Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN

DI PUSKESMAS KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN


Aspiadi1, Yugo Susanto2, Rony3
1
Adi.aspi13@gmail.com
Yugo.Susanto@gmail.com
Rhaderi17@gmail.com
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
JL. Flamboyan No. 7B Kayu Tangi Banjarmasin 70123

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, menggunakan analisis
deskriptif yang bertujuan untuk untuk mengetahui mutu pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Kecamatan Banjarmasin Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah 6
puskesmas yang ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan yaitu Puskesmas Kelayan
Timur, Puskesmas Kelayan Dalam, Puskesmas Pemurus Dalam, Puskesmas Pemurus
Baru, Puskesmas Beruntung Raya dan Puskesmas Pekauman. Pelayanan kefarmasian
diukur berdasarkan daftar tilik pelayanan kefarmasian di puskesmas tahun 2008. Hasil
penelitian menunjukkan pelayanan kefarmasian di puskesmas Kecamatan Banjarmasin
Selatan dari yang tertinggi ke yang terendah dapat diuraikan sebagai berikut, Puskesmas
Pekauman (skor 90), Puskesmas Kelayan Timur (skor 87), Puskesmas Pemurus Dalam
(skor 86) masuk dalam kategori baik, sedangkan Puskesmas Pemurus baru (skor 82)
Puskesmas Kelayan Dalam (skor 66), dan Puskesmas Beruntung Raya (skor 66) masuk
dalam kategori sedang, dan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan
Banjarmasin Selatan masuk dalam kategori sedang (skor 79,5).
Kata Kunci: Evaluasi, Pelayanan Kefarmasian, Puskesmas.
This research is a non-experimental research, it used a descriptive analysis and
conducted to know pharmacy service quality Puskesmas in Kecamatan South
Banjarmasin. Sample in this research were six Puskesmas in Kecamatan South
Banjarmasin that is Puskesmas Kelayan Timur, Puskesmas Kelayan Dalam, Puskesmas
Pemurus Dalam, Puskesmas Pemurus Baru, Puskesmas Beruntung Raya and Puskesmas
Pekauman. Pharmacy services was measure based on checklist pharmacy services in
puskesmas at 2008. The results showed that pharmacy services at Puskesmas in
Kecamatan South Banjarmasin from the highest to the lowest can be explained as
Puskesmas Pekauman (score 90), Puskesmas Kelayan Timur (score 87), Puskesmas
Pemurus Dalam (score 86) included in good category, while Puskesmas Pemurus Baru
(score 66) and Puskesmas Beruntung Raya (score 66) included in medium category, and
service quality in Puskesmas at Kecamatan South Banjarmasin included in medium
category (score 79,5).
Key word: Evaluation, Pharmacy Services, Puskesmas

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua


komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, salah satu indikatornya adalah angka harapan hidup (Depkes
RI, 2008a).
Sebagai sarana kesehatan puskesmas, pelayanan kefarmasian merupakan salah
satu faktor penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Profesi Farmasi saat ini
telah mengalami perkembangan yaitu dari orientasi pada obat berubah menjadi orientasi
pada pasien dengan berdasarkan pada asas Pharmaceutical Care, yaitu bentuk
pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi farmasis dalam pekerjaan kefarmasian
untuk mencapai tujuan akhir yaitu peningkatan kualitas hidup pasien. Kualitas layanan
farmasi dan pelayanan kefarmasian yang lebih baik dan berorientasi pada konsumen
(pasien) harus terus dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang
senantiasa berubah dan meningkat, disamping dapat mengurangi resiko pengobatan
(Adisasmito, 2010 cit Handayani, 2012).
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (sumber daya
manusia, sarana prasarana, sediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan serta
administrasi) dan pelayanan farmasi klinik (penerimaan resep,peracikan obat,
penyerahan obat, informasi obat, dan pencatatan/penyimpanan resep) dengan
memanfaatkan tenaga, dana, sarana, prasarana, dan metode tatalaksana yang sesuai
dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan (Depkes RI, 2006). Menurut Departemen
Kesehatan 2008a berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian namun kenyataannya dari monitoring yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa pelayanan kefarmasian di puskesmas belum diterapkan secara optimal. Beberapa
faktor yang menjadi penyebabnya antara lain karena belum tersedianya standar, belum
semua puskesmas mempunyai tenaga apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian serta
kemampuan tenaga farmasi yang masih kurang sehingga memberikan dampak terhadap
mutu pelayanan kefarmasian yang selanjutnya berdampak terhadap mutu pelayanan
kesehatan.
Dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Handayani (2012)
dengan judul “Studi Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Molombulahe Kecamatan
Paguyaman Tahun 2012”. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa pelayanan
kefarmasian di Puskesmas Molumbulahe kecamatan Paguyaman sudah memenuhi
prosedur sesuai dengan pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, yang terdiri
dari pengelolaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan serta administrasinya.
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Evaluasi Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas Kecamatan Banjarmasin Selatan”. Adapun dipilihnya Kecamatan
Banjarmasian Selatan sebagai tempat penelitian adalah karena merupakan salah satu
kecamatan yang memiliki wilayah luas dengan 12 kelurahan besar dan tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi, Kecamatan Banjarmasin merupakan salah satu
Kecamatan yang paling banyak memiliki Puskesmas yaitu 6 Puskesmas, dengan
banyaknya Puskesmas ini apakah sudah dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
dibandingkan dengan Kecamatan lain yang jumlah Puskesmasnya lebih sedikit.

Anda mungkin juga menyukai