Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Masa nifas adalah masa pulihnya alat-alat vital setelah melahirkan, yang

pada umumnya berlangsung selama ± 6-8 minggu. Masa nifas terdiri dari

involusi dan laktasi. Ibu nifas sangat rentan terhadap infeksi, biasanya ditandai

dengan demam > 38°C, yang pada umumnya disebabkan oleh engorgement

( demam susu ) atau oleh infeksi traktus genitourinarius.

Untuk itu diperlukan pemeriksaan yang meliputi beberapa aspek klinis

terhadap ibu nifas, seperti contohnya pemeriksaan jalan lahir. Yang tidak kalah

pentingnya dengan pemeriksaan adalah perawatan masa nifas. Hal-hal

tersebut sangat perlu untuk kita ketahui mengingat tingginya AKI (angka

Kematian Ibu) di Indonesia.

Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat

masalah masa nifas sebagai judul dari makalah ini yang akan dibahas lebih

lanjut pada bab selanjutnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Setelah melihat keterangan diatas, maka penulis merumuskan beberapa

masalah yang akan dibahas dalam makalah ini. Rumusan masalah tersebut

adalah :

 Apakah pengertian masa nifas ?

 Apa saja tahap-tahap yang termasuk dalam masa nifas ?

 Apakah aspek-aspek klinis dari masa nifas ?

 Bagaimana perawatan masa nifas ?


C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah untuk melengkapi

persyaratan perkuliahan mata kuliah yang bersangkutan. Selain itu, untuk

menjawab hal-hal yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini.


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Masa Nifas

Ada beberapa pengertian masa nifas, diantaranya :

 Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai

dengan 6 minggu berikutnya (JHPEIGO, 2002).

 Dalam bahasa latin waktu tertentu setelah melahirkan anak ini disebut

Puerpurium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous artinya

melahirkan. Masa Nifas adalah masa pulih kembali , mulai dari persalinan

selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil,

waktunya biasanya± 6-8 minggu.

Masa nifas terdiri dari :

a) Involusi

Adalah masa kembalinya sistem reproduksi ke ukuran semula.

 Involusi Rahim

Setelah placenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena

kontraksi dan retraksi otot-ototnya.

 Fundus Uterus : ± 3 jari di bawah pusat

 Berat uterus : 1000 Gram (Post partum)

500 Gram (± 1 minggu Post partum)

50 Gram (akhir masa nifas)


 Involusi tempat implantasi placenta

 Post partum merupakan luka ± sebesar telapak tangan

 Setelah persalinan, tempat placenta merupakan tempat dengan

permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak

tangan.Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke-2

hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.

 Proses penyembuhan tanpa parut


Pada permulaan nifas bekas placenta mengandung banyak

pembuluh darah besar yang tersumbat oleh thrombus. Biasanya

luka yang demikan sembuh dengan cara yang luar biasa ialah

dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan baru

endometrium baru dibawah permukaan luka. Endometrium ini

tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-sisa kelenjar pada

dasar luka.

 Pembuluh darah rahim

Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang

besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran

darah yang banyak, maka arteri mengecil lagi pada masa nifas.

 Perubahan pada serviks dan vagina

 Ostium Externum lebih besar

Beberapa hari setelah persalinan, Ostium Externum dapat dilalui

oleh 2 jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena

robekan dalam persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya

dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan lingkaran retraksi berhubungan

dengan bagian atas dari canalis cervicalis

 Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan saat

melahirkan bayi. Setelah 3 minggu, rugae dalam vagina

berangsur terbentuk dan labia mulai menonjol. Hymen sisa

ruptur saat melahirkan per vagina, yang tertinggal hanya sisa

kulit yang Karunkulae Mirtiformis.


 Dinding Perut

Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang sangat lama,

tetapi biasanya pulih kembali dalam ± 6 minggu.

 Traktus Urinarius

 Oedema Trigonum → Retentio urine

Dinding kandung kencing memperlihatkan oedema dan hiperemi.

Kadang-kadang oedema dari trigonum, menimbulkan obstruksi

dari utethra uretra sehingga terjadi retentio urine.

 Vesica Urinaria :

· Kurang sensitif

· Kapasitas bertambah

Kandung kemih dalam puerperium kurang sensitif dan

kapasitasnya bertambah sehingga kandung kemih penuh atau

setelah berkemih masih tinggal urine residual. Sisa urine dan

trauma pada dinding kandung kemih waktu persalinan

memudahkan terjadinya infeksi.

b) Laktasi

Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam

kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan

kolostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat aerola mammae.

 Kolostrum adalah cairan berwarna kuning tua seperti jeruk nipis yang

disekresi payudara pada awal masa nifas

 Kolostrum lebih banyak mengandung protein dan mineral tapi lebih

sedikit mengandung gula dan lemak daripada ASI

 Cairan kolostrum terdiri dari albumin, yang membeku kalau dipanaskan.


 Kolostrum mengandung Euglobulin/antibodi ( IgA ), sehingga

menambah kekebalan tubuh bayi.

Sebab-sebab laktasi :

 Estrogen dan progesteron dari plasenta merangsang pertumbuhan

kelenjar-kelenjar susu, sedangkan progesteron merangsang

pertumbuhan saluran kelenjar. Kedua hormon ini menghambat LTH

(Prolactin). Setelah plasenta lahir, maka LTH dengan bebas

merangsang laktasi.

 Lobus posterior hypohyse mengeluarkan oxytocin yang merangsang

pengeluaran air susu. Pengeluaran air susu adalah refleks yang

ditimbulkan oleh rangsangan penghisapan putting susu oleh bayi.

Rangsangan ini menuju ke hypohyse dan menghasilkan oxytocin yang

menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya.

Prolactin
Hari ke 3 post partum :

Mammae besar, keras,nyeri. Ini menandai permulaan sekresi air susu.

Kondisi – kondisi ibu dilarang menyusui anaknya:

 Mastitis purulenta

 Ibu dengan penyakit menular

 Keadaan umum ibu kurang baik

 Bayi prematur / imatur

Aspek klinik nifas

1. Demam > 38oC, 2 hari berturut-turut pada 10 hari postpartum

Etiologi : - Engorgement ( demam susu )

- Infeksi tractus genitourinarius


2. Lochia :

- Secret vagina, antara lain : eritrosit, pot.sel desidua, sel epitel & bakteri

- darah dan jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus selama

masa nifas.

Macam-macam lochia :

- Lochia rubra (lochia merah); terjadi pada hari 1-4, jumlahnya sedang,

berwarna merah segar, isinya terutama darah (darah segar, cairan

ketuban, sel desidua, sisa verniks).

- Lochia serosa (sanguinolenta); pada hari 5-8, jumlahnya berkurang,

berwarna serum kecoklatan/hemoserosa (darah bercampur lendir, encer).

- Lochia alba; pada hari 8-14,; pada hari 8-14, berwarna kuning keputihan

atau tidak berwarna (leukosit).

3. Urine :

- Hari ke 2-5 àpoliuria (3 l/h)

- Minggu I àreduksi (+) (laktosa ASI)

- Partus lamaàasetonuria (kelaparan)

4. Darah :

- leukositosis (s.d 30.000/mm3)àselama & sesudah persalinan

- trombositosis

- akhir minggu pertama àkembali normal

5. Berat badan :

- 6 mg postpartumàSebagian besar akan mencapai BB sebelum hamil

- Penurunan BB 2,5 kg (diuresis)

6. Pemeriksaan jalan lahir

- Luka jalan lahir

- Robekan serviksàjahit
- Pengawasan 1 jam pasca persalinan

- Perdarahan pervaginam

7. Pemeriksaan segera setelah persalinan

Yang perlu diperhatikan :

 Pemeriksaan plasenta

 Pengawasan tingginya FU

 Pengawasan perdarahan dari vagina

 Pengawasan konsistensi rahim

 Pengawasan KU ibu

Perawatan Masa Nifas

 Kala IV : 1 jam pertama post partum. Pemeriksaan placenta supaya

tidak ada bagian-bagian placenta yang tertinggal

· Pengawasan tingginya fundus uteri

· Pengawasan perdarahan dari vagina

· Pengawasan konsistensi rahim

· Pengawasan keadaan umum ibu

 Early Ambulation (ambulasi dini)

Ambulasi dini :

Penderita dibimbing untuk berjalan dlm 6 jam post partum

Keuntungan :

 Penderita merasa lebih sehat

 Fungsi faal usus + kandung kencing baik

 Ibu lebih mungkin memelihara anaknya

 Sesuai dengan sosio ekonomis


Kontra Indikasi :

 Anemia

 Penyakit jantung

 Demam

 Diet

Diet harus sangat mendapat perhatian dalam masa nifas karena

makanan yang baik mempercepat penyembuhan ibu. Selain itu

makanan ibu sangat mempengaruhi susunan air susu.

 Suhu

Harus diawasi terutama dalam minggu pertama dari masa nifas karena

kenaikan suhu adalah tanda pertama infeksi.

 Miksi (buang air kecil)

Pasien dianjurkan untuk buang air kencing 6 jam postpartum. Setelah 8

jam diuresis tidak ada, hati-hati àRetensio urin

Sebab-sebab retensio urinae postpartum :

 Tekanan intra abdominal berkurang

 Otot-otot perut masih lemah

 Edema dari uretra

 Dinding kandung kencing kurang sensitif

 Defekasi (buang air besar)

Jika pasien hari ketiga belum juga buang air besar, maka diberi klisma

air sabun atau glycerine.

 Puting susu

Puting susu harus diperhatikan kebersihannya dan rhagde (luka pecah)

harus segera diobati karena kerusakan puting susu dapat

menyebabkan mastitis.
 Vulva hygiene

 Haid

Bagi ibu yang tidak menyusui anaknya, maka haid akan datang lebih

cepat dari pada ibu yang tidak menyusui anaknya. Ibu yang tidak

menyusui anaknya biasanya haid datang 8 minggu postpartum,

sedangkan ibu yang menyusui anaknya biasanya haid datang pada

bulan ke-4 postpartum.

 Keluarga Berencana

Masa postpartum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan

kontrasepsi karena pada masa ini pasangan suami istri mempunyai

motivasi tinggi untuk menunda kehamilan. Prinsipnya anjurkan yang

tidak mengganggu ASI. Pil dapat mempengaruhi sekresi air susu;

biasanya ditawarkan IUD, injeksi, susuk atau sterilisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, dkk.1985.ILMU KEBIDANAN Edisi Pertama Cetakan Kedua. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka.

Anonim (2009). Health Education, Personal Hygiene, Istirahat dan Tidur pada
Ibu Nifas. http//osmed.com. Diakses 28 April 2011 pukul 13.08

Anonim (2009). Masa Nifas (puerperium). http//kuliahbidan.wordpress.com. Diakses


pada 11 April 2011 pukul 08.05

Anonim (2008). ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASA POST PARTUM / NIFAS.


http//perawattegal.wordpress.com. Diakses pada 22 Maret 2011 pukul 17.09

Anda mungkin juga menyukai