NIM : 406152060
1. Pendahuluan
– Latar Belakang
1
Kriteria Inklusi
Usia 18 – 80 tahun
Rhinosinusitis kronik
ASA I – II
Terindikasi untuk menjalani operasi sinus dengan endoskopi
Kriteria Eksklusi
Pasien dengan:
Hamil, koagulopati, INR >1.3, partial thromboplastin time >50 detik,
penggunaan NSAID dalam 10 hari terakhir, hipertensi tidak
terkontrol dengan tekanan darah sistolik praoperatif sebesar 160
mmHg atau diastolik sebesar 90 mmHg atau mengkonsumsi obat 2
antihipertensi saat evaluasi praoperatif.
b. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental double-
blind.
c. Besar Sampel
• Besar Sampel : 23 orang
data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak statistik
Intercooled Stata version 9.2.
• Perbedaan
– Grup 1 : anestesi umum dengan Sevoflurane/Remifentanil 11 orang
– Grup 2 : anestesi umum dengan Propofol/Remifentanil 12 orang
• Persamaan
– Pada premedikasi diberikan dexamethasone dan midazolam.
– Kedua kelompok dimonitor oleh standarisasi ASA dengan EKG,
pengukuran tekanan darah non-invasif, pulse oksimetri dan suhu.
2
– Tekanan darah dicatat setiap 2 menit selama 10 menit pertama kemudian
dilanjutkan dengan pencatatan setiap 5 menit.
– Target rerata MAP sebesar 70-80 mmHg dengan pengaturan konsentrasi
propofol 100-150 mg dan Sevoflurane 1-3% disesuaikan dengan
keputusan ahli anestesi dan operator. Bila gagal, remifentanil diberikan
sebesar 0.05 mg/lg/menit.
– Level end-tidal CO2 dipantau secara terus-menerus dan diatur pada
konsentrasi 32-34 mmHg.
d. Pengambilan Data
Variabel yang diukur :
– Variabel bebas : jenis obat anestesi
– Variabel tergantung : efek perioperative, kualitas penyembuhan
(mual muntah pasca operasi, nyeri), penggunaan obat narkotika, dan
durasi pemulihan.
Cara pengukuran
– Demografi (umur, jenis kelamin)
– Profile medis (BB, TB, ASA, merokok, HIV)
– Tindakan operasi (Endoscopic Sinus Surgery)
– Obat-obatan (Remifentanil, Propofol, Sevoflurane, Lidocaine,
Normal Saline, Dexamethasone, Midazolam)
– Hemodinamik (Tekanan darah, RR, SpO2, nadi, MAP, end-tidal
CO2)
– Perioperative effect
– Waktu anesthesia, durasi operasi, durasi anestesi, VAS (visual
analog scale), lama rawat
– Efek samping (hypotension, nyeri, mual, muntah, sakit kepala,
gatal, pusing, retensio urin)
– Kepuasan pasien
Validitas dan reliabilitas pengukuran
– Penelitian ini valid dan reliable dengan p value < 0.05 pada
eksperimental double-blinded
e. Pengolahan Data
• Uji statistik
– Menggunakan Intercooled Stata version 9.2 statistical software
– Analisis uji statistik dengan studi t-test
– p value < 0.05 statistically significant
– Parameter non analisis menggunakan Wilcoxon-Mann-Whitney U
test
3. Intervensi
Semua pasien diberikan premedikasi dengan 2 mg midazolam secara IV.
3
Pada kelompok SR di berikan dexamethasone dan midazolam sebagai
premedikasi + lidocaine 0.5 mg/kg + remifentanil 0.4 mcg/kg/menit + infus
propofol 250 mcg/kg/menit + rocuronium 0.5 mg/kg + sevoflurane 1-3% +
propofol dihentikan + intubasi + remifentanil 0.2 mcg/kg/menit didilusikan
dalam konsentrasi 4 mg per 100 ml + 1:100000 epinephrine: lidocaine 2%
at 1:1.
Pada kelompok PR di berikan dexamethasone dan midazolam sebagai
premedikasi + lidocaine 0.5 mg/kg + remifentanil 0.4 mcg/kg/menit + infus
propofol 250 mcg/kg/menit + rocuronium 0.5 mg/kg + Normal Saline 0.9%
100 mL + infus propofol 100-150 mg + intubasi + remifentanil 0.2
mcg/kg/menit didilusikan dalam konsentrasi 4 mg per 100 ml + 1:100000
epinephrine: lidocaine 2% at 1:1.
Bila VAS >6 sebelum meninggalkan ruang operasi, maka berikan
fentanyl 1 mcg/kg. Kemudian dalam PACU (post anesthesia recovery
unit) diberikan morphine 1-2 mg IV bolus setiap 5-10 menit dan
ondansetron 4 mg IV bolus diberikan bila VAS >4 atau atas permintaan
pasien.
4. Hasil Penelitian
Karakteristik Data
Demografi, lama durasi operasi, dan lama durasi anestesi dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Nilai VAS untuk pengukuran nyeri menurut pasien dalam TIVA dengan
kelompok propofol (PR) dan kelompok sevoflurane (SR) dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Terdapat 1 peserta yang tidak diikut sertakan dalam penilaian VAS akibat
dokumentasi yang tidak lengkap di PACU.
4
Insidensi terjadinya mual pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
Waktu pemulihan pada kedua kelompok dinyatakan dalam menit dapat dilihat
pada tabel dibawah ini
Makna statistik
Tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok terhadap usia, jenis
kelamin, durasi operasi, dan durasi anestesi.
5. Analisis
Jenis statistik yang digunakan sudah sesuai dengan metode penelitian karena
yang digunakan adalah dengan tes Wilcoxon-Mann-Whitney U yang menganalisa
nilai analisis non parametrik dan studi t-test yang membandingkan variabel
kategorik numerik perbedaan rerata antar kedua kelompok.
5
6. Makna Klinis Hasil Penelitian
Tidak terdapat perbedaan signifikan antara TIVA dengan propofol dan
anestesi inhalasi dengan sevofluran pada nyeri pasca operasi, mual dan
muntah, penggunaan obat narkotik, dan waktu pemulihan.
7. Sample Drop Out
Tidak ada sample drop out dalam penelitian ini
9. Kesimpulan
• Saran
Dalam penelitian akan seharusnya terpenuhi jumlah sampel yang
dibutuhkan.
• Penelitian ini dapat lebih didalami kembali dengan memenuhi jumlah sampel
yang tidak terpenuhi sehingga dapat memberikan hasil perhitungan statistik
yang lebih akurat.