Bab 1-4
Bab 1-4
MINI RESEARCH
PROBOLINGGO
2017-2018
BAB 1
PENDAHULUAN
dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis
kejiwaan penuh kekhawatiran dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi,
(Az-Zahrani, 2005).
2
endokrin berkenaan dengan proses penuaan. Pada usia yang lanjut masalah
yang mungkin muncul pada kasus BPH akan lebih komplek karena psikologis
yang menurun, ketahanan tubuh yang menurun. Setiap pasien yang masuk
bahwa masalahnya akan segera terselesaikan. Akan lebih baik apabila kita
rumah sakit. Agar hal tersebut bisa dicapai maka pasien BPH memerlukan
setengah kalinya.
pada Sinaga dan Putri/ Asuhan Keperawatan Tn.”A” …/178-191 180
menjadi penderita BPH bergejala. Prevalensi BPH yang bergejala pada pria
berusia 40-49 tahun mencapai hampir 15%. Angka ini meningkat dengan
hampir 25%, dan pada usia 60 tahun mencapai angka sekitar 43%. Angka
kejadian BPH di Indonesia yang pasti belum pernah diteliti, tetapi sebagai
RSCM dan Sumber waras selama 3 tahun (1994-1997) terdapat 1040 kasus
3
kelenjar prostat dirasakan sangat tidak nyaman oleh pasien dan mengganggu
jalan pada Rumah Sakit di Provinsi Jawa Barat, Umur diatas 60 tahun pada
yaitu sebesar 1,37% (530 orang). (Profil Kesehatan Jawa Barat 2003) dalam
(Septian, 2005). Sedangkan data yang diperoleh dari Medical Record RSUD
sebanyak 237.641 juta jiwa. Peningkatan sebanyak 11.999 juta jiwa terjadi
dalam kurun waktu tiga tahun. Di Provinsi Lampung, jumlah penduduk pada
tahun 2000 sebanyak 6.730 juta jiwa dan pada tahun 2010 melonjak hingga
7.608 juta jiwa dengan jumlah laki-laki pada tahun 2010 sebanyak 3.916 juta
akan timbul 2 seiring dengan bertambahnya usia, sebab BPH erat kaitannya
sebagai bagian dari proses pertambahan usia, seperti halnya rambut yang
memutih. Penyakit ini ditandai dengan hiperplasia kelenjar dan stroma prostat
dengan keluhan ringan, sedang dan berat tanpa disertai penyulit serta
terapi farmakologi yaitu dengan terapi musik merupakan salah satu pilihan
tetapi musik tidak dapat memberi pengertian nyata atau gagasan berpikir
5
fisiologis kurang meyakinkan. Terapi musik religi juga sangat berperan dalam
mempengaruhi dalam tingkat kecemasan, hal ini dapat di lihat dari adanya
kecemasannya lebih besar dari pada pasien yang di beri terapi. Oleh karna
itu terapi tersebut menjadi hal yang prioritas dalam penanganan kecemasan
negatif dan dapat membantu untuk mencapai keadaan yang positif dan lebih
mood. Tapi musik itu sendiri mengurangi jumlah hormon yang dilepaskan
selama stres dan kebanyakan studi telah berfokus pada pengukuran tingkat
kecemasan pada pasien BPH yang mana dapat menghasilkan hal positif bagi
6
PASIEN BPH tersebut. Ada pun salah satu intervensi yang biasa di lakukan
kecemasan pada pasien BPH. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
masalah pada penelitian ini “Adakah Pengaruh Terapi Musik Religi Terhadap
Malang?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Pengaruh Terapi Musik Religi Terhadap Kecemasan
intervensi.
BPH.
7
BPH.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
tertentu
2.1.2 Klasifikasi
pada musik yang di buat di atau berakar dari tradisi kesenian barat,
(rhythm).
4. Orchestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik
1. Musik yang berasal dari masa Barok seperti karya Bach, Handel,
nyaman.
2. Music masa romantik seperti karya Schubert, Schumann,
persepsi ke ruangan.
4. Music masyarakat kulit hitam Amerika dan Puerto Riko seperti
membangkitkan semangat.
5. Musik agama terarah pada upaya pendekatan diri kepada sang
pencipta.
6. MusiK tradisional seperti bunyi tambur, genta, dan, gamelan, jawa
kedamaian. Suara pribadi adalah alat music ilahi yang dibekali untuk
nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu (Poetra,
2004).
Lagu sering juga disebut nyanyian yaitu syair yang
merasuk kalbu. Dengan kata lain, setiap bayi sudah dibekali Allah
SWT dengan teknik vocal yang teratur, baik dan benar. Setiap
dari kata qashidah (bahasa Arab) yang berarti lagu atau nyanyian.
pujian saat itu pun melegenda hingga hari ini sebagai lagu klasik
sebagai berikut:
serta Rasulnya.
3. Mendorong orang untuk berbuat kebajikan dan menjauhi
ma'shiyat.
4. Mendorong orang untuk bertindak amar ma'ruf dan nahyi
munkar.
5. Mendorong orang agar memiliki etos kerja tinggi dan
berjiwa patriotis.
6. Mendorong orang agar menjauhi gaya hidup mewah serta
berbuat riya.
7. Tidak menampilkan pornografi maupun porno-aksi dan
menggugas syahwat.
8. Tidak menampilkan syair yang cengeng sehingga
(Montello, 2004) :
LA ILAHA ILLALLAH HU - (la il-LAH-ha il-LA-lah-ah-HU) Zikir
tradisional Sufi yang berarti "tidak ada Tuhan selain Allah". Secara
(LA ILAHA), kemudian turun ke arah kiri (IL LALLAH HU). Gerakan ini
kesadaran kami lewat musik”. Dan ini juga definisi yang sempurna
yang tidak memiliki objek yang spesifik dan kondisi ini dialami secara
ditunjuk secara nyata dan jelas. Cemas merupakan suatu keadaan yang
14
hal yang harus dicemaskan, salah satunya adalah kesehatan, yaitu pada
saat dirawat di rumah sakit. Misalnya pada saat anak sakit dan harus
dirawat di rumah sakit akan menimbulkan dampak bagi orang tua maupun
anak tersebut. Hal yang paling umum yang dirasakan orang tua adalah
kecemasan. Suatu hal yang normal, bahkan adaptif untuk sedikit cemas
1. Respon fisiologis
a. Kardiovasklar : palpitasi, tekanan darah meningkat,
terengah-engah
c. Gastrointestinal : nafsu makan menurun, tidak nyaman
pusing.
e. Traktus urinarius : sering berkemih.
f. Kulit : keringat dingin, gatal, wajah kemerahan.
2. Respon perilaku
3. Respon kognitif
4. Respon afektif
16
1. Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara
berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini
lingkungannya.
2. Emosi yang ditekan
Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan
terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka
timbulnya kecemasan.
17
bentuk.
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak
kecemasan yaitu :
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan Sosial
18
munculnya kecemasan.
Kecemasan timbul karena adanya ancaman atau bahaya yang
tidak nyata dan sewaktu-waktu terjadi pada diri individu serta adanya
kecemasan adalah :
a. Faktor fisik
gejala-gejala kecemasan.
gejala-gejala kecemasan.
1. Cemas Ringan
2. Cemas Sedang
pada hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain, sehingga
berkurang.
3. Cemas Berat
dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku
nama Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A), yang terdiri dari 14
gelisah.
3. Ketakutan : pada gelap, pada orang asing, ditinggal
sendiri, pada binatang besar, pada keramaian lalu lintas dan pada
denyut nadi mengeras, rasa lesu/ lemas seperti mau pingsan dan
sesak.
21
melilit,
air kecil, tidak dapat menahan BAK, tidak datang bulan (tidak
yang paling maladaptif adalah panik dimana individu sudah tidak mampu
berhubungan dengan ketakutan ini dapat terjadi pada orang tua atau
kecemasan dan ketakutan serta rasa tidak nyaman bagi anak akibat
tersebut dapat membuat orang tua cemas dan takut jika prosedur
hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Kecemasan ini terkait
mengatur kecemasan.
Penghambat asam aminobutirik-gamma neuroregulator GABA)
dan fungsi sosial seseorang. Ancaman ini dapat terjadi pada anak
yang akan yang akan dilakukan tindakan pemasangan infus dan bisa
juga terjadi pada orang tua. Ancaman yang terjadi pada orang tua
dapat disebabkan karena orang tua merasa bahwa anak mereka akan
nyeri. Orang tua cemas dan takut jika prosedur invasif pemasangan
25
akan menyebabkan, respon nyeri pada saat buang air kecil dan dapat
3.1.2 Etiologi
kandung kemih tidak kosong dengan baik, dan retensi urine akut.
dribbling).
5. Frekuensi miksi bertambah (polakisuria).
6. Adanya perasaan kandung kemih belum kosong semua
(urgen inkontinensia).
9. Perasaan nyeri pada saat kencing (disuria), Retensi urine.
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Terapi Musik :
1. Farmakologi
b. Terapi
2. Non Musik Religi
farmakologi
a. Terapi Musik Klasik
b. Terapi Musik Penilaian
derajat
Instrumen Penurunan
Kecemasaan
c. Arancemen kecemasan
d. Terapi Musik skala 1. Skor 1-
Faktor kecemasan
Instrumen 5 = tidak ada
1. Lingkungan kecemasan
Keterangan : 2. Skor 6-
2. Emosi
: Tidak diteliti
3. Fisik 14 =
: Diteliti
4. Usia
kecemasan
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengaruh Terapi Musik Religi Terhadap
ringan
Kecemasan pasien BPH di ruang 19 di rumah 3.sakit Skor
saiful anwar
malang 14-27=
BAB 4
METODE PENELITIAN
yang cara melibatkan satu kelompok subjek. Pada metode ini kelompok
Populasi
Semua pasien BPH di ruang 19 rumah sakit saiful anwar malang
berikut:
Sampel
Semua pasien BPH di ruang 19 rumah sakit saiful anwar malang yang
mengalami kecemasan sebanyak 10
Tehnik sampling
Accidiental sampling
Design Penelitian
(One-Group Pre – post Test)
Pengumpulan Data
SOP
Pengumpulan data
Editing, Cording, tabulating
Analisis data
Uji Wilcoxon
Kesimpulan
4.3 Populasi, Sampel,
H1 di Sampling
terima jika p value ≤ α dengan α = 0,05
Gambar
4.3.1 4.1 H0 di terimaTerapi
Pengaruh
Populasi
jika p value
Musik> αTerhadap
dengan α =Kecemasan
0,05 pasien
Populasi adalah
pasien keseluruhan
bph di ruangdari suatu variabel
19 rumah yang
sakit saiful menyangkut
anwar malang
masalah yang diteliti. Variabel tersebut bisa berupa orang, kejadian
2011). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien BPH di ruang
4.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling
mewakili seluruh populas. Ada pun jumlah sampel yang akan di ambil
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
desember 2017
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
(hitung) > r tabet, maka pertanyaan tersebut valid. Dari hasil uji valid.
Dari hasil uji valid.Dari hasil uji validitas kuesioner mengenai kinerja
2. Uji reabilitas
bila fakta atau kenyataan hidup tadi di ukur atau di amati berkali-kali
dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati
hasil pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
33
cara yaitu; Split Half (teknik belah dua) yang di analiasis dengan
kecemasan yaitu 0.979 karena r hitung lebih besar dari r tabel maka
(Nursalam, 2016).
pola, kelengkapan data lembaran instrumen mungkin ada yang lepas atau
sobek.
4.9.2 Coding
34
0= tidak ada
1=ringan
2=sedang
3=berat
4=sangat berat
4.9.3 Scoring
yang perlu di berikan penilaian atau skor. Hasil dari pengukuran langsung
4.9.4 Tabulating
35
kuesioner di katakan norma/tidak cemas apa bila nilai Skor 0-5 = tidak
etika
dilaksanakan kepada seluruh obyek yang akan diteliti, hal ini bertujuan
36
persetujuan tersebut, tetapi jika tidak bersedia untuk diteliti, peneliti harus
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Aziz H. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Djohan, 2006 Terapi Musik Teori dan Aplikasi Yokyakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Oxford. 2007., Why Patient Use Alternatife Medicine: Result Of A National Study
Perencanaan Kehamilan Sampai Mendidik Anak Jakarta: EGC.
Poetra.,E.A.,Nasyid.,R.,2004.MQS Publishing. Bandung.
Purba., J. 2009 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa Medan: Usu
Press.
Radika.r,Ellen.s, 2011 Association of Music with Stress, Test Anxiety, and
Test Grades Among High School Students
music on labor pain and progress in the active stage of first labor