Anda di halaman 1dari 2

Nama : Priskila Nitya Paramacanti

Kelas : C

Petunjuk:
1. Silahkan kerjakan soal dibawah ini dengan jawaban yang singkat, padat dan jelas.
2. Pengumpulan jawaban responsi dalam bentuk softfile (PDF) dikirimkan maksimal
60 menit setelah postingan soal. Format pengumpulan TPP A/B/C/D_Nama.
3. Jawaban dituliskan bersama lembar soal (diisi dibawah soal).

SOAL RESPONSI
TEKNOLOGI PASCA PANEN
Kamis, 10 Juni 2020

1. Jelaskan bagaimana pemasakan buah dapat mempengaruhi perubahan warna dan


kekerasan pada buah pisang?
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari sortasi dan grading !
3. Bagaimana prinsip/fungsi penerapan pengemasan pada pengelolaan pasca panen?
4. Jelaskan mengapa penyimpanan produk hortikultura cenderung lebih baik bila dalam
keadaan suhu rendah atau suhu dibawah 100C?

Jawaban :
1. Proses pematangan pada buah berhubungan erat dengan perubahan warna, permeabilitas
membrane, kandungan hormon, produksi uap, respirasi, dan pelembutan dinding sel. Etilen
merupakan hormon yang berperan sangat penting dalam pematangan buah. Etilen yang
dihasilkan akan mempengaruhi pematangan buah pisang lain yang ada disekitarnya,
bahkan buah pisang yang cacat/luka akan menghasilkan gas etilen yang lebih banyak dari
pada buah pisang yang normal. Sedangkan kekerasan pada buah pisang dipengaruhi oleh
adanya respirasi yang berlangsung selama penyimpanan.
2. Sortasi adalah proses pemilihan terhadap hasil panen yang dilakukan untuk memisahkan
hasil panen yang berbeda tingkat kematangannya, bentuk dan warnanya maupun tanda –
tanda lainnya yang merugikan atau dianggap cacat seperti adanya lecet atau infeksi hama
dan penyakit pada produk pasca panen.
Grading adalah proses pemilahan berdasarkan tingkatan kualitas pasar (grade). Tingkatan
kualitas dimaksud adalah kualitas yang telah ditetapkan sebagai patokan penilaian ataupun
ditetapkan sendiri oleh produsen. Pemilihan kualitas hasil panen dapat berdasarkan ukuran,
bentuk, kondisi, dan tingkat kemasakan. Tahapan ini tentunya sangat penting bagi hasil
panen hortikultura yang ditujukan untuk pasar segar. Tahapan ini tidak perlu dilakukan
hasil panen ditujukan untuk proses pengolahan.
3. Prinsip penerapan pengemasan pengelolaan pasca panen dilakukan bertahap dimana pada
tahap pertama (primer) sayuran dikemas dengan plastik atau kertas agar produk pasca
panen terhindar dari kerusakan akibat gesekan atau benturan sesama bahan maupun dengan
benda lain, sehingga mutunya tetap bisa dipertahankan. Selanjutnya dilakukan tahap kedua
(sekunder) sayuran dikemas karton atau kotak kayu. Lalu karton atau kotak kayu tersebut
disimpan di atas suatu pallet untuk kemudian dikirim ke ruang pendingin atau dapat
langsung dipasarkan ke konsumen.
4. Penyimpanan yang dilakukan pada suhu rendah (pendinginan) dapat mengurangi laju
respirasi, sehingga dapat mempertahankan mutu buah dan sayuran segar. Hal ini
dikarenakan selama pendinginan berlangsung aktifitas metabolisme dan perubahan kimia
pada buah atau sayur berjalan lambat.

Anda mungkin juga menyukai