Interpretasi:

Irama : Sinus regular

a. P positif pada semua lead
b. Setiap gelombang P diikuti oleh kompleks QRS
c. PR Interval (0.12) < 0.20 dan konstan
d. HR 100x/menit

b. Frekuensi : Irama Sinus (60-100x/menit).

i. 1500/jumlah kotak kecil = 1500/15 = 100x/menit
c. Aksis : LAD ( Left Axis Deviation)
i. Sadapan I postif sedangkan sadapan AVF negatif
d. Interval PR : Interval PR Normal
i. 3x0.4 = 0.12 < 0.20
e. Morfologi
a. Gel. P : Normal
ii. Positif pada sadapan II, negatif pada AVR
iii. Amplitudo < 2.5 durasi < 3 kotak kecil
iv. Tidak ada P mitral / P pulmonal
f. Interval PR : Normal (0.12)
i. < 0.20
g. Kompleks QRS : Normal
i. RS : 0.12
ii. Gel Q tidak > 1/3 tinggi Gel R di lateral
b. d, Segmen ST : Normal
i. berada di garis isoelektrik
h. Intepretasi
a. Hipertrofi Ventrikel Kiri
b. S wave V1 + R tertinggi V6 = 41mm (>35mm)
c. LAD
Interpretasi:
Irama : Sinus regular
a. P positif pada semua lead
b. Setiap gelombang P diikuti oleh kompleks QRS
c. PR Interval (0.12) < 0.20 dan konstan
 d. HR 100x/menit

i. Frekuensi : Irama Sinus (60-100x/menit).

i. 1500/jumlah kotak kecil = 1500/15 = 100x/menit
j. Aksis : LAD ( Left Axis Deviation)
i. Sadapan I postif sedangkan sadapan AVF negatif
k. Interval PR : Interval PR Normal
i. 3x0.4 = 0.12 < 0.20
l. Morfologi
a. Gel. P : Normal
ii. Positif pada sadapan II, negatif pada AVR
iii. Amplitudo < 2.5 durasi < 3 kotak kecil
iv. Tidak ada P mitral / P pulmonal
m. Interval PR : Normal (0.12)
i. < 0.20
n. Kompleks QRS : Normal
i. RS : 0.12
ii. Gel Q tidak > 1/3 tinggi Gel R di lateral
b. d, Segmen ST : Normal
i. berada di garis isoelektrik
o. Intepretasi
a. Hipertrofi Ventrikel Kiri
b. S wave V1 + R tertinggi V6 = 41mm (>35mm)
c. LAD