Anda di halaman 1dari 66

L A P O R A N

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DI
PT. INDOGAS RAYA UTAMA
KENDAL – SEMARANG

Disusun oleh :
1. WAHYU INBRIYONO
2. NAJAMUDIH
3. BUDI ARYANTO
4. JOSHUA SATYAYUANA
L A P O R A N
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DI
PT. INDOGAS RAYA UTAMA
KENDAL – SEMARANG

Disusun oleh :
1. WAHYU INBRIYONO
2. NAJAMUDIH
3. BUDI ARYANTO
4. JOSHUA SATYAYUANA
D A F T A R ISI

DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 11
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Teori pemisahan udara I-1
II.1 Sifat-sifat komponen udara I-6
BAB II SELEKSI PROSES
II.1 Beberapa cara untuk mendapatkan
O2 dan N2 II.1
II.2 Uraian proses PT. Indogas Raya Utama II-3
BAB III PENJELASAN TENTANG PERALATAN DAN METODE START
UP
III. 1. Fenjelasan tentang peralatan
III. 2. Metode start up
KATA PENGANTAR. . ,
11
T -

2. i. Prosedur start up Ill - 19


2.2. Start Argon puryfication unit III - 31
2. 3. Operasi liquefaction unit III - 41
2. 4. Penghentian, Restart dan Total
Defrosting Ill - 50
BAB IV GUALITY CONTROL DAN PENYIMPANAN PRODUK
IV. l. Quality Control . IV - 1
IV. 2. Penyimpanan produk IV 5
EAB V UTILITAS DAN KESELAMATAN KERJA
v. i, utilitas v - i
V. 2. Keselamatan kerja V - 3
BAB VI KESIMPULAN VI 1
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena berkat rachmat yang diberikan sehingga tugas
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan serta pembuatan
laporan hasil kegiatan di PT. Indogas Raya Utama
Semarang dapat diselesaikan, Masa Pendidikan :ian
pelatihan ini dimulai tanggal 10 Januari sampai dengan
20 Februari 1993.
Laporan ini merupakan tulisan dari hasil Pendidikan dan
Pelatihan, di samping sebagai laporan kepada perusahaan
di mana penulis menerima tugas program pendidikan dan
pelatihan.
Penulis menyadari, karena masih dangkalnya pengetahuan
dan kemampuan penulis, baik secara teoritis maupun
praktis, tentu dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangannya, Kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi sempurnanya laporan ini akan diterima dengan
lapang dada.
Pendidikan dan pelatihan serta pembuatan laporan mi
tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan pihak lain,
maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada,
1. Direktur PT. Indogas Raya Utama yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan.
2. Bapak Tery Lasahido,SH selaku Manajer Personalia
yang telah banyak membantu memberikan fasilitas
selama penulis melaksanakan pendidikan dan
pelatihan di Semarang.
3. Bapak M. Kusnan selaku Manajer Produksi yang telah
banyak memberikan bimbtngan selama pendidikan dan
pelatihan berlangsung .
4. Bapak Sumardi.BA sebagai Supervisor Produksi yang
telah berkenan meluangkan waktunya untuk
menerangkan permasalahan yang penulis hadapi.
5. Teman-teman bagian produksi yang telah banyak
membagikan pengalaman baiknya, baik dari segi
teknis maupun non teknis, sehingga semuanya yang
diberikan sangat bermanfaat bagi penulis semua.

Semoga amal budi baik bapak/ibu yang telah diberikan


akan mendapat balasan yang lebih dariNya.
Amin.

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Teori Pemisahan udara


Untuk memisahkan udara, mula-mula udara dicairkan
dengan mendinginkan pada suhu yang sangat rendah dan
bertekanan. Selanjutnya udara cair dipisahkan ke dalam
komponen-komponennya pada kolom rektifikasi dengan
didasarkan perbedaan boiling point masing-masing,
Pendinginan udara dapat dilengkapi oleh penukar panas
dari substansi lain atau dengan metode ekspansi gas.
Rektifikasi atau distilasi fraksinasi adalah salah
satu metode pemisahan komponen partikel dari liquid
yang terdiri dari dua atau lebih komponen dengan
menggunakan perbedaan tekanan uap dari masing-masing
komponen.
Kolom berupa silinder tegak yang berisi tray-tray
didalamnya dimana liquid mengalir melalui tray dan uap
bergelembung menerobos 1iquid.

Liquid mengalir dari tray atas ke tray dibawahnya


melalui downcomer, sedangkan uap mengalir berlawanan
arah dengan liquid melalui lubang-lubang pada tray.
Ketinggian liquid-pada tray dipertahankan dengan weir
sebelum mengalir ke tray dibawahnya.
Didalam kolom, uap mengalir ke atas melalui lapisan
liquid dari setiap tray, Uap memindahkan panasnya ke
liquid pada setiap tray sehingga komponen dari liquid
yang boiling pointnya rendah akan menguap dan
menyebabkan gelembung pada liquid.
Apabila udara diassumsikan sebagai campuran biner yang
terdiri dari Nitrogen dan Oksigen (komponen terbesar),
maka uap menjadi kaya Nitrogen dan lapisan liquid
menjadi kaya Oksigen,
Spesifikasi produk dari plant pemisahan udara dapat
dijelaskan sebagai berikut :

Kolom tek. tinggi Kolom tek. rendah


Atas Nitrogen murni Nitrogen murni

bawah Liquid Udara Oksigen murni


(rich liquid)

Waste gas diperoleh dari bagian tengah atas kolom


tekanan rendah.
Udara dimasukkan ke bagian bawah kolom tekanan
tinggi. Di kolom tekanan tinggi terjadi pemisahan awal
dan udara dan menghasilkan dua aliran.
Aliran pertama Nitrogen murni yang merupakan umpan
untuk kolom tekanan rendah. Aliran yang lain adalah
liquid udara kaya Oksigen sebagai umpan dari bagian
tengah kolom tekanan rendah.
Kolom tekanan rendah merupakan pemisahan akhir udara
menjadi Oksigen dan Nitrogen, Kondensor utama terletak
diantara kolom tekanan tinggi dan rendah yang berfungsi
sebagai reboiler dari kolom tekanan rendah dan
kondensor dari kolom tekanan tinggi.
Karena udara terdiri dari 0,93 % Argon dan
boiling point Argon terletak diantara 02 dan N2, maka
Argon dapat dikatakan impurity dari produk N2 dan 02.
Sistem pemisahan Argon umumnya terdiri dari 2 bagian :
- Recovery subsystem
- Purification subsystem
Konsentrasi Argon tertinggi terletak pada bagian bawah
kolom tekanan rendah. Pada titik tersebut campuran 02
Ar - N2 diambil dan dibawa ke kolom Argon di mana crude
Argon dipisahkan. Selanjutnya crude Argon dibawa ke
Argon Purification Unit, dimana Argon ditambahkan
dengan H 2, Penambahan H2 dengan bantuan katalis
Palladium bereaksi dengan 02 dari crude Argon membentuk
H20. H20 yang terbentuk dipisahkan dalam Argon Dryer
dengan adsorbent Alumina gel. H2 dan N2 dari Argon
Dryer dipisahkan pada kolom rektifasi Argon.
Dengan adanya perkembangan industri modern, teknologi
baru dari industri gas muncul yang dinamakan cryogenic.
Teknologi cryogenic ini dapat mengurangi biaya
pencairan, memperbaiki dan menyederhanakan peralatan
yang digunakan untuk menyimpan, penanganan dan
pengangkutan liquid yang sangat dingin atau gas.
Pada teknologi cryogenic produksi dan penggunaannya
pada temperatur yang sangat rendah (dibawah -100 °C),
sehingga menyebabkan perubahan yang sangat mendasar
pada sifat-sifat material.
Cryogenic dapat diterapkan pada rocket propulsion,
infrared photoptic dan electronic data processing.
Aplikasi terbesar dari erogenic pada industri kimia
adalah produksi nitrogen untuk industri amonia dan
untuk metalurgi digunakan untuk mempercepat produksi
baja pada open hearth furnace, converter dan blast
furnace untuk pig iron.
Cryogenic pada industbi liquid suhu rendah mempunyai
aplikasi yang luas untuk udara, misalnya :
1. Uap ditekan dengan pencairan, Jika temperatur
kritis dari gas rendah.
2. Perpindahan panas di dalam heat exchanger misalnya
pada unit double pipe dan refrigeration.
3. Pendinginan gas tekan dan menghasilkan kerja pada
expansion engine atau turbin.
4. Pendinginan liquid dengan penguapan.

5. Pemisahan gas didasarkan pada perbedaan tekanan


uap pada titik uap campuran liquid,
6. Memisahkan pengotor dengan adsorbs!, pembekuan
pada permukaan, pembekuan diikuti dengan penyaringan
atau pencucian dengan liquid tertentu,
Oksigen terutama digunakan untuk produksi baja pada
open hearth atau basic oxygen furnace. Industri baja
juga menggunakan Oksigen sebagai alat pemotong dengan
cara pembakaran oxyacetylene.
Penggunaan Oksigen yang lain adalah untuk industri
kimia, rumah sakit, penerbangan dan juga untuk megatasi
masalah-masalah lingkungan dan energi,
Nitrogen terbanyak digunakan untuk industri amonia,
Untuk industri kimia lainnya Nitrogen digunakan untuk
pelindung agar Oksigen dan uap air tidak dapat masuk
pada proses polimerisasi, atau untuk aplikasi
•v
sebagai diluent, sebagai contoh untuk kontrol kecepatan
reaksi.
Di industri makanan Nitrogen digunakan sebagai
pendingin (refrigerant) pada proses pembuatan dan
penyimpanan makanan beku, Nitrogen juga digunakan untuk
tertiary oil recovery pada ladang minyak yang sudah
lama,
Aplikasi utama dari Argon adalah untuk proses
metalurgi. Kebanyakan digunakan untuk melindungi gas-
gas
Stainless steel dan juga untuk pembersihan pada logam-
logam seperti Zirconium, Titanium dan beberapa logam
campuran lainnya,
Argon juga dipakai untuk gas pengisi pada bola lampu.
I i. Sifat-sifat kcmpcnen udara
Udara terdiri dari beberapa komponen yang masing-
masing memiliki sifat-sifat, yang berbeda, baik sifat
fisik maupun sifat kimianya. Komponen dalam jumlah yang
cukup besar adalah N2, 02 dan Argon. Sementara Krypton,
Xenon, Helium , Neon dan gas-gas yang lam dapat
diabaikan karena jumlahnya yang terlalu kecil,
Oksigen merupakan gas yang tidak berwarna, berbau dan
tidak berasa. Pada temperatur -183 °C dan tekanan 1
bar, oksigen merupakan cairan berwarna biru yang massa
lebih berat dari air, Gas mi merupakan unsur yang
ringan dan memiliki reaktivitas yang tinggi. Oksigen
ditemukan pada pertengahan abad 17 oleh Priestly dan La
Voisier (Inggris),
Nitrogen dalam suhu kamar memiliki sifat yang sama
dengan Oksigen, namun Nitrogen merupakan gas inert dan
tidak beracun. Pada suhu dibawah -190 °C Nitrogen
merupakan cairan yang tidak berwarna dan massanya lebih
ringan dari air,
Argon merupakan komponen yang termasuk sedikit
jumlahnya di udara bebas, tetapi dalam proses cryogenic
dengan skala besar Argon dapat diproduksi. Argon
merupakan gas yang sangat stabil’ karena elektron-
elektronnya menempati seluruh kulit terluar dari
atomnya, sehingga Argon dapat dikatakan sebagai gas
mulia.
S I F A I F 1 5 IF UDARA
Komponen
Sifat fisik Udara li
?
u 0
2 Argon K
2 CO
2 CH 2 2 Helm
Volume, ... 78,11 1 20,96 1 0,93 Z 0,2 ppm
300-400 m 0,001-1 ppm 5 ppm
Berat mol 28,95 28,06 32,00 35,944 2,0
44,01 26,0 4,00
Berat jenis gas, Fg/nr (0 °C, i atm) 1, 2928
1,2505 1,4292 1,7828 ... ... ... ...
Titik didik (1 atm), °C - 193 -195,81 -182,97
-185,9 . -252,5 -78,5 - 84 -258,9
Titik lebur (1 atm), °C - 213 - 210,0 - 218,8
-189,2 - 259,1 -55,5 - 81,5 -272,2
Panas penguapan, kcal/kg 99
(-193 °C) 97,5
(-195,8 °C) 50,7
(-183 cC) 37,6
(-185,9 °C) ... ... ... ...
Spesific beat, Kcal/kg 5C 0,290 (15 °C) 0,2977
(5#C) .2,2177 . (0 ®C) 0,125 (15 °C) ... ...
... ...
Standar deviasi, NTP 1,29 1,25 1,43 1,78 0,09 1,98
1,15 0,18
Liq. specification density, kg/It — 0,695 0,800
0,780 ... ... ... ...
BAB I! SELfKSi PROSES
13.1. BEIPCIRAiPA CARA IMTUK MCNDAPAHKAN CKSHDEN
;EAft!
NITROGEN.
II. i. 1. Pembuatan secara laboratoris
Proses mi didasarkan dan reaksi kimia, dimana hasil
yang diperoleh jumlahnya sangat sedikit dan
biayanya sangat besar.
- Oksigen
Oksigen (02) biasa dibuat dengan proses pemisahan panas
(elektrolisa), hanya hasilnya kurang stabil. Kebanyakan
02 didapat dari Kalium Chloral (KCIO3) dengan reaksi
pyritic (penguraian oleh panas) atas unsur-unsur lain.
Contoh reaksi pembentukan 02 J
2 KCIO3 ■ > 2 KCl + 3 OD
u.
2 Hg02 > 2 Hg + 2 02
2 N.3.NO3 > £ NaN02 oj
0
+
c Ag20 —: > 4 Ag OJ
0
-f'

- Nitrogen
Nitrogen (N2) dibuat dari NH^N02 yang dipanaskan atau
yang baik didapat dari campuran KN02 dan NH4CI yang
dipanaskan sebelumnya,
Reaksi :
KN02 + NH4CI > KOI + NH4.NO;
NH4N02 + ; N2 + 2 HoO
II - 1
II. l.P. Pembuatan secara mekanis
Oksigen (02) dan Nitrogen (N2) dapat kita peroleh
dengan cara yang mudah dan murali dalam jumlah yang tak
terbatas menurut kehendak dan kemampuan kita yaitu
dengan mengupayakan suatu peralatan-peralatan bantu
hingga terjadi proses pemisahan antara unsur-unsur N2,
o2, Ar, Kr, Xe d11. yang terdapat diudara bebas ini.
Untuk mendapatkan 02 dan N2 dengan cara mekanis dari
udara ada beberapa cara.
- Proses adsorbsi.
Proses ini baru dikenal sekitar tahun 1970, proses ini
amat sederhana tetapi jumlah dan kualitas produk kurang
baik (i 90 - 93 X 02).
Udara tekan hasil kompresi dan ekspansi dibersihkan,
kemudian dialirkan ke suatu alat (DSA) yang berisi zat
penyerap semacam M. S. , dimana fungsi adsorbent
tersebut hampir bisa menyerap semua gas yang ada di
udara kecuali
02.
Untuk produksi N2 prinsip kerjanya juga sama dengan
dasar mekanisme adsorpsi kinematis dimana kecepatan
adsorpsi 02 lebih besar dan N2. Sehingga 02 dalam udara
yang dialirkan diadsorpsi dan N2 tetap dalam keadaan
bebas.
Proses distilasi udara
Dengan adanya perbedaan tekanan uap, titik didih dapat
diperoleh N2, 02 dan Argon yang merupakan komponen
terbesar di udara.
Udara cair dalam jumlah yang sangat kecil pertama kali
dihasilkan oleh Cailletet dan Pictet pada tahun 1877.
Pada .tahun 1895 Linde berhasil mencairkan udara dengan
cara TherrnodinamiKa Joule Thomson Effect,
Proses Cryogenic baru dikenal pada tahun 1902, dimana
prinsip kerja dengan mencairkan udara kemudian dipisah
komponen-komponennya berdasarkan perbedaan tekanan uap
dan titik didihnya. Proses inilah yang dipakai oleh FT
Indogas Raya Utama.
11.2. t’RAIAN :PIR<0SO IPT. INDOCAS IRAYA UTAMA Kondisi
bahan baku dan produk gas/liquid.
A. Bahan baku (kondisi .atmosfer)
- Temperatur ambient : 30 °C
- Relative humidity : 80 X
- Tekanan : 760 mmHg
B, Produk
Besarnya produk didasarkan pada saat keluar flanges
dari Cold Box,
PRODUK KONDISI OPERASI MODE 1 MODE 2
Flow Nm3/j 0 800
Gas 0
2 Purity X volume 99, 6
Tekanan kg/cm2g 0, 3
Flow Nm3/j 3000 2000
Gas N
p Purity ppm o
2 1
Tekanan kg/cm2g 0, 05
Flow Nm3/j 2000 1000
Liq. 0
2 Purity X volume 99, 6
Tekanan kg/cm2g 3
Flow Nm3/ j 1000 2000
Liq. N
n
C Purity ppm 0^ £ 1
Tekanan kg/cm2g 5
F1 ow Nm3/ j . 60 30
Liq. Ar Purity ppm 0 1
ppm N2 2 1
Tekanan kg/cm2g 0, 6
II. 2. l. Penyediaan udara teKan

Udcira proses sebelum masuk kompresor udara (CIO)


terlebih dahulu dibersihkan dari debu (kotoran) dengan
filter udara. Pari filter udara (FiO), udara dihisap
masuk ke kompresor udara dan ditekan sampai tekanan
menjadi 5,7 kg/cm2. Karena kenaikkan tekanan maka suhu
udara menjadi naik sekitar 110 °C. Sebelum udara masuk
ke tahap selanjutnya didinginkan lebih dahulu pada alat
penukar panas (HI7) dimana pendingin yang dipakai
adalah gas buang. Di alat penukar panas ini udara
didinginkan hingga suhu mencapai 77 °C.
11,2.2. Proses pemurnian
Udara proses setelah melalui tahap kompresi didinginkan
dengan beberapa alat yaitu Heat Recovery (HI7), After
cooler (H13) dan High Level Freon cooler (H14). Udara
didinginkan hingga suhu menjadi 17 °C. Uap air dari
udara yang terkondensasi dipisahkan dalam Water
Separator (B14). Uap air yang tak terkondensasi dan
sebagian besar gas-gas hidrokarbon dipisahkan dalam
absorber "Molecular Sieves".
Alat mi terdiri dari 2 buah tower dimana satu bekerja
dan lainnya direaktivasi. Operasi ini bekerja
bergantian satu sama lain secara otomatis. Reaktivasi
M/S mengikuti
-v»
beberapa tahap yaitu Blow, Heating, Cooling,
Pressurizing dan Parallel run. Tetapi pada reaktivasi
awal, operasi defrosting, start up dan saat plant
berhenti reaktivasi dilakukan secara manual.
Adsorbent yang digunakan Molecular Sieves dan Alumina
gel dimana M/S dibagian atas dan alumina gel dibagian
bawah tower.
II, 2. 3. Proses pendinginan dan pencairan
Udara bebas uap air, C02 dan pengotor lainnya sebelum
masuK Ke Kolom teKanan tinggi (K50) clidinginKan dalam
Air Exchanger (E20) dengan gas-gas hasil proses
pemisahan udara. Pada start awal pendinginan udara
didalam Kolom (K50) dilaKuKan bertahap dengan mengatur
valve eKspansi (PV C606).
Pendinginan dilaKuKan sediKit demi sediKit hingga
tercapai Kondisi (P = 5, 1 Kg/cm2, T : -158 °C) dimana
udara mulai mencair.
11,2.4. Proses pemisahan udara dalam Kolom distilasi
Pada Kolom teKanan tinggi (K50), udara dipisaliKan
menjadi gas Nitrogen murni pada bagian atas Kolom,
impure Nitrogen pada bagian tengah dan liquid Kaya
OKsigen (rich liquid) pada bagian bawah Kolom.
Gas Nitrogen murni diKondensasi dalam Kondensor Utama
(E70) yang dihubungKan dengan bagian atas Kolom (K50)
dan menuKar panas dari penguapan liquid OKsigen dari
Kolom teKanan rendah (K51).
-v
Sebagian liquid Nitrogen digunaKan sebagai reflux
liquid dari Kolom teKanan tinggi (K50) dan liquid yang
diambil didingmKan lagi di pure N2 subcooler (E83)
dengan gas Nitrogen dar Kolom teKanan rendah (K51),
Setelah didinginKan liquid Nitrogen dieKspansi hingga
teKanan rendah dan digunaKan sebagai reflux liquid pada
Kolom teKanan rendah (K51). ProduK liquid N2 diperoleh
dari bagian atas Kolom teKanan tinggi (K50) dan
didinginKan
lagi dengan produk impure Nitrogen dari Dagian tengah
kolom tekanan tinggi di liquid N2 suDcooler (E85).
Setelah didinginkan liquid N2 langsung dibawa keluar
dari cold box.
Produk gas Nitrogen diperoleh dari bagian atas kolom
tekanan tinggi dan dihangatkan pada temperatur
ambientnya pada Reflux pure ib subcooler (E83) dan Air-
exchanger (E20).
Udara cair dan bagian b aw all kolom tekanan tinggi
didinginkan pada Rich liquid subcooler (E81) dan
setelah diekspansi sampai tekanannya rendah liquid
tersebut dimasukkan pada bagian tengah kolom tekanan
rendah sebagai umpan liquid.
Pemisahan akhir dilakukan pada kolom tekanan rendah
(K51), dimana gas Nitrogen sebagai produk bagian atas,
waste gas pada bagian tengah atas dan gas Oksigen pada
bagian bawah kolom.
Liquid Oksigen diperoleh"dan bagian bawah kolom, liquid
tersebut dilewatkan pada Oxygen filter (F96) dimana
acetylene dan hidrokarbon yang lainnya dipisahkan. Dari
filter Oksigen dibawa ke Kondensor utama (E70) dan
diuapkan di dalam kondensor dengan menukar panas dan
pencairan nitrogen murni.
Penguapan liquid Oksigen dipakai sebagai reboil gas
pada ko1 om tekanan rendah (K51).
Sejumlah tertentu dan penguapan Oksigen ditarik keluar
dari Kolom tekanan rendah melalui Oxygen Separator (B
51) dan dipanaskan di dalam Air Exchanger (E20)
dibawa keluar cold box pada temperatur ambient sebagai
produk gas.
Sebagian dari liquid Oksigen ditarik dari kolom tekanan
rendah langsung dibawa keluar cold box dan dipompa
dengan Pompa proses liquid oksigen (P10A/B). Sebagian
dan liquid ini didinginkan dibawah boiling pointnya
pada Subcooler produk oksigen (E84),
11.2,5. Produksi Argon
Kandungan Argon terbesar diperoleh dari bagian tengah
bawah Kolom tekanan rendah (1051) dan dibawa ke bagian
bawah Argon kolom (K55).
Di kolom mi gas kaya Argon dipisahkan menjadi gas crude
Argon yang mengandung 2 - 4 X Oksigen pada bagian atas
kolom dan liquid kaya .Oksigen pada bagian bawah kolom.
(Argon cenderung berkumpul diatas karena boiling
pointnya lebih rendah dari Oksigen)
Sebagian besar crude Argon yang terbentuk dicairkan
dengan menukar panas dari penguapan rich liquid dan
dibawa kembali ke kolom Argon sebagai reflux liquid,
Liquid yang terbentuk dikembalikan ke kolom tekanan
rendah dan gas crude Argon dibawa ke Air Exchanger
(E20) untuk dihangatkan dengan menukar panas dan udara
masuk.
purification untuk menghilangkan Kandungan Oksigen,
Pada unit ini crude Argon dikompresi menjadi sekitar 3,
5 kg/cm2g di Argon kompresor (C70) dan setelah Hg
ditambahkan gas dibawa ke Deoxo Tower (T70).
Di Deoxo tower kandungan Oksigen dari crude Argon
bereaksi dengan Hg melalui reaksi katalitik menjadi
air,
Hg + % Og > HgO
Selama reaksi temperatur Argon naik tinggi hingga suhu
tertentu karena adanya panas reaksi.
Crude Argon yang telah dihilangkan kandungan Oksigennya
(Deoxo Argon) didinginkan dalam Air cooler (V72) dan
Water Cooler (H72) dan air kondensat yang dibentuk
selama reaksi katalitik dihilangkan di Water Separator
(B72). Deoxo Argon selanjutnya didinginkan di Freon
Cooler (H73) dan air kondensat dihilangkan lagi di
Water- Separator (B73),
Uap air di Deoxo Argon dihilangkan di Argon Dryer
(T78A/B). Argon dryer mempunyai 2 tower yang berisi
alumina gel dimana tower yang satu service dan yang
lainnya direaktivasi dengan Ng kering.
Deoxo Argon yang telah dimurnikan didinginkan dan
dicairkan di Argon reboiler (E66), kemudian dimasukkan
ke bagian tengah Pure Argon Column (K56) sebagai liquid
umpan. Pemurnian akhir dilakukan di kolom ini (K56).
Pada bagian atas kolom, Hg dan Ng sebagai waste gas
dibuang ke atmosfer dan Argon murni diperoleh pada
bagian bawah Kolom.
Produk liquid Argon murni dimasukkan ke tanki penympan
melalui Argon reboiler (E66). Penguapan liquid Argon
pada Argon reboiler digunakan sebagai reboil gas dalam
ko 1 om.
BAE III PENJf imTEMAhC FERALATAM
CAN METCDE START IF
M I . I IPEHJiLAlAH TENTANG PERALATAN
III. i, 1. Filter udara (F10)
Alat ini berfungsi sebagai penyaring udara dari
kotoran-kotoran atau debu sebelum udara masuk ke
kompresor udara. Filter udara ini dilengkapi
dengan
"pressure differensial indicator " yang berfungsi
sebagai
indikator apabila filter sudah kotor. Tekanan
operasi

filter udara normal adalah 50 mmHg dan tekanan maksimum


200 mmHg. Apabila tekanan telah melebihi 200 mnriHg
maka filter dibersihkan dengan menghembuskan Nitrogen.
Untuk menghembuskan Nitrogen digunakan 9 buah pipa
microfull yang dihubungkan dengan kolom.
III. i- 2. Kompresor udara* (CIO)
Alat ini berfungsi untuk mengkompresikan udara proses.
Di PT. Indogas Raya Utama kompresor yang
digunakan jenis kompresor sentrifugal 3 tingkat.
Spesifikasi alat : a, Kompresor udara
- Kapasitas : 10.000 Nm3/h
- Tekanan udara masuk : 1,0202 kg/crtf abs
Suhu udara masuk : 30 °C
Suhu udara keluar : 40 °C
Relative humidity : 60 /
Kecepatan putar : 2975 rpm
Motor induksi
Daya : 1500 hp
Kuat arus : 266 Amp
Putaran : 2970 rpm
Tegangan : 3300 volt
Frekuensi : 50 Hz
III. 1. 3. Heat Recovery Exchanger (H17)
Alat penukar panas ini berfungsi sebagai pendingin
udara proses keluar dari kompressor. Pendingin yang
digunakan adalah waste gas dari Cold Box. Waste gas
keluar dari alat penukar panas ini selam dipakai untuk
pemanas pada proses 'reaktivasi M/S unit Juga untuk
defrosting gas.
Kondisi operasi :
Udara masuk Udara keluar
- Tekanan : 5, 7 kg/cm? g - Tekanan : 5, 7
kg/crrf g
- Suhu : 110 °C - Suhu : 77 °C
Waste gas masuk Waste gas keluar
- Tekanan : 0, 2 kg/cm? g - Tekanan : 0,
2 kg/cm? g
- Suhu : 22-27 °C - Suhu : 100 °C
III, I, 4. After cooler (H13)
Alat ini berfungsi sebagai -pendingin lanjut udara
setelah didinginkan pada Heat Recovery Exchanger,
Pendingin ini berbentuk " shell and tube" dengan
pendingin yang digunakan adai ala air.
Kondisi operasi :
Udara masuk Udara keluar
III. 1. 5, Silencer (HIO)
Alat mi berbentuk bejana silinder yang terbuat dari
karbon steel dimana dilengkapi dengan pipa-pipa karbon
stell yang berlubang. Fungsi alat ini untuk meredam
suara dari ekspansi udara bertekanan yang
dibuang ke atmosfer.

il 11.1.6. FREON REFRIGERATION UNIT


III. i, 6.A. High Level Eefrigertion (C14) dan Coolers
(HI 4, H73)
Alat ini berfungsi untuk mendinginkan udara proses dari
After Cooler dan Argon setelah keluar dari Deoxo tower.
Udara proses dan Argon didinginkan sampai suhu mencapai
sekitar 17 °C. Refrigerator ini dilengkapi oleh :
- Kompresor dengan pengerak motor - Oil separator
- Cooler - Oil cooler
- Kondensor - dryer - filter
- Reservoir Spesifikasi alat :
- Type : Screw empressor
- Net duty : 1 15.000 keal/h
- Outlet temperatur : 17 °C
III. 1. 6. B. Water Separator
Alat ini berbentuk bejana silinder yang dilengkapi
dengan pemisah uap air jenuh. Di dalam bejana uap air
jenuh dipisahkan dengan udara proses. Alat ini juga
dilengkapi dengan automatic drain trap.
Ill, 1.6. C. Low Level Freon Refrigerator (C32) dan
Cooler
(E32)
Refrigerator ini untuk mendinginkan Ng tekanan tinggi
hingga suhu mencapai sekitar - 40 °C.
Refrigerator mi dilengkapi dengan :
- Kompresor dengan penggerak motor - Oil separator
- Cooler - Oil cooler
- Condenser - Dryer-filter
- Reservoir Spesifikasi alat :
- Type : Screw Compressor
- Net duty : 263.000 kkal/j
- Outlet temperatur ; -40 °C
IIIII. II . 7. MOLECULAR %lEVES IMIT
111.1,7. A, Molecular Sieves Tower (T18A.E)
Alat ini berupa bejana silinder yang terisolasi dan
berisi adsorbant b^rupa molecular sieves dan alumina
gel, Adsorbant ini berfungsi untuk menghilangkan uap
air dan CO2 dari udara proses. Alumina gel diletakkan
dibagian bawah dan molecular sieves diletakkan dibagian
atas tower. Mula-mula uap air diadsorb oleh alumina
gel, sedangkan COj hanya diadsorb oleh molecular
sieves.
Waktu operasi sekitar 3, 5 jam.
III. 1.7. B. Reactivation heater (H18)
Alat ini berupa pemanas elektrik yang jumlahnya banyak
dan berfungsi untuk menghangatkan reaktivasi waste gas
atau udara untuk reaktivasi adsorbent,
Capacity : 150 kW
Electricity : 380 V, 50 Hz, 3 phases
111,1.8. LIQUEFACTION UNIT
III, 1.8. A, Recycle Nitrogen Compressor (C60)
Alat ini berupa kompresor sentrifugal yang berfungsi
untuk menaikkan tekanan Nitrogen recycle,
Spesifikasi alat :
a. Kompresor recycle
- Type : Sentrifugal
- Flow rate : 24.000 Nm3/j
- Tekanan gas masuk : 4, 75 kg/CIrf g
- Temperatur gas masuk : 37 °C
- Relative humidity : 0 X
- Tekanan gas keluar :
'v. 40, 4 kg/crrf g
- Temperatur gas keluar : sekitar 40 °C
b. Motor
- Motor output : 2550 kV
- Voltage : 1960 V
- Ampere : 800 Amp
- Volume liquid resistor : 2050 It

III. 1,8. E, Expansion turbine (DIG)


Alat ini berupa "single stage expansion turbine
- Tekanan : 40, 4 kg/crrf g
- Suhu : - 40 °C
3, Dari turbin (D10)
- Flow rate : 18900 Nm:'/J
- Tekanan : 4, 9 kg/cirf g
- Suhu : - 167 °C
4, Dari HF Column (150)
- Flow rate : 2100 Nm3/j
- Tekanan : 4, 9 kg/citf g
- Suhu : - 177 °C
I IS .1 19' PERALATAN UTAMA, IDI DALAM
III. 1.5. A, Air Exchanger (E20)
Alat penukar panas ini bertype "plate-fin" untuk
mendinginkan umpan udara proses dengan menukar panas
dari aliran-aliran produk oksigen, nitrogen dan waste
o N2 dari HP Column (K50) 0 L- . N2 ki Recycle
Comp. (C60)
- F lev,- rate : 3000 Nm3/j - Flow rate ;
300C Nm3/j
- Tekanan : 5,1 kg/cm? g' - Tekanan :
n
-'i u kg/cm/ g
- Suhu : - 177 °C - Suhu : 22 - 27°C
3, Np dari E83 3. No ‘ke silenser
- Flow rate : 3000 Nm3/j - Flow rate : 300C
Nm3/j
- Tekanan : 0,21 kg/crrf g - Tekanan ;
0, 12 kg/c m? g
- Suhu : - 179 °C - Suhu : 22 - 2 7 0c
4. 02 dari LOX filter (B5l) 4. 02 ke silenser
- Flow rate : 0 Nm3/j - Flow rate : 0
Nm3/j
- Tekanan : 0,64 kg/cm? g - Tekanan 0, 52
kg/c m? g
- Suhu : -178 °C - Suhu : 22 - 26°C
5. Waste gas dari E81/E82 5. Waste gas Ke H17
- Flow rate : 3934 Nm3/j - Flow rate : 3934
Nm3/J
- Tekanan ; 0, 28 kg/cm* g - Tekanan :
0, 20 kg/cm? g
- Suhu : - 40 °C - Suhu : 22 - 27°C
6. Argon dan K55 6. Argon ke Argon Comp. (C70)
- Flow rate : 66 Nm3/j - Flow rate : 66
Nm3/ j
- Tekanan : 0,15 kg/cm’ g - Tekanan :
0, 05 kg/cm? g
- Suhu : - 185 °C - Suhu : 22 - 27°C

III. 1.9. B, High Pressure Column (K50)


Alat ini berupa bejana silinder yang dilengkapi dengan
tray-tray rektifikasi. Udara dipisahkan dengan cara
rektifikasi menjadi Nitrogen murni pada puncak dan

rich liquid pada dasar kolom,


Spesifikasi alat >
- Bahan ; Shell - stainless
Tray aluminium
- Jumlah tray : 60 buah
III. 1.5. C. Lew Pressure Column (K51)
Alat ini konstruksi dan designnya sama dengan High
Pressure Column, perbedaannya hanya pada operasi
tekanan rendah.
Gas umpan dan reflux liquid dari kolom tekanan tinggi
dipisahkan menjadi Oksigen murni pada dasar , waste gas
pada bagian atas dan nitrogen murni pada puncak kolom.
Spesifikasi alat :
- Bahan : Shell - stainless stell
Tray - aluminium
- Jumlah tray : 127 Buah
III.1.9.D. Main Condenser (E70)
Alat penukar panas ini bertype "plate-fin" dan letaknya
berdekatan dengan dua kolom rektifasi. Gas Nitrogen
dicairkan dengan menukar panas dari penguapan liquid
Oksigen.
III. 1.5. E. Rich Liquid Subccoler (E81)
Alat penukar panas ini mempunyai design dan
Konstruksi yang sama dengan Air exchanger. Rich liquid
dan dasar H? Colomn didinginkan lanjut dengafi menukar
panas dari waste gas yang berrasal dari LP Column,
III.1.9.F. Reflux Nitrogen Subcccler (E82)
Cairan Nitrogen yang tidak murni dan kolom tekanan
tinggi didinginkan lanjut dengan menukar panas dari
waste gas.
III. 1.9. G, Reflux Pure Nitrogen Subcooler (E83)
Cairan Nitrogen murni dari puncak kolom tekanan tinggi
didinginkan lanjut dengan menukar panas dari gas
Nitrogen tekanan rendah. Gas Nitrogen ini berasal dari
puncak kolom tekanan rendah.
III. 1.9. H. Subcooler cairan Nitrogen hasil (E65)
Alat penukar panas ini berupa "shell and wound tube".
Cairan Nitrogen hasil didinginkan lanjut dengan menukar
panas dari penguapan cairan Nitrogen yang tidak murni.
Cairan Nitrogen ini berasal dari bagian tengah kolom
tekanan tinggi,
III, 1, 9. 1. Subcooler cairan Oksigen hasil (E84]
Alat penukar panas ini design dan fungsinya sama dengan
subcooler untuk cairan Nitrogen. Pendingin yang
digunakan juga cairan Nitrogen yang tidak murni.
III. 1.9. J. Filter cairan Oksigen (T96)
Alat ini berupa bejana silinder yang berisi adsorbent
silica gel untuk mengadsorb hidrokarbon
didalam cairan Oksigen sebagai keamanan. Waktu operasi
silica gel sekitar l bulan, sesudah itu harus
diregenerasi dengan defrosting gas.
III. 1.9. K. Pemisah Oksigen (E51]
Alat ini berupa bejana silinder yang dilengkapi
dengan demister, Fungsi alat ini adalah untuk
memisahkan Oksigen dan Hidrokarbon, sehingga hanya
liquid Oksigen yang diuapkan didalam "Air Exchanger".
III. 1. 9. L. Kolom Argon (155]
Kolom ini design dan konstruksinya sejenis dengan kolom
tekanan tinggi. Dimana crude Argon dihasilkan pada
puncak dari kolom,
Spesifikasi alat :
- Bahan : Shell - stainless steil
Tray - aluminium
- Jumlah tray : 80 buah
III. 1.9. M. Kondensor Argon (E75)
Alat penukar panas ini bertype "plate-fin" yang
letaknya dipuncak kolom Argon untuk mengkondensasi
crude Argon dengan menukar panas dari penguapan rich
liquid.
HIM. «O. 'PERALATAN UTAMA IDSILUAVR C'DSLID BW
III. 1. 10. A. Fompa proses cairan CKsigen (P1CA/B)
Pompa sentrifugal ini berfungsi sebagai pemindah cairan
Oksigen dari kolom tekanan rendah ke tanki penyimpan.
Pompa ini dilengkapi dnegan motor elektrik,
Spesifikasi alat :
A. Pompa
- Type : POmpa sentrifugal
- Flow rate : 3900 l/jam
- Tekanan masuk : l, 7 kg/crtf abs
- Tekanan keluar ; 4, 37 kg/cirf abs
B. Motor
- Daya : 2, 2 kW
- Tegangan : 380 Volt
- Frekuensi : 50 Hz
- Phase : 3 phase
III. 1, 10. B. Drain pot (B98)

Alat ini berupa bejana silinder tegak untuk menaikkan


temperatur dari purge liquid yang rendah.
III, 1,10. C. Peredam Oksigen (M14)
Bejana silinder ini terbuat dari carbon stell yang
dilengkapi dengan pipa carbon stell yang berlubang dan
bahan penyerap suara.
im.ii. mi. AVLAT -ALAT PCMMRNIIAN mm IDIIIL'HAJR corn
mx
III. 1.11. A, Kompresor Argon (C70j
Kompresor ini berfungsi untuk menaikkan tekanan crude
Argon pada proses pemurnian Argon.
Spesifikasi alat : Type Reciprocating compressor
Flow rate 120 Nm3/j
Tekanan masuk atmosfer
Temperatur masuk 20 °C
Relative humidity 50 X
Tekanan keluar 3, 5 kg/cirf g
Temperatur keluar sekitar 40 °C
Power transmisi V - belt
Listrik 380 V, 50 Hz, 3 phase
III. l.ll. B. Suction Snubber (B70)

Alat ini berupa bejana silinder yang terbuat dari


carbon stell dan berfungsi sebagai suctin snubber dari
kompresor Argon.
III. 1.11, C. Aftercocler (CH71)
Alat penukar panas ini bertype "shell and tube" dan
berfungsi sebagai pendingin crude Argon setelah keluar
dari kompresor Argon.
III.l.ll.D. Discharge Snubber (B71]
Alat ini jenisnya sama dengan suction snubber dan
berfungsi sebagai discharge snubber dari kompresor
Argon.
III. 1. 11. E. Deoxo Tower (T7i ]
Alat ini berupa bejana silinder yang berisi katalis
Palladium untuk mengubah campuran Oksigen dan Hidrogen
menjadi air.
III. 1.11. F. Pendingin udara (V72
Alat penukar panas ini bertype "fin tube" dan berfungsi
untuk mendinginkan temperatur yang sangat tinggi dari
Argon dengan udara.
Kondisi operasi :
Masuk
Argon dari Deoxo tower (T71)
- Flow rate : 120 Nm3/J
- Tekanan : 3,5 kg/cirf g
- Suhu : 450 °C
III. 1.11.G. Pendingin air (H72]
Alat penukar panas mi bertype "shell and tube" dan
berfungsi untuk menurunkan temperatur Argon dan
pendingin udara, dengan menggunakan pendingin air.
Kondisi operasi :
- Flow rate ; 120 Nm3/j Flow rate : 120 Nrrr/j
- Tekanan : 3, 3 kg/crrf g Tekanan : 3, 2 kg/c m’ g
- Suhu : 150 °C Suhu :' 40 °C
III. 1. 11. H, Pendingin frecn (H73)
Alat ini dibuat dengan memanfaatkan dingin dar
high level freon refrigerator.
Kondisi operasi :
Masuk Keluar
Argon dari - Flow rate pemisah air (B72) : 120 Nm3/J
Argon ke pemisah air (B73 - Flow rate : 120 Km3/j
- Tekanan : 3, 2 kg/citf g - Tekanan : 3, 1
kg/cm?
- Suhu o
o
o - Suhu : 17 °C
Argon dari pendingin udara
Argon Ke pemisah air (B72)
III. 1. 11. I. Pemisah air (B72 8 E73]

Bejana silinder ini dldalamnya dilengkapi dengan "water


demister" yang berfungsi untuk menghilangkan kabut air
yang terbentuk selama reaksi katalitik didalam crude
Argon. Alat ini dilengkapi dengan "automatic dram
trap".
III. 1.11. J. Fengermg Argon (T78A/B]
Bejana silinder ini berisi adsorbent alumina gel untuk
mengadsorb uap air yang dibentuk oleh reaksi
Ratal itik didalam Argon. Alat ini disupply lengkap
dengan valve switch otomatis dan pipa-pipa penghubung.
III. 1.11.E. Pemanas rekativasi Argon (H78]
Alat ini berupa pemanas elektrik yang jumlahnya banyak
dan berfungsi untuk menghangatkan gas Nitrogen pada
reaktivasi adsorbent di pengering Argon,
Capacity : 3, 5 kW
Electricity : 380 V, 50 Hz, 3 phases
li !l II, H. R 2 . A1AT-ALAT PEMURNIAN ARCCN DRDAVLAM
COLD BOX
III. 1. 12. A. Kol cm Argon murni (E56J
Alat ini berupa bejana silinder yang dilengkapi dengan
tray-tray rektifikasi. Umpan Argon dipisahkan
menjadi waste gas di puncak dan Argon murni di dasar ko
1 om.
Spesifikasi alat :
- Bahan : Shell - stainless stell
Tray - aluminium
- Jumlah tray : 50 buah
III. 1. 12. B. Condenser Argon murni (E76)
Alat penukar panas ini bertype "shell and tube" ,
letaknya di puncak dari kolom Argon murni
untuk
mengkondensasi reflux cairan Argon dengan menukar panas
dari penguapan cairan Nitrogen yang tidak murni.
III, 1.12. c, Argon Reboiler (E66]
Alat penukar panas mi bertype "shell and tube",
letaknya dekat dengan dasar kolom Argon murni untuk
menguapkan cairan Argon dengan menukar panas dari umpan
Argon masuk ke kolom.
Penguapan cairan Argon digunakan sebagai gas reboil
pada kolom Argon murni.
! i ;! , 2 . METODE START UP
II!.2.1, PERSIAPAN START UP 2, 1, a. Feriksa aliran
Setelah instalasi mesin, peralatan dan perpipaan
lengkap dan sesuai dengan engineering flow sheet,
periksa alat-alat instrumentasi dan valve-valve agar
dipasang sesuai dengan posisinya.
Disini diasumsikan bahwa semua valve tertutup sebelum
start up, tetapi valve-valve isolasi untuk tiap-tiap
instrumen kecuali analyzer dan purge valve untuk kolom
K5Q dan K5t harus dibuka.
2. 1. b. Pelumasan
Periksa oli untuk pelumasan masing-masing mesin :
- Jenis oli masing-masing mesin
‘•v
- Pompa oli
- Filter oli
- Level oli dll 2. 1. c. Listrik
Periksa supply tenaga listrik untuk masing- masing
mesin :
- Kompresor udara (CIO)
- Refrigerator level tinggi (H14)
- Refrigerator level rendah (E32)
- Kompresor recycle Nitrogen (C60)
- Pompa proses cairan Oksigen (P10A/B)
- Pemanas elektrik
- Instrumen 2. 1, d, Instrumen
Sebelum mengatur tekanan pada jaringan instrumen, tiup
semua jaringan instrumen untuk mencegah tersumbatnya
aliran karena kotoran.
- Buka valve isolasi tiap instrumen.
- Supply gas instrumen dengan back up gas sebelum
menggunakan udara proses.
- Buka semua valve isolasi dari aliran udara
instrumen, valve automatis, controller dan transmitter.
•v
- Periksa pe'ngaturan PID tiap-tiap control.
2. 1. e. Air pendingin
- Periksa volume air dalam bak air pendingin.
- Buang udara pada suction pompa air.
- Pompa dijalankan.
- Atur tekanan masing-masing pendingin i 2 bar
dengan mengatur valve masuk ke Cooling
tower.
- Buang udara di dalam pipa dari masing- masing
pendingin.
- Besar aliran diatur dengan mengatur valve Keluar
dari pendingin dan memperhatikan suhu air saat mesin
dijalankan.
2,l, f, Persiapan masing- masing mesin
- Persiapan Kompresor udara (CIO).
- Persiapan Refrigerator level tinggi (H14),
- Kompresor recycle Nitrogen dan Turbin ekspansi
(C60 & D10).
- Refrigerator level rendah (E32).
- Kompresor Argon (C70),
- Pompa proses cairan Oksigen (PiOA/B).
**) Untuk detailnya lihat buku manual masing'- alat
2. 1. g. Ruang kontrol
- Periksa supply listrik masing-masing panel,
- Periksa alarm.
- Menyiapkan recording sheet.
M!.2.2. START UP DARI KONDISI HANGAT
2. 2. a. Kondisi start.
- Periksa supply masing-masing utilitas.
- Yakinkan valve-valve V-E20E dan HV-E20E tertutup.
2,2.3D. Menjalankan Kompresor udara (CIO)
- Buka valve inlet ke posisi yang telah diatur.
- Buka penuh purge valve PC-C102 secara manual.
- Jalankan Kompresor udara (CIO).
- Ubah kontrol dari purge valve PC-C102 dari manual
ke auto dan naikkan setting point tekanan pada pipa dan
M/S tower,
2. 2. c. Menjalankan Refrigerator level tinggi (H1-1)
Setelah kondisi tekanan dan aliran ke M/S
tower sesuai dengan yang diinginkan,
Refrigerator tekanan tinggi dijalankan,
2. 2. d. Menjalankan Femanas (H18)
Hidupkan Pemanas (H18) untuk regenerasi M/S
tower.
2, 2, e. Menjalankan M/S tower
- Pilih M/S tower yang akan diregenerasi dan
mengatur valve-valve secara manual.
- Buka HCV-T182A perlahan-lahan.
2, 2, f. Regenerasi M/S
Pada proses regenerasi mengikuti tahap-tahap
sebagai berikut
- Blowing - Pressurizing
- Heating - Paralel run
- Cooling
2. 2. g. Kondisi start dari Cold Box
- Valve yang dibuka
F-H13-0 W - 7 W- T960 •
P-H13-1 P-B14- 1
WV - 7 P-B14- 2
Valve yang diatur pada ke adaan Aut
Control Room
PV-E205 (PC-E205) + 0, 1 kg/cm? g
PV-E208 (PC-E208) 0, 2 kg /cm? g
PV-E750 (PC-E750) + 0, 37 kg/crtf g
PV-E204 (PC-E204) 0, 3 kg/cm? g
PV-C60M (PC-C60) 5, 13 kg/cirf g

2. 2. h. Menaikkan tekanan pada kolom tekanan tinggi


(K50)
- Buka HV-E20E (HC-E20E) dengan perlahan dan memberi
tekanan K50 sedikit demi sedikit agar tidak mengubah
tekanan dari M/S tower dengan cepat.
(Range perubahan i 0,2 kg/citf atau kurang)
- Setelah beda tekanan antara M/S tower dan K50
mendekati 0, 1 bar, buka V-E2("E
perlahan-lahan dan tutup HV-E20E (HC-E20E).
- BuKa P-E70 sekitar 1/4 putaran,
2, 2. i, Menaikkan tekanan pada kclom tekanan rendah
(K51J
- Buka LV-K50 denngan perlahan ■ agar tidak
menurunkan tekanan K-50 atau menaikkan tekanan 1-51
dengan cepat.
- Buka sedikit FV-E835, FV-E823 dengan cara yang
sama seperti diatas,
- Apabila purge gas yang lewat PV-E208
meningkat dan valve terbuka lebih dari 90'/., maka gas
tersebut harus dibuang melalui V- E20M, Mulai sekarang
apabila flow rate waste gas meningkat, tutup HV-T182
perlahan-lahan dan akhirnya tutup penuh,
- Buka HCV-CBIO untuk mengatur flow sekitar
•v
6 Nm3/h dari FG-CB10.
2. 2. j. Supply energi dingin ke cold box
- Mengatur valve2 untuk mendistribusikan
energi dingin dari PV-C606 ke mas mg2
peralatan dengan perlahan-lahan.
Aliran G02 (FV-E204, PV-E204),
LV-E750, LV-E850
Aliran GN? (FV-E205, PV-E205) dan lain2nya
- Periksa suhu dari TR-E208, TR-E204A&B dan hi la
suhu menjadi dibawah 0 °C, buka P-E818 sedikit untuk
menaikkan TR-E208. Kemudian supply gas dingin untuk
bagian yang tidak didinginkan dan setelah itu F-E818
harus ditutup,
*#) Jika tekanan dari aliran dari E208 (PI- E208) naik
terlalu banyak, buka V-E20M.
H,2.k. Membilas cairan pada bagian dasar kolom K50
- Yakinkan bahwa tetap ada cairan yang mengalir
melalui P-K50-2,
- Tutup valve dan tunggu beberapa menit untuk
menyimpan cairan,
- Buka lagi P-K50-2 dan tiup cairan yang telah
disimpan.
- Ulangi 2-3“kali hingga padatan, debu dll tidak
terlihat pada cairan,
- Tutup P-K50-2,
- Atur tekanan dari K50 (PI-K50-1) dengan LC- K5QQ
sekitar 5,0 kg/cmf g dan bila level cairan LC-K500
menjadi 100 mm, ubah ke kondisi "Auto" pada 100 mm.
2. 2.k. Membilas cairan pada bagian dasar kolom K51
Langkau-langkah yang dilakukan seperti pada pembilasan
cairan di K50.
2. 2.1. Pendinginan awal Kain Condenser (E7C)
Apabila cairan telah tersimpan pada bagian dasar K5Q,
maka pendinginan awal dimulai, tetapi penguapan yang
cepat dari cairan dapat, menyebabkan perubahan yang
cepat pada suhu dan tekanan. Jadi pada saat itu tutup
perlahan-lahan V/-T960 dan atur supply cairan ke E70.
2. 2. m. Memulai distilasi
- Apabila Kondensor utama (E70) telah didinginkan,
umpan udara ke cold box dinaikkan dan cairan disimpan
di tray-tray kemudian distilasi dimulai.
- Bila tekanan K50 turun, naikkan aliran dengan
mengatur FV-E835 dan FV-E323.
- Setelah cairan mengalir melalui FC-E835 dan FC-
E623, mula-mula flow meter akan berayun dan akhirnya
menjadi stabil. Kemudian atur flow rate. (Lihat.
"Process Flow Diagram")
*#) Besarnya aliran diatur sesuai dengan kemurnian pada
hasil akhir.
Setelah FC-E835 dan FV-E323 menjadi stabil,
uban Ke operasi "Auto".
2. 2. n. Start Kol cm Argon (K55)
Setelan pendinginan di cold box dimulai, buka perlahan-
lahan LV-E75 (LC-E750) untuk mendinginkan E75.
- Start pendinginan dari E75 dengan
memperhatikan PDI-K550, PI-E750 dan LC-
K510.
Kondisi normal PDI-K550 : 3600 mmAq
PC-E750 : 0, 42 kg/crrf g
- Buka LC-E750 bertahap dan supply cairan ke Argon
kondensor (E75) dengan memperhatikan tekanan dari E75
dan K5i.
- Bila level cairan menjadi sekitar 2100 mm, ubah ke
operasi "Auto" dengan nilai setting 2300 mm.
- Bila rasio bukaan LV-E750 menjadi sekitar 1,0 -
1,5 kali pada start K55, Buka sedikit W-E75. (H - y,
putaran)
- Buka V-E207 sedikit, (untuk membuang gas inert
pada bagian atas K55)
- Akhir dari semua, ubah FIC-E752 ke operasi
Auto".
Start up pompa proses cairan Oksigen (PlOA/E]
- Buka PV-PIOS (PC-PlOS) secara manual.
Buka F-K514LA dan yakinkan bahwa cairan sudah ada,
kemudian tutup penuh.
- Buka valve pemasukan W-PiOAE atau W-P10BE.
- Buka valve pembuangan P-P10A4 atau P-P10B4 untuk
pendinginan awal.
Buka valve pengeluaran V-P10AS atau V-P10BS dan buka P-
PIOS.
- Setelah pendinginan selesai, tutup valve
pengeluaran dan pembuangan kemudian buka penuh W-P10A4
atau W-P10B4.
- Start up dari LOX process pump mengikuti
instruction manual,
- Buka valve pengeluaran W-PIOAS atau W-PIOBS dan
tutup W-P10A4 atau W-P10B4 secara bertahap.
- Tutup PV-PTOS (PC-P10S) secara bertahap dan
naikkan tekanan keluar pompa.
- Atur tekanan dari PC-PlOS sesuai dengan kondisi
operasi.
2, 2. p. Pengaturan produk
- Buka sedikit P-E844L dan P-E855L dengan
memperhatikan level bagian dasar dari K T i
untuk memastikan kemurnian dan pendinginan pada,
perpipaan.
Pendinginan produk LOX dan LIN di subcooler (E84, E85).
Buka LV-E850 (LC-E850) dengan perlahan
secara manual dan level cairan mulai tampak.
Pendinginan dimulai di subcooler, Apabila level cairan
sekitar £500 mm (LC- E850), ubah operasi ke kondisi
"Auto" dan atur sebesar £550 mm.
Periksa kemurnian produk.
Setelah kemurniannya bagus, start supply produk. Tutup
P-E844L, atur besaran LC-K510 dan ubah LC-K510 ke
kondisi "Auto".
Tutup P-E855L dan buka sedikit FC-E855 secara manual,
kemudian menaikkan besaran FC-S855 dengan memperhatikan
kemurnian produk. (AV-E855L dan AV-E844)
Ubah nilai setting FC-E855 ke kondisi "Auto".
Mengatur aliran dan kesetimbangan Oksigen. Menaikkan
aliran produk sedikit demi sedikit dan mengatur
kesetimbangan aliran. Mengatur FC-E04, FC-E205, HC-B514
dan FC- E855 dengan memperhatikan kemurnian dari
tiap-tiap titik. (Terutama AV-K513 dan AV- K51-42)
2.2. p. Start filter cairan oksigen (T96)
Apabila operasi cold box menjadi stabil,
segera mulai pendinginan awal filter cairan
OKsigen (T96),
- Yakinkan bahwa cairan tetap ada yang lewat melalui
P-T96S.
- Buka W-T96S bertahap dengan memperhatikan level
dari K51,
- Tutup W-T96S secara bertahap hingga mendekati y,
stroke (putaran) untuk menaikkan aliran yang melalui
T96,
10.2.2. START HIP ARCCN IWIT.
Argon Unit adalah bagian dan sal all satu unit Sistem
Pemisahan Udara yang menghasilkan gas Argon. Gas Argon
(Ar) dapat dihasilkan setelah terlebih dahulu gas
Nitrogen (N2) dan Oksigen (02) dapat diproduksi dengan
sempurna oleh masing-masing unit pemisah gas yang
bersangkutan.
Pada kondisi Argon Unit belum bekerja, valve utama (V-
E207) yang masuk ke Unit Argon dalam keadaan tertutup
rapat. Periksa terlebih dahulu kandungan 02 dalam crude
Argon yang akan diproses lanjut oleh Unit Argon.
Pemeriksaan 02 dalam Ar ini adalah penting dilakukan,
karena sebelum crude Argon masuk ke tingkat Unit Argon
ada syarat yang harus dipenuhi oleh umpan crude Argon
itu sendiri.
Persyaratan tersebut adalah berupa kandungan 02 di
dalam Ar yang diukur dalam jamlah prosentase (X), dalam
hal ini kandungan 02 yang diijinkan maksimum adalah
sebesar 1, 5 X.
Besar kecilnya prosentase tersebut dapat dilihat pada
Analyzer Gas (AT-C70E) yang ada di Control Room (Ruang
Pengendali).
III.2.2.1. PERSIAPAN START UP.
2. 1. 1. Argon Kompresor ( C70 ).
Periksa terlebih dahulu alat pendukung yang meliputi :
- Air pendingin dalam kondisi suhu 28 °C.
- Tekanan Air pada kondisi 2,5 Kg/cm2,
- Penyediaan listrik (lihat panel C70), Supply
listrik siap jika Indikator power menyala dan lain-
lainnya.
Buka penuh by-pass valve V-C700 dan valve discharge V-
C707.
2. 1. 2, Persediaan Hidrogen .
Periksa persediaan Hidro.gen dan pastikan bahwa FV-R208
tertutup rapat dan buka valve V-R80H.
2. 1. 3. Argon Dryer
- Reaktifkan heater dan setting pada posisi " AUTO "
- Yakinkan bahwa valve V-H78E dan HCV-H78E terbuka.
^
- Yakinkan bahwa valve HCV-T780 terbuka pada ratio
pembukaan yang sesuai,
- Yakinkan pula bahwa valve HV-T787 tertutup.
2. 1. 4-. Yakinkan kondisi dari valve-valve berikut
tanpa memperhatikan valve di atas,
a. Automatic Control Valve

- Control pada posisi ” AUTO "


PC-B727 dan atur pada 3, 5 kg/cm2g.
- Tutup pada posisi manual pada valve yang lainnya.
b Valve-Valve manual.
- Buka valve P-B72-1, P-72-3, P-H73-1,
P-B73-1 dan P-B73-3, valve yang diisolasikan untuk
Instrument.
- Tutup valve-valve yang lainnya.
111.2.2.2. MEMASTIKAN PROSENTASE KANDUNGAN 02 DI
DALAM CRUDE ARGON.
- Keluarkan crude Argon melalui valve pembuangan V-
E707-MA.
- Periksa prosentase purity ( kemurnian ) 02
dalam crude Argon maksimum 2 X.
111.2.2.3. START ARGON KOMPRESOR (C70).
- Buka penuh valve V-E207 dan segera ci'ude Argon
masuk tingkat Unit Argon Processing
- Periksa starting condition, bila OK. segera start
kompresor.
- Tutup pelan-pelan valve V-C700 agar tekanan pada
saluran discharge naik sedikit demi sedikit hingga
mencapai 3
kg/cm^ pada akhirnya gas yang terkompressi di by pass
melalui PV-B727 dan V-700 ditutup rapat.
- Tutup sedikit demi sedikit valve P-E207-MA dan
akhirnya tutup penuh.
2.2.4. START FREON COOLER (H73]
Supply pendinginan ke Freon Cooler, proses penurunan
temperatur (pendinginan) lanjut dengan freon
ini^dilakukan pada unit High Level Refrigerator.
2.2.5. START ARGON DRYER (T78A DAN T78B)
Pilih tower mana yang akan digunakan untuk servis dan
reaktif terlehih dahulu (tower A/B).
- Tekan operation P. B (Push Bot ton) ke posisi " ON
” dan operasikan Argon Dryer.
- Buka FC-B737 sedikit dan naikkan tekanan salah
satu tower yakni tower T78A dan Duka FV-B737 t 50 Z.
- Buka P-T787 sedikit atur FIC-B737 dan P- T787 agar
aliran mendekati 40 - 50 Nm3/h.
- Atur TC-H780 pada t 160 °C dan atur aliran
reaktifasi FI-HT8E pada 30 - 35 Nm3/h oleh HCV-T78E.
Buka HCV-T780 1/8 putaran.
I I I.2.2.6. SUPPLY HIDROGEN
- PeriKsa Kandungan 02 crude Argon pada ' display
instrument AR-C70E.
- Buka pelan-pelan FC-R80H dengan cara manual ■ MAN
" dan Kelebihan H2 pada AR(H2) - B727 mendekati angka 1
I , setelah itu ubahlah menjadi posisi automatic " AUTO
", dan kemudian pindah pada posisi " CASCADE ".
111.2.2.7. PEMBERSIHAN PADA ARGON DRYER
Setelah supply H2 dilakukan dan kelebihan H2 menjadi
stabil kira-kira mendekati 1 periksa trace Og purity
pada AR (02) -
T787 harus di bawah 2 ppm.
111.2.2.8. PEMBERSIHAN DEOXO LINE
- Buka sedikit valve HV-T787 ( HC-T787 ) dan naikkan
tekanan line dengan cara menutup valve PV-E667, dan
kemudian buka penuh.
- Buka sedikit P-E667 dan mulailah purging dari line
ini.
Pada saat itu, jika ternyata tekanan operasi dari T78A
berobah menjadi di bawah 2,5 - 3,5 kg/cm2g tutup P-
T787 dan mengurangi purge gas.
I I 1.2.2.8. PEMBERSIHAN PADA ARGON KOLOM (K56) DAN
ARGON
REBOILER (E66).
- Set PC-767 mendekati 0,4 kg/cm2g dan pindahkan PC-
767 pada posisi M AUTO ".
- Buka sedikit demi sedikit valve P-E667 secara "
MAN ".
- Buka penuh P-K569L, R-K56.

- Buka pelan-pelan valve PV-E667, jika tekanan
operasi dari T78A ( T78B ) berobah menjadi di bawah 2,
5 - 3kg/cm2g maka tutup P-T787.
- Ulangi pengoperasian seperti pada langkah ke 3 di
atas dan tutup penuh P-T787 . Demikian Juga Jaga rasio
pembukaan pada valve PV- E667.
- Periksa kemurnian Og pada AV(02)-E660. Setelah
kemurniannya berobah menjadi di bawah 1 ppm, tutup P-
K569L, P-E669L dan P- K56.
II1.2.2.9. START PADA KOLOM PEMURNIAN ARGON
- Buka sedikit demi sedikit LC-E760, maka
mengalirlah supply pendingin cairan Nitrogen ke Pure
Argon Condenser (E76).
- Jika E76 mulai bekerja, tekanan dari FC- E667 akan
turun, untuk menjaga tekanan agar sekitar 2, 5 kg/cm2g,
maka tutup PV-E667.
- Setelah dipastikan adanya cairan di dalam kolom
tersebut, purging terlebih dahulu secukupnya cairan
tersebut melalui P-K569L.
- Jika level cairan dari E76 (LIC-760) naik
mendekati 1100 mm, sampai pada harga 1250 mm pindahkan
ke^posisi " AUTO
- Cairan Argon yang tersimpan pada Argon Reboiler
(E66), dapat dibuang (purging) melalui valve yang
terdekat yaitu P-E669L dan P-K569L.
- Yakinkan bahwa kemurnian Ng dalam cairan Argon AR
(Ng) - E660 berada di bawah l ppm.
,2.2.10. START PENYIMPANAN CAIRAN ARGON
- Jika cairan dalam kolom Argon sudah mencapai 1300
mm3 (dilihat pada LIC-E660), segera dibuka valve
pemasukan ke tanki penyimpan, dan buka sedikit LV-E660
{ LC- E660), kemudian masukkan cairan Argon ke tanki
penyimpan.
Atur LIC-E660 pada angka 1450 mm3 dan ubah ke posisi "
AUTO
- Setelah penguapan dalam tanKi stabil, buka sedikit
HV-R909 ( HIV-R’909 ) dan jalankan Recovery Argon Gas
dengan memperhatikan keadaan K56, buka penuh HC-R909.
Gas yang terkandung di dalam tanki
penyimpan dibuang melalui valve pembuangan.
111. 2.2.11., PENAMBAHAN AL I RAN ARGON
Untuk menambah aliran dapat dilakukan dengan mengatur
FC-B7^7, di samping itu harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut,
- Pertahankan temparatur Deoxo Tower berada di bawah
500 °C.
- Jaga kestabilaan K55, tunggu 30 menit
sampai dengan 1 jam, setelah itu ambil suatu tindakan
untuk memulai penambahan
aliran.
Tambahkan atau naikan keluaran aliran
secara bertahap.
- Periksa kandungan 02, Jika ternyata kandungan 02
di dalam crude Argon AR (02) - C70E lebih dari 4 X,
maka turunkan aliran argon menjadi 1 - 2 X, kemudian
atur dan naikkan secara bertahap.
II1.2.2.12. PENGHENTIAN UNIT ARGON
Untuk menghentikan unit ini, diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut :
- Turunkan aliran argon dengan FC-B737 tutup
W-E669L, LV-E660 dan buka P-E669L-1 untuk
membuang cairan yang masuk, tutup P-669L-1.
- Ubah saluran aliran gas dari HV-R909 ke valve
pembuangan dari tanki dengan mengatur tekanan tanki
jpenyimpan.
- Tutup valve LV-760 dan buang cairan N2 melalui P-
E76, tutup HV-T787, tutup FV-R80H dan F-R80H.
- Hentikan analisa dari AR(02)-T787, AR(H2)- B727,
AR(02)-C70E dan AR(N2)-E660
- Hentikan operasi dari Argon Dryer setelah satu
tower direaktifasi, jika mungkin tower yang lain (ke
dua) lebih baik direaktifasikan juga.
- Hentikan operasi Freon Cooler
- Hentikan Argon Compressor
t
Penghentian melalui push-botton pada panel lokal C70.
Hal-hal lain yang masih harus diperhatikan
dalam penghentian unit argon adalah,
Saat cold box masih dalam keadaan operasi,
buang sedikit crude Argon melalui V-E707- MA.
Jika berhenti lama, cairan Argon yang masuk lebih baik
dibuang melalui P-E669.
Gambar diagram aliran " Liquefaction Unit"
III. 2. 3. 1. TINJAUAN UMUH
Pada unit ini terdiri dari beberapa elemen peralatan
(lihat gambar di atas).
Unit yang dapat memberikan energi dingin
(refrigeration) dihasilkan oleh DIO, E32 dan J - T
effect pada recycle Nitrogen tekanan tinggi. Telah
dijelaskan bahwa Nitrogen tekanan tinggi dikirim ke Air
separation unit

dalam bentuk cairan nitrogen dan sebagai energi dingin


yang digunakan untuk pemisah udara, pencairan Og. Ng
dan Ar, heat loss pada warm end heat exchanger dan heat
inleak ke cold box.
III. 2. 3. 2. PROSEDUR START-UP.
Persiapan start-up Recycle nitrogen compresor (C60) dan
Expansion turbin (DIO)
- Yakinkan bahwa V-501 dan V-CD10E dibuka, dan seal
gas dialirkan ke expansion turbin.
- Yakinkan bahwa air pendingin dan oli pelumas
telah disupply.
- Buka pelan-pelan FV-E206(FC-E206) secara "MAN"
kira-kira 20 X terbuka dan beri tekanan pada C60 kira-
kira 1,5-2 kg/cm2g dengan memperhatikan PC-C60M.
- Tutup FC-E206 berangsur-angsur secara manual dan
akhirnya tutup penuh FC-E206.
III.2. 3. 3. STARTING-UP RECYCLE NITROGEN COMPRESOR
(C60) DAN EXPANSION TURBINE (DIO)
- Yakinkan bahwa FV-C60 telah terbuka penuh.
- Atur rasio pembukaan IGV (HC-C60E) pada
e posisi yang telah ditentukan.-
Atur setting dari PC-C60E pada 1,5 - 2
kg/cm2g dan ubah Ke posisi mode "AUTO". Pada saat yang
bersamaan, atur setting PC- C60M pada i 0, 5 kg/c m2 g.
Start-up C60-D10 ( ikuti buku manual )
Segera lakukan star.t C60-D10, buka secara
"MAN" PV-C606 kira-kira 50 x kemudian
tunggu sampai tekanan unit ini stabil

(tekanan tidak berubah-ubah, sesuai setting).


Buka sedikit FV-E206
Buka IGV melalui HC-C60E
Tutup pelan-pelan FC-C606 jangan sampai
melebihi angka setting dari flow switch di
samping harus memperhatikan bagian suction
pressure.
Ulangi seperti langkah ke 5 dan 6 dengan memperhatikan
HC-C60E dan PV-C60M.
Naikkan tekanan suction dari C60 oleh PV-' C60E dan PV-
C60H demikian juga naikkan tekanan discharge oleh FV-
C606 sedikit demi sedikit.
Atur setting dari tekanan discharge kira- kira 40,4
kg/cm2g ( tutup 100 X penuh FV-
C606 )

- Atur setting dari PC-C606 Kira-Kira 40,4 Kg/cm2g


dan operasiKan secara "AUTO".
III. 2. 3. 4. PEHGATURAN FV-C60
- BuKa PV-C606 ( PC-C606 ) Kurang lebih 50 7.
secara manual setelah C60-D10 dijalanKan.
- Setelah D10 did-inginKan pada temperatur - 160 s/d
-170 °C Kemudian dijalanKan, temperatur Keluaran dari
DIO (TR-D106) diKontrol oleh PV-C606.
Penambahan buKaan valve PV-C606 berarti KenaiKKan
temperatur (TR-D106). Pengurangan v buKaan valve
PV-C606 berarti penurunan
temperatur (TR-D106).
9 t
III. 2. 3. 5. FENGATURAH FV-E206
Setelah produKsi cairan berjalan, naiKKan aliran dari
FC-E206 secara "AUTO". Pengaturannya dapat dilaKuKan
sebagai beriKut :
- TR-E202 pada -166 °C (temperatur udara Ke luar
dari K 50 ).
JiKa FC-E206 (Nm3/h) naiK alirannya maKa temperatur
pada TR-E202 aKan naiK,
pula temperaturnya.
111.2.3.6. LOW LEVEL FREON REFRIGERATOR ( C32 J
3.6. i. Starting-Up Low Level Freon Refrigerator (C32)
- Periksa dan yakinkan bahwa air pendingan mengalir
dengan baik (tekanan i 2,6 kg/cm^)
- Buka valve V-029 dan V-032
- Yakinkan bahwa tekanan udara instrumen telah
tersedia (tekanan i 2, 8 kg/cm^)
- Yakinkan bahwa "Oil Heater" (pada panel lokal)
telah menyala "On" paling sedikit 1 jam sebelum
kompresor dijalankan.
- Periksa valve-valve yang harus dibuka
t
(semua line valve terbuka)
- Periksa bahwa oil pelumas tersedia cukup.
- Yakinkan bahwa freon R-22 tefsedia dengan cukup.
- Jika persyaratan di atas telah terpenuhi, maka
tekan tombol "RUN" (pada panel lokal) maka 1 menit
kemudian motor akan berputar.
3. 6. 2. Prosedur Stop.
Jika ingin menghentikan, maka dapat dilakukan cara-cara
sebagal berikut :
- Tutup valve V-029 dan V-023
Kemudian motor akan berhenti setelah t 3 menit tombol
ditekan.
III. 2. 3. 7. PENGATURAN PENCAIRAN.
- Jika temperatur keluaran dari DIO (TR-D106)
didinginkan kurang dari -170 °C, tutup PC- C606 dan
naikkan aliran dari PV--C606, maka TR-D106 akan naik.
- Atur setting PC-C60E i 4, 75 kg/cm2g
- Jika temperatur dari beberapa bagian telah stabil,
atur setting dari PC-C606 pada t 49,4 kg/cm2g dan
operasikan secara " AUTO".
- Atur aliran dari FC-E206
Hubungan dan perbandingan antara nilai’ seting adalah
sebagal berikut :
a. Jika rasio bukaan dari PC-606 naik maka TR-D106
menjadi tinggi.
b. Jika rasio bukaan dari PC-C606 turun maka TR-D106
menjadi rendah.
c. Nilai setting dari PC-C60E naik- jumlah dari
refrigeration naik.
d. Jika nilai setting dari PC-C60E turun
jumlah dari refrigeration turun.
e. JiKa aliran dari FC-E206 naik maka TR-E202 turun,
TR-D106 naik.
f. Jika aliran dari FC-E206 turun, TR-E202 naik, TR-
D106 turun.
III. 2. 3. 6. PROSEDUR PERUBAHAN SISTEM SATUAN BEBAN.
Operasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
3. 8. l. Pengaturan DIO dan C60
Ubah setting "valve PC-C60E dan PC-C60M pelan-pelan.
Dengan mengubah tekanan masuk C60, beban dapat diubah.
Contoh :
Prosentase beban 100 X pada PC-C60E : 4, 75
kg/cm2g.
Prosentase beban 70 X pada BC-C60E : 3,0
kg/cm2g.
3. 8. 2. Pengaturan Produk Liquid.
Nilai pendinginan diubah oleh operasi (1). Hal itu
diperlukan untuk mengatur produk liquid.
a. Dalam keadaan itu total pendinginan dikurangi.
- Pengurangan produk LNg(FC-E855)
- Sama seperti produksi LNg di atas, maka
terjadi "Keseimbangan OgH, dari produksi 02 untuk
mendapatkan 87-89 Z Oo pada AV- K51-42.
b, Dalam keadaan ini untuk menaikkan produksi LN2
adalah kebalikan operasi diatas.
III. 2.3. 9. PEHGHEHTIAN UNIT LOW LEVEL REFRIGERATOR
(E32).
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam
menghentikan unit ini adalah :
- Stop low leve^ freon refrigerator (lihat butir
III. 2. 3. 6. 2 di atas).
- Turunkan tekanan suction dari C60 dengan PC-C60E
dan PC-C60M tahap demi tahap. Pada saat yang sama ,
turunkan tekanan discharge dari C60 dengan PC-C606 dan
FC-C606. Turunkan angka setting dari PC-E206.
- Setelah tekanan suction (PC-C60E) diturunkan pada
1,5 sampai 2 kg/cm2g, tutup IGV ■ (HC-C60E) dengan
mengatur ratio bukaannya ketika membuka valve by pass
FV- C506 perlahan-lahan.
- Setelah tekanan discharge (PC-C60E) diturunkan
pada t 5 kg/cm2g, hentikan C60- D10,
- Tutup penuh secara "HAN" valve otomatis
p
sebagai FV-E206, PV-C60E, PV-C606.
§
- Pertahankan tekanan dari unit pencairan pada i 0,5 -
1, kg/cm2g untuk mencegah
masuknya uap air dari atmosfer.

I I 1.2.4. PENGHENTIAN, RE-START DAN TOTAL DEFROSTING


Penghentian, Re-start dibagi beberapan bagian.
III. 2,4. i. PENGHEHTIAN.
a. Penghentian secara normal.
Yang dimaksud dengan Penghentian secara normal adalah
penghentian sesuai dengan jadwal overhaul atau
reparasi.
Prosedur pelaksanaan^*
- Jika waktu penghentian dapat diperkirakan, atur
operasi -tower M/S sampai selesai setelah satu tower
direaktifasi. Jika tidak sampai selesai, reaktifasi
dilanjutkan dengan udara melalui HV- T182A dan setelah
reaktifasi selesai, hentikan operasi tower M/S dan
kompresor udara.
- Penghentian cairan yang masuk tanki.
Tutup valve supply cairan yang masuk cold box. Tutup
valve pemasukan pada tanki penyimpanan. Hentikan pompa
proses LOX.
- Penghentian supply gas.
Tutup valve keluaran produk gas.
- Hentikan Liquefaction Unit.
Hentikan Low Level Refrigerator.
Hentikan Expansion turbine.
- Tutup valve V-E20E pelan-pelan dan hentikan
- Hentikan operasi tower M/S.
- Hentikan High Level Refrigerator.
- Buka valve FV-E835 untuk mengurangi tekanan K50.
Tekanan K5i yang berlebihan dikontrol oleh P-E818.
- Hentikan kompresor udara.
- Tutup valve keluaran (W-T96S) filter LOg.
- Jika waktu penghentian bertambah lama, buang
'w
seluruh cairan yang ada di dalam cold box. Penghentian
secara darurat
- Penghentian ini disebabkan terjadi karena banyak
trouble pada mesin utama atau Emergency- Stop tertekan
atau tertarik.
- Hilangnya tenaga (power) listrik instrumen
- Tidak sempurnanya tenaga listrik di plant.
- Rangkaian air pendingin tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Prosedur pelaksanaan :
- Tekan tombol EMERGENCY STOP.
Seluruh mesin akan berhenti seketika.
Tutup aliran produk dengan segera.
- Hentikan pompa air pendingin.
- Yakinkan bahwa sistem back-up beroperasi dengan
baik.
c. Penyebab lain
- Trouble Kadang-kadang juga bisa terjadi pada saat
pergantian valve M/S tower.
- Trouble pada Booster-expansion turbine
Prosedur pelaksanaan :
- Penghentian karena mesin trouble,
- Jika tersedia suku cadang mesin, segera ganti
dengan alat tersebut.
- Selama dalam keadaan di atas kemurnian menjadi
Jelek, buang gas ke atmosfer dan setelah menjadi baik,
Jalankan lagi supply gas.
III. 2. 4, 2. PENGHIDUPAN KEMBALI
a. Menghidupkan kembali setelah berhenti dalam waktu
kurang dari 12 jam.
Prosedur pelaksanaan :
- Persiapan
Tahapan ini harus sama sebagaimana Start-up dari
kondisi hangat.
- Menjalankan plant
Pada dasarnya sama sebagaimana pada tahapan start-up
dari keadaan kondisi hangat tetapi hati-hati terhadap
tekanan dari co.ld box karena masih adanya sisa cairan
di
dalamnya.
Jika udara telah masuk ke cold box, operasi harus
dilakukan dengan perlahan-lahan dengan memperhatikan
tekanan operasi K50 dan K51. Sehingga permukaan cairan
menjadi lebih stabil, sesuai dengan operasi yang
dikehendaki.
Bila waktu penghentian cukup lama, maka hidrokarbon
akan terkonsentrasi dari penguapan cairan sisa.
Selanjutnya jika konsentrasi hidrokarbon menjadi
tinggi, sisa cairan harus dibuang.
b. Menghidupkan kembali selama cairan masih ada dalam
waktu 2-3 hari pabrik dihentikan.
Analisa konsentrasi hidrokarbon di dalam cairan
oksigen, (operasi kerja seperti langkah di atas).
c. Menghidupkan kembali setelah dihentikan dalam
waktu'lama (dalam waktu 1 minggu).
Sebelum penghentian dilakukan, buang seluruh cairan
yang ada di dalam kolom. Total defrosting lebih baik
dilakukan terlebih dahulu sebelum plant dijalankan.
Langkah menjalankan plant sama dengan menjalankan
kondisi hangat.
d. Menghidupkan kembali setelah dihentikan dalam
waktu lama ( lebih dari 1 bulan ).
Lakukan tindakan pengetesan atau
pemeriksaan pada masing-masing instrumen dan
hidupkan mesin seperti cara diatas.
III. 2. 4. 3. TOTAL DEFROSTING
Total defrosting dari plant dilakukan untuk membuang
H2O dan pengotor lainnya yang
terkonsentrasi di dalam cold box. Gas yang digunakan
adalah udara dari M/S tower. Pada operasi ini adalah
penting untuk memeriksa aliran mana yang perlu
didefrost. Jadi yakinkan aliran yang akan didefrost
pada flow sheet.
a. ’Pemeriksaan sebelum dilakukan defrosting.
- Seluruh cairan di dalam cold harus dibuang.
M/S tower di reaktivasi.
b. Persiapan
- Ubah valve tower M/S sesuai dengan operasi seting
tower M/S
- Hidupkan kompresor CIO
- Hidupkan high level refrigerator.
- Sesuaikan dengan flow sheet, semua valve yang
digunakan untuk total defi'osting (VD-. ,.) dan semua
blind flanges yang digunakan untuk defrosting (D-... )
telah dihubungkan flexible
hoses.
- Buka semua valve pembuangan (P-...
- Buka blind flange untuk keluaran udara untuk
defrosting dan atur valve (automatic valve, manual
valve) untuk meratakan gas defrost masuk ke dalam cold
box.
BAB IV m\V CONTROL BAN FENNMPANAN PRODUK
IV. II. QUALITY CONTROL
IV. 1.1. Anal isa produk
Untuk mengetahui kualitas produk Oksigen, Nitrogen dan
Argon, maka hasil produksi dianalisa terlehih dahulu di
bagian quality control,
Adapun yang akan dianalisa untuk masing-masing produk
% ^ adaialf sebagai berikut :
1, i, a. Oksigen
Untuk Oksigen yang dianalisa adalah puritynya, yaitu
kandungan Oksigen itu sendiri.
Konsentrasi Oksigen yang dihasilkan PT. Indogas Raya
Utama berkisar t 99, 6 X Og.
1.1. b. Nitrogen
Untuk Nitrogen yang akan dianalisa adalah impuritynya,
yaitu kandungan Oksigen yang
terdapat dalam Nitrogen yang mana berkisar i l
ppm 02.
1. 1. c. Argon
Untuk Argon yang dianalisa juga impuritynya, yaitu
kandungan Oksigen sekitar t 1 ppm,
Nitrogen t 1 ppm dan kandungan uap air dengan diukur
dew pointnya yang berkisar t - 67 °C.
IV - 1
IV.1.2. Metode anal j sa
Pengukuran terhadap kemurnian gas-gas diatas dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu antara lain :
1. 2. a. Cara kimia
Pengukuran atau analisa ini menggunakan larutan orsat.
Prinsip kerjanya dengan pengikatan 02 oleh tembaga
(Cu).
1.2. b. Thermal conductivity
^ Prinsip kerja "cara ini adalah mengukur konsentrasi
satu komponen dalam aliran gas sample. Besarnya
kemurnian sample diperoleh dari membandingkan dengan
aliran sample standard.
i. 2. c. Elektrokimia c
Alat yang menggunakan prinsip kerja ini adalah Nitrogen
analyzer (ppm trace 02) dan portable trace §j analyzer,
l. 2. d. Ion mobility
Analisa dengan menggunakan cara Ion mobility dipakai
untuk mengukur ppm N2 dalam Argon.
1.2. e. Metode pelarutan
Pinsip kerja cara ini adalah mengukur kelarutan suatu
gas dalam larutan analisa.
1. 3, a. Thermal conductivity type gas analyzer Model
Cal-WEx (Shimadzu)
Alat ini dipakai untuk mengukur kandungan Hg dldalam
Argon.
Spesifikasi :
- Minimum pengukuran : 0 - 1 7 volume
Maksimum pengukuran : 0-1 00 7 volume
- Dead time : 1 2 detik
- Flow rate ^ : 30 - 60 lt/j
- Thermostatic oven temp. : 50 °C
Magnetic Oxygen Analyzer
Model MAG-50T (Shimadzu)
Alat ini dipakai untuk mengukur kandungan
Oksigen di dalam waste gas dan crude Argon.
Range pengukuran :
- Og in waste gas : 0 - 10 7. volume
- Og in crude Argon : 0 - 5 7. volume
Magnetic Oxygen Analyzer
Model MAG-2 (Shimadzu)
Analyzer ini dipakai untuk mengukur kandungan
Oksigen dalam Argon di L0X filter.
Range pengukuran : 68 - 100 7. volume

1. 3. d. Teledyne Trace Oxygen Analyzer Model 306 WA


Analyzer ini digunakan untuk mengukur kandungan
Oksigen di dalam produk Nitrogen.
Range pengukuran : 0 - 2 ppm
1.3. e. Trace Nitrogen Analyzer Model PES-lOOO (Yanaco)
Alat ini dipakai untuk mengukur trace Nitrogen di dalam
gas Argon.
Range pengukuran . : O - 10 ppm
" 0-20 ppm
1. 3. f. Trace Oxygen Analyzer (Portable)
Model 311 (Teledyne)
Alat ini dipakai untuk mengukur kandungan/trace Oksigen
di Argon dan Nitrogen.
Range pengukuran : 0 - 10 ppm
0 - 100 ppm
0 1 1000 ppm
IV.1.4. Pengolahan air
Air di pabrik pemisahan udara ini digunakan untuk media
pendingin pada cooler kompresor dan lain-lain. Air yang
diperlukan untuk pendingin harus memenuhi syarat-
syarat kualitas air pendingin.
Adapun syarat-syarat air untuk proses pendingin adalah
:
PH : 7 - 8
Total hardness ; 0 - 10 ppm
Total disolved solid : 500 ppm
Total alkalinitas
UntuK semua hal diatas, test terhadap air yang akan
digunakan meliputi :
- harga pH
- prosentase alkalinitas (CaCOj)
- Total disolved solid
- Total hardness (kesadahan)^
IV. 2. PCNVI.MPANAN FRODUK
Produk-produk Oksigen, Nitrogen dan Argon yang telah
dihasilkan biasanya ditampung di dalam suatu alat
khusus sebelum dipasarkan. Alat yang berfungsi untuk
ini adalah tangki-tangki penampungan (storage tank).
Tangki penampung ini dibagi dalam beberapa bagian.
IV. 2.1. Tangki penampung tegak
Tangki ini berfungsi untuk menyimpan produk cair. Pada
dinding tangki diisolasi dengan perlite dan divacuum.
Perlengkapan yang terdapat pada tangki ini :
- Pressure gauge
- Tank vacuum equipment (valve dan vacuum probe)
- Liquid level gauge, alat pengukur tinggi
- Bursting disc, sebagai katup pengaman terakhir
bila inner vessel bocor, alat ini akan pecah sendirinya
- Gas phase (blow down), alat untuk membuang gas dari
tanki .
- Vent valve, katupximtuk membuang gas pada saat
pengisian.
V. 2.2. Tanki penampung mendatar.
Fungsinya sama dengan tanki tegak, yaitu untuk
menyimpan produk cairan, dindingnya juga divakum dan
diisolasi dengan perlite.
V. 2.3. Portable Gas Supply
Fungsinya untuk menyimpan produk cairan dengan jumlah
kapasitas kecil, pada dindingnya diisolasi dengan super
insulation ceramic paper.
V.2.4. Si 1 inder gas.
Apabila produk cairan fasenya dalam
bentuk gas, maka hasilnya akan ditampung dalam
tabung atau silinder dengan terlebih dahulu
dilewatkan melalui evaporator.

Oksigen, Nitrogen dan Argon yang akan disupply


selanjutnya dialirkan ke filling station untuk
dimasukan dalam botol tabung atau silinder, cara
pengisiannya adalah sebagai berikut.
Silinder-silinder ditampung dekat pipa pengisian secara
berjejer, kemudian dengan pipa fleksibel cabang pipa
pengisian dihubungkan dengan pipa pemasukan botol.
Setelah itu valve di pipa utama dibuka perlahan-lahan
dan begitu pula ’di valve cabang sehingga gas dapat
masuk ke silinder. Volume gas ^ang masuk silinder dapat
dilihat dari naik turunnya tekanan pada indikator
tekanan di pipa utama. Untuk silinder berkapasitas 6 m3
dan 7 m3, bila akan diisi Oksigen tekanannya antara
2250 - 2500 psig, selama 1 Jam dalam 24 silinder. Bila
akan diisi gas nitrogen, untuk kapasitas silinder 6 m3
dan 7 m3 tekanannya antara 2250 - 2500 psig, selama
30 menit untuk 24 silinder.
BAB V UTILITAS BAN KESELAMATAN KERJA
V. l. UTILITAS
Sarana utilitas yang tersedia di dalam pabrik pemisahan
udara PT. Indogas Raya Utama yaitu meliputi :
1. Air pendingin
2. Sumber listrik
3. Gas Hidrogen
V. i. i. Air pendingin
Air yang diperlukan untuk mendinginkan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai air pendingin. Di PT.
Indogas Raya Utama air yang digunakan berasal dari
sumur *
dan setelah mengalami pengolahan terlebih dahulu baru
dipakai sebagai air pendingin. Adapun syarat-syarat
kualitas air pendingin sebagai berikut.
KETERANGAN ^ NILAI
pH (at 25 °C) 6, 0 - 8, 0
Elektrik konduktivitas (at 25 °C) ms/cm < 500
Total hardness (as CaCO ) ppm < 150
M-Alkalinitas (as CaCO ) ppm < 100
Ion chlorine (cn ppm < 200
Ion asam sulphat (SO 2”) 4 ppm o
o
OJ
Silica (SiO S 2 ppm < 50
Suspended solid (SS) PPm < 10

Air yang digunakan untuk proses pendinginan selama


sirkulasi mengalami kehilangan jumlah volumenya.
Kehilangan itu dapat disebabkan oleh penguapan,
pembuangan, kebocoran dll. Untuk itu perlu make up
water sebagai ganti kehilangan tersebut, dimana syarat-
syarat kualitas make up water sebagai berikut.
KETERANGAN NILAI
pH (aV. 25' °C) 6, 5 - 7, 5
Elektrik konduktivitas (at 25 °C) ms/cm < 200
Total hardness (as CaCO ) ppm 1 50
M-’Alkalinitas (as CaCO^) ppm < 50
Ion chlorine (Cl") ppm < 50
Ion asam sulphat (SO 2-) ppm < 50
Manganese (Mn) ppm < 0, 5
Total besi (Fe) ppm
j Silica (SiO J
2 ppm < 30

V. 1. 2. Sumber listrik
Tenaga listrik untuk plant pemisahan udara
didistribusikan dari PLN. Di PT. Indogas Raya Utama
sumber listrik diperoleh dari gardu induk PLN dengan
tegangan masuk sebesar 20 kV dan kuat arus 275 A.
Setelah masuk plant tegangan diturunkan sesuai dengan

berikut :
Tegangan tinggi : 3300 V, 50 Hz, 3 phases
Tegangan rendah 380 V, 50 Hz, 3 phases
Instrumentasi : 100 V, 50 Hz, 1 phases

Total kebutuhan tenaga listrik di PT. Indogas Raya


Utama sebesar 5, 5 MW.
V. 1. 3. Gas Hidrogen
Gas Hidrogen ini berfungsi untuk menghilangkan
kandungan Oksigen di crude Argon dengan reaksi katai
itis •»
di Unit pemurnian Argon.
Agar reaksi kataiitis dapat berjalan baik atau kualitas
Argon baik, maka gas Hidrogen yang disupply ke Unit
pemurnian Argon harus mempunyai kemurnian 99, 9 l
volume dan tekanan 5 kg/cm2 g.
Di PT. Indogas Raya Utama gas Hidrogen yang dibutuhkan
sekitar 4, 2 Nm3/J pada flow crude Argon 60 Nm3/j. Atau
sekitar 6 jam untuk 5 botol (l rak).
V. I. IKOE!AMATA\N IKCRJA
Agar operasi plant pemisahan udara dapat berjalan baik,
maka pengotor yang terkandung di dalam udara umpan
harus dihilangkan agar tidak mengganggu Jalannya
proses.
Pengotor dari udara umpan dapat dibagi menjadi
kategori sebagai berikut :
- Karbondioksida, uap air (yang membeku pada
temperatur rendah) dan debu yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada aliran fluida.
- Acetylene dan hidrokarbon berat yang dapat
menyebabkan ledakan bila kontak dengan oksigen.
- Senyawa Diene dan nitrat yang dapat menghasilkan
senyawa tak stabil dari polimerisasi dengan senyawa
lain.
- Senyawa belerang yang dapat menyebabkan korosi
pada permukaan material
Dalam menangani produk-produk dari plant pemisahan
udara diperlukan penanganan tersendiri. Umumnya masalah
penaganan itu sendiri diberlakukan karena sifat-sifat
khusus dari produk yang dihasilkan.
Misalnya cara penanganan produk Oksigen , Nitrogen dan
Argon dalam bentuk cair. Untuk menanganinya
diperlukan syarat-syarat khusus yang dapat menjamin
keselamatan kerja dari karyawan, sebab produk yang
dihasilkan memiliki suhu sangat dingin yang berbahaya
bila terkena tubuh manusia.
Juga untuk penanganan gas karena dapat meledak pada
tekanan tinggi.
V.2.1. Bahaya-bahaya yang disebabkan Nitrogen
2. 1. i. Bahaya-bahaya dari gas Nitrogen Bahaya cekik
(Asphyxia)
Pada kondisi normal udara untuk pernafasan mempunyai
kandungan 02 21 Z. Bila terjadi
kebocoran N2 maka 02 dari ruangan akan didorong keluar
oleh N2.
- Asphyxia spontan ^
Bila yang dihirup N2 murni maka manusia akan tidak
sadar dan beberapa saat kemudian meninggal.
- Asphyxia bertahap
Tk. I : 02 diudara 21 - 14 Z
pernafasan cepat, denyut nadi meningkat, kemampuan
berfikir turun dan gerak otot terganggu Tk. II : 02
diudara 14 - 10 z
korban masih sadar, mati rasa, cara berfikir serba
salah, emosi naik dan gerak otot lemah Tk. III : 02
diudara 10 - 6 Z
pusing, muntah2, tidak bisa berdiri lagi, kemungkinan
besar kerusakan otak permanen
Tk. IV : 02 diudara kurang dari 6 Z
nafas tersendat-sendat dan beberapa saat meninggal
2. 1.2. Bahaya dari cairan
- Cold contact burn
- Frosbite • - Asphyxia
S*
2. 2. 3. Usaha pencegahan
a. Pipa-pipa instrumen atau valve diberi tanda yang
Jelas
b. Instrumen dengan Ng dan pembuangan Ng harus
ditempat yang terbuka
c. Ruang kontrol dan instrumentasi harus mempunyai
sistem ventilasi yang baik
- Exhaust fan dengan kapasitas 20 x Jumlah Ng
- Alarm untuk exhaust fan bila mati, sehingga dapat
dengan segera membuka pintu
- Lampu untuk exhaust fan
- Tanda peringatan
d. Kandungan Og dalam Cold box harus diperiksa
sebelum masuk ke dalamnya
e. Gunakan alat-alat proteksi
2. 2. 4. Tempat-tempat yang kandungan Np diatas 79 ’/
a. Keluaran dari produk Nitrogen murni

b. Keluaran Silencer dari waste gas


c. Di dalam cold box
V.2. 3. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan
kerja.
a. Faktor peralatan
b. Faktor manusia
Faktor ini paling banyak menimbulkan kecelakaan kerja.
Umumnya kecelakaan terjadi karena :
- Kurangnya pengetahuan manusia
- Kurangnya latihan
- Kurangnya pengawasan/kelalaian
* Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Peralatan
- Penanganan dan pengoperasian masing2
peralatan harus benar2 memperhatikan
instruksi dari buku petunjuk.
- Peralatan yang berhubungan langsung dengan Oksigen
harus dijauhkan dari minyak gemuk, bahan bakar,
pelumas.
b. Lingkungan pabrik/produksi
Lingkungan tempat proses produksi berlangsung
1 **
harus diusahakan :
- Selalu bersih dari sampah
- Tidak boleh ada nyala api
- Dilarang merokok di tempat proses produksi dan
sekitarnya
Di plant ini, beberapa perlengkapan
keamanan dipasang agar operasi plant dapat
berjalan aman dan otomatis, yaitu :

- Valve2 pengaman | Valve2 otomatis | Alarm switch
- Sistem interlock dari tiap-tiap mesin

BAB VI KESIMPULAN
Dari semua yang telah penulis pel ajari maupun alami
selama pendidikan dan pelatihan berlangsung,
Kiranya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut,
1. Secara teknis untuk dapat menghasilkan produk
cairan Nitrogen, Oksigen dan Argon maka harus
diusahakan agar' parameter-parameter yang berpengaruh,
dalam hal ini temperatur, tekanan, dan kemurnian harus
tercipta sebagaimana persyaratan fisisnya.
2. Untuk dapat mencapai kondisi fisis yang ter.tentu
dari
semua parameter-parameter tersebut maka harus
diperhatikan urutan-urutan prosesnya.
3. Mengingat bahwa semua peralatan yang mendukung
proses produksi merupakan peralatan yang peka terhadap
perubahan yang ada maka untuk mencegah terjadinya hal-
hal yang tidak dikehendaki harus diperhatikan cara
mengoperasikan peralatan dengan benar dan aman.
VI - 1

Anda mungkin juga menyukai