Bab 1 Fix
Bab 1 Fix
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bidang teknik sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat penting
yaitu sebagai pendukung kekuatan suatu struktur. Tetapi, tidak semua jenis tanah
mempunyai sifat yang selalu sama. Setiap tanah mempunyai sifat – sifat teknis
yang sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh keadaan geografis suatu tempat.
Ada tanah yang memiliki kekuatan dukung yang baik dan ada pula tanah yang
masif, dimana ukuran tiap butirnya dapat sebesar kerikil – pasir – lanau - lempung
dan kontak antar butir tidak tersementasi termasuk bahan organik. (Das, 1994).
Tanah adalah pondasi suatu bangunan atau konstruksi dari bangunan itu sendiri
2003).
spesifikasi pekerjaan yang diinginkan. Kegagalan ini dapat terjadi pada timbunan
itu sendiri. Salah satu unsur terpenting yang harus diperhatikan dalam tanah
timbunan adalah karakteristik tanah dan cara stabilisasi tanah itu sendiri. Untuk
2
penentuan karakteristik tanah harus melalui penelitian karena tanah di suatu lokasi
menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu kuat geser rendah dan
terbatasnya beban (beban sementara ataupun beban tetap) yang dapat bekerja
Berbeda dengan material konstruksi lainnya, kekuatan geser tanah bukanlah suatu
nilai yang tetap. Kekuatan geser tanah adalah kekuatan tanah untuk memikul
gelincir, dan pergeseran tanah. Kemampuan tanah dalam menahan tegangan yang
faktor tersebut antara lain adalah derajat kejenuhan, kandungan mineral yang
terdapat pada tanah tersebut dan juga metode pengujian yang dilakukan.
setelah mencapai kadar air optimum justru cenderung menurunkan berat volume
kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena air tersebut menempati ruang-ruang
3
pori-pori dalam tanah yang seharusnya dapat ditempati oleh partikel-partikel padat
dari tanah. Pemadatan yang berlebihan pada tanah tersebut, juga menyebabkan
struktur tanah menjadi rusak dan tidak mencapai kepadatan maksimum yang
diharapkan.
Besarnya energi pemadatan tergantung pada berat alat pemadat, tekanan dan alat
pemadatan yang dilakukan pada proses pemadatan tanah, makin besar biaya yang
digunakan. Oleh karena itu, jumlah lintasan (besarnya energi) yang diperlukan
untuk mencapai kepadatan maksimum suatu jenis tanah harus dihitung untuk
1. Pengujian apa saja yang dilakukan pada tanah untuk mengetahui sifat fisis
3. Berapa hasil pengujian kuat geser tanah pada tanah yang telah dilakukan
tanah pada kadar air OMC menggunakan alat Direct Shear dibandingkan
meliputi: pengujian batas cair (liquid limit), pengujian batas plastis (plastic
limit), pengujian batas susut (shrinkage limit) dan pengujian batas indeks
2. Pengujian sifat fisis tanah, meliputi: pengujian kadar air tanah dengan standar
3. Pengujian pemadatan tanah Standard Proctor pada kadar air OMC dengan
Proctor dengan variasi 21, 29 dan 33 pukulan dengan variasi 4 dan 5 lapisan
4. Pengujian kuat geser tanah asli (undisturbed soil) dengan uji Direct Shear
standar pengujian ASTM D3080 dan pengujian kuat geser tanah yang telah
dipadatkan dengan variasi pukulan dan lapisan tanah pada kadar air OMC
5. Muka air tanah dan suhu tanah diabaikan pada saat pengambilan sampel dan
pengujian sampel.
5
1. Mengetahui sifat fisis tanah, meliputi: batas Atterberg tanah, kadar air tanah,
berat jenis tanah dan analisa saringan tanah pada tanah uji,
Standard Proctor dengan variasi 21, 29 dan 33 pukulan dengan variasi 4 dan
5 lapisan tanah pada kadar air OMC dibandingkan dengan sampel tanah yang
Proctor,
3. Mengetahui pengaruh energi pemadatan tanah terhadap kuat geser tanah uji
yang telah dilakukan variasi 21, 29 dan 33 pukulan dengan variasi 4 dan 5
lapisan tanah uji pada kadar air OMC menggunakan Direct Shear
soil).
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi dan pihak-pihak lain yang terkait
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan landasan teori yang terdiri dari tinjauan
yang terdiri dari alat dan bahan, alur penelitian serta pengujian
sebelumnya.
dilakukan.