Anda di halaman 1dari 2

Soal

1. Tn. A (45) adalah seorang pekerja bangunan yang bekerja selama 6 hari seminggu.
Beliau bekerja menjadi pekerja bangunan sejak umur 15 tahun. Dalam 6 bulan
terakhir Tn. A merasa dirinya selalu lemas, pusing, dan tidak kuat untuk bekerja lama,
serta tanda gejala anemia lainnya. Namun, keluarga Tn. A yang beranggotakan
seorang istri dan dua orang anak mengira Tn. A menagalami hipotensi. Karena
kurangnya pendanaan untuk berobat, maka keluarga tidak membawa Tn. A untuk
memeriksakan kondisi kesehatannya. Diagnosa apakah yang paling tepat dari kasus
tersebut ?
a. Defisiensi pengetahuan pada keluarga berhubungan dengan kurang terpajan
informasi

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan/absorpsi
nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah

c. Risiko gangguan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi terhadap anggota keluarga

d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan penolakan keluarga untuk


mendapatkan informasi

e. Risiko gangguan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan


peningkatan kinerja keluarga

2. Ny. B (40) adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah kejuruan di kota X.
Beliau telah mengajar selama 15 tahun. Beliau memiliki riwayat anemia hingga
sekarang. Terkadang saat anemia yang diderita beliau kambuh, beliau dapat pingsan.
Ny. B telah berusaha untuk meningkatkan pembentukan sel darah merahnya dengan
mengkonsumsi sayuran kaya zat besi seperti bayam, namun beliau memiliki alergi
dengan zat besi. Berdasarkan kasus tersebut, apakah diagnosa yang paling tepat ?
a. Defisiensi pengetahuan pada keluarga berhubungan dengan kurang terpajan
informasi

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan/absorpsi
nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah

c. Risiko gangguan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi terhadap anggota keluarga
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan penolakan keluarga untuk
mendapatkan informasi

e. Risiko gangguan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan


peningkatan kinerja keluarga

Anda mungkin juga menyukai