Gambaran Pengetahuan Tentang Dismenorea Terhadap Perilaku Penanganannya Pada
Siswi Di SMP Negeri 10 Banda Aceh Tahun 2016
xii + 44 Halaman + 2 Tabel + 2 Bagan + 7 Lampiran
Abstrak
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting bagi remaja. Perubahan paling
awal pada remaja adalah mulai mengalami menstruasi, yang dapat menimbulkan dismenorea. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Gunawan (2002) tentang nyeri haid pada 4 SLTP di Jakarta menunjukkan bahwa pada dismenorea primer sebanyak 76,6% siswa tidak masuk sekolah karena nyeri haid yang dialami, 56,5% siswa mengalami nyeri haid yang tidak menentu dimana 23,6% terjadi bersamaan dengan datangnya haid, 13,6% terjadi sebelum datangnya haid dan 6,2% terjadi setelah datangnya haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang dismenorea terhadap perilaku penanganannya pada siswi SMP Negeri 10 Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan diskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasinya yaitu siswi SMP Negeri 10 Banda Aceh sejumlah 126 responden. Sampelnya yaitu siwsi yang sudah menstruasi dan mengalami dismenorea. Pengambilan sampel secara simple random sampling, sebesar 96 responden.Variabel pengetahuan tentang dismenorea terhadap perilaku penanganan dismenorea. Pengumpulan data secara langsung menggunakan kuesioner. Data diolah dengan cara editing, scoring, coding, tabulating, ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Simpulan penelitian ini adalah sebagian besar pengetahuan diperoleh dengan kategori baik yaitu 55, 2%, sedangkan pada perilaku penanganan dismenorea diperoleh penanganan tertinggi yaitu hanya istirahat sejumlah 78,13%.
Kata kunci : pengetahuan, perilaku penanganan dismenorea
Referensi : 31 (2001-2015)
iv Faculty Of Medicine Abulyatama University Aceh Besar
Undergraduated Thesis, July 2016
Rizka Mulyana, 13171184
Descriptive Study On Knowledge About Dysmenorrhoea And Dysmenorrhoea
Management Of Female Student Of Junior High School 10 Banda Aceh.
Reproductive health is an important issue for adolescents. The earliest changes in
adolescents are starting to menstruate, which can cause dysmenorrhea. Dysmenorrhoea which can interfere with learning and activities indirectly can also cause management on dysmenorrhoea. Based on preliminary studies conducted by Gunawan (2002) on dysmenorrhoea in four junior high school in Jakarta showed that in primary dysmenorrhoea as much as 76.6% of students did not attend school because of dysmenorrhoea is experienced, 56.5% of students experiencing erratic dysmenorrhoea where 23.6% coincided with the arrival of menstruation, 13.6% occur before menstruation and 6.2% occurred after menstruation.This study aimed to describe the knowledge of dysmenorrhoea and management of dysmenorrhoea of female students of Junior High School 10 Banda Aceh. The research used descriptive study design with cross sectional approach. The popolasi was female student of were 126. The sample was female student of Junior High School 10 Banda Aceh who menstruations and experience dysmenorrhea. Sampling used was simple random sampling, by 96 respondents. Variable knowledge of dysmenorrhoea and management of dysmenorrhoea. Collecting data used was primery data using questionnaires. The data were processed by editing, scoring, coding, tabulating, shown in the frequency distribution table. Conclusions of this studywas the most knowledg egained by either category is 55, 2%, while the handling of management of dysmenorrhoea obtained the highest number of breaks is only78,13%.