Anda di halaman 1dari 7

Sistem 3-Phase dan 1-Phase

Hampir seluruh perusahaan penyedia tenaga listrik menggunakan sistem listrik 3-phase ini. Sistem ini
diperkenalkan dan dipatenkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1887 dan 1888. Sistem ini secara umum lebih
ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan sistem 2-phase atau 1-phase, dengan ukuran
penghantar yang sama. Karena sistem 3-phase dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar. Dan juga
peralatan listrik yang besar, seperti motor-motor listrik, lebih powerful dengan sistem ini.

PLN mengaplikasikan sistem 3-phase dalam keseluruhan sistem kelistrikannya, mulai dari pembangkitan,
transmisi daya hingga sistem distribusi. Oh iya, agar lebih jelas, sistem kelistrikan PLN secara umum dibagi
dalam 3 bagian besar :

 1. Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik

Terdiri dari pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar di berbagai tempat, dengan jenis-jenisnya
antara lain yang cukup banyak adalah PLTA (menggunakan sumber tenaga air), PLTU (menggunakan
sumber batubara), PLTG (menggunakan sumber dari gas alam) dan PLTGU (menggunakan kombinasi
antara gas alam dan uap). Pembangkit-pembangkit tersebut mengubah sumber-sumber alam tadi
menjadi energi listrik.

 2. Sistem Transmisi Daya

Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai pembangkit tadi harus langsung disalurkan. Karena energi
listrik sebesar itu tidak bisa disimpan dalam baterai. Karena akan butuh baterai kapasitas besar untuk
menyimpan energi sebesar itu dan menjadi sangat tidak ekonomis. Sebagai gambaran, accu 12Vdc
dengan kapasitas 50Ah akan menyimpan energi listrik maksimal kira-kira 600 Watt untuk pemakaian
penuh selama 1 jam. Sedangkan total pemakaian daya listrik untuk jawa-bali bisa melebihi 15,000 MW
(15,000,000,000 Watt). Jadi…Berapa besar baterai untuk penyimpanannya?
Untuk itulah suplai energi listrik bersifat harus sesuai dengan permintaan saat itu juga, tidak ada
penyimpanan. Karena itu sistem transmisi daya listrik dibangun untuk menghubungkan pembangkit-
pembangkit listrik yang tersebar tadi dan menyalurkan listriknya langsung saat itu juga ke pelanggan-
pelanggan listrik. Saluran penghantarannya dikenal dengan nama SUTT (Saluran Udara Tegangan
Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) dll. Pastinya nggak asing dech dengan bentuknya
yang kaya menara itu ya..Di Jawa-Bali, sistem transmisi daya listrik ini diatur oleh P3B (Penyaluran dan
Pusat Pengaturan Beban) Jawa-Bali yang berlokasi di daerah Gandul, Cinere, Bogor.

 3. Sistem Distribusi Daya Listrik

Dari sistem transmisi daya tadi, listrik akan sampai ke pelanggan-pelanggannya (terutama perumahan)
dengan terlebih dahulu melalui Gardu Induk dan kemudian Gardu Distribusi. Gardu Induk mengambil
daya listrik dari sistem transmisi dan menyalurkan ke Gardu-gardu distribusi yang tersebar ke berbagai
daerah perumahan. Dan di dalam gardu distribusi, terdapat trafo distribusi yang menyalurkan listrik
langsung ke rumah-rumah dengan melewati JTR (Jaringan Tegangan Rendah), yang biasanya ditopang
oleh tiang listrik.

Selengkapnya mengenai sistem tenaga listrik PLN ini akan dijelaskan pada artikel lain yang akan masuk daftar
tunggu untuk rilis (“Sistem Tenaga Listrik PLN”).

Listrik 3-phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai
tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree. Ada 2 macam hubungan dalam koneksi
3 penghantar tadi : hubungan bintang (“Y” atau star) dan hubungan delta. Sesuai bentuknya, yang satu seperti
huruf “Y” dan satu lagi seperti simbol “delta”. Tetapi untuk bahasan ini kita akan lebih banyak membicarakan
mengenai hubungan bintang saja.

Sistem 3-Phase Hubungan Bintang dengan tegangan 380/220V

Gambar disamping adalah contoh sistem 3-phase yang dihubung bintang. Titik pertemuan dari masing-masing
phase disebut dengan titik netral. Titik netral ini merupakan common dan tidak bertegangan.

Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3-phase ini :

Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to
line) dan tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral). Sistem tegangan
yang dipakai pada gambar dibawah adalah yang digunakan PLN pada trafo distribusi JTR (380V/220V), dengan
titik netral ditanahkan.

Pada istilah umum di Indonesia, sistem 3-phase ini lebih familiar dengan nama sistem R-S-T. karena memang
umumnya menggunakan simbol “R”, “S” , “T” untuk tiap penghantar phasenya serta simbol “N” untuk
penghantar netral.

Kita langsung saja pada sistem yang dipakai PLN. Seperti pada gambar tersebut, di dalam sistem JTR yang
langsung ke perumahan, PLN menggunakan tegangan antar phase 380V dan tegangan phase ke netral sebesar
220V. Rumusnya seperti ini :

Vpn = Vpp/√3 –> 220V = 380/√3


Instalasi listrik rumah akan disambungkan dengan salah satu kabel phase dan netral, maka pelanggan
menerima tegangan listrik 220V. Perhatikan pada gambar dibawah ini :

Sistem Listrik 3-Phase PLN 380/220V pada Jaringan Distribusi Perumahan

Contoh 3-phase hubungan delta bisa dilihat di sisi primer dari trafo diatas (sebelah kiri). Sedangkan sisi
sekunder (sebelah kiri) terhubung bintang. Hubungan delta pada umumnya tidak mempunyai netral.

Arus Netral pada sistem 3-phase

Salahsatu karakteristrik sistem 3-phase adalah bila sistem 3-phase tersebut mempunyai beban yang seimbang,
maka besaran arus phase di penghantar R-S-T akan sama sehingga In (arus netral) = 0 Ampere.
Contohnya pada gambar diatas : Misal ketiga rumah tersebut mempunyai beban yang identik seimbang. Maka
arus netral sebagai penjumlahan dari ketiga arus phase tersebut akan menjadi :

Ir + Is + It = In –> Bila beban seimbang maka Ir = Is = It dan In = 0 Ampere

Kok hasilnya bisa nol? Karena sistem penjumlahannya adalah secara penjumlahan vektor, bukan dengan
penjumlahan matematika biasa (jadi bukan 1+1+1=3).

Pada prakteknya, beban seimbang dari ketiga phase tadi hampir mustahil dicapai. Karena beban listrik setiap
rumah belum tentu identik. Bila terjadi ketidakseimbangan beban, maka besar arus listrik setiap phase
tidak sama. Akibatnya arus netral tidak lagi sebesar 0 Ampere. Semakin tidak seimbang bebannya, maka arus
netral akan semakin besar.

Karena sifat arus listrik adalah loop tertutup agar bisa mengalir, maka arus netral tadi akan mengalir ke instalasi
listrik milik pelanggan dan melewati grounding sistem untuk masuk ke tanah, yang akhirnya mengalir balik ke
titik grounding trafo kemudian kembali masuk ke instalasi listrik rumah, demikian seterusnya.

Walaupun pelanggan listrik tersebut mematikan daya listrik yang masuk ke rumah, dengan MCB di kWh-meter
pada posisi “OFF”, arus netral tetap akan mengalir.
Arus Netral ke kWh-Meter Saat Terjadi Beban 3 Phase Tidak Seimbang

Memasang Instalasi Listrik Rumah Bertingkat

Tips ini sedikit berbagi ide memasang instalasi listrik rumah bertingkat. Hal tersebut dikarenakan banyak
sekali instalasi listrik rumah bertingkat yang sangat susah dalam memperbaikinya. Banyak sekali ditemui
titik percabangan instalasi maupun pipa instalasinya ditanam langsung dalam beton. Alasannya supaya tidak
terganggu dari hal-hal yang dapat merusak instalasi tersebut. Hal tersebut tentu saja ada benarnya, akan
tetapi perlu diingat bahwa lantai beton tempat menaruh saluran instalasi akan sedikit banyak
mempengaruhi kekuatan betonnya. Hal tersebut dikarenakan adanya rongga didalamnya yang berasal dari
pipa instalasi yang ditanam dan rata2 pipa yang ditanam berupa peralon PVC atau bahasa "katroknya"
peralon plastik. Gak percaya... tanya tuh sama orang sipil... Itu alasan pertamanya. Alasan yang kedua
adalah karena akan susah dalam memperbaiki maupun jika akan dilakukan penggantian kabel instalasi.
Mengapa demikian..?

 Yang pertama adalah jika suatu hal dalam menanam pipa instalasi terjadi kebocoran pada pipa (ketika
berlangsungnya proses pengecoran) maka akan mengakibatkan campuran beton masuk kedalamnya
sehingga pada akhirnya pipa instalasi tersebut menjadi buntu alias tersumbat...
 Yang kedua adalah jika sampai titik percabangan juga ditanam pada beton. Coba bayangin sendiri...
gimana coba cara nyambung kabelnya...

Diluar itu semua, paling sering dijumpai adalah yang empunya rumah menggunakan kabel jenis NYM ataupun
karena saking kayanya tu orang, instalasi rumahnya menggunakan kabel jenis NYY dan menganggap
penanaman didalam beton tidak perlu menggunakan pipa instalasi. Wah yang ini... ni... paling kereeen... klo
ada apa2 ama instalasinya gimanaaa cobaaa..?!?!. boro-boro nyusupin kabel buat diganti yang baru...
nglepasin kabelnya aja dah gak bisa mikir lagi.... ditarik 10 orang aza tu kabel bakalan nyengir doang... ujung-
ujungnya ganti total instalasi yang ada dalam beton tersebut.... mendingan ditinggal mancing dilaut
bro.....he..heee....
Ok.. kita lanjutkan. Berikut ide tips pada pemasangan instalasi rumah bertingkat :

 Sebaiknya instalasi terbagi menjadi group instalasi yang berbeda untuk tiap lantai.
 Jalur pembagian group dari kotak pengaman untuk lantai atas(lantai 2,3,dst.) dapat diletakkan disisi
luar tembok rumah ataupun didalam tembok itu sendiri. Jika diletakkan disisi luar tembok rumah,
pastikan jalur tersebut terlindungi dengan baik. Anda bisa menggunakan pipa peralon atau bahan
lainnya yang tahan terhadap perubahan cuaca dan yang terpenting harus kedap air. Gambar
ilustrasinya baik di luar maupun didalam tembok terlihat seperti gambar dibawah ini.
 Usahakan pipa instalasi tidak tertanam didalam beton apalagi titik sambungnya. Jikapun ada sebaiknya
hanya pipa instalasi untuk saluran menuju lampu penerangan, itupun juga jangan dicabangkan didalam
beton jika lampu penerangan tersebut dipasang paralel dengan lampu lainnya. Kita ambil contoh denah
sederhana dibawah ini.

maka ilustrasi gambar realisasi pemasangan yang tampak dari depan akan terlihat seperti gambar dibawah ini.

dan jika dilihat dari samping maka kotak sambung 1 atau kotak sambung 2 yang menuju lampu akan terlihat
seperti gambar dibawah ini.
Perlu di ingat, pastikan pipa instalasi yang akan ditanam dalam beton harus benar-benar tertutup rapat alias
tidak ada kebocoran, terutama pada daerah sambungan pipa. Gunakan isolasi pada sambungan pipa untuk
lebih melindungi dari kebocoran.

Satu hal lagi, jika anda merasa risi/kurang cocok dengan penutup asli dari kotak sambung (emang jelek kok
tutupnya.. apalagi untuk kotak sambung yang bulat... garing bangettt...), anda bisa mengatur penanaman
kotak sambung sedikit lebih dalam dan membuat tutup modifikasi (seperti terlihat pada gambar kotak
sambung ke lampu diatas) yang terbuat dari kayu atau bahan lainya sebagai penutup kotak sambung tersebut
sehingga nantinya jika tembok dirapikan akan terlihat rata. Jangan lupa diberi tanda kecil pada daerah tempat
tutup kotak sambung tersebut sehingga jika suatu saat akan memperbaiki tidak kebingungan mencarinya.

Setelah usai membahas tentang instalasi listrik satu phase kali ini kita akan merambah perlahan ke instalasi
listrik 3 phase, artikel ini akan menjelaskan cara memasang instalasi listrik 3 phase dan cara instalasi listrik 3
phase ke 1 phase. Prinsip dasar instalasi penerangan listrik 3 phase tidak memiliki perbedaan dengan instalasi
listrik satu phase, tanda kutip "untuk istalasi penerangan". karena ini hanya membahas tentang dasar-
dasar instalasi listrik 3 phase saja maka saya tidak menjelaskan rumus-rumus system listrik 3 phase di sini.

Untuk level instalasi kita hanya perlu memahami cara menjadikan listrik 3 phase ke 1 phase, saya telah
menggambar wiring diagram panel listrik 3 phase yang dapat membantu electrical pemula memahami dasar-
dasar panel listrik 3 phase mari kita simak gambar berikut ini.

Instalasi Listrik 3 Phase Untuk Pemula


Pada bagian paling bawah diagram panel listrik 3 phase diatas saya menggunakan switch 40 amper sebagai
switch utama instalasi listrik 1 phase nya. besar ampere harus nya di sesuaikan dengan kebutuhan penerangan
gambar tersebut hanya sebagai contoh saja. saya fikir pada step ini masalah penerangan dari 3 phase ke 1
phase sudah kelar hanya tinggal mengaplikasikan nya saja (Instalasi listrik satu phase).

Next step mengenai RSTN panel listrik 3 phase, pada gambar panel sederhana tersebut RSTN sudah di bagi
masing masing menjadi 4 line (jalur) dan siap di aplikasikan ke 4 rungan misalnya pada gedung industri kecil. ini
di sebut dengan instalasi panel to panel (panel ke panel).

Panel 3 phase ini masih dasar dasar nya saja, namun sudah siap untuk mendistribusikan arus listrik kemana saja
sesuai yang di butuhkan, jika ingin memasang kabel power motor 3 phase misalnya, maka hanya tinggal
menarik kabel RSTN masing masing 1 line ke posisi motor tersebut. sedangkan untuk panel control atau
membuat stater motor 3 phase itu sendiri mungkin dapat mempelajari nya pada pembahasan yang lain.
setelah mengetahui dasar-dasar intalasi listrik 3 phase ini maka akan semakin mudah mempelajari level
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai