Bab 1 Selanjutnya
Bab 1 Selanjutnya
BAB I
PENDAHULUAN
pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung.
umum (htpp://id.wikipedia.org/wiki/Pajak).
jalannya roda pemerintahan. dana dari penerimaan dan juga pajak sebagai sumber
Bakar Minyak (BBM). Dengan demikian, betapa vitalnya sektor pajak dalam
pemerintahan. Oleh karena itu lah, sektor pajak harus dikelola dengan manajemen
akuntababilitas dan juga dilengkapi dengan etos kerja yang tinggi dari pihak
fiskus.
mempengaruhi etika yang memberikan dampak negatif yang sangat luas bagi
perekonomian suatu Negara. Selain itu dampak yang terjadi bukan hanya
berimbas pada sektor ekonomi saja tapi psikis kredibilitas fiskus itu sendiri, baik
kepercayaan pelaku usaha, investor dan citra fiskus itu sendiri di mata
dilingkungan Dirjen Pajak, menimbulkan reaksi keras dari publik. Komjen Susno
plus uang asing senilai 60 milyar dan perhiasan senilai 14 milyar di brankas bank
atas nama isrinya yang dicurigai sebagai harta haram. Dalam perkembangannya
Gayus sempat lari ke Singapura beserta anak dan istrinya sebelum dijemput
mantan Dirjen Pajak pada kementerian keuangan pada tahun 2002-2004 sebagai
tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam keberatan permohonan wajib pajak
yang diajukan Bank Central Asia (BCA). Hadi disangka melanggar pasal 2 ayat 1
Dirjen Pajak Hadi Poernomo dalam kasus korupsi terkait penerimaan permohonan
keberatan wajib pajak atas surat ketetapan pajak nihil (SKPN) PPh Badan
PT.BCA tbk, KPK menetapkan Hadi Poernomo sebagai tersangka pada 21 April
2014 (http://nasional.kompas.com).
kesadaran didalam beretika yang menyebabkan sikap etis fiskus yang semakin
lama semakin berkurang terutama pada saat sekarang ini yang dibuktikan dengan
pengelolaan pajak, karena sekarang banyak pihak yang melanggar kode etik yang
ada, lalu dimana etika yang seharusnya melekat pada aparat pajak (fiskus),
padahal telah jelas mereka mengetahui standar kode etik aparat pajak yang ada.
Lalu mengapa kecerdasan mereka tidak membawa mereka membuat sistem atau
hasil kerja yang baik, malah membawa dampak negatif luas, lalu seberapa besar
Oleh sebab itu didalam dunia kerja, setiap orang atau pekerja dalam
berbagai profesi harus dapat mengedepankan sikap etis dalam menjalankan tugas
wewenang yang dapat merugikan berbagai pihak. Adanya kasus Gayus dan Hadi
Adanya kasus pelanggaran tersebut tidak terjadi apabila setiap fiskus mempunyai
persoalan etika dapat dipengaruhi oeh lingkungan tempat ia berada. Seperti yang
perbaikan citra profesi dengan penanaman nilai-nilai moral dan etika sedini
dan sangat berguna untuk menghadapi, memperkuat diri, atau mengubah kondisi
6
kehidupan yang tidak menyenangkan menjadi suatu hal yang wajar untuk diatasi.
Istilah kecerdasan emosional pun pertama kali diperkenalkan oleh Piter Salovey
dari Harvard University dan Jhon Mayer dari University of New Hampshire
digugurkan oleh munculnya konsep atau paradigma kecerdasan lain yang ikut
Hasil survey statistik dan penelitian yang dilakukan, yang ditulis Krugman dalam
artikel “On the road on Chairman Lou”( The New York Times26/6/1994),
emosional) untuk dapat berhasil dan sukses dalam dalam mencapai keberhasilan
dan kesuksesan dalam bekerja dan itu berpengaruh terhadap sikap etis. Seorang
fiskus yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi mampu bertindak atau
mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan oranglain, memotivasi diri sendiri,
7
serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan
oranglain.
perasaan dan emosi sendiri serta oranglain sehingga membentuk tingkah laku
cerdas yang memadukan antara pikiran dan tindakan untuk bersikap etis. Hal ini
memecahkan persoalan makna dan nilai yang menempatkan perilaku dan hidup
manusia dalam konteks yang lebih luas dan kaya yang memungkinkan seseorang
menjembatani kesenjangan antara diri sendiri dan orang lain (Zohar dan Marshall,
2002). Wujud dari kecerdasan spiritual ini adalah sikap moral yang dipandang
Esa (SQ), sangat sulit bagi fiskus untuk bertahan dalam menghadapi tekanan
frustsi, stes, menyelesaikan konflik yang sudah menjadi bagian atau resiko profesi
dan memikul tanggungjawab seperti apa yang disebutkan dalam pedoman kode
8
yang merupakan amanah yang dimilikinya kepada jalan yang tidak dibenarkan.
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil kinerja mereka atau terjadinya
diberikan. Karena seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan
mampu untuk mengetahui serta menangani perasaan mereka dengan baik, mampu
untuk menghadapi perasaan orang lain dengan efektif. Selain itu juga seorang
fiskus yang memiliki pemahaman atau kecerdasan emosi dan tingkat religius yang
tinggi akan mampu bertindak atau berperilaku dengan etis dalam berprofesi.
asumsi dasar yang dianut bersama oleh sekelompok orang setelah sebelumnya
mereka mempelajari dan meyakini kebenaran pola asumsi tersebut sebagai cara
dan integrasi internal, sehingga pola asumsi dasar tersebut perlu diajarkan kepada
anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir dan
organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berprilaku dan harus menjadi
diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi organisasi
dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi,” Muhammad
diikuti oleh para anggota organisasi, termasuk mereka yang berada dalam hierarki
organisasi. Bagi organisasi yang masih didominasi oleh pendiri, maka budayanya
kepada para pekerja lainnya. Demikian pula jika perusahaan dikelola oleh seorang
manajer senior otokratis yang menerapkan gaya kepemimpinan top down. Disini
organisasi dan perilaku etis para anggotanya. Budaya sebuah organisasi yang
punya kemungkinan paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi
adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, sedang, sampai
rendah dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain itu juga hasil. Hal ini
etis fiskus di KPP Senapelan Pekanbaru. Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian
sebagai faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku etis seseorang. Dengan
spiritual (SQ), dan budaya etis organisasi sebagai faktor yang mempengaruhi
diklat atau pelatihan terhadap fiskus agar dapat membentegi diri dari kesalahan
etika. Permasalahan dalam budaya kerja yang dihadapi adalah terabaikannya nilai-
nilai etika, maka penting bagi aparatur sektor publik khususnya yang ada di
Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Fiskus Pada KPP Pratama Kramat Jati”.
signifikan dengan sikap etis fiskus tetapi kecerdasan spiritual yang berpengaruh
secara signifikan terhadap sikap etis fiskus. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
Kramat Jati, sedangkan pada penelitian ini adalah KPP Senapelan Pekanbaru.
dengan etika. Hasil penelitian tersebut akan disajikan dengan judul “Pengaruh
11
Senapelan Pekanbaru”.
baik.
Penelitian skripsi ini dibagi dalam 5 (lima) bab dan setiap bab dibagi lagi
menjadi sub–sub bab, hal ini dimaksudkan agar lebih jelas dan mudah dipahami.
Secara garis besar materi pembahasan dari masing-masing bab tersebut dijelaskan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian awal dalam penulisan yang menguraikan latar
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan review
Bagian ini akan membahas mengenai bagian umum obyek penlitian yang
hasil analisis.
dalam penelitian kali ini diharapkan dapat menjadi masukan baik bagi