1. A.risky
2. Ageng tirtayasa
3. Ahmad Fauzi
4. 4. Ahmad Suyuthi Ababil
5. Dewi Lailatul Izzah
6. Harly Krisdianto
7. Imamuddin
PROFIL
Puskesmas Pajarakan merupakan pusat pelayanan
kesehatan masyakarat yang terletak di Kecamatan
Pajarakan yang telah resmi menjadi puskesmas perawatan
sesuai dengan SK Bupati Probolinggo sejak bulan Maret
tahun 2008. Sejak dioperasionalkannya puskesmas ini
menjadi puskesmas perawatan, puskesmas Pajarakan
beralih fungsi. Yang sebelumnya hanya melaksakan
perawatan jalan, sejak saat itu sudah bisa melakukan
perawatan inap. Sebagai puskesmas perawatan, puskesmas
ini memiliki sarana dan prasarana yang mendukung,
seperti 2 ruang inap dengan 5 bed di masing-masing
ruangan, ruang UGD, 1 orang dokter, 4 tenaga perawat dan
tenag administrasi, serta sarana perawatan gawat darurat
seperti oksigen dan obat-obatan.
Untuk alur pelayanan di puskesmas ini, pasien awalnya
masuk di (Unit Gawar Darurat) UGD terlebih dahulu, di
tangani medis dan dilakukan pemeriksaan. Dilihat tingkat
keparahan pasien, apakah pasien itu harus dirawat inap,
atau hanya rawat jalan atau bahkan harus di rujuk ke
rumah sakit. Jika pasien harus dilakukan perawatan inap,
pihak puskesmas harus menyiapkan segala sesuatunya,
seperti kesiapan ruangan dan bednya. Jika terpenuhi
semua, pasien siap untuk inapkan, namun sebelumnya
pasien harus stabil terlebih dahulu. Jika ruangan tidak
mampu menampung maka pasien akan dirujuk ke rumah
sakit.
Visi dan misi Puskesmas Pajarakan
Visi :
Terwujudnya masyarakat sehat jiwa dan raga dengan pelayanan paripurna
Misi :
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga , masyarakat dan
lingkungan.
2. Meningkatkan mutu pelauanan, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan
3. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa secara paripurna berbasis masyarakat
4. Mewujudkan sistem menejemen dan pengelolaan sumber daya secara evesien
transparan dan akuntabel
Standar :
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada,
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif kejadian tidak diharapkan, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan
kinerja.
Kriteria :
Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik sesuai dengan
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
Standar keselamatan pasien tersebut
terdiri dari tujuh standar yaitu :
Hak pasien
Mendidik pasien dan keluarga
Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien
Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluargaPeningkatan
komunikasi yang efektif
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayananPeningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai (high alert)\
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang
keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staff
untuk mencapai keselamatan pasien
INDIKATOR PENILAIAN PASIEN SAFETY
Prinsip
Semua pasien rawat inap, IGD, dan yang akan menjalani suatu
proedur harus diindentifikasi dengan benar saat masuk rumah
sakit dan selama masa perawatannya
Kapanpun dimungkinkan, pasien rawat inap harus
menggunakan gelang pengenal dengan minimal 2 data (nama
pasien, tanggal lahir)
Tujuan utama tanda pengenal ini adalah untuk mengidentifikasi
pemakainya.
Tanda pengenal ini digunakan pada proses untuk
mengudentifikasi pasien ketika pemberian obat, darah, atau
produk darah : pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis atau pemberian pengobatan atau tindakan
lain.