PENDAHULUAN
memaksimumkan kompetensi.
yang di pertimbangkan dalam proses sumber daya manusia, maka akan semakin
a. Pengertian kompetensi
b. Model kompetensi
c. Tipe kompetensi
d. Kategori kompetensi
e. Tingkat kompetensi
f. Strata kompetensi
2.1 Pengertian
pekerjaanatau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung
dengan sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Demikian, kompetensi
yang baru dan meningkatkan manfaat yang disepakati kompetensi juga menunjukkan
setiap individu yang kemampuan mereka untuk melakukan tugas dan tanggung jawab
mereka secara efektif dan meningkatkan standar kualitas profesional dalam pekerjaan
mereka.
di tempat kerja.
kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan atau situasi.
landasan dasar karakteristik orang dan dikasihkan cara berperilaku atau berpikir,
1. Motif adalah suatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang
2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi atau
3. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra bali seseorang. Percaya diri
merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat akan berjalan hampir lihat
untuk kinerja unggul dalam posisi , peran atau fungsi yang spesifik yang bisa terdiri
belajar mandiri, kedisiplinan, perkembangan diri social, timework dan timeleder dan
sebagainya.
support.
2.3 Tipe Kompetensi
tindakan
inspirasi.
tujuan organisasi.
baik.
1. Behavior tool
2. Image attribute
organisasi.
3. Personal characteristic
miliki karyawan
perlukan
2.7 Manajemen Sumber Daya manusia yang berbasis kompetensi
1. Bagi eksekutuf
diterma stakeholder.
2. Bagi manajer
perlukan
3. Bagi Pekerja
berproduktivitas
Setiap orang harus berfikir positif tentang dirinya maupun terhadap orang
2. Keterampilan
3. Pengalaman
4. Karakteristik kepribadian
5. Motivasi
Dengan cara manajer memotovasi para pekerja sesuai dengan keadaan yang
berlaku
6. Isu emosional
Mengacu pada memikiran yang kognitif yakni analitis, kritis dan sebagainya
8. Budaya organisasi
1. Meningkatkan harapan
2. Mengidentifikasi hambatan
Yaitu dengan memasukan toori teori solusi kedalam masalah yang kita hadapi
BAB III
KESIMPULAN
STUDI KASUS
pendidikan pada level mikro adalah kinerja mengajar guru. Tanpa denyut keterlibatan
aktif korps guru, kebijakan pembaruan pendidikan secanggih apa pun akan berakhir
sia-sia.
Kualitas kinerja mengajar guru salah satunya tercermin dari prestasi belajar
yang diraih siswa. Belum optimalnya prestasi belajar siswa akan mengakibatkan
lulusan kurang mampu menghadapi tuntutan jaman yang sering disoroti oleh
masyarakat pemakai lulusan tersebut. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat
cepat akan membuat keadaan ini lebih parah jika tidak diantisipasi dengan cepat dan
tepat, karena akan memperlebar jurang pemisah antara yang seharusnya diketahui dan
yang diketahuinya. Implikasinya akan terjadi kesenjangan antara supply dan demand
pemecahan masalah ini secara praktis akan berguna bagi peningkatan kualitas tenaga
kerja yang diharapkan oleh dunia usaha dalam menghadapi persaingan. Secara
normatif hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan amanat Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15, yang menyebutkan
kualitas pendidikan di Indonesia salah satunya disebabkan oleh kualitas guru yang
masih memprihatinkan. Hal ini didukung dengan fakta empirik yang menunjukkan
nasional (SPN), dari data statistik Human Development Index (HDI) terdapat 60%
guru SD, 40% SLTP, SMA 43%, SMK 34% dianggap belum layak untuk mengajar di
jenjang masing-masing. Selain itu, 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru
banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang studinya atau tidak memiliki
Atas dasar hal tersebut kita akan menganalis bagaimana pengaruh kompetensi
guru terhadap kinerja mengajar khususnya di SMK Negeri bidang keahlian Bisnis
KAJIAN TEORI
1. Manajemen Kinerja
memperoleh hasil terbaik dari organisasi, kelompok dan individu melalui pemahaman
dan penjelasan kinerja dalam suatu kerangka kerja atas tujuan -tujuan terencana,
standar dan persyaratan -persyaratan atribut atau kompetensi yang disetujui bersama
elemen, unsur atau input yang harus didayagunakan oleh organisasi untuk
meningkatkan kinerja organisasi. Menurut Mathis dan Jackson (2002), sistem
Sistem manajemen kinerja yang efektif adalah sebuah proses yang membantu
organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendekny a, dengan
semakin baik. (Bacal, 2001). Manajemen kinerja merupakan alat untuk mencapai
2. Kinerja
Kinerja adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan (Mathis dan
hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kine rja karyawan baik maka
kemungkinan besar kinerja perusahaan juga baik. Kinerja seorang karyawan akan
baik bila ia mempunyai keahlian (skill) yang tinggi, bersedia bekerja (karena gaji atau
diberi upah sesuai dengan perjanjian) dan mempunyai harapan (expectation) masa
para siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses pembelajaran,
dan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang
guru hendaknya mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada dan berusaha
evaluasi, guru harus dapat menetapkan prosedur dan teknik evaluasi yang tepat. Jika
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada kegiatan perencanaan belum tercapai,
4. Kompetensi
kepada perfomance dan perbuatan yang rasional, untuk memenuhi versifikasi tertentu
Selanjutnya dikatakan bahwa kemampuan individu dibentuk oleh dua faktor, yaitu
karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan
atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu. Selanjutnya Spencer &
seseorang dan dapat memprediksi berbagai situasi dan jenis pekerjaan. Dikatakan
memprediksi siapa-siapa saja yang kinerjanya baik atau buruk, berdasarkan kriteria
perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spritual yang
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalannya”.
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru.
Bisnis dan Manajemen di kota Bandung?” Secara empirik kompetensi guru Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) bidang keahlian Bisnis dan Manajemen di kota
Hal ini menunjukkan guru SMK Negeri di Kota Bandung sebagai tenaga
Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang
baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai
sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/ perintahnya) dan “ditiru” (di
didik. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan
pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau
penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih
kecil (tingkat dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat
menengah).
kognitif atau keluwesan ranah cipta merupakan kemampuan berpikir yang diikuti
dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu. Guru yang
beradaptasi. Selain itu, ia memiliki resistensi atau daya tahan terhadap ketertutupan
ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan. Dimensi kemampuan
profesional memiliki skor rata-rata terendah, yaitu 3.87. Tugas utama guru adalah
menyampaikan materi pengajaran kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat
guru lemah dapat diduga proses dan hasil pendidikan akan kurang bermutu. Oleh
karena itu sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang guru untuk menguasai
Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja: Kompetensi. 5th Ed. Pt. Rajagrafindo. Persaja,
Jakarta.