17
    BAB 1 12jun17
    Dokumen11 halaman
    BAB 1 12jun17
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Angket Penyakit Menular TB Kunci
    Angket Penyakit Menular TB Kunci
    Dokumen2 halaman
    Angket Penyakit Menular TB Kunci
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • 25 Nov Fix Analisis Masalah
    25 Nov Fix Analisis Masalah
    Dokumen32 halaman
    25 Nov Fix Analisis Masalah
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Ketenagaan
    Ketenagaan
    Dokumen1 halaman
    Ketenagaan
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Belajar Partograf
    Belajar Partograf
    Dokumen7 halaman
    Belajar Partograf
    Maman Hendra
    Belum ada peringkat
  • Clinicalll Pathway CKD
    Clinicalll Pathway CKD
    Dokumen3 halaman
    Clinicalll Pathway CKD
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Minggu 4
    Leaflet Minggu 4
    Dokumen1 halaman
    Leaflet Minggu 4
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • 1.pendahuluan Biomarker
    1.pendahuluan Biomarker
    Dokumen20 halaman
    1.pendahuluan Biomarker
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Iput
    BAB 4 Iput
    Dokumen5 halaman
    BAB 4 Iput
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • RATIH
    RATIH
    Dokumen53 halaman
    RATIH
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Halaman Depan
    Halaman Depan
    Dokumen17 halaman
    Halaman Depan
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Kuuu 2
    Kuuu 2
    Dokumen38 halaman
    Kuuu 2
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • SAP Quadriceps Set
    SAP Quadriceps Set
    Dokumen8 halaman
    SAP Quadriceps Set
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Surat Selesai Studi Pendahuluan
    Surat Selesai Studi Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Surat Selesai Studi Pendahuluan
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Siswa
    Daftar Hadir Siswa
    Dokumen12 halaman
    Daftar Hadir Siswa
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Resume 2 Mg2
    Resume 2 Mg2
    Dokumen2 halaman
    Resume 2 Mg2
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii
    Deni Septriahadi
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii
    Deni Septriahadi
    Belum ada peringkat
  • Askep Sekolah
    Askep Sekolah
    Dokumen46 halaman
    Askep Sekolah
    Pomarida SimboNa
    Belum ada peringkat
  • Cover Kumpulan Askep Laras
    Cover Kumpulan Askep Laras
    Dokumen93 halaman
    Cover Kumpulan Askep Laras
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Semnas 2013
    Evaluasi Semnas 2013
    Dokumen6 halaman
    Evaluasi Semnas 2013
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Anak Ikd B
    Anak Ikd B
    Dokumen9 halaman
    Anak Ikd B
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Definisi
    Definisi
    Dokumen4 halaman
    Definisi
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Artikel Keluarga
    Artikel Keluarga
    Dokumen2 halaman
    Artikel Keluarga
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bag. Isi
    Bag. Isi
    Dokumen19 halaman
    Bag. Isi
    Puspa Fitriyana Dewi
    Belum ada peringkat