Anda di halaman 1dari 4

A.

Dasar Hukum Larangan Pembunuhan

Manusia sebagai makhluk yang dimuliakan Allah Swt. Memiliki


beberapa hak-hak mutlak yang harus dihormati, slaah satunya ialah hak
hidup. Orang islam ialah orang yan telah mengucapkan dua kaliamt
syahadat, maka dengan itu darah dan hartanya haram diganggu. Hal ini
dijelaskan dalam firman Allah sebagai berikut :

Artinya : Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah


(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan
barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah
memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu
melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang
mendapat pertolongan. (Q.S. Al-Isra : 33)

Maka dengan itu, jiwa manusia terbagi dua yaitu jiwa yang dilindungi
dan jiwa yg boleh dihilangkan. Jiwa yang dilindungi karena haram untuk
dihilangkan tanpa alasan yang sah. Dan jiwa yang boleh dihilangkan
karena secara hak ia memiliki alasan yang sah untuk dilenyapkan.

1. Macam-Macam Pembunuhan

A. Pembunuhan Sengaja (Qatl al-‘Amd)

Pembunuhan sengaja ialah pembunuhan yang dilakukan secara


sengaja dengan niat benar-benar ingin membunuh dan menggunakan alat
yang memungkinkan terjadinya pembunuhan.
Syarat pembunahan sengaja, ialah : pelaku seoprang mukalaf dan
berakal, ada niat dan rencana pembunuhan, korban adalah darahnya
yang dilindungi, alat yang digunakan umumnya mematikan.

B. Pembunuhan Semi Sengaja (Qatl Syibah al-‘Amd)

Pembunuhan semisengaja adalah pembunuhan yang dilakukan secara


sengaja twerhadap korban, tetapi tidak niat untuk membunuh.

Syarat pembunuhan semisengaja adalah pelaku melakukan perbuatan


yang mengakibatkan kematian, ada maksud penganiayaan atau perusaka,
si korban darahnya dilindungi, dan yang digunakan untuk membunuh
pada umumnya tidak mematikan.

C. Pembunuhan Karena Kesalahan (Qatl al-Khata’)

Pembunuhan karena kesalahan adalah pembunuhan yang


disebabkan salah dalam perbuatan, salah dalam maksut, dan
kelalaian.

2. Dasar Hukum Bagi Pembunuhan

Hukum bagi pembunuh dikenakan terhadap beberapa perbuatan


berikut :

A. Pembunuhan Sengaja (Qatl al-‘Amd)

Hukuman qisas (dibunuh kembali) diberlakukan jika ada unsur


rencana dan tipu daya serta tidak ada maaf dari pihak keluarga si korban
(terbunuh).

Jika pihak keluarga korban memaafkan, hukuman penggantinya


adalah diat muggalazah dan dibayar tunai. Kemudian, apabila sanski
qisas atau diat dimaafkan, hukuman penggantinya adalah ta’zir. Hukuman
tambahan bagi jaminan ini adalah terhalangnya hak atas warisan dan
wasiat.

Adapun yang menjadi dasar hukum bagi pembunuhan sengaja ialaha


firman allah Swt dalam surat an-Nisa ayat 93 :

Artinya : Dan barang siapa membunuih seseorang yang beriman dengan


sengaja, maka belasannya ialaha neraka jahanam, dia kekal didlamnya.
Allah murka kepadanya dan melaknatnya sert amenyediakan azab yang
besar baginya (Q.S. an-Nisa/4:93)

B. Pembunbuhan Semisengaja (Qatl Syibh al-‘Amd

Hukuman bagi pembunuhan semisengaja adalah tak wajib qisas,


hanya diwajibkan membayar diyat yang berat atas keluarga pembunuhan.
Hukuman yang dikenakan terhadap pelaku ialah diay berat berupa 100
ekor unta (30 unta betina berumur 3-4 tahun, 30 unta betina umur 4-5
tahun, dan 40 ekor unta beina yang sedang hamil). Diat ini waib dibayar
pelaku pidana secara tunai.

C. Pembunuhan Karena Kesalahan (Qatl al-Khata’)

Hukuman karena kesalaha ini tak wajib qisas. Namun


mengakibatkan dua konsekuensi, yaitu membayar diat yang dibebankan
pada keluarga si pembunuh, dan membayar kafarat. Hukuman yang
dikenakan terhadapap pelaku ialah diat ringan berupa 100 ekor unta
(masing-masing 20 ekor unta berumur 1-2 tahun, 2-3 tahun, 3-4 tahun, 4-5
tahun, dan 20 ekor unta jantan umur 2-3 tahun).
.. ‫صدَّقُوا‬ ْ َّ ‫سلَّ َمةْ ِإلَىْ أَه ِل ِْه ِإ‬
َّ ‫ّل أَنْ َي‬ َ ‫َخ‬
َ ‫طأْ َرقَ َبةْ ُمؤ ِمنَةْ َو ِد َيةْ ُم‬
ْ‫ير‬ َْ َ‫و َمنْ قَت‬..
ُ ‫ل ُمؤ ِمنا فَتَح ِر‬ َ
Arti : Barang siapa membunuh seseorang yang beriman karena tersalah
(hendaklah)dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman
serta (membayar) tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si
terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) membebaskan
bayaran... (Q.S. an-Nisa/4:92)

3. Hikmah Dilarangnya Pembunuhan

A. Terpeliharanya hak-hak manusia, baik sebagia individu maupun


sebagai anggota masyarakat
B. Terciptanya kehidupan manusia yang aman dan tentram
sebagai manusia
C. Terjaminnya kelangsungan hidup dan terjaganya keselamatan
jiwa manusia
D. Memberi efek jera pada pelakupembunuhan
E. Memberi pelajaran kepada masyarakat agar yak melakukan
perbuatan kei yang dilarang oleh agama
F. Menghargai harkat dan martabat manusia, mengingat
menghilangkan nyawa seseorang dibalas dengan nyawa
G. Mencegah terjadinya permusuhan dan pertumpahan darah di
anatar manusia
H. Menempatkan kedudukan amunsia sebagai makhluk hidup yang
peling mulia dihadapan Allah Swt. yang lainnya
I. Membatasi ruang gerak manudia agar tak berbuat semena-
mena terhadap sesamanya

Anda mungkin juga menyukai