Anda di halaman 1dari 82
8) 13 eae | | UU Na) Fisika eT AT fe) UT eS) TITI WIKANTARTI Niu PENERBIT GUNADARMA Fisika Bangunan/___— Oki Taruna Ismu Rini Dwi Ari Titi Wikantarti KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga buku berjudul FISIKA BANGUNAN | dapat selesai disusun, sebagai diktat pada mata kuliah dasar keahlian Fisika Bangunan | bagi mahasiswa jurusan teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma. Berdasarkan silabus kurikulum nasional pada tahun 1994, mata kuliah Fisika Bangunan | bertujuan untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa mengenai prinsip-prinsip ilmu fisika sebagai dasar dalam membahas masalah- masalah yang berkenaan dengan pengendalian bangunan dan lingkungan buatan. Melalui buku sederhana ini, penulis bermaksud untuk dapat memenuhi silabus kurikulum nasional tersebut dengan cara penyajian bahasan buku sebagai berikut : |. Penyajian materi dasar, bahasan meliputi pengertian, karakteristik dan prinsip-prinsip dasar tentang iklim, cahaya, panas, bunyi dan listrik. ll. Penyajian materi terapan kelima bahasan tersebut diatas, dalam bentuk aplikasi perencanaan dan perancangan ke dalam bangunan dan lingkungan buatan. Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami esensi bahasan dan terapan Fisika Bangunan secara komprehensif ke dalam desain bangunan dan fingkungan buatan. Namun demikian, keterbatasan pengalaman penulis membuat buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran guna penyempurnaan buku ini. Akhir kata, penulis berharap agar buku sederhana ini dapat memperluas wawasan mahasiswa jurusan teknik Arsitektur khususnya, dan mahasiswa dalam lingkup Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan pada umumnya. Jakarta, Desember 1998 Ismu Rini Dwi Ari Titi Wikantarti DAFTAR ISI RU Nae= CLL DAFTAR ISI TN SS A. _ORIENTAS| BANGUNAN VENTILAS! SILANG PELINDUNG MATAHARI PELEMBABAN UDARA PENYERAPAN DAN PENGISOLASIAN PANAS VEGETASI m{mlolo]s ETN Be ALN 2.1. MACAM CAHAYA 2.2 SIFAT-SIFAT FISIK CAHAYA 2.3 PENGLIHATAN MANUSIA ye UL) 3.1_PERPINDAHAN PANAS. 3.2_KENYAMANAN SUHU Pa) 22 24 28 i} 36 40 rv 4.1. PENGERTIAN BUNYI 4.2 GANGGUAN BUNYI 7 5.1 KOMPOSISI BENDA 5.2 TEGANGAN DAN DAYA LISTRIK 5.3 TEORI DASAR TENTANG SIRKUIT KELISTRIKAN 56 I erecta eae Teer TRS TREE eee ee ERSTE EEE EE EEE TEE EEE REE ESERIES WA Ea DAFTAR PUSTAKA a of [klim Menurut GZ. Brown dalam bukunya Strategi Perancangan Arsitektur (1994), dinyatakan bahwa teknik analisis dalam fisika bangunan dapat dilakukan melalui 4 (empat) pendekatan berikut : 1. IKLIM Dimaksudkan untuk menentukan sumber-sumber apa dari matahari, angin, cahaya yang terdapat pada tapak, dan hubungan timbal balik sepanjang hari dan tahun. Kekerasan iklim dapat diperkirakan untuk membantu peran bangunan dalam menyediakan kenyamanan manusia. 2. PROGRAM DAN PENGGUNAAN Fokusnya pada bagaimana bangunan, dan intensitas & banyaknya Penggunaan iklim mempengaruhi jumlah produs panas internal. Dari analisis ini memunculkan tuntutan kebutuhan pemanasan dan penyejukan. 3. BENTUK DAN KULIT Fokus analisis adalah bagaimana bentuk, ukuran,orientasi dan konstruksi kulit bangunan mempengaruhi kemampuan bangunan untuk kehilangan dan memperoleh panas. Analisis ini menghasitakan macam dan besaran faktor- laktor yang mempengaruhi kebutuhan pemanasan dan penyejukan. 4. GABUNGAN ANTARA IKLIM, PROGRAM DAN BENTUK Hasil analisis dari tiga hal sebelumnya dinteraksikan dalam satu kesatuan bahasan, guna mendapatkan hasil analisis yang paling optimal terhadap pembentukan ‘kenyamanan manusia’ dalam disain lingkungan binaan. Urutan tahapan dalam teknik analisis tersebut bisa dilakukan sembarang, tergantung dari sasaran rancangannya. Secara umum bisa disederhanakan sebagai berikut : 1. ANALISIS KENYAMANAN > terkait dengan iklim 2. ANALISIS MATAHARI & ANGIN. ===> dalam lingkup tapak 3. ANALISIS GABUNGAN IKLIM, PROGRAM & BENTUK Tahapan analisis ini dilakukan pada awal PROSES PERANCANGAN 1.1 Karakteristik Daerah Iklim Menurut Georg. Lippsmeier (Bangunan Tropis, 1994), ciri-ciri iklim daerah yang terdapat di wilayah Indonesia adalah sebagai berikut : (A. Daerah Hutan Hujan Tropis B. Daerah Hutan Hujan Khatulistiwa Ciri-ciri Daerah hutan Hujan Tropis dapat dikenali melalui hal berikut : a) Secara geografis terletak pada 15 ° LU - 15 ° LS, yang meliputi daerah lembah sunga Amazona, Afrika Tengah, Malaysia, indonesia b) Gambaran lansekapnya berupa daerah hutan hujan di pantai, dan didataran rendah. ¢) Permukaan tanah mempunyai landsekap hijau, tanah biasanya merah dan coklat. d) _ Vegetasinya lebat, sangat kaya dan bermacam-macam sepanjang tahun e) Musim mempunyai beda kecil, dimana beda antara bulan terpanas, panas dan lembab sampai basah tidak terlalu besar; demikian juga yang terjadi pada kondisi musim pada bulan terdingin, panas, sedang dan lembab sampai. Ciri-ciri Daerah Hutan Hujan Khatulistiwa dapat dikenali melalui hal-hal berikut : a) Radiasi matahari langsung terjadi antara sedang sampai tinggi, tergantung pada musim. Penyerapan panas oleh tanah sedang. b) Temperatur maksimum rata-rata tahunan selama musim kering sekitar 33 ° C, dan pada musim hujan sekitar 30 - 26 ° C. c) Temperatur malam hari minimum selama musim kering sekitar 23 ° C, dan pada musim kering sekitar 25 °C. d) Fluktuasi temperatur rata-rata tahunan antara 6 - 11° C. Secara umum, iklim dalam wilayah negara Indonesia dapat digolongkan dalam tiga daerah sebagai berikut : 1. Oaerah hutan hujan khatulistiwa Meliputi wilayah pulau Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Maluku, Irian Jaya. Daerah Pegunungan Meliputi wilayah sepanjang pegunungan Bukit Barisan di tengah pulau ‘Sumatera, pegunungan di tengah pulau Kalimantan, dan pegunungan Irian Jaya Daerah musim dan savana lembab Meliputi wilayah propinsi Jawa Timur, pulau Bali & Lombok, NTT & NTB Secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar peta berikut. Daerah hutan hujan khatulistiwa i Daerah Pegunungan | Daerah musim dan savana lembab Tabel 1.1 Karakteristik Daerah Hutan Hujan Tropis di Daerah Tropis Basah KRITERIA KARAKTERISTIK Lokasi Di sekitar khatulistiwa sampai sekitar 150 utara dan selatan. Misalnya lembah sungai Amazona, Afrika Tengah, Malaysia, Indonesia. Gambaran landskap | Daerah hutan hujan di pantai dan di dataran rendah khatulistiwa_ Permukaan tanah Landskap hijau, tanah biasanya merah atau coklat. Vegetasi Lebat, sangat kaya dan bermacam-macam sepanjang tahun. Merupakan semak belukar yang tak dapat ditembus, dengan pohon-pohon tinggi (rimba, hutan bahau). Tanah sangat lembab, muka air tanah tinggi, kadang-kadang sampai ke permukaan tanah. Tanah laterit merah dana coklat biasanya untuk pertanian kurang menguntungkan. Lumut, ganggang, jamur. Radiasi matahari dan panas Musim Perbedaan musim keccil. Bulan terpanas, panas dan lembab sampaai basah; bulan terdingin, panas sedang dan lembab sampai basah. Belahan bumi utara : Bulan terdingin : Desember - Januari; Bulan terpanas : Mei - Agustus, dengan curah hujan tertinggi. Belahan bumi selatan : Bulan terdingin : April - Juli Bulan terpanas : Oktober - Februari, dengan curah hujan tertinggi. Kondisi awan Berawan dan berkabut sepanjang tahun. Terang, bila awan sedikit (awan kumulus putin) dan matahari tidak tertutup. ‘Abu-abu suram, bila awan tebal. Jenis awan selalu bertukar. Lapisan awan 60 - 90%. Se Radiasi matahari langsung sedang sampai tinggi. Bayangan alamiah terbentuk sangat banyak. Radiasi terdifusi menembus awan atau uap. Pantulan radiasi oleh awan sedang. Refleksi radiasi matahari langsung pada tanah sedikit. Pertukaran panas dari tanah ke tubuh manusia sedikit. Tanah menyerap banyak panas. Temperatur Fluktuasi harian dan tahunan relatif keci! Q Temperatur maksimum rata- rata tahunan 30,5 °C, pengecualian diatas 32 °C Q Temperatur matam hari minimum | Sekitar 25 °C, pada malam yang cerah 21 °C Q Fluktuasi temperatur rata- rata tahunan Sekitar 3 - 5,5 °C Q Fluktuasi temperatur harian rata-rata Sekitar 5,5 - 8,5 °C Temperatur awan Kira-kira sama dengan temperatur udara, pendinginan hampir tidak terjadi pada malam hari, karena awan TD Temperatur tanah Sedikit berbeda dari temperatur udara Presipitasi Kelembaban udara Q Kelembaban absolut Q Kelembaban relatif Curah hujan tahunan diatas 2000 mm, maksimum 5000 mm. Kecepatan angin topan keras 50 -75 mmvjam. Dalam bulan- bulan hujan, sampai 500 mm setiap bulan. Didaerah khatulistiwa, hujan turun biasanya setelah tengah hari, pagi hari sering berkabut. O Tinggi, 25 - 30 mm Q 55 - 100 %, biasanya diatas 75 % Gerakan udara Lambat, terutama di daerah hutan rimba, bertambah cepat bila turun hujan, sampai kekuatan angin 6 atau lebih. Biasanya terdapat satu atau dua arah angin utama. Tambahan 2 Iklim yang sangat sukar ditoleransi, timbul gejala0gejala kelelahan. Penguapan tambah sedikit karena tingginya kelembaban udara dan lambatnya gerakan udara. Cuaca buruk 120 - 140 hari dalam setahun. Bahaya pelapukan pada bahan bangunan organik, bahaya korosi pada logam. Sumber : Georg. Lippmeier, Bangunan Tropis, 1994 Tabel 1.2 Karakteristik Daerah Musim dan Savana Lembab di Daerah Tropis Basah KRITERIA KARAKTERISTIK Lokasi Massa daratan yang besar di sekitar garis balik, misalnya India, Asia Tenggara, Amerika Selatan. Gambaran landskap Darrah hutan dan belukar dengan curah hujan tinggi Permukaan tanah Selalu hijau meskipun dalam musim kering, bahaya erosi disebabkan oleh hujan. Vegetasi Dalam musim keringpun agak lebat, bermacam-macam, tinggi, berakar dalam. Kelembaban tanah tinggi selama musim hujan, setelah itu berkurang dengan cepat. Musim Biasanya terdapat 2 musim sekitar 2/3 panas kering, 1/3 panas lembab. Bagian utara atau selatan memiliki 3 musim, yang dapat disebut dingin-kering Belahan bumi utara : November - Februari : dingin Maret - Juni : panas Juni - Desember — : Hujan Bumu belahan selatan : Juni - September —_: dingin Oktober - Januari ‘ panass Desember - Maret: Hujan Pergeseran waktu yang besar mungkin terjadi, maksimal 2 - 3 bulan. Kondisi awan Langit biru selama musim kering, awan hujan tebal selama musim hujan. Radiasi matahari dan panas Bervariasi antara karakteristik daerah panas kering dan panas lembab. Radiasi matahari sedang sampai tinggi, tergantung pada musim. Bayangan alamiah terjadi terutama selama musim hujan. Menjelang akhir musim kering, pantulan bertambah oleh radiasi matahari. Pertukaran panas dari tanah ke tubuh manusia sedang. Penyerapan panas oleh tanah sedang sampai baik. Temperatur maksimum rata-rata tahunan Q Musim kering Q Musim hujan a 32°C Q 30,5 °C, bisa kebawah 26 °C Temperatur malam hari minimum Q Musim kering Q Musim hujan Q 24 O 25°C Fluktuasi temperatur rata-rata tahunan sekitar 6 - 11 °C Fluktuasi temperatur| Q Musim kering Q Musim hujan Q sekitar 11 °C Q sekitar 7 °C Temperatur awan O Musim kering Q Musim hujan Q Lebih rendah dari temperatur udara. Q Sama atau lebih tinggi dari temperatur udara. Perubahan tergantung pada musim. Temperatur tanah Q Musim kering Q Musim hujan O Lebin tinggi dari temperatur udara. Q Kira-kira sama dengan temperatur udara. Presipitasi Selama musim kering, tidak ada atau sedikitt turun hujan; selama musim hujan, sangat berbeda-beda, curah hujan tahunan 1200 - 1900 mm. Kelembaban udara absolut Cukup tinggi, 13 - 16 mb selama musim kering, 20 -25 mb selama musim hujan. 20 - 55 % selama musim kering, 55 - 100 % selama musim hujan. Gerakan udara Hanya di daerah musim (terutama di Asia Selatan) terjadi perubahan arah angin sekitar 180° selama transisi musim kering ke musim hujan dan sebaliknya. Angin musim pada musim panas berhembus dari barat daya, pada musim dingin dari timur laut. Daerah pedalaman panas menjelang akhir musim kering, karena angin timur taut melemah. Tambahan Bahan-bahan yang menyerap kelembaban memuai dan mengerut karena besarnya perbedaan antara musim kering dan musim hujan. Sumber : Georg. Lippmeier, Bangunan Tropis, 1994 Tabel 1.3 Karakteristik Umum Daerah Tropis CIRI-CIRI IKLIM MASALAH UMUM & BANGUNAN HAL PENTING Daerah tropika basah Presipitasi dan kelembaban tinggi dengan temperatur yang hampir selalu tinggi Angin sedikit, radiasi mata- hari sedang sampai kuat Pertukaran panas kecil, karena tingginya kelem- baban. Panas yang sangat tidak menyenangkan. Penguapan sedikit, karena gerakan udara lambat. Perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan, serangga; disekitar lautan juga diperlukan per- lindungan terhadap angin keras. Bangunan sebaiknya terbuka dengan jarak yang cukup antara masing-masing bangun- an, untuk menjamin sirkulasi udara yang baik. Orientasi utara-selatan, untuk mencegah pemanasan fasade yang lebih lebar. Lebar bangunan untuk mendapatkan ventilasi silang. Ruang sekitar bangunan diberi peneduh, tanpa mengganggu sirkulasi udara. Persiapan penyaluran air hujan dari atap dan halaman. Bangunan ringan dengan daya serap panas yang rendah. Daerah savana lembab dan kering Perbedaan musim jelas; satu musim panjang yang mempunyai iklim daerah panas-kering, dan satu musim pendek seperti di daerah tropika basah. Daerah disekitar garis balik sering memiliki 3 musim, yaitu dingin dan kering dengan kelembaban rendah, siang panas dan malam dingin. Perbedaan tem- peratur besar selama musim kering dan kecil selama musim hujan. Masalah pada daerah tropika basah dan kering tergabung disini, penyelesaiannya lebih kompleks, karena untuk keduanya harus direncanakan hal-hal yang ekstrim. Lokasi benua memerlukan perlin- dungan terhadap panas dan debu, sementara lokasi maritim membutuhkan ven- tilasi yang baik. Pengumputan air kondensasi bisa menjadi masalah. Dalam musim dingin kadang-kadang perlu pe- manasan. Pengaturan bangunan di lokasi pedalaman seperti di daerah tropika kering dengan orientasi uatara selatan untuk fasade lebar. Letak bangunan tidak terlalu rapat, untuk mendapat- kan cahaya matahari dalam musim dingin. Pemanfaatan gerakan udara alamiah di daerah maritim. Ruang terbuka diteduhi pada musim panas dan dilindungi ari angin pada musim dingin, Daerah pegunungan Daerah dataran tinggi pada um umnya memiliki tem- peratur sedang, tetapi se- kaligus terkena radiasi matahari lebih besar diban- dingkan dengan dataran rendah. Malam bisa menjadi dingin pada musim dingin; fluktuasi temperatur relatif besar. Perlindungan lubang-lubang dan ruang terbuka terhadap sadiasi matahari dan angin dingin. Maiam yang dingin pada musim dingin kadang memerlukan pemanasan. Embun bisa terbentuk, Pengaturan letak bangunan relatif kompak; arah sumbu panjang timur - barat dengan jendela besar pada sisi ulara dan selatan karena jendela pada fasade barat menerima radiasi terbesar pada temperatur udara tertinggi. Ruang terbuka dilindungi terhadap radiasi matahari pada musim panas, pada musim dingin radiasi matahari itu diinginkan. Daerah tropika kering Radiasi matahari sangat kuat dan permukaan tanah reflektif. Hujan dan kelembabab sedikit. Bisa terjadi badai pasir dan debu. Perbedaan temperatur antara siang dan malam besar. Perlindungan terutama ter- hadap radiasi matahari secara langsung, pantulan permukaan dan emisi panas dari bangun- an sekitarnya. Perlindungan terhadap serangga, pasir, debu. Tindakan harus dilaku- kan untuk menambah ke- lembaban. Letak bangunan rapat, agar sedikit menerima radiasi matahari dan dapat saling mereduksi. Bangunan kompak dengan sedikit lubang, orientasi ke halaman dalam yang teduh. Ruangan sebaiknya dalam, dengan pencapaian melalui gang dan halaman tertutup. Bagian terbuka yang teduh diberi tanaman dan kolam untuk pendinginan. _ Konstruksi bangunan menyerap panas dengan baik. Sumber : Georg. Lippmeier, Bangunan Tropis, 1994 Aliran angin yang terjadi di wilayah Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : a) Angin dari arah Timur Laut menuju Tenggara Terjadi pada bulan Desember/Januari b) Terjadi pada bulan Juli/Juni Angin dari arah Tenggara menuju Timur Laut Macam iklim berdasar karakternya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a) iklim makro dan (b) iklim mikro. 10 A. IKLIM MAKRO + Definisinya adalah keseluruhan kejadian meteorologis di atmosfir + Dipengaruhi kondisi topografis bumi dan perubahan-perubahan peeradaban di permukaannya + Berhubungan dengan ruang besar (negara, benua dan lautan) B. IKLIM MIKRO + Berhubungan dengan ruang terbatas (ruang dalam, jalan, kota atau taman kecil) Penentuan keadaan iklim ditetapkan dari pengambilan nilai rata-rata pengamatan cuaca dalam waktu lama, yang meliputi : + kelembaban + awan + angin + tekanan udara + suhu + curah hujan + radiasi matahari - merupakan pengaruh terbesar dalam penentuan keadaan iklim, dimana perubahan bentuk energi yang diubah menjadi radiasi panas dan terbentuknya penguapan air. Ciri utama iklim trpois adalah temperatur yang tinggi (rata-rata > 20 ° C). Pengaruh radiasi matahari dengan atmosfir dan gaya berat digabung dengan distribusi daratan dan lautan, menghasilkan bermacam-macam iklim. Tiga faktor atmosfir yang paling berpengaruh tethadap kesejahteraan hidup manusia adalah temperatur (suhu), kadar kelembaban, gerakan udara. Daerah tropis, berdasar pembagian iklim utama tapat dibedakan dalam dua macam iklim, yaitu : 1. Tropika Basah 2. Tropika Kering Dan Indonesia termasuk dalam iklim tropika basah, dan terletak pada 15° Lu - 15 ° LS, serta ditandai oleh : + Kelembaban udara tinggi (sering diatas 90 %). Pada kelembaban tinggi, temperatur selalu hampir sama sepanjang tahun. + Curah hujan tahunan sangat tinggi (> 1500 mm) + Temperatur rata-rata tahunan lebih besar dari 18 ° C (biasanya 23 ° C), namun bisa mencapai 38 ° C pada musim panas. 12 + Beda antar musim hampir tidak ada, Kecuali periode sedikit hujan dan banyak hujan dengan angin keras + Fluktuasi temperatur harian dan tahunan lebih kecil (rendah) dibanding tropika kering + Radiasi matahari menyengat dan mengganggu aktivitas + Daerah iklim tropis juga dipengaruhi oleh laut. 1.2 Perbaikan Iklim Perbaikan Iklim Makro dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu : a) Cara Alamiah > dipelajari dalam mata kuliah Fisika Bangunan | b) Cara Buatan > dipelajari dalam mata kuliah Fisika Bangunan || Pada bangunan modern dapat terjadi beberapa hal berikut : + Memunculkan masalah di luar ting- kungan perkotaan + Masalah pemeliharaan mahal + Anggaran biaya pembangunan tinggi + Secara umum mempengaruhi ke- seimbangan organisme > perlu perbaikan iklim mikro (interior) secara alamiah. Metode Perencanaan untuk memperbaiki iklim mikro pada suatu bangunan dapat dilakukan melalui beberapa hal berikut : (Georg Lippsmeier, 1994) Orientasi Bangunan Ventilasi Silang Pelindung Matahari Pelembab Udara Penyerapan dan Pengisolasian Panas Vegetasi mmoo@> Secara umum metoda perencanaan ini, berarti bahwa : + Orientasi bangunan tepat terhadap matahari dan angin ; + Bentuk denah dan konstruksi ; + Pemilihan bahan yang sesuai. => mengakibatkan penurunan suhu tanpa peralatan mekanis. A. _ORIENTASI BANGUNAN Pada orientasi bangunan perlu diperhatikan 3 (tiga) hal berikut : 1. Radiasi Matahari + Semakin curam sudut jatuh cahaya matahari, maka semakin besar Y 7 >. penerimaan energi panas + Pada daerah tropika basah, kesilauan ® & akibat matahari rendah tidak menguntungkan. 2. Arah dan Kekuatan Angin Pada daerah tropika basah keber- adaan ventilasi silang penting, karena menyangkut pada kenyamanan suhu ruang. Berarti posisi bangunan ter- hadap angin lebih penting dibanding perlindungan terhadap radiasi matahari. Sehingga perlu — dilakukan Jenis, posisi dan ukuran lubang jendela, guna terbentuknya ventilasi silang. 3. Topografi + Sudut miring terhadap cahaya matahari diusahakan sekecil mungkin, guna mengurangi efek pemanasan dan intensitas pemantulan. B._VENTILAS! SILANG uangan eoghat sas: ran ura pada lang angi Merupakan tungsi utama untuk memperbaiki iklim ruang. Upaya penghawaan alami melalui ventilasi silang ini tidak mungkin dilaksanakan di daerah Tropis Kering, dikarenakan hal berikut : KOMPROM! terhadap (i) Iklim Mikro - meliputi lokasi, bangunan sekitar, RK lingkungan sekitar, dan topografi; (ii) | I | 14 1. Pada siang hari kondisi udara panas, sehingga haus dicegah masuk ke dalam ruang 2. Pada malam hari kondisi udara malam yang lebih baik, sedemikian cepat mengalami pendinginan sehingga dicegah masuk ke dalam ruang Pendinginan melalui penghawaan alami bisa terjadi jika temperatur udara lebih rendah dibanding temperatur kulit (t udara

Anda mungkin juga menyukai