Anda di halaman 1dari 26

1.

Asesmen terhadap Area Klinik


Standar
Judul Indikator
Tipe Indikator
Dimensi Mutu

Tujuan

Definisi
Operasional

Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi

Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator

Denominator
Formula

Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung Jawab
n terhadap Area Klinik
PMKP 3.1. Klinik 1: Assesment Pasien
Assesment Awal Medis dalam 1x24 jam
Proses dan Outcome
Keselamatan Pasien, Kompetensi Teknis dan Kesinambungan Pelayanan

Tergambarnya pemahaman dan kedisiplinan dokter dalam melakukan


pengkajian/assesment pada saat pasien masuk Rumah Sakit

Assesment awal medis adalah proses identifikasi kebutuhan pelayanan


medis untuk mendapatkan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan
kebutuhan pasien. Assesment awal medis harus dilakukan dan terisi
lengkap di dokumen rekam medis (RM 10.1) dalam 1x24 jam sejak pasien
masuk

Proses assesment pasien akan menghasilkan keputusan tentang


pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan kebutuhan
pengobatan yang berkelanjutan untuk emergency efektif atau pelayanan
terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah

1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di unit dan analisa sederhana


dilakukan oleh Kepala Ruang/Kepala Instalasi Rawat Inap sebagai
informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data
akan dilaporkan ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum
data akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen
Rumah Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah asesment awal medis yang terisi lengkap pada pasien rawat inap
dalam 24 jam setelah pasien dinyatakan rawat
Jumlah pasien baru yang dirawat dalam 1 bulan yang sama
Jumlah asesment awal medis yang terisi lengkap pada pasien rawat inap
dalam 24 jam pertama setelah pasien dinyatakan rawat ÷ Jumlah pasien
baru yang dirawat dalam 1 bulan yang sama x 100% = ___%

Semua pasien baru


1). Pasien baru yang meninggal < 24 jam
2). Pasien yang pulang paksa < 24 jam
100%
Rekam Medis (RM 10.1)
Instalasi Rawat Inap & ICU
Kepala Instalasi Rawat Inap/Kepala Instalasi ICU
Standar
Judul Indikator
Tipe Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi

Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator

Denominator
Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung Jawab
PMKP 3.1. Klinik 2 : Pelayanan Laboratorium
Pelaporan Hasil Nilai Kritis Laboratorium
Proses dan Outcome
Keselamatan, Efektivitas & Kesinambungan Pelayanan
Tergambarnya kecepatan pelayanan di Laboratorium
Nilai kritis laboratorium adalah nilai abnormal hasil pemeriksaan diambang
batas kritis dan dilaporkan kurang dari 1 jam karena memerlukan tindakan
segera dari klinisi

Pelaporan hasil nilai kritis laboratorium yang tidak normal diambang kritis
sesegera mungkin < 1 jam pada klinisi akan mendukung penanganan yang
tepat pada pasien

1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di Laboratorium dan analisa


sederhana dilakukan oleh Kepala Instalasi Laboratorium sebagai informasi
awal untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum data
akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen Rumah
Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah nilai kritis laboratorium pada bulan tersebut yang dilaporkan < 1
jam melalui telpon
Jumlah nilai kritis laboratorium pada bulan tersebut
Jumlah nilai kritis laboratorium pada bulan tersebut yang dilaporkan < 1
jam melalui telpon ÷ Jumlah nilai kritis laboratorium pada bulan tersebut x
100% = ___%
100%
Data LIS (Laboratory Information System)
Laboratorium
Kepala Instalasi Laboratorium
Standar

Judul Indikator
Tipe Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi
Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator
Denominator
Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung Jawab
PMKP 3.1 Klinik 3 : Pelayanan Radiologi & Pencitraan Diagnostik Imaging

Angka Keterlambatan Hasil Ekspertisi Thorax Foto


Proses dan Outcome
Keselamatan & Efektifitas
Tergambarnya kecepatan pelayanan Radiologi di RSUD Kraton
Waktu tunggu hasil ekspertisi thorax foto kurang dari 3 jam. Dimulai dari
pasien dilakukan pemeriksaan X thorax foto sampai dengan keluar hasil
ekspertisi X thorax foto

Pemberian hasil ekspertisi thorax foto yang tepat dan cepat akan
mendukung kelancaran proses pelayanan tahap selanjutnya
1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di Instalasi Radiologi dan


analisa sederhana dilakukan oleh Kepala Instalasi Radiologi sebagai
informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data
akan dilaporkan ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum
data akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen
Rumah Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah pasien thorax foto yang mendapat hasil >3 jam


Jumlah pasien dengan thorax foto dalam bulan tersebut
Jumlah pasien thorax foto yang mendapat hasil >3 jam ÷ Jumlah pasien
dengan thorax foto dalam bulan tersebut x 100% = ___%
≤ 3 jam
Register di Instalasi Radiologi
Instalasi Radiologi
Kepala Instalasi Radiologi
Standar
Judul Indikator

Tipe Indikator
Dimensi Mutu

Tujuan

Definisi
Operasional
Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi
Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator

Denominator

Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung Jawab
PMKP 3.1. Klinik 4 : Prosedur Bedah
Angka Kepatuhan Pelaksanaan Prosedur Pra-Pembedahan dan Pasca
Pembedahan
Proses & Outcome
Kesinambungan, Ketepatan waktu, Keselamatan,Efektifitas, & Efisiensi

Tergambarnya kepatuhan prosedur pra pembedahan dan pasca


pembedahan di IBS RSUD Kraton
Kepatuhan terhadap prosedur pra-pembedahan dan pasca-pembedahan
yang meliputi prosedur sign in, time out dan sign out
Mencegah KTD terkait kesalahan prosedur dan lokasi pasien operasi

1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di Instalasi Bedah Sentral dan


analisa sederhana dilakukan oleh Kepala Instalasi Bedah Sentral sebagai
informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data
akan dilaporkan ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum
data akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen
Rumah Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah pasien operasi pra-pembedahan dan pasca-pembedahan yang


dilakukan prosedur sign in, time out dan sign out
Jumlah pasien yang menjalani tindakan pembedahan pada bulan yang
sama
Jumlah pasien operasi pra-pembedahan dan pasca-pembedahan yang
dilakukan prosedur sign in, time out dan sign out ÷ Jumlah pasien yang
menjalani tindakan pembedahan pada bulan yang sama x 100% = ___%

100%
Rekam Medis
Instalasi Bedah Sentral
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Standar
Judul Indikator
Tipe Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi
Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator

Denominator

Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area monitoring
Penanggung Jawab
PMKP 3.1. Klinik 5 : Penggunaan Antibiotik dan Obat Lainnya
Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Bersih Non Infeksi
Proses
Keselamatan, Kesinambungan, Manfaat & Efektifitas
Meminimalisir resistensi antibiotik pada pasien
Penggunaan antibiotik profilaksis yang diberikan 1 jam sebelum
pembedahan pada operasi bersih non infeksi. Operasi bedah non infeksi
adalah pembedahan yang tidak memiliki risiko infeksi
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan meningkatkan resistensi
terhadap antibiotik
1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di unit dan analisa sederhana


dilakukan oleh Kepala Ruang/Kepala Instalasi Rawat Inap sebagai
informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data
akan dilaporkan ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum
data akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen
Rumah Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah penggunaan antibiotik profilaksis pada operasi bersih non infeksi

Jumlah pasien yang dilakukan operasi bersih non infeksi pada bulan yang
sama
Jumlah penggunaan antibiotik profilaksis pada operasi bersih non infeksi ÷
Jumlah pasien yang dilakukan operasi bersih non infeksi pada bulan yang
sama x 100% = ___%

0%
Rekam Medis
Instalasi Rawat Inap
Kepala Instalasi Rawat Inap
Standar

Judul Indikator

Tipe Indikator
Dimensi Mutu

Tujuan

Definisi
Operasional

Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi
Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator
Denominator
Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung Jawab
PMKP 3.1. Klinik 6 : Kejadian Salah Obat dan Kejadian Nyaris Cidera

Angka Kejadian Kesalahan Pemberian Obat dari Farmasi ke Ruang


Rawat Inap
Proses
Keselamatan Pasien, Kompetensi Teknis & Kesinambungan Pelayanan

Tergambarnya medikasi error dan kejadian nyaris cidera terkait obat di


RSUD Kraton
Suatu insiden kesalahan medikasi yang belum mengakibatkan cedera atau
telah terjadi cedera terkait dengan pemberian obat. Insiden terkait
medikasi/obat dapat terjadi dalam 6 langkah benar pemberian obat, yaitu
benar indikasi, benar obat, benar pasien, benar dosis, benar interval waktu,
benar rute pemberian obat

Kesalahan pemberian obat dapat dilakukan oleh perawat maupun tenaga


farmasi
1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di Instalasi Farmasi dan analisa


sederhana dilakukan oleh Kepala Instalasi Farmasi sebagai informasi awal
untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan
ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum data akan
dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen Rumah Sakit
setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah pelaporan kejadian kesalahan pemberian obat dalam 1 bulan


Jumlah resep obat dalam 1 bulan
Jumlah pelaporan kejadian kesalahan medikasi dalam 1 bulan ÷ Jumlah
resep obat dalam 1 bulan pada bulan yang sama x 100% = ___%

0%
Laporan Insiden
Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Farmasi
Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Farmasi
Standar
Judul Indikator

Tipe Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator

Denominator

Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung
Jawab
PMKP 3.1. Klinik 7 : Penggunaan Anestesi dan Sedasi
Pasien Pasca Anestesi yang Ditransfer dari Recovery Room IBS ke
Ruang Rawat Inap Sesuai Aldrette Score dan Bromage Score
Proses & Outcome
Keamanan, Kesinambungan Pelayanan
Tergambarnya keselamatan pasien pasca anestesi di RSUD Kraton
Semua pasien pasca anestesi yang ditransfer dari recovery room IBS ke
ruang rawat inap dengan aldrette score > 8 dan bromage score > 2
Adanya efek samping pasca anestesi

1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di Instalasi Bedah Sentral dan


analisa sederhana dilakukan oleh Ketua Tim Anestesi sebagai informasi
awal untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum data
akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen Rumah
Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah pasien pasca anestesi yang ditransfer dari recovery room IBS ke
ruang rawat inap sesuai dengan aldrette score dan bromage score
Semua pasien yang dilakukan operasi dengan pembiusan general,
pembiusan regional dan pembiusan lokal
Jumlah pasien pasca anestesi yang ditransfer dari recovery room IBS ke
ruang rawat inap sesuai dengan aldrette score dan bromage score ÷ Semua
pasien yang dilakukan operasi dengan pembiusan general, pembiusan
regional dan pembiusan lokal pada bulan yang sama x 100% = ___%

100%
Rekam Medis
Instalasi Bedah Sentral
Ketua Tim Anestesi
Standar
Judul Indikator
Tipe Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi

Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator
Denominator
Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung Jawab
PMKP 3.1. Klinik 8 : Penggunaan Darah & Produk Darah
Angka Reaksi Transfusi Darah
Proses dan Outcome
Keselamatan, Efisiensi
Tergambarnya manajemen risiko Bank Darah
Reaksi transfusi akibat transfusi adalah kejadian yang tidak diharapkan
(KTD) yang terjadi akibat transfusi darah dalam bentuk: 1). Reaksi alergi, 2).
Infeksi akibat transfusi, 3). Hemolisis akibat golongan darah yang tidak
sesuai, 4). Gangguan sistem imun akibat pemberian transfusi darah. Reaksi
dinyatakan terjadi pada saat 1 jam pertama sejak pemberian darah

Bank Darah bertanggung jawab terhadap pelayanan transfusi darah


dirumah sakit dan melakukan cross match sebelum darah diberikan kepada
pasien. Unit ini harus selalu memiliki stok darah yang aman (non reaktif
pada uji saring) yang berasal dari bank darah setempat. Bank darah rumah
sakit bertanggung jawab menyiapkan darah yang aman yang berasal dari
donor darah sukarela yang memiliki risijo rendah terhadap penyakit infeksi
serta melaksanakan pemeriksaan uji saring

1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di unit dan analisa sederhana


dilakukan oleh Kepala Ruang/Kepala Instalasi sebagai informasi awal
untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum data
akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen Rumah
Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam 1 bulan


Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan transfusi dalam 1 bulan
Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam 1 bulan ÷ Jumlah seluruh pasien
yang mendapatkan transfusi pada bulan yang sama x 100% = ___%

0%
Rekam Medis
Instalasi Rawat Inap, ICU & Instalasi Hemodialisa
Kepala Instalasi Rawat Inap/Kepala Instalasi ICU/Kepala instalasi
Hemodialisa
Standar
Judul Indikator

Tipe Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan

Definisi
Operasional

Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator

Denominator

Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung
Jawab
PMKP 3.1. Klinik 9 : Ketersediaan, Isi, dan Penggunaan Rekam Medik
Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis 24 jam Sejak Setelah Pasien
Selesai Pelayanan Rawat Inap
Outcome
Efisien
Tergambarnya tanggung jawab staf medis dalam kelengkapan informasi
rekam medis
Rekam medis yang lengkap adalah rekam medis yang lengkap diisi oleh staf
medis yang meliputi: identitas pasien, riwayat keluar masuk, resume dan
instruksi dokter (dinyatakan lengkap/tidak lengkap oleh petugas IRM).
Rekam Medis harus disetor ke IRM selambat-lambatnya 2x24 jam setelah
selesai pelayanan rawat inap

Sesuai dengan UU hukum Kesehatan no 44 tahun 2008, UU Praktek


Kedokteran n0 28 tahun 2008, UU Rekam Medik no 269 tahun 2008.
Tujuan Rekam Medik adalah untuk menujang tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu
sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib
administrasi tidak akan berhasil. Sehingga kelengkapan rekam medis harus
dipastiakn dan dipatuhi untuk dilaksanakan.

1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas PMKP di Instalasi Rekam medik dan


analisa sederhana dilakukan oleh Kepala Instalasi Rekam medik sebagai
informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian setiap bulannya data
akan dilaporkan ke Komite PMKP dan Direksi/manajemen. Secara Umum
data akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen
Rumah Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah rekam medis yang tidak lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam
dalam satu bulan
Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam
bulan yang sama
Jumlah rekam medis yang tidak lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam
dalam satu bulan ÷ Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan
rawat inap dalam bulan yang sama x 100% = ___ %

< 5%
Rekam Medis
Instalasi Rekam Medik
Kepala Instalasi Rekam Medik
Standar

Judul Indikator
Tipe Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi

Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator
Denominator

Formula

Standar/target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung Jawab
PMKP 3.1. Klinik 10 : Pencegahan dan Pengendalian, Pengawasan dan
Pelaporan Infeksi
Angka Kejadian Infeksi Luka Operasi
Proses & Outcome
Pencegahan dan pengendalian infeksi, Kompetensi teknis
Mengetahui kejadian infeksi luka operasi di RSUD Kraton
Pelaporan kejadian luka operasi (ILO) atau infeksi daerah operasi pada
pasien yang dilakukan pembedahan (infeksi yang terjadi dalam 30 hari
pasca operasi pada operasi tanpa implan, atau infeksi yang terjadi dalam 90
hari pada operasi dengan implan) di RSUD Kraton

Kecilnya angka infeksi di RSUD Kraton menunjukkan kepedulian RS dalam


menekan angka infeksi. Angka kejadian ILO menunjukkan masih
kurangnya tindakan aseptik pada pasien sebelum, selama dan sesudah
pembedahan
1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas IPCN dan analisa sederhana dilakukan


oleh Ketua Komite PPI sebagai informasi awal untuk unit masing-masing,
kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan ke Komite PMKP dan
Direksi/manajemen. Secara Umum data akan dievaluasi serta
didiseminasikan kepada seluruh komponen Rumah Sakit setiap 3 bulan
yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah kasus ILO dalam 1 bulan


Jumlah pasien yang di operasi sesuai kategori (bersih, bersih tercemar,
kontaminasi dan kotor)
Jumlah kasus ILO dalam 1 bulan ÷ Jumlah pasien yang di operasi sesuai
kategori (bersih, bersih tercemar, kontaminasi dan kotor) x 100% = ___%

< 1,5 %
Survei, laporan infeksi nosokomial
Instalasi Rawat Inap
Komite PPI
Standar

Judul Indikator
Tipe Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Alasan/Implikasi/
Rasionalisasi

Frekuensi
Pengumpulan Data

Periode Analisa
Data
Periode Analisa
Data dan
Pelaporan

Numerator

Denominator
Formula

Standar/Target
Sumber Data
Area Monitoring
Penanggung Jawab
PMKP 3.1. Klinik 10 : Pencegahan dan Pengendalian, Pengawasan dan
Pelaporan Infeksi
Angka Kejadian Flebitis
Proses & Outcome
Pencegahan dan pengendalian infeksi, Kompetensi teknis
Mengetahui angka kejadian infeksi flebitis di RSUD Kraton
Jumlah kejadian infeksi flebitis yang terjadi pada pasien rawat inap yang
dipasang infus setelah 2x24 jam
Kecilnya angka infeksi di RSUD Kraton menunjukkan kepedulian RS dalam
menekan angka infeksi. Angka kejadian flebitis menunjukkan masih
kurangnya tindakan asepsis pada saat pemasangan iv line
1 bulan

3 bulan

Rekapitulasi dilakukan oleh petugas IPCN dan analisa sederhana dilakukan


oleh Ketua Komite PPI sebagai informasi awal untuk unit masing-masing,
kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan ke Komite PMKP dan
Direksi/manajemen. Secara Umum data akan dievaluasi serta
didiseminasikan kepada seluruh komponen Rumah Sakit setiap 3 bulan
yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP

Jumlah kejadian infeksi flebitis yang terpasang infuse perifer dalam 1 bulan

Jumlah hari pasien terpasang infus dalam 1 bulan


Jumlah kejadian infeksi flebitis yang terpasang infuse perifer dalam 1 bulan
÷ Jumlah hari pasien terpasang infus dalam 1 bulan x 100% = ___%

≤1,5‰
Survei, laporan infeksi nosokomial
Instalasi Rawat Inap
Komite PPI

Anda mungkin juga menyukai