PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk =
Luas daerah
3
2. Angka Kematian (Mortalitas)
4
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke
lingkungan akibat aktivitas manusia. Sedangkan, polutan adalah segala sesuatu
yang menyebabkan polusi. Semua zat dikategorikan sebagai polutan bila kadarnya
melebihi batas normal, berada di tempat yang tidak semestinya, dan berada pada
waktu yang tidak tepat.
Pencemaran atau polusi tidak dapat dihindari, yang dapat dilakukan adalah
mengurangi, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran serta
kepedulian masyarakat kepada lingkungannya.
1. Pencemaran Air
Penyebab pencemaran air adalah limbah pabrik atau limbah rumah tangga.
Bahan pencemar berupa bahan kimia yang mengandung racun, mudah
mengendap, mengandung radioaktif, panas, dan pembongkarannya banyak
memerlukan oksigen.
Polutan yang menyebabkan pencemaran air harus diuraikan.
Penguraian polutan tersebut memerlukan banyak O2 sehingga menyebabkan
kekurangan O2 dalam air yang berpengaruh terhadap kehidupan di air. Banyak
ikan yang mati karena kekurangan oksigen.
Pencemaran air menyebabkan air berwarna hitam, kotor, dan berbau
busuk. Pencemaran nitrogen dalam perairan menyebabkan eutrofikasi, yaitu
ledakan pertumbuhan tumbuhan air, seperti eceng gondok.
Air yang tercemar dapat dikurangi kadar pencemarannya dengan cara
menyaring, mengencerkan, dan mengendapkan. Pabrik-pabrik diwajibkan
menampung dan mengolah limbah, WC pada setiap rumah tangga perlu
dilengkapi dengan septic tank.
2. Pencemaran Tanah
Bahan pencemar tanah berasal dari limbah pabrik, limbah rumah tangga,
dan barang-barang rongsokan. Bahan pencemar yang sukar dihancurkan oleh
mikroba adalah plastik, stiroform, kaca, dan lain-lain. Untuk mengurangi
pencemaran ini banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendaur ulang
bahan-bahan tersebut.
5
3. Pencemaran Udara
Bahan pencemar udara umumnya berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil yang tidak sempurna oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik, kendaraan
bermotor, dan lain-lain. Dari pembakaran tersebut akan dihasilkan gas dan asap
yang sangat membahayakan. Bahan-bahan yang dapat mencemari udara adalah
oksida karbon (CO2 dan CO), oksida belerang (SO2 dan SO), senyawa
hidrokarbon (CH4 dan C2H2), partikel cair (asam sulfat, asam nitrat), dan lain-
lain. Pencemaran udara dapat mengakibatkan beberapa hal, antara lain:
a. Jika kadar CO2 tinggi, gas tersebut akan membentuk lapisan tersendiri di
atmosfer, lapisan ini menyerap sinar matahari yang harusnya dipantulkan
kembali ke luar angkasa. Hal ini menyebabkan suhu di bumi meningkat,
sehingga es di kutub mencair dan permukaan air laut naik. Akibatnya
daratan bisa tenggelam. Peristiwa ini disebut efek rumah kaca.
b. Gas CO merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna. Gas CO
mempunyai daya ikat lebih tinggi terhadap hemoglobin dibandingkan gas
O2 sehingga ikatan Hb dengan CO lebih stabil. Jika banyak hemoglobin
yang berikatan dengan gas CO akan menyebabkan tubuh kita kekurangan
O2. Akibatnya, badanmu menjadi lemas.
c. Oksida belerang dan oksida nitrogen jika bereaksi dengan air akan
membentuk senyawa sulfat dan nitrat yang bersifat asam. Zat asam
tersebut jika turun bersama hujan akan menyebabkan hujan asam dan
dapat merusak tumbuhan, mikroorganisme tanah serta kehidupan hewan
air tawar.
d. Gas CFC yang digunakan sebagai pendingin (AC, lemari es, dan
dispenser) atau gas penyemprot akan merusak ozon sehingga
meningkatkan radiasi sinar ultraviolet ke muka bumi dan dapat
menyebabkan timbulnya kanker kulit.
4. Pencemaran Suara
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising yang terus menerus. Suara
tersebut dapat ditimbulkan oleh mesin instalasi listrik pabrik, pesawat terbang,
6
kereta api, dan lain-lain. Akibat pencemaran tersebut dapat menimbulkan
gangguan pendengaran, tekanan darah, jantung, dan lain-lain.
7
1. Melakukan Penghijauan
Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauan kembali
dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
2. Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk
mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam
jenis tanaman yang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
3. Penggunaan Pupuk Seperlunya
Penggunaan pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan
sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat
meningkatkan keasaman tanah. Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami,
seperti pupuk kompos dan pupuk kandang untuk mengurangi pencemaran tanah.
4. Pembuatan Sengkedan
Salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah
dengan pembuatan sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan
pegunungan.
5. Reboisasi
Reboisasi adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan
menahan tanah agar tidak terbawa air hujan.
6. Daur Ulang
Saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai kembali.
Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar menjadi
pupuk yang dapat dimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa sayur-
sayuran yang telah membusuk. Jika diolah kembali dan ditambah kotoran hewan
akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman.
8
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu
wilayah dengan satuan per kilometer persegi. Pertumbuhan penduduk dikatakan
meningkat bila kelahiran lebih tinggi daripada kematian. Selain itu, jumlah orang
yang datang (bermigrasi) lebih banyak daripada kematian. Pertumbuhan penduduk
dikatakan menurun bila kematian lebih tinggi daripada kelahiran.
Pertambahan penduduk juga menyebabkan makin meningkatnya limbah
rumah tangga, seperti sampah dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan. Contohnya terjadi pencemaran air, pencemaran tanah,
pencemaran udara, dan pencemaran suara.
Dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan tersebut manusia
memiliki peran yang sangat penting. Upaya manusia dalam menangani
pencemaran lingkungan misalnya dengan mengadakan penghijauan, rotasi
tanaman, penggunaan pupuk seperlunya, pembuatan sengkedan, reboisasi, dan
daur ulang.
1.2 Saran
Untuk menangani masalah kepadatan penduduk yang terjadi di Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan program KB (Keluarga Berencana) untuk keluarga yang
sudah berkeluarga.
2. Menunda masa perkawinan dini, sehingga dapat mengurangi angka
kelahiran.
3. Melakukan program transmigrasi.
4. Menekan angka jumlah pendatang ke suatu kota (Urbanisasi)
9
DAFTAR PUSTAKA
http://rahma-kurnia.blogspot.com/2006/09/kepadatan-penduduk.html
http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-
indonesia/
Tri Mulyo, SPd., M.Pd., 2013. Pengantar Demografi. Boyolali : CV. Artaguna.
10