MAKALAH UAS PAK ANDREAS SUTRASNO, S. PD, M. MPD SEMESTER 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Pada saat ini rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan sangat
penting dalam masyarakat yaitu melakukan sebuah pelayanan harus
berdasarkan melalui pendekatan kesehatan (promotiv,preventif,kuratif dan
rehabiltatif) dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik. Sebuah kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah
sakit tersebut. Pada zaman yang sudah modern ini dan globalisasi rumah sakit
juga dituntut ntuk mengikuti perkembangan yang telah ada dalam hal ini adanya
kompetisi yang sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini berdampak pada
manajerial rumah sakit yang mengembangkan strategis salah satunya adalah
peranan system informasi manajemen di rumah sakit. Dalam hal ini teknologi
saat ini berkembang sangat cepat dan berpengaruh pada system informasi
manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sumber daya organisasi
untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai tingkat
manajemen, data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan manajer
sebagai pimpinan manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen dan
manajer, maka harus dirancang suatu SIM yang baik. Menurut Abdul Kadir (2003,
p114) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah system informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi biasanya, SIM menyediakan informasi untuk operasi
organisasi. Menurut Haag (2000, p 114) SIM juga sering disebut sebagai sistem
peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada
pemakai terhadap masalah maupun peluang. Rumah Sakit juga mempunyai SIM
yang biasanya disebut SIMRS. Dalam hal ini masyarakat belum sama sekali
mengenal akan SIMRS biasa dikatakan tingkat pengetahuan masyarakat sangat
rendah maka dari itu perlunya masyarakat untuk terbuka ataupun pasien.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan
masalah pada makalah ini adalah Bagaimanakah Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit RSUD Dr. R. Soetijono Blora dan Bagaimanakah peran Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit dijalankan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen Menurut Abdul Kadir (2003 : 114) sistem
informasi manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang digunakan untuk
menyajikan informasi yang digunakan untuk operasi, manajemen, dan untuk
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya, SIM menyediakan
informasi untuk operasi menurut Haag (2000 : 114) SIM juga sering disebut
sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan
kepada pemakai (umumnya manajemen) terhadap masalah maupun peluang.
SIM menggunakan perangkat keras, dan perangkat lunak komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah “database”.
Suatu SIM dapat dioperasionalisasi bila terdapat 3 unsur penting, yaitu: (1)
Hardware (Perangkat Keras), terdiri dari : Komputer dan peralatannya, jaringan
komunikasi seperti modem, telephon dll ; (2) Software (Perangkat Lunak), terdiri
dari program yang menjalankan proses kerja pada komputer; (3) Brainware,
merupakan unsur manusia yang menjalankan SIM.

B. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)


SIMRS merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang
terorganisasikan dan saling berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang
sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan informasi yang akurat, tepat
waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen
dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit. SIMRS saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan dan
evaluasi dari penampilan kerja RS, antara lain adalah jaminan mutu pelayanan
rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian keuangan dan perbaikan hasil
kerja RS tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran permintaan
pelayanan kesehatan RS oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program
RS, penyempurnaan laporan RS serta untuk kepentingan pendidikan dan
penelitian. Terdiri dari Medical Information System Sistem yang meliputi proses
pendaftaran pasien, admisi, tindakan medis, laboratorium, radiology, dan
sebagainya yang semuanya tercatat secara elektronis pada database medical

2
record dan Accounting Information System yang meliputi pencatatan hutang
piutang, invoice, pelunasan, inventory control (obat dan bahan-bahan medis),
point-of-sales, sampai dengan laporan-laporan keuangan seperti neraca, laba
rugi, buku besar, dan sebagainya.

C. SIMRS Pilar Hospital


SIMRS Pilar Hospital adalah aplikasi berbasis web,yang ditunjuk untuk
memperbaiki pengelolaan data Rumah Sakit agar data Rumah Sakit dan
informasi bisa ditata dengan baik dan dapat di pertanggungjawabkan.
Pengelolaan data dan informasi meliputi : 1. Front-Office 2. Medical Record 3.
Billing System 4. Akuntansi 5. Pelaporan Keuangan 6. Manajemen Pembelian
(Pengadaan Barang / Jasa) 7. Logistik & Persediaan 8. Analisis Ratio 9.
Kepegawaian 10. Rawat Jalan/Poliklinik 11. Instalasi Gawat Darurat 12. Rawat
Inap 13. OK/VK 14. Medical Check Up 15. Laboratorium 16. Radiologi 17.
Farmasi 18. Instalasi Gizi 19. Instalasi Laundry 20. Keperawatan 21. Sistem
Administrator

D. Kendala-kendala dalam pelaksanaan SIMRS


Kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah: (1) Ketidak
siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan
berbasi kmputer; (2) Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik
yang akan memudahkan pada proses migrasi data; (3) Komitment yang
dilaksanakan secara bersamaan dan menyeluruh sehingga menimbulkan
kekacaun pada data transaksi; (4) Koordinasi antar unit bagian yang terkesan
mementingkan unit masing-masing; (6) Mengubah pola kerja yang sudah
terbiasa dengan manual ke komputerisasi. 7. Pemahaman yang belum merata
antara SDM terkait.

E. Solusi dalam mengatasi kendala-kendala SIMRS


Beberapa solusi telah dilakukan dalam upaya mengatasi kendala-
kendala dalam pelaksanaan SIMRS Pilar Hospital diantaranya : (1) dilakukan
pelatihan pengoperasian SIMRS bagi seluruh admin dan perawat; (2) dilakukan
evaluasi secara bertahap dimasing-masing unit/instalasi; (3) penekanan agar
selalu melakukan koordinasi antar unit dalam penginputan data SIMRS karena
SIMRS Pilar Hospital merupakan sistem yang terintegrasi; (4) secara bertahap
mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah saya jelaskan di atas dari hal tersebut
dapat di tarik kesimpulan bahwa:
1. Sistim Informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan terutama dalam
pelayanan rumah sakit.
2. Sistim Informasi dapat menjaga standar praktek medis yang baik dan
benar.
3. Sistim Informasi dapat menjadi alat koordinasi yang sangat efektif.
4. Sistim Informasi dapat menjadi fungsi kontrol yang konsisten.
5. Sistim Informasi dapat meningkatkan pendapatan.

B. Saran

Saran saya adalah alangkah baiknya jika semua rumah sakit di


Indonesia khususnya, segera menerapkan sistem informasi yang be basis
komputerisasi, hal tersebut tidak lain untuk meningkatkan pelayanan suatu
rumah sakit terhadap masyarakat (pasiennya). Dan hal tersebut juga dapat
menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soetijono Blora tidak kalah
bersaing dengan rumah sakit lain yang berada di Kabupaten Blora ataupun
Rumah Sakit terdekat di Kabupaten tetangga. Dan agar Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. R. Soetijono Blora dapat mewujudkan visinya sebagai pusat rujukan
dan pelayanan kesehatan masyarakat Blora dan sekitarnya yang didukung
sumber daya manusia profesional.

Anda mungkin juga menyukai