Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS NANGKAAN
Jl. Brig. Pol. Sudarlan No.34 Telp.(0332) 427239 BONDOWOSO
e-mail : admin@bondowoso.go.id, Website : http:// www.bondowosokab.go.id
BONDOWOSO

KERANGKA ACUAN KERJA


MONITORING GARAM BERIODIUM

I. LATAR BELAKANG
Yodium merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental. Masalah Gangguan Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan
masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia yang mencakup 3
aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial dan aspek
perkembangan ekonomi.
Kekurangan yodium yang paling dikenal adalah pembesaran kelenjar gondok, namun
sebenarnya akibat defisiensi yodium lebih luas lagi, yaitu gangguan mental dan kecerdasan
yang akan mempengaruhi keseluruhan produktivitas. Salah satu upaya penanggulangan
jangka panjang, lebih murah dan berkesinambungan adalah fortifikasi bahan makan
makanan melalui garam. Pemerintah telah mencanangkan program yodisasi garam universal
dan ditargetkan untuk akhir tahun1998. Salah satu usaha penting yang dilakukan adalah
membenahi sistim suplai dan distribusi garam sehingga garam yodium dapat diperoleh
dengan mudah. Kegiatan Monitoring Garam Beryodium dimaksudkan sebagai alat
monitoring dan evaluasi pencapaian program yodisasi garam yodium di masyarakat.
Meskipun pencapaian cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium
tahun 2014 di Puskesmas Nangkaan sudah mencapai 100%, akan tetapi pedagang yang
menjual garam krosok (garam tidak beryodium atau kandungan yodiumnya sedikit) di pasar
di wilayah Puskesmas Nangkaan masih banyak, sehinga perlu untuk melakukan monitoring
garam beryodium di wilayah Puskesmas Nangkaan tahun 2015.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsumsi garam beryodium masyarakat wilayah puskesmas
Nangkaan

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya konsumsi garam beryodium di masyarakat
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya /manfaat garam
beryodium
III. SASARAN
Masyarakatdi wilayah kerja Puskesmas Nangkaan (SampeL murid SD)

IV. BENTUK KEGIATAN


Kunjungan ke SD (Menguji sampel garam dengan iodine tes)

V. MEDIA
Garam ,iodine tes dan form monitoring garam beryodium

VI. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan : Agustus 2016

Tempat pelaksanaan : SD Badean III, SD Kembang I, SD Pancuran II,

VII. PEMBIAYAAN
Biaya kegiatan monitoring garam beriodium di Puskesmas Nangkaan berasal dari
dana Bantuan OperasionaL Kesehatan (BOK) sebesar Rp. 535.000,- (Lima Ratus Tiga Puluh
Lima Ribu Rupiah).
Denganrincian :
Transport petugas gizi gol III : 1 petugas x 1 bln x 3desa x Rp.15.000,- = Rp. 45.000,-
Transport perawat desa gol III : 1 petugas x 1 bln x 2desa x Rp.15.000,- = Rp. 30.000,-
Transport perawat desa PTT : 1 petugas x 1 bln x 1desa x Rp.10.000,- = Rp. 10.000,-
Cetak Banner : 3 meter x 6 bh x Rp.25.000,- =Rp. 450.000,-

VIII. LUARAN (Output)


1. Konsumsi masyarakat dengan garam beryodium dapat meningkat
2. Masyarakat mengerti manfaat mengkonsumsi garam yang mengandung yodium

Mengetahui
Kepala Puskesmas Nangkaan Pelaksana Kegiatan

dr. INDAH KURNIAWATI AVIFAH AMIN ALKAFF


NIP. 19770104 200701 2 007 NIP. 19800705 200701 2 011

Anda mungkin juga menyukai