8) 13 eae | | UU Na)
Fisika
eT AT
fe) UT
eS)
TITI WIKANTARTI
Niu PENERBIT GUNADARMAFisika
Bangunan/___—
Oki Taruna
Ismu Rini Dwi Ari
Titi WikantartiKATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga buku berjudul FISIKA BANGUNAN | dapat selesai
disusun, sebagai diktat pada mata kuliah dasar keahlian Fisika Bangunan |
bagi mahasiswa jurusan teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Gunadarma.
Berdasarkan silabus kurikulum nasional pada tahun 1994, mata kuliah
Fisika Bangunan | bertujuan untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa
mengenai prinsip-prinsip ilmu fisika sebagai dasar dalam membahas masalah-
masalah yang berkenaan dengan pengendalian bangunan dan lingkungan
buatan.
Melalui buku sederhana ini, penulis bermaksud untuk dapat memenuhi
silabus kurikulum nasional tersebut dengan cara penyajian bahasan buku
sebagai berikut :
|. Penyajian materi dasar, bahasan meliputi pengertian, karakteristik dan
prinsip-prinsip dasar tentang iklim, cahaya, panas, bunyi dan listrik.
ll. Penyajian materi terapan kelima bahasan tersebut diatas, dalam bentuk
aplikasi perencanaan dan perancangan ke dalam bangunan dan
lingkungan buatan.
Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami
esensi bahasan dan terapan Fisika Bangunan secara komprehensif ke dalam
desain bangunan dan fingkungan buatan.
Namun demikian, keterbatasan pengalaman penulis membuat buku ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap
kritik dan saran guna penyempurnaan buku ini.
Akhir kata, penulis berharap agar buku sederhana ini dapat memperluas
wawasan mahasiswa jurusan teknik Arsitektur khususnya, dan mahasiswa
dalam lingkup Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan pada umumnya.
Jakarta, Desember 1998
Ismu Rini Dwi Ari Titi WikantartiDAFTAR ISI
RU Nae= CLL
DAFTAR ISI
TN SS
A. _ORIENTAS| BANGUNAN
VENTILAS! SILANG
PELINDUNG MATAHARI
PELEMBABAN UDARA
PENYERAPAN DAN PENGISOLASIAN PANAS
VEGETASI
m{mlolo]s
ETN Be ALN
2.1. MACAM CAHAYA
2.2 SIFAT-SIFAT FISIK CAHAYA
2.3 PENGLIHATAN MANUSIA
ye UL)
3.1_PERPINDAHAN PANAS.
3.2_KENYAMANAN SUHU
Pa)
22
24
28
i}
36
40
rv
4.1. PENGERTIAN BUNYI
4.2 GANGGUAN BUNYI
7
5.1 KOMPOSISI BENDA
5.2 TEGANGAN DAN DAYA LISTRIK
5.3 TEORI DASAR TENTANG SIRKUIT KELISTRIKAN
56I erecta eae Teer TRS TREE eee ee ERSTE EEE EE EEE TEE EEE REE ESERIES
WA Ea
DAFTAR PUSTAKA aof
[klimMenurut GZ. Brown dalam bukunya Strategi Perancangan Arsitektur
(1994), dinyatakan bahwa teknik analisis dalam fisika bangunan dapat
dilakukan melalui 4 (empat) pendekatan berikut :
1. IKLIM
Dimaksudkan untuk menentukan sumber-sumber apa dari matahari,
angin, cahaya yang terdapat pada tapak, dan hubungan timbal balik sepanjang
hari dan tahun. Kekerasan iklim dapat diperkirakan untuk membantu peran
bangunan dalam menyediakan kenyamanan manusia.
2. PROGRAM DAN PENGGUNAAN
Fokusnya pada bagaimana bangunan, dan intensitas & banyaknya
Penggunaan iklim mempengaruhi jumlah produs panas internal.
Dari analisis ini memunculkan tuntutan kebutuhan pemanasan dan
penyejukan.
3. BENTUK DAN KULIT
Fokus analisis adalah bagaimana bentuk, ukuran,orientasi dan konstruksi
kulit bangunan mempengaruhi kemampuan bangunan untuk kehilangan dan
memperoleh panas. Analisis ini menghasitakan macam dan besaran faktor-
laktor yang mempengaruhi kebutuhan pemanasan dan penyejukan.
4. GABUNGAN ANTARA IKLIM, PROGRAM DAN BENTUK
Hasil analisis dari tiga hal sebelumnya dinteraksikan dalam satu kesatuan
bahasan, guna mendapatkan hasil analisis yang paling optimal terhadap
pembentukan ‘kenyamanan manusia’ dalam disain lingkungan binaan.
Urutan tahapan dalam teknik analisis tersebut bisa dilakukan sembarang,
tergantung dari sasaran rancangannya. Secara umum bisa disederhanakan
sebagai berikut :
1. ANALISIS KENYAMANAN > terkait dengan iklim
2. ANALISIS MATAHARI & ANGIN. ===> dalam lingkup tapak
3. ANALISIS GABUNGAN IKLIM, PROGRAM & BENTUK
Tahapan analisis ini dilakukan pada awal PROSES PERANCANGAN1.1 Karakteristik Daerah Iklim
Menurut Georg. Lippsmeier (Bangunan Tropis, 1994), ciri-ciri iklim daerah
yang terdapat di wilayah Indonesia adalah sebagai berikut :
(A. Daerah Hutan Hujan Tropis
B. Daerah Hutan Hujan Khatulistiwa
Ciri-ciri Daerah hutan Hujan Tropis dapat dikenali melalui hal berikut :
a) Secara geografis terletak pada 15 ° LU - 15 ° LS, yang meliputi daerah
lembah sunga Amazona, Afrika Tengah, Malaysia, indonesia
b) Gambaran lansekapnya berupa daerah hutan hujan di pantai, dan
didataran rendah.
¢) Permukaan tanah mempunyai landsekap hijau, tanah biasanya merah
dan coklat.
d) _ Vegetasinya lebat, sangat kaya dan bermacam-macam sepanjang tahun
e) Musim mempunyai beda kecil, dimana beda antara bulan terpanas,
panas dan lembab sampai basah tidak terlalu besar; demikian juga
yang terjadi pada kondisi musim pada bulan terdingin, panas, sedang
dan lembab sampai.
Ciri-ciri Daerah Hutan Hujan Khatulistiwa dapat dikenali melalui hal-hal
berikut :
a) Radiasi matahari langsung terjadi antara sedang sampai tinggi,
tergantung pada musim. Penyerapan panas oleh tanah sedang.
b) Temperatur maksimum rata-rata tahunan selama musim kering sekitar
33 ° C, dan pada musim hujan sekitar 30 - 26 ° C.
c) Temperatur malam hari minimum selama musim kering sekitar 23 ° C,
dan pada musim kering sekitar 25 °C.
d) Fluktuasi temperatur rata-rata tahunan antara 6 - 11° C.
Secara umum, iklim dalam wilayah negara Indonesia dapat digolongkan
dalam tiga daerah sebagai berikut :
1.
Oaerah hutan hujan khatulistiwa
Meliputi wilayah pulau Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Tengah,
Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Maluku, Irian Jaya.
Daerah Pegunungan
Meliputi wilayah sepanjang pegunungan Bukit Barisan di tengah pulau
‘Sumatera, pegunungan di tengah pulau Kalimantan, dan pegunungan
Irian Jaya
Daerah musim dan savana lembab
Meliputi wilayah propinsi Jawa Timur, pulau Bali & Lombok, NTT & NTBSecara lebih jelas dapat dilihat pada gambar peta berikut.
Daerah hutan hujan khatulistiwa
i Daerah Pegunungan
| Daerah musim dan savana lembab
Tabel 1.1
Karakteristik Daerah Hutan Hujan Tropis
di Daerah Tropis Basah
KRITERIA
KARAKTERISTIK
Lokasi
Di sekitar khatulistiwa sampai sekitar 150 utara dan selatan.
Misalnya lembah sungai Amazona, Afrika Tengah, Malaysia,
Indonesia.
Gambaran landskap | Daerah hutan hujan di pantai dan di dataran rendah
khatulistiwa_
Permukaan tanah
Landskap hijau, tanah biasanya merah atau coklat.Vegetasi
Lebat, sangat kaya dan bermacam-macam sepanjang tahun.
Merupakan semak belukar yang tak dapat ditembus, dengan
pohon-pohon tinggi (rimba, hutan bahau). Tanah sangat
lembab, muka air tanah tinggi, kadang-kadang sampai ke
permukaan tanah. Tanah laterit merah dana coklat biasanya
untuk pertanian kurang menguntungkan. Lumut, ganggang,
jamur.
Radiasi matahari
dan panas
Musim Perbedaan musim keccil. Bulan terpanas, panas dan lembab
sampaai basah; bulan terdingin, panas sedang dan lembab
sampai basah.
Belahan bumi utara :
Bulan terdingin : Desember - Januari;
Bulan terpanas : Mei - Agustus, dengan curah hujan tertinggi.
Belahan bumi selatan :
Bulan terdingin : April - Juli
Bulan terpanas : Oktober - Februari, dengan curah hujan
tertinggi.
Kondisi awan Berawan dan berkabut sepanjang tahun. Terang, bila awan
sedikit (awan kumulus putin) dan matahari tidak tertutup.
‘Abu-abu suram, bila awan tebal. Jenis awan selalu bertukar.
Lapisan awan 60 - 90%.
Se
Radiasi matahari langsung sedang sampai tinggi. Bayangan
alamiah terbentuk sangat banyak. Radiasi terdifusi menembus
awan atau uap.
Pantulan radiasi oleh awan sedang. Refleksi radiasi matahari
langsung pada tanah sedikit. Pertukaran panas dari tanah
ke tubuh manusia sedikit.
Tanah menyerap banyak panas.
Temperatur
Fluktuasi harian dan tahunan relatif keci!
Q Temperatur
maksimum rata-
rata tahunan
30,5 °C, pengecualian diatas 32 °C
Q Temperatur
matam hari
minimum
| Sekitar 25 °C, pada malam yang cerah 21 °CQ Fluktuasi
temperatur rata-
rata tahunan
Sekitar 3 - 5,5 °C
Q Fluktuasi
temperatur
harian rata-rata
Sekitar 5,5 - 8,5 °C
Temperatur awan
Kira-kira sama dengan temperatur udara, pendinginan hampir
tidak terjadi pada malam hari, karena awan
TD Temperatur tanah
Sedikit berbeda dari temperatur udara
Presipitasi
Kelembaban udara
Q Kelembaban
absolut
Q Kelembaban
relatif
Curah hujan tahunan diatas 2000 mm, maksimum 5000 mm.
Kecepatan angin topan keras 50 -75 mmvjam. Dalam bulan-
bulan hujan, sampai 500 mm setiap bulan. Didaerah
khatulistiwa, hujan turun biasanya setelah tengah hari, pagi
hari sering berkabut.
O Tinggi, 25 - 30 mm
Q 55 - 100 %, biasanya diatas 75 %
Gerakan udara
Lambat, terutama di daerah hutan rimba, bertambah cepat
bila turun hujan, sampai kekuatan angin 6 atau lebih. Biasanya
terdapat satu atau dua arah angin utama.
Tambahan
2
Iklim yang sangat sukar ditoleransi, timbul gejala0gejala
kelelahan. Penguapan tambah sedikit karena tingginya
kelembaban udara dan lambatnya gerakan udara. Cuaca
buruk 120 - 140 hari dalam setahun. Bahaya pelapukan pada
bahan bangunan organik, bahaya korosi pada logam.
Sumber : Georg. Lippmeier, Bangunan Tropis, 1994Tabel 1.2
Karakteristik Daerah Musim dan Savana Lembab
di Daerah Tropis Basah
KRITERIA
KARAKTERISTIK
Lokasi
Massa daratan yang besar di sekitar garis balik, misalnya
India, Asia Tenggara, Amerika Selatan.
Gambaran landskap
Darrah hutan dan belukar dengan curah hujan tinggi
Permukaan tanah
Selalu hijau meskipun dalam musim kering, bahaya erosi
disebabkan oleh hujan.
Vegetasi Dalam musim keringpun agak lebat, bermacam-macam,
tinggi, berakar dalam. Kelembaban tanah tinggi selama musim
hujan, setelah itu berkurang dengan cepat.
Musim Biasanya terdapat 2 musim sekitar 2/3 panas kering, 1/3
panas lembab. Bagian utara atau selatan memiliki 3 musim,
yang dapat disebut dingin-kering
Belahan bumi utara :
November - Februari : dingin
Maret - Juni : panas
Juni - Desember — : Hujan
Bumu belahan selatan :
Juni - September —_: dingin
Oktober - Januari ‘ panass
Desember - Maret: Hujan
Pergeseran waktu yang besar mungkin terjadi, maksimal
2 - 3 bulan.
Kondisi awan Langit biru selama musim kering, awan hujan tebal selama
musim hujan.
Radiasi matahari
dan panas
Bervariasi antara karakteristik daerah panas kering dan panas
lembab. Radiasi matahari sedang sampai tinggi, tergantung
pada musim. Bayangan alamiah terjadi terutama selama
musim hujan. Menjelang akhir musim kering, pantulan
bertambah oleh radiasi matahari. Pertukaran panas dari tanah
ke tubuh manusia sedang. Penyerapan panas oleh tanah
sedang sampai baik.Temperatur
maksimum rata-rata
tahunan
Q Musim kering
Q Musim hujan
a 32°C
Q 30,5 °C, bisa kebawah 26 °C
Temperatur malam
hari minimum
Q Musim kering
Q Musim hujan
Q 24
O 25°C
Fluktuasi temperatur
rata-rata tahunan
sekitar 6 - 11 °C
Fluktuasi temperatur|
Q Musim kering
Q Musim hujan
Q sekitar 11 °C
Q sekitar 7 °C
Temperatur awan
O Musim kering
Q Musim hujan
Q Lebih rendah dari temperatur udara.
Q Sama atau lebih tinggi dari temperatur udara. Perubahan
tergantung pada musim.
Temperatur tanah
Q Musim kering
Q Musim hujan
O Lebin tinggi dari temperatur udara.
Q Kira-kira sama dengan temperatur udara.
Presipitasi
Selama musim kering, tidak ada atau sedikitt turun hujan;
selama musim hujan, sangat berbeda-beda, curah hujan
tahunan 1200 - 1900 mm.
Kelembaban udara
absolut
Cukup tinggi, 13 - 16 mb selama musim kering, 20 -25 mb
selama musim hujan. 20 - 55 % selama musim kering, 55 -
100 % selama musim hujan.
Gerakan udara
Hanya di daerah musim (terutama di Asia Selatan) terjadi
perubahan arah angin sekitar 180° selama transisi musim
kering ke musim hujan dan sebaliknya. Angin musim pada
musim panas berhembus dari barat daya, pada musim dingin
dari timur laut.
Daerah pedalaman panas menjelang akhir musim kering,
karena angin timur taut melemah.Tambahan
Bahan-bahan yang menyerap kelembaban memuai dan
mengerut karena besarnya perbedaan antara musim kering
dan musim hujan.
Sumber : Georg. Lippmeier, Bangunan Tropis, 1994
Tabel 1.3
Karakteristik Umum Daerah Tropis
CIRI-CIRI IKLIM
MASALAH UMUM
& BANGUNAN
HAL PENTING
Daerah tropika basah
Presipitasi dan kelembaban
tinggi dengan temperatur
yang hampir selalu tinggi
Angin sedikit, radiasi mata-
hari sedang sampai kuat
Pertukaran panas kecil,
karena tingginya kelem-
baban.
Panas yang sangat tidak
menyenangkan. Penguapan
sedikit, karena gerakan udara
lambat. Perlu perlindungan
terhadap radiasi matahari,
hujan, serangga; disekitar
lautan juga diperlukan per-
lindungan terhadap angin
keras.
Bangunan sebaiknya terbuka
dengan jarak yang cukup
antara masing-masing bangun-
an, untuk menjamin sirkulasi
udara yang baik. Orientasi
utara-selatan, untuk mencegah
pemanasan fasade yang lebih
lebar. Lebar bangunan untuk
mendapatkan ventilasi silang.
Ruang sekitar bangunan diberi
peneduh, tanpa mengganggu
sirkulasi udara.
Persiapan penyaluran air hujan
dari atap dan halaman.
Bangunan ringan dengan daya
serap panas yang rendah.
Daerah savana lembab
dan kering
Perbedaan musim jelas;
satu musim panjang yang
mempunyai iklim daerah
panas-kering, dan satu
musim pendek seperti di
daerah tropika basah.
Daerah disekitar garis balik
sering memiliki 3 musim,
yaitu dingin dan kering
dengan kelembaban rendah,
siang panas dan malam
dingin. Perbedaan tem-
peratur besar selama musim
kering dan kecil selama
musim hujan.
Masalah pada daerah tropika
basah dan kering tergabung
disini, penyelesaiannya lebih
kompleks, karena untuk
keduanya harus direncanakan
hal-hal yang ekstrim. Lokasi
benua memerlukan perlin-
dungan terhadap panas dan
debu, sementara lokasi
maritim membutuhkan ven-
tilasi yang baik. Pengumputan
air kondensasi bisa menjadi
masalah. Dalam musim dingin
kadang-kadang perlu pe-
manasan.
Pengaturan bangunan di lokasi
pedalaman seperti di daerah
tropika kering dengan orientasi
uatara selatan untuk fasade
lebar. Letak bangunan tidak
terlalu rapat, untuk mendapat-
kan cahaya matahari dalam
musim dingin. Pemanfaatan
gerakan udara alamiah di
daerah maritim. Ruang terbuka
diteduhi pada musim panas dan
dilindungi ari angin pada musim
dingin,Daerah pegunungan
Daerah dataran tinggi pada
um umnya memiliki tem-
peratur sedang, tetapi se-
kaligus terkena radiasi
matahari lebih besar diban-
dingkan dengan dataran
rendah. Malam bisa menjadi
dingin pada musim dingin;
fluktuasi temperatur relatif
besar.
Perlindungan lubang-lubang
dan ruang terbuka terhadap
sadiasi matahari dan angin
dingin. Maiam yang dingin
pada musim dingin kadang
memerlukan pemanasan.
Embun bisa terbentuk,
Pengaturan letak bangunan
relatif kompak; arah sumbu
panjang timur - barat dengan
jendela besar pada sisi ulara
dan selatan karena jendela
pada fasade barat menerima
radiasi terbesar pada
temperatur udara tertinggi.
Ruang terbuka dilindungi
terhadap radiasi matahari pada
musim panas, pada musim
dingin radiasi matahari itu
diinginkan.
Daerah tropika kering
Radiasi matahari sangat
kuat dan permukaan tanah
reflektif. Hujan dan
kelembabab sedikit. Bisa
terjadi badai pasir dan debu.
Perbedaan temperatur
antara siang dan malam
besar.
Perlindungan terutama ter-
hadap radiasi matahari secara
langsung, pantulan permukaan
dan emisi panas dari bangun-
an sekitarnya. Perlindungan
terhadap serangga, pasir,
debu. Tindakan harus dilaku-
kan untuk menambah ke-
lembaban.
Letak bangunan rapat, agar
sedikit menerima radiasi
matahari dan dapat saling
mereduksi. Bangunan kompak
dengan sedikit lubang, orientasi
ke halaman dalam yang teduh.
Ruangan sebaiknya dalam,
dengan pencapaian melalui
gang dan halaman tertutup.
Bagian terbuka yang teduh
diberi tanaman dan kolam untuk
pendinginan. _ Konstruksi
bangunan menyerap panas
dengan baik.
Sumber :
Georg. Lippmeier, Bangunan Tropis, 1994
Aliran angin yang terjadi di wilayah Indonesia dapat dibedakan menjadi
2 (dua), yaitu :
a) Angin dari arah Timur Laut menuju Tenggara
Terjadi pada bulan Desember/Januari
b)
Terjadi pada bulan Juli/Juni
Angin dari arah Tenggara menuju Timur Laut
Macam iklim berdasar karakternya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
(a) iklim makro dan (b) iklim mikro.
10A. IKLIM MAKRO
+ Definisinya adalah keseluruhan kejadian meteorologis di atmosfir
+ Dipengaruhi kondisi topografis bumi dan perubahan-perubahan
peeradaban di permukaannya
+ Berhubungan dengan ruang besar (negara, benua dan lautan)
B. IKLIM MIKRO
+ Berhubungan dengan ruang terbatas (ruang dalam, jalan, kota atau
taman kecil)
Penentuan keadaan iklim ditetapkan dari pengambilan nilai rata-rata
pengamatan cuaca dalam waktu lama, yang meliputi :
+ kelembaban
+ awan
+ angin
+ tekanan udara
+ suhu
+ curah hujan
+ radiasi matahari - merupakan pengaruh terbesar dalam penentuan
keadaan iklim, dimana perubahan bentuk energi yang diubah menjadi
radiasi panas dan terbentuknya penguapan air.
Ciri utama iklim trpois adalah temperatur yang tinggi (rata-rata > 20 ° C).
Pengaruh radiasi matahari dengan atmosfir dan gaya berat digabung
dengan distribusi daratan dan lautan, menghasilkan bermacam-macam iklim.
Tiga faktor atmosfir yang paling berpengaruh tethadap kesejahteraan
hidup manusia adalah temperatur (suhu), kadar kelembaban, gerakan udara.
Daerah tropis, berdasar pembagian iklim utama tapat dibedakan dalam
dua macam iklim, yaitu :
1. Tropika Basah
2. Tropika Kering
Dan Indonesia termasuk dalam iklim tropika basah, dan terletak pada
15° Lu - 15 ° LS, serta ditandai oleh :
+ Kelembaban udara tinggi (sering diatas 90 %). Pada kelembaban tinggi,
temperatur selalu hampir sama sepanjang tahun.
+ Curah hujan tahunan sangat tinggi (> 1500 mm)
+ Temperatur rata-rata tahunan lebih besar dari 18 ° C (biasanya 23 ° C),
namun bisa mencapai 38 ° C pada musim panas.12
+ Beda antar musim hampir tidak ada, Kecuali periode sedikit hujan dan
banyak hujan dengan angin keras
+ Fluktuasi temperatur harian dan tahunan lebih kecil (rendah) dibanding
tropika kering
+ Radiasi matahari menyengat dan mengganggu aktivitas
+ Daerah iklim tropis juga dipengaruhi oleh laut.
1.2 Perbaikan Iklim
Perbaikan Iklim Makro dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu :
a) Cara Alamiah > dipelajari dalam mata kuliah Fisika Bangunan |
b) Cara Buatan > dipelajari dalam mata kuliah Fisika Bangunan ||
Pada bangunan modern dapat terjadi beberapa hal berikut :
+ Memunculkan masalah di luar ting-
kungan perkotaan
+ Masalah pemeliharaan mahal
+ Anggaran biaya pembangunan tinggi
+ Secara umum mempengaruhi ke-
seimbangan organisme
> perlu perbaikan iklim mikro (interior) secara alamiah.
Metode Perencanaan untuk memperbaiki iklim mikro pada suatu
bangunan dapat dilakukan melalui beberapa hal berikut : (Georg Lippsmeier,
1994)
Orientasi Bangunan
Ventilasi Silang
Pelindung Matahari
Pelembab Udara
Penyerapan dan Pengisolasian Panas
Vegetasi
mmoo@>Secara umum metoda perencanaan ini, berarti bahwa :
+ Orientasi bangunan tepat terhadap matahari dan angin ;
+ Bentuk denah dan konstruksi ;
+ Pemilihan bahan yang sesuai.
=> mengakibatkan penurunan suhu tanpa peralatan mekanis.
A. _ORIENTASI BANGUNAN
Pada orientasi bangunan perlu diperhatikan 3 (tiga) hal berikut :
1. Radiasi Matahari
+ Semakin curam sudut jatuh cahaya
matahari, maka semakin besar
Y 7 >. penerimaan energi panas
+ Pada daerah tropika basah, kesilauan
® & akibat matahari rendah tidak
menguntungkan.
2. Arah dan Kekuatan Angin
Pada daerah tropika basah keber-
adaan ventilasi silang penting, karena
menyangkut pada kenyamanan suhu
ruang. Berarti posisi bangunan ter-
hadap angin lebih penting dibanding
perlindungan terhadap radiasi
matahari.
Sehingga perlu — dilakukanJenis, posisi dan ukuran lubang
jendela, guna terbentuknya ventilasi
silang.
3. Topografi
+ Sudut miring terhadap cahaya matahari
diusahakan sekecil mungkin, guna
mengurangi efek pemanasan dan
intensitas pemantulan.
B._VENTILAS! SILANG
uangan eoghat sas: ran ura pada lang angi
Merupakan tungsi utama untuk memperbaiki iklim ruang.
Upaya penghawaan alami melalui ventilasi silang ini tidak mungkin
dilaksanakan di daerah Tropis Kering, dikarenakan hal berikut :
KOMPROM! terhadap (i) Iklim Mikro -
meliputi lokasi, bangunan sekitar,
RK lingkungan sekitar, dan topografi; (ii)
|
I
|
141. Pada siang hari kondisi udara panas, sehingga haus dicegah masuk
ke dalam ruang
2. Pada malam hari kondisi udara malam yang lebih baik, sedemikian
cepat mengalami pendinginan sehingga dicegah masuk ke dalam ruang
Pendinginan melalui penghawaan alami bisa terjadi jika temperatur udara
lebih rendah dibanding temperatur kulit (t udara