Anda di halaman 1dari 10

OUT LINE

MAKNA KODE ETIK PROFESI GURU


Out line ini disusun guna memenuhi mata kuliah
Etika Profesi Kependidikan

Dosen pengampu : Dra. Wiji Hidayati, M.Ag

Disusun oleh :
Abdau Qur’ani Habib (12490128)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

2013
MAKNA KODE ETIK PROFESI GURU
 Kompetensi dasar : Mahasiswa dapat memahami kode etik profesi guru
 Indikator :
 Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian, tujuan, dan fungsi kode etik
profesi guru.
 Mahasiswa dapat menjelaskan kandungan makna kode etik profesi guru
 Uraian Materi
 Pengertian, Maksud serta Tujuan Kode Etik Profesi Guru
a. Pengertian Kode Etik Profesi Guru
Hornby, dkk. (1962) mendefinisikan kode etik secara leksikal
sebagai berikut:
1) code as collection of laws arranged in a system; or, system of rules
and principles that has been accepted by society or a class or group
of people. (kode merupakan kumpulan aturan yang disusun dalam
sebuah sistem; atau sistem aturan dan prinsip-prinsip yang diterima
oleh masyarakat atau sebuah kelas atau sekelompok orang)
2) ethic as system of moral principles, rules of conduct. (etik
merupakan sistem dari prinsip-prinsip moral, aturan dari tingkah
laku)
Secara harfiah, “kode” artinya aturan, dan ”etik” artinya
kesopanan (tata susila), atau hal- hal yang berhubungan dengan
kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Dengan demikian, kode etik keprofesian (professional code of
ethic) pada hakekatnya merupakan suatu sistem peraturan atau
perangkat prinsip-prinsip keprilakukan yang telah diterima oleh
kelompok orang-orang yang tergabung dalam himpunan organisasi
keprofesian tertentu.1

1
Cicih Sutarsih, Etika Profesi (Jakarta : Departemen Agama, 2012), hlm. 113
Sementara menurut pendapat yang lain kode etik profesi
merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas
dan aktivitas suatu profesi yang harus diikuti dan ditaati oleh setiap
orang yang menjalankan profesi tersebut.2
Sedangkan pengertian kode etik guru Indonesia adalah norma
dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia
sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi
sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.3
b. Maksud dan Tujuan Kode Etik Profesi Guru
Adapun maksud dan tujuan pokok diadakannya kode etik ialah
untuk menjamin agar tugas-pekerjaan keprofesian itu terwujud sebagai
mana mestinya dan kepentingan semua pihak terlindungi sebagaimana
layaknya. Pihak penerima layanan keprofesian diharapkan dapat
terjamin haknya untuk memperoleh jasa pelayanan yang berkualitas
sesuai dengan kewajibannya untuk memberikan imbalannya, baik yang
bersifat finansial, maupun secara sosial, moral, kultural dan lainnya.
Pihak pengemban tugas pelayanan keprofesian juga diharapakan
terjamin martabat, wibawa dan kredibilitas pribadi dan keprofesiannya
serta hak atas imbalan yang layak sesuai dengan kewajiban jasa
pelayanannya.4
 Fungsi Kode Etik Profesi Guru
a. Fungsi Kode Etik Profesi
Fungsi kode etik profesi dibuat dalam suatu profesi itu antara
lain sebagai berikut :
1) Untuk melindungi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan
kebijakan yang telah ditetapkan berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku.

2
Mohammad Surya, dkk, Landasan Pendidikan : Menjadi Guru yang Baik (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2010), hlm. 90
3
Barnawi, dkk, Etika dan Profesi Kependidikan (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 56
4
Udin Saefudin Saud, Pengembangan Profesi Guru (Bandung : Alfabeta, 2012), hlm.79
2) Untuk mengontrol terjadinya ketidakpuasan dan persengketaan
dari para pelaksana, sehingga dapat menjaga dan meningkatkan
stabilitas internal dan eksternal pekerjaan.
3) Melindungi para praktisi di masyarakat, terutama dalam hal
adanya kasus- kasus penyimpangan tindakan.
4) Melindungi anggota masyarakat dari praktek-praktek yang
menyimpang dari ketentuan yang berlaku.5
5) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggotanya.
6) Untuk meningkatkan mutu dan pengabdian anggota profesi.6
b. Fungsi Kode Etik Profesi Guru Indonesia
Dalam peraturan tentang kode etik guru Indonesia
bagian satu pasal 2 ayat 2 dijelaskan bahwa kode etik guru
Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma
moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan
profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik,
orang tua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan. 7Selain itu
fungsinya ialah menempatkan guru sebagai profesi
terhormat, mulia dan bermartabat yang dilindungi Undang-
Undang.8
 Kandungan Makna Kode Etik Profesi Guru
Adanya penerimaan atas suatu kode etik itu mengandung
makna selain adanya pengakuan dan pemahaman atas ketentuan
dan/atau prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya, juga adanya
suatu ikatan komitmen dan pernyataan kesadaran untuk mematuhinya
dalam menjalankan tugas dan perilaku keprofesiannya, serta kesiapan

5
Rita Mariyana, Etika Profesi Guru (- : -, -), hlm.12
6
Barnawi, dkk, Etika dan Profesi Kependidikan (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 54-55
7
http://lyna.student.umm.ac.id/2011/04/05/kode-etik-guru-indonesia/
8
Barnawi, dkk, Etika dan Profesi Kependidikan (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 57
dan kerelaan atas kemungkinan adanya konsekuensi dan sanksi
seandainya terjadi kelalaian terhadapnya.9 Dalam kode etik itu sendiri
terdapat pedoman sikap dan perilaku yang menjadi pegangan guru,
yaitu nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan
buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan
tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta
sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah.
Kode etik guru Indonesia bersumber dari :
 Nilai-nilai agama dan Pancasila
 Nilai-nilai kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
 Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi
perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial,
dan spiritual.10
Sebagai seorang pendidik, seorang guru harus memiliki
syarat-syarat pokok (Sulani, 1981:64) sebagai berikut:
 Syarat syakhsiyah (memiliki kepribadian yang dapat diandalkan)
 Syarat ilmiah (memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni)
 Syarat idhafiyah (mengetahui, menghayati dan menyelami manusia
yang dihadapinya, sehingga dapat menyatukan dirinya untuk
membawa anak didik menuju tujuan yang ditetapkan).
Ketiga unsur tersebut harus menyatu dalam diri setiap guru,
sehingga guru akan menjadi seorang yang mempunyai kepribadian
khusus. Dari ramuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan keguruan
serta penguasaan berbagai ilmu pengetahuan yang akan dia
transformasikan pada anak didik, pada akhirnya akan membawa
perubahan terhadap tingkah laku siswanya.11

9
Udin Saefudin Saud, Pengembangan Profesi Guru (Bandung : Alfabeta, 2012), hlm.78-79
10
Barnawi, dkk, Etika dan Profesi Kependidikan (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 57
11
Cicih Sutarsih, Etika Profesi (Jakarta : Departemen Agama, 2012), hlm. 130
Untuk menunjang profesi sebagai guru dibutuhkan
profesionalisme. Adapun syarat profesionalisme guru dalam Islam
meliputi :
 Sehat jasmani dan rohani
 Bertaqwa
 Berilmu pengetahuan yang luas
 Berlaku adil
 Berwibawa
 Ikhlas
 Mempunyai tujuan yang rabbani
 Mampu merencanakan dan melakasanakan evaluasi
 Menguasai bidang yang ditekuni12
Dalam etika profesi juga mempunyai landasan normatif yang
membangun esensi yang menjadi latar belakang terbentuknya etika
profesi yang setidaknya terdiri dari 4 elemen dalam sistem etika yaitu :
 Landasan tauhid (landasan filosofis yang dijadikan sebagai fondasi
utama setiap langkah seorang muslin yang beriman dalam
menjalankan fungsi kehidupannya)
 Landasan keseimbangan (landasan yang mendasari terciptanya
karakter manusia yang memiliki sikap dan perilaku yang seimbang
dan adil dalam konteks hubungan sosial maupun lingkungan)
 Landasan kehendak bebas (landasan yang memberikan
kelonggaran dalam kebebasan berkreasi dalam melaksanakan
profesi)
 Landasan pertanggungjawaban (landasan atas pertanggungjawaban
yang diberikan kepada manusia atas aktivitas yang dilakukan)13

12
Ibid, hlm. 131-135
13
Ibid, hlm. 113
 Rangkuman Materi
o Kode etik keprofesian (professional code of ethic) pada hakikatnya
merupakan suatu sistem peraturan atau perangkat prinsip-prinsip
keperilakuan yang telah diterima oleh kelompok orang-orang yang
tergabung dalam himpunan organisasi keprofesian tertentu.
o Adapun maksud dan tujuan pokok diadakannya kode etik ialah untuk
menjamin agar tugas-pekerjaan keprofesian itu terwujud sebagai mana
mestinya dan kepentingan semua pihak terlindungi sebagaimana
layaknya.
o Fungsi kode etik profesi guru ialah sebagai seperangkat prinsip
dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan
layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta
didik, orang tua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi,
organisasi profesi dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai
agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
o Makna kandungan kode etik profesi guru tidak hanya adanya
pengakuan dan pemahaman atas ketentuan dan/atau prinsip-prinsip
yang terkandung di dalamnya, juga adanya suatu ikatan komitmen dan
pernyataan kesadaran untuk mematuhinya dalam menjalankan tugas
dan perilaku keprofesiannya, serta kesiapan dan kerelaan atas
kemungkinan adanya konsekuensi dan sanksi seandainya terjadi
kelalaian terhadapnya.
o Kode etik guru Indonesia bersumber dari nilai-nilai agama dan
pancasila, nilai-nilai kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, dan Nilai-nilai jati diri,
harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan
jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.
o Landasan normatif etika profesi setidaknya mengandung empat elemen
landasan di dalam sistem etika, yaitu landasan tauhid, landasan
keseimbangan, landasan kehendak bebas, dan landasan
pertanggungjawaban.
 Uji Kompetensi
1. Kode menurut bahasa adalah. . .
a. Pedoman
b. Dasar
c. Aturan
d. Syarat
2. Norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru
Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan
tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara
disebut. . .
a. Undang-undang guru Indonesia.
b. Kode etik guru Indonesia.
c. Peraturan guru Indonesia.
d. Tata tertib guru Indonesia.
3. Untuk menjamin agar tugas-pekerjaan keprofesian itu terwujud
sebagai mana mestinya dan kepentingan semua pihak terlindungi
sebagaimana layaknya merupakan. . .
a. Maksud dan tujuan kode etik profesi guru.
b. Prinsip dasar kode etik profesi guru.
c. Landasan kode etik profesi guru.
d. Makna kode etik profesi guru.
4. Bagi para pemakai jasa layanan profesional, kode etik memiliki tujuan
untuk. . .
a. menopang kelangsungan hidup suatu profesi di masyarakat.
b. menjadi pegangan dalam bertindak.
c. menjadi acuan normative dan juga operasional.
d. landasan bertindak sesuai dengan keperluannya.
5. Berikut ini merupakan fungsi kode etik profesi, kecuali. . .
a. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggotanya.
b. Untuk meningkatkan mutu dan pengabdian anggota profesi.
c. Untuk melindungi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan
kebijakan yang telah ditetapkan berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku.
d. Untuk memberikan motivasi kepada anggota profesi supaya
meningkatkan produktivitas kerja.
6. Selain bersumber dari nilai-nilai agama dan pancasila serta nilai-nilai
kompetensi, kode etik guru Indonesia juga bersumber dari. . .
a. Nilai-nilai rasionalisme.
b. Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia.
c. Nilai-nilai kesejahteraan sosial.
d. Nilai-nilai keseimbangan.
7. Landasan normatif etika profesi setidaknya mengandung empat
elemen landasan di dalam sistem etika, kecuali. . .
a. Landasan tauhid.
b. Landasan keseimbangan.
c. Landasan bebas tak bersyarat.
d. Landasan pertanggungjawaban.

 Soal Essay
8. Jelaskan maksud serta tujuan dari kode etik profesi guru!
9. Jelaskan tentang makna kandungan kode etik profesi guru!
10. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat pokok yang harus dimiliki oleh
seorang guru!
Daftar Pustaka

Sutarsih, Cicih. 2012. Etika Profesi. Jakarta: Departemen Agama.


Saud, Udin Syaefudin. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Barnawi, dkk. 2012. Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Mariyana, Rita. ___. Etika Profesi Guru. ___:____.
Surya, Mohammad, dkk. 2010. Landasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik.
Bogor: Ghalia Indonesia.
http://lyna.student.umm.ac.id/2011/04/05/kode-etik-guru-indonesia

Anda mungkin juga menyukai