I. PENDAHULUAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, karena pemasaran merupakan
2
1.2 Tujuan
1. Melaksanakan kegiatan penanganan produk
2. Melakukan perhitungan HPP dan harga jual
3. Melakukan kegiatan pemasaran produk
3
Kegiatan pasca panen jamur tiram menurut Setiarto (2017) adalah sebagai
berikut:
1) Pembersihan (triming)
2) Pemilihan (sorting)
terhindar dari cacat fisik. Jamur yang memiliki cacat fisik tidak
3) Pemilahan (grading)
4) Pengemasan (packing)
5) Penyimpanan (storage)
6) Pengangkutan (transportation)
7) Penyajian (display)
Cara yang paling umum agar kesegaran jamur tiram yang baru dipanen
dapat dipertahankan adalah dengan menyimpannya pada suhu dingin (1°C - 5°C) ,
dengan kondisi seperti itu umur jamur tiram diperpanjang minimal 4 hari sampai 5
hari. Sebelum melakukan penyimpanan, setelah panen jamur tiram terlebih dahulu
berlubang, kantong plastik yang divakum, atau styriofoam yang ditutup dengan
plastik wrapping. Dengan cara seperti itu maka kesegaran dan keawetan jamur
tiram dapat dipertahankan lebih lama sebelum dijual dalam bentuk jamur segar.
ditambahkan larutan kimia seperti Natrium bisulfit 0,1%-0,2% (1000 ppm 2000
ppm) dengan cara larutan tersebut disemprotkan ke bagian tubuh jamur yang akan
disimpan, atau jamur tersebut dicelupkan ke dalam larutan secara merata. Larutan
sehingga untuk jangka waktu waktu tertentu jamur akan tetap segar dan awet
(Setiarto, 2017).
Salah satu produk olahan jamur adalah jamur krispi. Berikut adalah bahan-
bahan yang dibutuhkan dan cara membuat jamur krispi (Setiarto, 2017).
7
Bahan- bahan :
Cara membuat :
1. Cuci jamur crispy, kemudian peras airnya secara perlahan, setelah
rasa.
aduk rata.
dan tiriskan.
8
rasanya.
dijadikan pengorbanan oleh produsen pada waktu pertukaran barang dan jasa
seluruh biaya dengan volume produk yang dihasilkan. Tujuan perhitungan harga
menetapkan pendapatan yang diperoleh pada proses pertukaran barang atau jasa
dan sebagai alat untuk penilaian efisiensi pada proses produksi (Rufaidah, 2012).
jumlah produksi dan berhubungan dengan biaya, pendapatan serta laba. Penentuan
kegiatan.
10
Break event point atau titik impas adalah jumlah hasil penjualan dimana
usaha tidak mengalami rugi, tetapi tidak memperoleh keuntungan. Keadaan titik
(TC=TR) sehingga tidak ada keuntungan maupun kerugian. Totalitas biaya terdiri
dari biaya tetap (fixes cost) dan biaya tidak tetap (variable cost).
b. Upah tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi atau
2) Pajak upah
4) Biaya perlengkapan
5) Biaya bangunan
6) Pemeliharaan, dll
1) Pemasaran
2) Biaya administrasi
Beberapa keuntungan yang diperoleh semua pihak yang terkait tersebut yaitu:
a) Produsen
b) Pedagang
ditinggalkan.
2.3 Pemasaran
dalam Kasali (1998: 53) adalah pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga distribusi
12
bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen
sehingga tujuan masing-masing pihak bisa tercapai. Hal ini bisa diwujudkan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli yang potensial. Selanjutanya menurut Kotler & Keller (2009:
pasar, memilih satu atau beberapa di antaranya dan mengembangkan produk serta
bauran pemasaran yang disesuaikan. Saat ini, pemasar mulai mengarah pada
a. Segmentasi pasar
terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara
b. Targeting
Target market ialah “Group that a firm select to turn into customers as a
market.
c. Positioning
1. Produk (product)
Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang ditawarkan
produk baru.
2. Harga (price)
mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang
3. Tempat (place)
konsumen.
4. Promosi (promotion)
Pemasaran Pelabelan
5. Pemasaran
Setelah semua proses selesai, dilakukan pemasaran produk jamur
krispi yang bertujuan untuk memperkenalkan produk jamur krispi
kepada konsumen.
b. 150 gr = 11 Kemasan
c. 100 gr = 3 Kemasan
Harga Kemasan :
= Rp 7.000
Harga Label = Rp 500/buah x 10 kemasan
= Rp 5.000
10 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 200 𝑔𝑟
Harga Jamur Krispi = x Rp 299.200
4,4 𝑘𝑔
10 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 200 𝑔𝑟
= x 299.200
4.400 𝑔𝑟
𝑅𝑝 598.400.000
= 4.400 𝑔𝑟
= Rp 136.000
Tabel 1. Biaya Tenaga Kerja Untuk Kemasan 200 gr
No Kegiatan Waktu Jumlah HOK Upah Total
TK (Rp)
1 Pengemasan 0,25 2 0,06 50.000 3.125
2 Pelabelan 0,08 1 0,01 50.000 500
3 Pensealer 0,08 1 0,01 50.000 500
Jumlah 4.125
𝑅𝑝 148.000
= 10
= 1 – 0,98
= 0,02 (2%)
2. Kemasan standing pouch kecil (150 gr)
Harga kemasan = Rp 540/buah x 11 kemasan
= Rp 5.940
Harga Label = Rp 500/buah x 11 kemasan
= Rp 5.500
11 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 150 𝑔𝑟
Harga Jamur Krispi = x Rp 299.200
4,4 𝑘𝑔
10 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 200 𝑔𝑟
= x 299.200
4.400 𝑔𝑟
𝑅𝑝 493.680.000
=
4.400 𝑔𝑟
= Rp 112.200
Tabel 2. Biaya Tenaga Kerja Untuk Kemasan 150 gr
No Kegiatan Waktu Jumlah HOK Upah Total
TK (Rp)
1 Pengemasan 0,25 2 0,06 50.000 3.125
21
= Rp 11.615 / pcs
Harga Jual = Rp 11.615 + 3% x Rp 11.615
= Rp 11.615 + 348
= Rp 11.963
= Rp 12.000/pcs
TR =PxQ
= Rp 12.000 x 11
= Rp 132.000
𝜋 = TR – TC
= Rp 132.000 – Rp 127.765
= Rp 4.235
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
Profit Margin = 1 – 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜
𝑅𝑝 127.765
= 1 – 𝑅𝑝 132.000
= 1 – 0,96
= 0,04 (4%)
3 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100 𝑔𝑟
Harga Jamur Krispi = x Rp 299.200
4,4 𝑘𝑔
3 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100 𝑔𝑟
= x 299.200
4.400 𝑔𝑟
𝑅𝑝 89.760.000
= 4.400 𝑔𝑟
= Rp 20.400
Tabel 3. Biaya Tenaga Kerja Untuk Kemasan toples 100 gr
No Kegiatan Waktu Jumlah HOK Upah Total
TK (Rp)
1 Pengemasan 0,08 2 0,01 50.000 500
2 Pelabelan 0,08 1 0,01 50.000 500
3 Pensealer 0,08 1 0,01 50.000 500
Jumlah 1.500
= Rp 12.066 /toples
Harga Jual = Rp 12.066 + 7% x Rp 12.066
= Rp 12.066 + 844
= Rp 12.910
= Rp 13.000/toples
TR =PxQ
= Rp 13.000 x 3
= Rp 39.000
𝜋 = TR – TC
= Rp 39.000 – Rp 36.200
= Rp 2.800
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
Profit Margin = 1 – 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜
23
𝑅𝑝 36.200
= 1 – 𝑅𝑝 39.000
= 1 – 0,92
= 0,08 (8%)
4.3 Pemasaran Produk
Pemasaran adalah proses sosial atau manajerial dimana individu dan
penawaran produk yang bernilai satu sama lain. Pemasaran tidak saja dilakukan
1) Product (Produk)
produk untuk kemasan standing pouch kecil yaitu 150 gram, untuk
kemasan standing pouch besar yaitu 200 gram dan untuk kemasan toples
2) Price (Harga)
3) Promotion (Promosi)
4) Place (Tempat)
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahsan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Proses penanganan produk jamur krispi yaitu menimbang, pengemasan,
merekatkan kemasan, pelabelan dan pemasaran.
2. HPP, Harga jual dan Margin untuk setiap kemasan :
a. Jamur krispi kemasan 200 gram berdasarkan perhitungan didapat
HPP Rp 14.800, maka harga jual yang untuk pemasaran nya yaitu
Rp 15.000 dengan mendapat profit margin sebesar 2 %.
b. Jamur krispi kemasan 150 gram berdasarkan perhitungan didapat
HPP Rp 11.615, maka harga jual yang untuk pemasaran nya yaitu
Rp 12.000 dengan mendapat profit margin sebesar 4 %.
c. Jamur krispi kemasan toples 100 gram berdasarkan perhitungan
didapat HPP Rp 12.066 , maka harga jual yang untuk pemasaran
nya yaitu Rp 13.000 dengan mendapat profit margin sebesar 8 %.
3. Pemasaran produk jamur krispi dilakukan dengan menggunakan bauran
pemasaran 4P yaitu Product (produk) , Price (harga ), Promotion
(promosi) , Place (tempat).
5.2 Saran
Pesaing produk ini sangat banyak, sehingga harus diadakannya inovasi
baik dari segi rasa, kemasan, ataupun label. Perluasan daerah pemasaran
juga perlu dilakukan supaya produk lebih dikenal oleh konsumen dan
mendapatkan hasil dan keuntungan yang maksimum.
26
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Arif. 2011. Analisis Efisiensi Pemasaran Dan Harga Pokok Produksi
(HPP) Jagung Pada Berbagai Jenis Kadar Air di Kecamatan Jati
Agung Kabupaten Lampung Selatan. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran Edisi Revisi. Bumi Aksara.
Jakarta.
Kotler, Philip dan gary Armstrong. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Edisi
Kesembilan, Jakarta: PT. Indeks Gramedia
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga
Mudra, I.W. 2010. Desain Kemasan Produk. Pelatihan Pembuatan Kemasan pada
Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri. 19-23 September
2010. Denpasar.
LAMPIRAN
29