45 89 1 SM
45 89 1 SM
ABSTRAK
Dari data profil kesehatan Indonesia, provinsi jawa tengah dan kota semarang kontrasepsi
IUD masih tergolong rendah dibandingkan kontrasepsi suntik dan pil karena mudah didapat,
lebih praktis, mudah dijangkau dengan harga yang relatif murah daripada alat kontrasepsi IUD,
catatan Bidan Praktek Mandiri (BPM) Ny. Neni Rumini, S.SiT Kecamatan Gunungpati
menunjukkan bahwa peserta KB aktif sejumlah 988 akseptor dengan rincian yaitu peserta KB
suntik sejumlah826 (83,7%) akseptor, KB Kondom sejumlah 9 (0,9%) akseptor, KB pil
sejumlah 124 (12,5%) akseptor, KB IUD sejumlah 7 (0,7%) akseptor, dan KB implant sejumlah
22 (2,2%) akseptor. Dukungan suami merupakan salah satu bentuk dari dukungan sosial dan
keluarga.Peran suami dalam keluarga sangat dominan dalam pengambilan keputusan
keikutsertaan sebagai akseptor KB termasuk IUD. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan dukungan suami dengan pemilihan metode kontrasepsi IUD di BPM Neni
Rumini, S.,SiT Gunungpati Semarang.
Dukunga suami adalah dukungan yang diberikan oleh suami dalam bentuk verbal dan non
verbal, saran, bantuan yang nyata berupa tingkah laku atau kehadiran yang dapat memberikan
keuntungan emosional dan mempengaruhi tingkah laku istrinya.Kontrasepsi berasal dari kata
kontra berarti mencegah atau melawan dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang
matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian
korelasional dengan mengkaji hubungan anatar dua variable pada situasi. Dan menggunakan
rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang
mengikuti kontrasepsi di BPM Neni Rumuni, S.SiT Gunungpati Semarang sebanyak 116
responden. Sampel penelitian ini berjumlah 54 responden, Teknik Sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling
Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar suami responden tidak mendukung
dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD sebanyak 33(61,1%) akseptor; sebagian besar responden
(ibu/istri) tidak memilih alat kontrasepsi IUD sebesar 31 (57,4%) akseptor dan dari uji statistic
chi secuareada hubungan bermakna antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi
IUD di BPM Neni Rumuni, S.SiT Kecamatan Gunugnpati Kota Semarang didapat p value <
0,0).
Saran yang dapat diberikan adalah kepada masyarakat terutama ibu dalam memilih alat
kontrasepsi IUD diharapkan suami ikut serta dalam ibu melakukan pemilihan alat kontrasepsi;
kepada pihak kesehatan/bidan karena masih rendahnya dukungan suami diharapkan pihak terkait
lebih gencar dalam memberikan informasi dan konseling kepada ibu yang melakukan pemilihan
alat kontrasepsi khususnya kontrasepsi IUD.
tinggi. Hasil sensus menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus 2010
antara lain jumlah penduduk Indonesia adalah 273.556.363 orang, terdiri atas 119.507.600
laki-laki dan 118. 048.783 perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 % per
tahun.
Penyediaan suatu ragam metode yang sesuai untuk membantu dalam pemilihan kontrasepsi
kontrasepsi.Hal ini tidak hanya terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh
ketidaktahuan dan kurangnya dukungan dari suami tentang persyaratan dan keamanan
kesehatan, efek samping potensial, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak
Data yang didapat dari Kota Semarang tahun 2011 tercatat peserta KB aktif
80.033(59,2%) akseptor, pil 19.374 (14,3%) akseptor, IUD 11.451 (8,5%) akseptor, kondom
8.087 (6,0%) akseptor, MOP 1.287 (1,0%) akseptor, MOW 7.044 (5,2%) akseptor, implant
Dari data profil kesehatan Indonesia, provinsi jawa tengah dan kota semarang
kontrasepsi IUD masih tergolong rendah dibandingkan kontrasepsi suntik dan pil karena
mudah didapat, lebih praktis, mudah dijangkau dengan harga yang relatif murah daripada alat
kontrasepsi IUD.
Berdasarkan data yang diperoleh dari bulan Januari- September 2012 di Bidan
Praktek Mandiri (BPM) Ny. Neni Rumini, S.SiT Kecamatan Gunungpati menunjukkan
bahwa peserta KB aktif sejumlah 988 peserta dengan rincian yaitu peserta KB suntik
sejumlah826 (83,7%) jiwa, KB Kondom sejumlah 9 (0,9%) jiwa, KB pil sejumlah 124
(12,5%) jiwa, KB IUD sejumlah 7 (0,7%) jiwa, dan KB implant sejumlah 22 (2,2%) jiwa.
Dari data diatas bahwa cakupan KB IUD di Bidan Neni Rumini, S.SiT masih
tergolong rendah dibanding di Bidan Nur Aeni Farida Amd.Keb sehingga untuk
diperlukan dalam pemilihan alat kontrasepsi. Cakupan KB IUD masih sangat kecil sehingga
untuk meningkatkan pelayanan dan penggunaan KB IUD dapat dikaitkan dengan keunggulan
Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober 2012 di
memilih alat kontrasepsi IUD karena salah satunya ada dukungan dari suami merupakan
suatu kondisi yang bisa mendukung untuk memilih alat kontrasepsi dan dukungan suami atau
keluarga juga bisa mendukung serta mengurangi rasa menakutkan dan menganggap IUD
memiliki keunggulan yang tinggi. Sedangkan 9 dari 10 orang tidak memilih IUD karena
salah satu yang di takutkan masyarakat yaitu dimasukkan lewat jalan lahir, serta kurangnya
mendapatkan dukungan dari suami karena suami belum mengetahui tentang kontrsepsi IUD
sehingga pemilihan kontrasepsi IUD di BPM Neni Rumini, S. SiT Gunungpati masih
tergolong rendah.
Dari latar belakang diatas, tujuan penelitian ini untuk mengetahui “Hubungan
dukungan suami dengan pemilihan metode kontrasepsi IUD di BPM Ny Neni Rumini, S.SiT
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yaitu rancangan penelitian yang
korelasional mengkaji hubungan antar variable peneliti dapat mencari menjelaskan suatu
hubungan perkiraan dan mengkaji berdasarkan teori yang ada ( Nursalam, 2008 ). Menurut sifat
dasar penelitian, penelitian ini termasuk jenis penelitian survey analitik yaitu penelitian yang
Pada penelitian ini populasi diambil semua akseptor KB yang ber-KB pada bulan
Oktober 2012 di BPM Neni Rumini, S.SiT Gunungpati Semarang.Berdasarkan data yang penulis
Jumlah sampel dalam peneltian ini dihitung menggunakan rumus menurut Noyoatmodjo
(2005) sebesar 54 responden. Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2005). dengan kriteria inklusi peserta KB aktif
bukan MOW, Peserta KB yang bersedia menjadi responden, peserta KB yang mempunyai kartu
KB. Sedangkan kriteria eksklusi Peserta KB yang sedang sakit, Akseptor yang tidak bisa diajak
Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
Penelitian ini dilaksanakan di BPM Neni Rumini, S.Sit Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang.Penelitian ini di lakukan bulan April 2013. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 116 responden. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 54 responden.
Diketahui umur sebagian besar responden berumur 25-35 tahun yang berjumlah 29 (53,7%)
responden dan yang berumur < 25 tahun berumlah 25 (645,3%) responden. Responden
sebagian besar berpendidikan SMA sebesar 24 (44,4%) responden. Dan pekerjaan responden
sebagian besar bekerja sebagai sasta dan wiraswasta sebesar 10 (18,5%) responden.
2. Analisis Univariat
a. Dukungan Suami
Semarang
3. Analisa Bivariat
Tabel 3. dukungan suami dengan pemilihan metode kontrasepsi IUD di BPM Neni
IUD yang memilih sebanyak 23 responden sebagian besar suami mendukung yaitu
kontrasespi IUD sebagian besar sisebabkan suami tidak mendukung yaitu sebanyak
27 responden (81.8%).
Berdasarkan hasil uji statistic chi square diperoleh nilai x2= 20.680 df=1 p
value =0,000. Karena nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000 <0,05), maka H0
ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan bermakna antara dukungan suami
dengan pemilihan metode kontrasepsi IUD di BPM Neni Rumini, S.SiT Kecamatan
Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Dukungan Suami
mendukung yaitu sebanyak 33 orang (61,1%) lebih besar dibanding dengan yang
mendukung yaitu sebesar 21responden (38,9%). Setiadi (2008) bahwa dukungan suami
sebagaimana yang dievaluasi individu, yaitu istri. Dukungan sosial sebagai informasi
verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh suami dengan
subyek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat
Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial, secara emosional merasa
lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya
b. Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD
meilih alat kontrasepsi IUD sebesar 31 orang (57,4%) lebih besar dibanding dengan yang
memilih yaitu sebesar 23 orang (42,6%). Dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD ini di
pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: pengetahuan, pendidikan, umur, pekerjaan,
pengetahuan diperoleh melalui kenyataan atau fakta dengan melihat atau mendengar
sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi dengan membaca surat kabar, mendengar radio
terhadap sesuatu yang datang dari luar. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan
tinggi akan memberikan respon yang lebih rasionaldaripada mereka yang berpendidikan
lebih rendah atau sedang, dengan kata lain responden yang pendidikannya tinggi dan
mempunyai pengetahuan yang baik tentang alat kontrasepsi IUD, mereka akan memilih
kontrasepsi IUD, begitu pula sebaliknya dengan pendidikan yang rendah mereka
2. Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel silang antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi
IUD dapat diketahui bahwa Ibu dengan dukungan suami yang tidak mendukung pemilihan
alat kontrasepsi IUD lebih banyak berjumlah 33 responden dengan criteria tidak memilih alat
kontrasepsi IUD sebanyak 27responden (81,8%), yang memilih alat kontrasepsi IUD hanya
6 (41,1%), sedangkan ibu dengan dukungan suami yang mendukung dalam pemilihan alat
kontrasepsi IUD berjumlah 21 responden dengan criteria memilih alat kontrasepsi IUD
merupakan sifat interaksi yang berlangsung dalam berbagai hubungan sosial individu,
yaitu istri.Sudah menjadi tradisi kalau segala sesuatu harus dengan persetujuan suami
atau yang berkuasa di rumah.Hal ini sangat mempengaruhi seorang ibu untuk menjadi
seorang akseptor. Keluarga sangat berperan penting dalam pemilihan alat kontrasepsi,
karena jika ada salah satu keluarga yang tidak setuju, ibu akan mempertimbangkan ulang
pilihannya misalnya ibu memilih IUD. Dan sebagian besar ibu akan ikut dengan
KESIMPULAN
1. Sebagian besar responden (suami) tidak mendukung dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD
2. Sebagian besar responden (ibu/istri) tidak memilih alat kontrasepsi IUD sebesar 31 (57,4%)
responden.
3. Ada hubungan bermakna antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di
BPM Neni Rumuni, S.SiT Kecamatan Gunugnpati Kota Semarang didapat p value 0,000
(0,000 <0,05).
KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Arum, Sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan Keluarga Berencana Terkini. Jogjakarta :
Nuha Medika.
BKKBN. 2003. Materi Konseling: Untuk Membantu Klien Memilih Jenis Kontrasepsi dan
Mengatasi Efek Samping dan Komplikasi. BKKBN Provinsi Jawa Tengah.
Hidayat, A.A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Saifudin, Affandi, Enriquito. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: YBP Sarwono
Prawirohardjo.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Surabaya : Graha Ilmu.
Sugiyono, Dr. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabet.