Anda di halaman 1dari 10

GRADING PADA PRODUK BUAH TROPIS

( Makalah Mata Kuliah Teknologi Pasca Panen)

Oleh
Kelompok 12

Maulana Rizky Tj 1414121143


Mislan Agustin 1414121150
Muhammad Arieya Pratama 1414121155
Muhammad Rismawan 1414121160

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pasca panen dilakukan untuk mempertahankan mutu produk segar agar
tetap prima sampai ke tangan konsumen, menekan losses atau kehilangan karena
penyusutan dan kerusakan, memperpanjang daya simpan dan meningkatkan nilai
ekonomis hasil pertanian. Kegiatan penanganan pasca panen umumnya masih
belum cukup baik dilakukan oleh petani, packing house (rumah kemasan) maupun
pedagang. Saat ini, kegiatan pasca panen di tingkat petani umumnya dilakukan
secara tradisional dengan alat yang sederhana. Penanganan pasca panen buah
tidak hanya menekan kehilangan hasil secara kuantitatif, namun juga menjaga
atau memperbaiki kualitas buah.

Kualitas yang baik mempunyai nilai jual yang lebih tinggi sedangkan kepentingan
kualitas bagi konsumen adalah komoditas tersebut mempunyai jaminan mutu
yang berkaitan dengan tingkat kesegaran, enak dan bagus, kandungan vitaminnya
tinggi dan aman untuk dikonsumsi. Sedangkan kepentingan komoditas bagi
produsen adalah untuk memperoleh harga yang relatif tinggi, cepat laku dan tahan
simpan. Salah satu yang termasuk ke dalam teknik pasca panen adalah sortasi dan
grading. Sortasi merupakan kegiatan pemisahan hasil pertanian yang berkualitas
kurang baik (cacat, luka, busuk dan bentuknya tidak normal) dari hasil pertanian
yang berkualitas baik. Pada proses sortasi ini dapat sekaligus dilakukan proses
pembersihan (membuang bagian bagian yang tidak diperlukan).

Setelah sortasi dan pembersihan selesai, selanjutnya dilakukan penggolongan /


pengkelasan (grading). Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pertanian
yang bermutu baik dan seragam dalam satu golongan / kelas yang sama sesuai
standar mutu yang telah ditetapkan atau atas permintaan konsumen. Oleh karena
itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai grading pada produk buah tropis.
1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui proses grading pada produk buah tropis
2. Mengetahui teknik grading yang dilakukan pada produk buah tropis
II. PEMBAHASAN

Grading adalah proses pemilihan bahan berdasarkan permintaan konsumen atau


berdasarkan nilai komersilnya. Sortasi dan grading berkait erat dengan tingkat
selera konsumen suatu produk atau segmen pasar yang akan dituju dalam
pemasaran suatu produk. Terlebih apabila yang akan dituju adalah segmen pasar
tingkat menengah ke atas dan atau segmen pasar luar negeri. Kegiatan sortasi dan
grading sangat menentukan apakah suatu produk laku pasar atau tidak. Grading
dilakukan berdasarkan berat, besar, bentuk/rupa, warna dan bebas dari penyakit
dan cacat lainnya. Grading dapat dilakukan di tempat panen/tempat pengumpulan.
Untuk memudahkan pekerjaan penggolongan di tempat pengumpulan, sebaiknya
menggunakan meja yang bertepi. Pada tempat tersebut dilengkapi pula dengan
peralatan lainnya, misal timbangan, alat pencuci, alat penirisan/pengeringan, dan
lain-lain. Selama grading harus diusahakan terhindar dari kontak sinar matahari
langsung karena akan menurunkan bobot/terjadi pelayuan dan meningkatkan
aktivitas metabolisme yang dapat mempercepat proses pematangan/respirasi.

Iklim tropis merupakan daerah yang hanya memiliki dua musim saja yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Walaupun pada iklim tropis hanya ada dua musim
saja, tetapi buah yang dihasilkan rasanya lebih enak dibandingkan dengan buah
yang ada di daerah yang beriklim subtropis. Namun, untuk buah tropis memiliki
kelemahan tidak tahan simpan dalam waktu yang cukup lama karena buah tropis
tidak dapat disimpan dalam kulkas. Contoh dari buah tropis adalah antara lain
buah jeruk, buah durian, buah mangga, buah nanas, buah manggis, buah duku dan
lain-lain. Berikut teknik grading yang dilakukan pada buah manggis yaitu buah
dikelompokan berdasarkan ukuran buah dan bergetah tidaknya. Cara
menghilangkan getah yang menempel pada permukaan buah dengan cara
dibersihkan dengan kain atau disikat dengan sikat yang halus. Ukuran berat dan
diameter buah dipilah pilah sesuai dengan kriteria menurut standar mutu
perdagangan, baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Standar
mutu perdagangan buah manggis untuk perdagangan di Indonesia telah tercantum
dalam SNI (01-3211-1992) dengan kriteria mutu buah digolongkan berdasarkan
kelompok mutu super, mutu I dan mutu II.

Kriteria mutu ditentukan berdasarkan ukuran diameter buah, warna kulit buah
hijau kemerahan sampai dengan merah muda mengkilat, tangkai dan kelopak
buah berwarna hijau, utuh dan segar, warna daging buah putih bersih khas
manggis dan tidak ada serangga, baik hidup maupun mati. Mutu I dengan ukuran
diameter 55-56 mm, warna kulit buah hijau kemerahan sampai dengan merah
muda mengkilat, tangkai dan kelopak utuh segar berwarna hijau, warna daging
buah putih bersih khas manggis dan tidak ada serangga hidup atau mati.
Sedangkan mutu II ukuran diameter buah kurang dari 55 mm, warna kulit buah
hijau kemerahan tangkai dan kelopak utuh segar berwarna hijau, warna daging
buah putih bersih khas manggis dan tidak ada serangga hidup atau mati.

Pada jeruk untuk penggolongan jeruk Peranan pemerintah tidak hanya terbatas
pada bidang pemasaran saja, tetapi yang paling penting ialah penetapan
standarisasi buah, yang mencakup kualitas buah. Sehubumgan dengan standarisasi
buah tersebut, Standar Nasional Indonesia (SNI) menggolongkan buah jeruk
kedalam 4 kelas berdasarkan bobot atau diameter buah (Tabel 1).

Tabel 1. Kriteria Jeruk Keprok, termasuk Jeruk Siam (SNI 01-3165-1992)

Kelas Bobot (g) Diameter (cm)


A 151 71
B 101 150 61 -70
C 51 100 51 -60
D 50 40 50
III. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Grading dilakukan untuk memberikan produk/hasil pertanian berdasarkan
permintaan konsumen atau berdasarkan nilai komersilnya.
2. Grading dilakukan untuk memisahkan buah menurut ukuran, berat, besar,
bentuk/rupa, warna dan bebas dari penyakit dan kualitasnya.
3. Standar mutu perdagangan buah manggis untuk perdagangan di Indonesia telah
tercantum dalam SNI (01-3211-1992) dengan kriteria mutu buah digolongkan
berdasarkan kelompok mutu super, mutu I dan mutu II.
4. Selama grading harus diusahakan terhindar dari kontak sinar matahari
langsung karena akan menurunkan bobot atau terjadi pelayuan dan peningkatan
aktivitas metabolisme yang dapat mempercepat proses pematangan atau
respirasi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. http://adidwiguna.blogspot.co.id/2015/02/pasca-panen-hasil-


pertanian.html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2017 pukul 18.56 WIB.

Anonim1. 2010. http:// www. Mutu produk. Com/id/Packing/Edmond, J.B.


Diakses Pada Tanggal 12 Mei 2017 pukul 19.25 WIB.

Anonim2. 2012. http://kebunjerukkeprok.blogspot.co.id/2012/05/penanganan-


panen-dan-pasca-panen-buah.html. Diakses pada tanggal 16 Mei 2017
pukul 11.30 WIB.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai