Indonesia Jaya...!
Beranda ▼
Power Tower
- Pembangkit Surya Fotovoltaik (Solar Photovoltaic Plants)
Pembangkit fotovoltaik ini sangatlah sederhana. Beberapa panel surya
dipasang sehingga membentuk array. Masing-masing panel akan
mengumpulkan energi cahaya dan mengkonversikannya secara
langsung menjadi energi listrik. Energi listrik ini dapat dialirkan ke
jaringan listrik. Saat ini, pembangkit surya fotovoltaik masih jarang
ditemukan. Hal ini dikarenakan pembangkit listrik surya termal saat ini
lebih efisien untuk memproduksi energi listrik dalam skala besar.
Sel Surya
Sel surya atau sel fotovoltaik adalah sebuah alat yang mengubah
cahaya menjadi arus listrik dengan menggunakan efek fotolistrik. Sel
surya pertama diciptakan oleh Charles Fritts pada tahun 1880. Pada
tahun 1931 seorang insinyur Jerman, Dr Bruno Lange, mengembangkan
sel fotovoltaik menggunakan selenida perak di tempat oksida tembaga.
Meskipun sel prototipe selenium mengkonversi kurang dari 1% dari
cahaya menjadi listrik, Ernst Werner von Siemens dan James Clerk
Maxwell mengakui penemuan ini sangatlah penting. Setelah karya
Russell Ohl pada 1940-an, peneliti Gerald Pearson, Calvin Fuller dan
Daryl Chapin menciptakan sel surya silikon pada tahun 1954. Sel-sel
surya awal biaya 286 USD/watt dan mencapai efisiensi dari 4,5-6%.
Komponen-Komponen PLTS
- Charge Controller : alat untuk mengatur arus dan tegangan yang akan
masuk ke baterai. Tegangan dan arus yang masuk ke baterai harus
sesuai dengan yang diinginkan. Bila lebih besar atau lebih kecil dari
range yang ditentukan, maka baterai atau peralatan yang lain akan
mengalami kerusakan. Selain itu, charge controller juga berfungsi
sebagai penjaga agar daya keluaran yang dihasilkan tetap optimal.
Sehingga dapat tercapai Maximum Power Point Tracking (MPPT).
Charge controller secara umum melindungi dari gangguan-gangguan
seperti diterangkan berikut :
LVD, Low voltage disconnect, apabila tegangan dalam battery
rendah, ~11.2 V, maka untuk sementara beban tidak dapat
dinyalakan. Apabila tegangan battery sudah melewati 12V,
setelah di charge oleh modul surya, maka beban akan
otomatis dapat dinyalakan lagi (reconnect).
HVD, High Voltage disconnect, memutus listrik dari modul
surya jika battery/accu sudah penuh. Listrik dari modul surya
akan dimasukkan kembali ke battery jika voltage battery
kembali turun.
Short circuit protection, menggunakan electronic fuse
(sekering) sehingga tidak memerlukan fuse pengganti.
Berfungsi untuk melindungi sistem PLTS apabila terjadi arus
hubung singkat baik di modul surya maupun pada beban.
Apabila terjadi short circuit maka jalur ke beban akan
dimatikan sementara, dalam beberapa detik akan otomatis
menyambung kembali.
Reverse Polarity, melindungi dari kesalahan pemasangan
kutub (+) atau (-).
Reverse Current, melindungi agar listrik dari baterai atau aki
tidak mengalir ke modul surya pada malam hari.
PV Voltage Spike, melindungi tegangan tinggi dari modul
pada saat baterai tidak disambungkan ke controller.
Lightning Protection, melindungi terhadap sambaran petir
(s/d 20,000 volt).
- Inverter : alat elektronika daya yang dapat mengkonversi tegangan
searah (DC – direct current) menjadi tegangan bolak-balik (AC –
alternating current).
>> Kadmium
Salah satu isu yang sering menjadi keprihatinan adalah penggunaan
kadmium dalam sel surya cadmium telurida (CdTe). Kadmium dalam
bentuk logam adalah zat beracun yang memiliki kecenderungan untuk
terakumulasi dalam rantai makanan ekologi. Jumlah kadmium yang
digunakan pada film tipis modul Photovoltaic (PV) relatif kecil, yaitu
5-10 g/m². Dengan teknik kontrol emisi yang tepat, emisi kadmium dari
produksi modul dapat ditekan menjadi nol. Saat ini teknologi PV
menyebabkan emisi kadmium sebesar 0,3-0,9 mikrogram/kWh dalam
satu siklus hidup. Sebagian besar emisi tersebut muncul melalui
penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara dalam pembuatan
modul. Pembakaran batubara dan lignit menyebabkan emisi kadmium
jauh lebih tinggi. Kadmium dari batubara adalah 3,1 mikrogram/kWh,
lignit 6,2 mikrogram/ kWh dan gas alam 0,2 mikrogram/kWh.
Artikel Terkait :
- Minyak Solar Pada Proses Pembangkitan PLTU
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bagian 1
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bagian 2
- Minyak Solar Pada Pembangkitan PLTU
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap/ PLTU (Video)
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
- Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin (PLTB)
- Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
- Pembangkit Energi Listrik
- Listrik
Sumber :
http://www.nexteraenergyresources.com/
http://solar.calfinder.com/
http://solarsuryaindonesia.com/
http://en.wikipedia.org/
http://rhazio.wordpress.com/
http://www.panelsurya.com/
http://www.litbang.esdm.go.id/
Sumber Gambar :
aspecks.com
exergypower.com.au
samefacts.com
upload.wikimedia.org
www.nexteraenergyresources.com
www.litbang.esdm.go.id
rhazio.wordpress.com
www.panelsurya.com
boltakarachi.blogspot.com
powerplantvancouver.ca
Berbagi
17 komentar:
Balasan
Balas
Balasan
Balas
Balasan
Balas
Balasan
Balas
Nur Layim 29 April 2013 10.04
cukup membantu
Balas
Balasan
Balas
Tambahkan komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web
About Me
Pramudya Nur Perdana
Ikuti 110