Anda di halaman 1dari 9

Kondisi – kondisi utama yang memungkinkan terjadinya endapan bauksit secara optimum adalah ;

1. Adanya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan sisa yang kaya alumunium
2. Adanya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses pelapukan
3. Porositas batuan yang tinggi, sehingga sirkulasi air berjalan dengan mudah
4. Adanya pergantian musim (cuaca) hujan dan kemarau (kering)
5. Adanya bahan yang tepat untuk pelarutan
6. Relief (bentuk permukaan) yang relatif rata, yang mana memungkinkan terjadinya
pergerakan air dengan tingkat erosi minimum
7. Waktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan

Tambang bauksit berupa surface mining. Endapan bauksit di setiap lokasi mempunyai kadar yang berbeda-

beda, sehingga penambangannya dilakukan secara selektif dan pencampuran salah satu cara untuk

memenuhi persyaratan ekspor.

Metode dan urutan penambangan bijih bauksit secara umum adalah:

a. Pembersihan lokal (land clearing) dari tumbuh-tumbuhan yang terdapat diatas endapan bijih bauksit.

b. Pengupasan lapisan penutup (Strepping of overburden) yang umumnya memeliki ketebalan 0,2 meter.

Untuk pengupasan lapisan penutup digunakan bulldozer.

c. Penggalian (digging) endapan bauksit dengan excavator dan pemuatan bijih dengan dump truck.

d. pencucian

e. Pengangkutan bijih bauksit bersih

f. Penimbunan dan pengapalan

g. Penanganan Tailing dan Air Limbah

h. Reklamasi dan Revegetasi

Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka diawali dengan land clearing dan
kemudian diikuti dengan pengupasan tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan
shovel loader yang sekaligus memuat bijih bauksit tersebut kedalam dump truck untuk diangkut ke
instalansi pencucian.

Bijih bauksit tersebut


kemudian dicuci dan
dipisahkan dari unsur
lain yang tidak
diinginkan. Pencucian
dapat dilakukan
dengan semprotan air
berkekuatan tinggi
(water jet) diikuti
penyaringan (screening). Disamping itu dapat sekaligus dilakukan proses pemecahan (size reduction)
dengan menggunakan jaw crusher.
http://infotambang.com/bauksit-p577-151.htm
METODA PENAMBANGAN

Metoda penambangan bauksit dilakukan dengan metoda tambang terbuka sistem open pit
dimana open pit ini diterapkan untuk endapan bijih yang mengandung logam. Open pit dan
open cut dapat dibedakan dari arah penambangannya, penambangan dengan metoda open pit
dilakukan dari permukaan yang relatif mendatar ke bawah mengikuti endapan bijih,
sedangkan open cut dilakukan pada lereng suatu bukit. Jadi penerapan open pit dan open cut
sangat tergantung pada letak dan bentuk endapan bijih yang akan ditambang.

Dalam sistem penambangan dibatasi oleh beberapa faktor – faktor kendala antara lain ;
1. Faktor teknik – ekonomi yang diwujudkan dalam usaha mendapatkan
perolehan tambang semaksimal mungkin dengan biaya yang sekecil mungkin.
2. Faktor keamanan dan keselamatan kerja yang diwujudkan dalam usaha
memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam melaksanakan kegiatan
penambangan
3. Faktor keserasian lingkungan hidup yang diwujudkan dalam usaha mencegah
terjadinya perusakan alam, serta pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan penambangan

Metoda yang digunakan dalam pelaksanaan penambangan endapan bauksit adalah


menggunakan metoda tambang terbuka (surface mining) sebab kita dapat ketahui bahwa
endapan bauksit berada di permukaan dengan over burden yang tidak terlalu dalam
pengupasannya.
Gambar. 2. Metoda Penambangan Tambang Terbuka Sistem Open Pit

Gambar. 2. Proses Penggalian Bauksit

A. Pengupasan Tanah Penutup (Land Clearing)

Pengupasan tanah penutup merupakan langkah awal dimana proses penambangan endapan
bahan tambang akan dilakukan, kegiatan ini dimulai dari pembersihan tempat kerja dari
semak – semak, pohon – pohon besar dan kecil, kemudian membuang tanah atau batuan yang
menghalangi pekerjaan – pekerjaan selanjutnya. Setelah pekerjaan di atas selesai selanjutnya
dilakukan pekerjaan pembabatan atau penebasan yang meliputi ; meratakan, membuat jalan
darurat untuk lewatnya alat-alat mekanis. Dalam pekerjaan ini yang harus selalu diperhatikan
ialah mempergunakan keuntungan dari gaya berat.
Gambar. 3. Metoda Land Clearing

Gambar. 4. Proses Pengupasan Tanah Penutup dengan Ripper

Proses pengupasan tanah penutup dilakukan untuk menghilangkan material yang menutupi
endapan bauksit yang akan ditambang agar dihasilkan endapan bauksit dengan kadar yang
lebih tinggi, dan menghilangkan serta mengurangi pengotor pada saat dilakukan pencucian.
B. Penggalian dan Pemuatan (Excavation and Loading)

Penggalian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membongkar dan melepaskan
endapan bahan tambang dari batuan induknya atau batuan samping. Beberapa alat gali yang
dapat digunakan dalam penggalian yaitu Power Shovel, Back Hoe, dan lain – lain. Setelah
penggalian dilakukan maka material atau bahan tambang yang telah ditambang dimuat.

Untuk material yang tidak tertentu keras, kegiatan pembongkaran dilakukan dengan
menggunakan ripper. Alat ini pada hakekatnya sebuah bajak yang gigi – giginya terbuat dari
baja yang keras. Sehingga kepadanya dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk lebih
memaksakannya ke dalam tanah / batuan.

Untuk menghitung produksi ripper, perhitungan yang digunakan adalah dengan ”cross
section”, yang dapat menentukan volume pekerjaan ripping ini, kemudian mencatat waktu
yang diperlukan, setelah pekerjaan ripping selesai. Volume ripping dibagi dengan waktu
ripping adalah produksi ripping.

Gambar. 5. Aktivitas Pengangkutan (Hauling) Material dan terlihat alat garu (Ripper) untuk
memudahkan dalam pengupasan tanah penutup.
Pemuatan (Loading) adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengambil dan
memuat material hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Material hasil pembongkaran
tersebar di lantai jenjang dan dikumpulkan dengan alat wheel loader agar dapat dimuat.
Dalam pemilihan alat muat yang digunakan harus sesuai dengan beberapa faktor diantaranya
;
1. Kapasitas alat angkut
2. Besar produksi yang diiginkan
3. Keadaan lapangan
4. Jenis material atau batuan
5. Keterampilan Operator
6. Iklim atau cuaca

Gambar. 6. Aktivitas Loading Material


Gambar. 7. Proses Pemuatan (Loading) dengan Wheel Loader pada Penambangan Bauksit
C. Pengangkutan (Hauling)

Material hasil pembongkaran yang telah dimuat kembali diangkut ke lokasi pengolahan
(Crushing Plant) untuk dimasukkan ke mesin penghancur. Operator pengangkutan material
produktivitasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ;
1. Kondisi jalan dari tempat penambangan ke Crushing Plant
2. Jarak angkut dari lokasi penambangan
3. Digging Resistance
4. Waktu Edar alat angkut
5. Waktu Kerja efektif pengangkutan
6. Produksi alat angkut
7. Jumlah alat angkut

Proses pengankutan dilakukan untuk pemindahan material dari lokasi penggalian atau front
penambangan ke lokasi penampungan sementara dimana nanti selanjutnya akan dilakukan
pencucian pada proses pengolahan bauksit itu sendiri. Proses pengangkutan ini bisa dilakukan
dengan menggunakan beberapa macam alat angkut seperti dump truck, lori, belt conveyor,
dll. Pada penambangan bauksit alat angkut yang digunakan yaitu dump truck dengan
berbagai macam ukuran dan kemampuan muatnya.
Gambar. 8. Aktivitas Hauling Material
Gambar. 9. Lokasi Penampungan Bauksit Hasil Penambangan

Anda mungkin juga menyukai